NovelToon NovelToon
One Step Closer

One Step Closer

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Gangster
Popularitas:61k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Dia wanita,,,
namun,,,, selalu di anggap pria,,,,

"Dia pria,,,,
namun,,, mereka yang menyebutnya pria terkejut setelah mengetahui bahwa dia adalah wanita.

Berpenampilan layaknya pria, menyembunyikan rambut panjang di balik topi yang selalu dia kenakan, sekaligus menjadi pemilik dari beberapa cafe yang tersebar di beberapa kota.

Pandai beladiri, namun juga pandai mambuat hidangan Dessert yang akan membuat setiap lidah yang mencobanya tidak akan pernah mengatakan 'Tidak'.

Hanya sebatas itu saja yang orang-orang ketahui dari sosoknya. Dia yang terlihat memiliki kehidupan damai ternyata menyimpan rahasia besar dan selalu di tutup rapat dari seseorang yang sangat dia sayangi.

Memainkan senjata, menantang maut, membunuh, bukan hal yang mengejutkan baginya. Dia hanya memiliki satu kalimat yang selalu ia simpan dalam benaknya 'Membunuh atau Dibunuh'

Dan ketika orang yang dia sayangi tahu kebenarannya? Apa yang akan terjadi?



Ikuti kisahnya,,,,,!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Sisi Lain. OSC 16.

Mobil Van hitam yang mengikuti Claira sejak ia di bandara menjemput anaknya beberapa hari lalu kembali terlihat di area parkir di gedung Apartemen tempat Claira dan anaknya berada. Beberapa orang yang berada didalamnya menyelipkan belati dibalik pakaian mereka, lalu menutupi wajah mereka.

Mereka masih tetap menunggu di dalam mobil saat melihat lampu Apartemen Claira masih menyala, tanpa mengatakan apapun dan hanya mendongakan kepala mereka sesekali untuk memastikan lampu Apartemen dalam keadaan padam atau menyala. Menunggu waktu untuk bergerak malam itu juga.

Sementara itu, di dalam Apartemen Claira tengah berdiri di depan kamar anaknya yang sedang menghidupkan mode merajuknya karena ia batal menemani sang anak makan siang.

"Baby,,,,?" Claira memanggil sembari mengetuk pintu kamar.

"Ayolah,,,, jangan marah lagi,,, kita makan malam dulu," bujuk Claira.

"Aku minta maaf karena tidak bisa menemanimu makan siang hari ini," imbuhnya.

Hening...

"Bagaimana kalau besok? Aku janji menyediakan waktu satu hari penuh untukmu," ucap Claira lagi.

Tidak ada jawaban, bahkan tanda pintu di buka pun tidak terlihat meski Claira menunggu selama beberapa saat seolah si pemilik kamar telah tidur. Hembusan napas panjang terdengar dari Claira yang masih berdiri di depan pintu kamar anaknya.

'Kamu sudah dewasa, tentu saja sekarang kamu tidak akan percaya lagi dengan semua kebohongan yang aku buat,' batin Claira.

'Aku tidak mungkin membuat alasan sibuk dengan urusan cafe disaat kamu bisa memastikan secara langsung ke setiap cafe tentang apa yang aku ucapkan,' imbuhnya.

Claira beranjak dari tempatnya ke kamarnya sendiri, beberapa saat kemudian kembali lagi dan membuka pintu kamar anaknya menggunakan kunci cadangan, pandangannya segera tertuju pada Charles yang sudah membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan kedua mata terpejam.

Claira melangkah tanpa suara, duduk di tepi tempat tidur sembari memperhatikan wajah anaknya yang terlelap. Satu tangannya terulur dengan gerakan pelan, dan membelai penuh kasih puncak kepala sang anak dengan senyum lembut di wajahnya.

"Apakah kamu benar-benar tidur atau hanya berpura-pura tidur untuk menghindari, Mama?" tanya Claira.

Claira menunggu tanpa mendapatkan jawaban, hembusan napas teratur dari anaknya seolah ingin menegaskan bahwa Charles memang tidur dan tidak mendengar apa yang Claira tanyakan.

"Waktu benar-benar berjalan dengan sangat cepat, kamu yang sudah sebesar ini terkadang membuatku lupa dengan apa yang aku hadapi," lirih Claira.

"Alasan aku bisa tetap bertahan sampai saat ini dan menjalani semuanya dengan cara normal karena kamu berada didalamnya,"

"Kamu adalah kekuatan terbesar yang kumiliki, dan sampai kapanpun aku akan selalu mengupayakan apa saja untuk memastikan kamu tetap aman dimanapun kamu berada,"

Claira bangun dari duduknya, membungkuk diatas wajah anaknya dan mengecup kening sang anak, lalu tersenyum.

"Mimpi indah, Baby,"

Selesai mengatakan itu, Claira menghidupkan lampu tidur dan memadamkan lampu utama sebelum ia keluar dari kamar sang anak. Beberapa menit kemudian, siluet seseorang muncul dari balkon kamar yang tertutup tirai.

Salah satu dari mereka berusaha membuka pintu balkon, berkutat dengan kunci yang ada di tangan mereka selama beberapa saat sampai terdengar suara kunci berhasil di buka yang membuat mereka melangkah masuk. Dalam sekejap delapan orang pria dengan penutup wajah sudah berada di dalam kamar Charles.

Pandangan mereka segera tertuju pada Charles yang tengah tertidur. Satu dari mereka memberi isyarat dengan menggerakkan jarinya dan menunjuk kearah Charles yang segera di mengerti oleh rekannya.

Dua orang mendekat dengan langkah mengendap, mengeluarkan belati dari balik pakaian mereka tanpa mengalihkan perhatian mereka pada sosok pemuda yang masih tetap terlelap dalam tidurnya.

Satu dari mereka mulai mengangkat belati ditangannya, bersiap untuk menghunuskannya pada Charles yang masih belum menyadari keberadaan mereka sampai orang itu mengayunkan belatinya. Hingga,,,

'TAK,,,,!'

Sebelum belati itu menyentuh Charles, tangan seseorang telah menahan pergerakan tangan orang itu, membuat mereka terkejut dan segera mengangkat wajah mereka hanya untuk melihat Claira telah berada disana.

Tangan Claira bergerak cepat membalikkan belati itu ke leher pria yang ingin mencelakai anaknya, membuat belati menyayat leher pemiliknya dengan dalam hingga tubuhnya luruh ke lantai tanpa pergerakan apapun.

Tanpa menghentikan gerakannya, Claira berputar dan mengunci leher satu orang yang berada di dekatnya, dan segera memutarnya dalam satu sentakan kuat. Detik berikutnya tubuh pria itu juga merosot tanpa pergerakan dengan posisi kepala terbalik. Senyap, cepat, dan tidak bisa di prediksi. Mereka yang menyaksikan dua temannya dikalahkan dalam hitungan detik bahkan tanpa menimbulkan suara yang bisa membangunkan tidur anaknya.

Tatapan tajamnya seketika menghunus pada enam pria tersisa, pancaran amarah yang terlihat jelas di kedua matanya membuat mereka melangkah mundur, terutama setelah melihat dua rekannya terbunuh di depan matanya tanpa suara.

'Bagaimana dia bisa berada disini? Apa saja yang mereka lakukan?' batin satu dari mereka.

Claira membungkuk, mencabut belati yang masih menempel di leher pria yang tergeletak tanpa ragu dan menerjang mereka tanpa jeda, mendaratkan tusukan belati di tangannya tepat di leher mereka yang membuat mereka seketika tergeletak dangan darah mengalir melalui leher mereka.

Tiga orang tersisa berlari keluar, berniat untuk kabur. Namun, Claira hanya menyeringai tipis sembari menggeleng pelan.

"Jangan harap kalian masih bisa melanjutkan hidup kalian setelah kalian masuk ke dalam sarangku," ujar Claira dingin.

"Terutama setelah kalian memiliki niat untuk menyakiti anakku," imbuhnya.

Tubuh mereka seketika bergidik, melihat bagaimana tatapan Claira berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya. Mereka lebih terkejut lagi ketika mereka berhasil keluar dari kamar dan melihat semua orang yang menjadi rekan mereka tergeletak di luar kamar tanpa ada satupun yang menunjukan tanda-tanda masih bernapas. Bahkan pistol yang sebelumnya mereka bawa telah lenyap dari tempat mereka menyembunyikannya,

"Sh*it,,," salah satu dari mereka mengumpat.

Tanpa aba-aba, tiga orang tersisa menyerang serentak dengan belati di tangan masing-masing, mengayunkannya kearah Claira. Namun, setiap belati yang terayun kearahnya berhasi di halau dengan sangat mudah dan membalikkan arah ke pemiliknya hingga belati itu menancap ke tubuh mereka.

"Ekh,,,"

Satu orang tersisa beringsut dengan menyeret tubuhnya sendiri ketika melihat Claira mendekat, belati yang menancap di kedua pahanya membuat pria itu kesulitan untuk berdiri, wajahnya memucat seolah tengah berhadapan dengan predator sesungguhnya.

"Siapa yang mengirim kalian?" tanya Claira, dingin dan memberikan tatapan berbahaya.

Pria itu hanya menelan ludahnya, tersentak saat punggungnya telah menyentuh dinding yang membuat dia tidak bisa lagi bergerak menjauh saat Claira berjongkok tepat di depannya sembari menopang kedua tangannya di pahanya sendiri.

"Apakah kau mau mengatakannya atau kau ingin selamanya tidak bisa lagi bicara?" Claira bertanya lagi.

Pria itu hanya menggeleng kaku.

"Baiklah,,," desah Claira.

"Akan ku ganti pertanyaannya, apakah dia akan mengirimkan orang-orangnya lagi seperti sekarang ketika beberapa tahun lalu dia gagal?" tanyanya.

Pria itu mengangguk.

"Siapa?" Claira berkilat marah.

Pria itu kembali diam, berulang kali menelan salivanya saat akan mengatakan sesuatu, namun berakhir dengan keheningan panjang tanpa jawaban.

"Aakh_,,,,Hemptt,,,"

Claira menarik belati yang sebelumnya menancap di salah satu paha pria itu, dan segera membekap mulutnya sebelum pria itu berteriak.

"Ssstt,,, suaramu bisa saja membangunkan tidur anakku, dan aku sangat tidak menyukai hal itu," ujar Claira.

"Aku juga tahu siapa kau sebenarnya," imbuhnya.

"Kalian mengikutiku dari bandara dan aku sengaja diam karena aku mencari tahu tentang kalian,"

"Pelecehan yang kau lakukan pada gadis yang bahkan belum menginjak dewasa, menjualnya setelah kau menikmatinya dan menjual organ dalamnya ketika gadis itu sudah tidak bisa kau jual tubuhnya,"

"Itu juga yang akan kau lakukan pada anakku, bukan? Mengambil organ dalamnya untuk di tukar dengan sejumlah uang,"

"Bodoh! Sayangnya kau salah jika masuk kedalam sarangku. Masuk berarti mati,"

Pria itu kembali menggeleng, wajahnya kian memucat dan memberikan tatapan mengiba sekaligus memberikan isyarat akan memberikan jawaban dari pertanyaan yang Claira ajukan. Membuat Claira menurunkan tangan yang membekap mulut pria itu.

"Jaeger_,,, kehkk,,,"

Sebelum pria itu menyelesaikan jawabannya, belati yang berada di tangan Claira sudah lebih dulu menembus leher pria itu, membuat darah dari pria itu memercik ke wajah Claira sementara tubuhnya terkulai.

Claira menghembuskan napas kasar, lalu mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Menggulir layar dan menekan nama 'JAY' untuk di hubungi.

📞📞📞📞

"Ya, Ra? Ada apa?" sambut Jay begitu panggilan terhubung.

"Datang ke Apartemenku! Bawa Ambulance dan beberapa orang tambahan untuk membersihkan sampah disini," jawab Claira sekaligus memberi perintah.

"Aku segera datang,"

📞📞📞📞

Claira bergegas kembali kedalam kamar anaknya, bergerak tanpa suara mengeluarkan beberapa orang yang tergeletak disana dan membersihkan darah yang mengotori lantai dengan cepat.

Bertepatan dengan Claira yang selesai mengeluarkan semua pria itu dari dalam kamar anaknya, Jay datang bersama sepuluh orang di belakangnya. Orang-orang yang Claira kenal sejak lama dan selalu membantunya membersihkan kekacauan yang di timbulkan Claira tanpa bertanya.

Dalam sekejap, Apartemen Claira telah bersih seperti semula seolah tidak ada yang terjadi. Bahkan darah yang sebelumnya menggenang di lantai telah bersih tanpa meninggalkan satu tetes sekalipun.

"Kita bahas ini besok," ujar Claira.

"Aku mengerti," sambut Jay menganggukkan kepalanya.

"Istirahatlah," imbuhnya.

Claira mengantar Jay sampai di depan pintu, mengucapkan terima kasih sebelum pria itu pergi dan menutup pintu Apartemen serta menguncinya. Namun saat ia berbalik, Claira justru membeku di tempatnya berdiri setelah melihat Charles tengah berdiri tak jauh darinya, memberikan tatapan yang tidak bisa diartikan.

...@@@@@@@@@@...

. . . . .

. . . . .

To be continued...

1
👑Queen of tears👑
wow fantasi 😍😍
semangat outhor 🤗💚
👑Queen of tears👑
☕ untuk akhir kisah indah ini🥰
👑Queen of tears👑
ehhh udah kelar aja 🧐🧐
blm lahir calon adik iparku/Slight/
👑Queen of tears👑
aku gak liat/Casual/
👑Queen of tears👑
calon adik ipar ku brrti/Awkward//Awkward//Joyful/
👑Queen of tears👑
zigot yang berbahaya ini🤣🤣
👑Queen of tears👑
kan sesuai tebakan ku,,latih tanding itu ngidem😭😭😭🤣🤣
👑Queen of tears👑
apa apa apa /Doubt//Doubt//Doubt/
ada zigot berenang cepat terdeteksi 🧐🤣🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
carlo lah sosoknya yang konon dicinta'i itu🧐
🏃🏃🏃
👑Queen of tears👑
eeeyaaaa/Awkward//Awkward/🥰
👑Queen of tears👑
hmm wanita emang seperti ini /Grimace/
👑Queen of tears👑
kejaaarrrr,,mode ngambek /Hey//Hey/
klw ngambeknya jumpa hari berikutnya,, alamat puasa luu carlo 🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
jangan yang,,,lebih baik jangan,, dri pd ncezz nnti🤤🤤🤣🤣🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
modusss/Smug/
👑Queen of tears👑
tumbang ke2nya/Facepalm/
Zhu Yun💫
🌹🌹 dulu buat 3C 🥰
Zhu Yun💫
Jangan bilang Charles mau minta nikah 🤭
Zhu Yun💫
udah bagi aja jadi 2 biar adil 😆😆😆😆
Zhu Yun💫
Karena paman tua sangat spesial 🤭
Zhu Yun💫
Suami idaman banget ini sih si Carlo 😚
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!