Seorang wanita cantik membawa setangkai bunga mawar merah. Sepulang dari bekerja menyempatkan diri untuk membeli bunga, sebagai hiasan di kamarnya.
Namun, melihat seorang pria selesai membelikan bunga dan masuk kedalam mobil.
Bunga di tangannya itu, langsung jatuh ke aspal dan di tabrak orang-orang lewat. calon suaminya itu, tengah bersama dengan seorang wanita yang dikenalnya.
Bunga yang sudah hancur, seperti hatinya saat ini.Akan tetapi,dia mengambil bunga sudah tidak layak lagi. Langkah kakinya terus berjalan menempuh hujan, bercampur dengan air matanya.
Mampukah melupakan semuanya itu? Apakah dia bisa menyimpan semuanya, menganggap tidak melihat apapun?Yuk kepoin ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.23
Burung-burung berkicau di pagi hari, Romi masih terdiam dalam kamar mandi. Tidak menyangka malam tadi,saling menghangatkan satu sama lain dengan istrinya. Ada rasa menyesal di benaknya, bisa-bisanya terpancing dengan istri yang tidak di inginkan.
"Mas,kamu kapan selesai mandinya? Kita belum sarapan pagi,aku belum mandi juga. Nanti kamu telat berangkat kerjanya,mas. Aku pun sama telatnya, keluargaku membutuhkan uang untuk biaya hidup. Kalau kamu tidak mau,aku berangkat lebih dulu. Ya sudah,mandi di kamar sebelah saja!". Sinta, geram dengan suaminya yang diam saja. Sejak mengakhiri permainan panas malam tadi.
``Ini sudah selesai mandinya!``.Jawab Romi,membuyarkan lamunannya itu.
Sinta,tersenyum kecil karena suaminya tidak bisa tanpanya itu.Dia lebih dulu mengantar suaminya ke tempat kerja.Baru ke kantor setelah mengantar suami,jam pulangnya sama cuman menunggu sebentar suaminya.
Sinta,menguasai mobil suaminya dan menjadi sopir juga.Tapi,dia senang dengan keadaanya sekarang.
Ketika sarapan pagi,bu Dwi menaruh rasa curiga anak dan menantunya ini.Apa lagi,romi cuman diam.
Beberapa menit kemudian,Sinta sudah meninggalkan halaman rumah mertuanya itu.``Kenapa diam,mas?Atau jangan-jangan..Kamu nyesal dengan kejadian malam tadi?Padahal kamu mende-sah sambil memanggil namaku dan mengatakan lebih kencang.Aku tahu,kamu pasti malu denganku ini``.
``Sinta,cukup!Apa kamu tidak malu,sudah melakukan yang bukan-bukan?Dimana letak harga dirimu,hah?``.Romi,mengepalkan tangannya.
``Apa katamu tadi,mas?Tidak punya malu/Tidak punya harga diri?Sadarlah mas,aku adalah istrimu dan sah melakukan apapun terhadap suaminya.Apa lagi,kamu memintaku untuk melanjutkannya dan tidak menolak``.Sinta,mampu membungkam mulut suaminya itu.
Romi,terkejut melihat istrinya tiba-tiba berhenti dan matanya tertuju ke bengkel Jasper.
Dimana Mawar,tengah berdiri dan berbincang dengan suaminya itu.Apa lagi,Jasper membelai tangan Mawar dan mencium punggung tangan itu juga.
Sinta,senang melihat suaminya marah kepada mantan kekasihnya itu.Melihat Mawar,tengah bermesraan dengan suaminya.Dia langsung melanjutkan perjalan lagi,meninggalkan sepasang suami-istri.``Kasian sekali,mas.Cintamu bertepuk sebelah tangan,dimana mantan kekasih tengah bahagia?Sedangkan kamu,rela merendahkan harga diri demi memilikinya kembali``.Tersenyum mengejek ke arah suaminya.
Mawar,benar-benar keterlaluan dan sudah melupakan cintaku.Dia bahagia menikah dengan pria yang tidak jelas,jauh berbeda denganku ini.Batin Romi,mengusap wajahnya dengan kasar.
Pasti suamiku sakit hati karena cintanya tengah bahagia dengan pilihannya itu. Mas Romi,kamu memang bodoh dan masih mengharapkannya. Apa kamu tidak pernah memandangku dan mengerti kan perasaan ku?Batin Sinta,meremas setir mobilnya.
*********************************************
``Hahahahahahahaha...Hahahahaha...!``.Wulan,tertawa lepas mendengar cerita Mawar dan meminta mahar kepada suaminya.``Mawar,kamus serius mengatakan semuanya itu?Astaga!Mahar sebuah mobil,lalu merenovasi rumahmu juga.Kalau benar-benar di kabulkan,pasti suamimu bukan pria sembarangan``.
``Tapi,dia tidak menjawab permintaanku mau atau tidaknya.Makanya jangan sombong,memberikan uang sehari tiga juta.Yaahh..Aku langsung menantang perkataannya itu, katanya akan mengabulkan keinginanku apapun.Lagian tidak salahku juga,iyakan?``.Mawar,menyenggol lengan temannya.
``Iya,memang tidak salah.Tapi,permintaanmu luar biasa sekali.Kalau benar mobil baru,ajak aku jalan-jalan.Oke!``.Kedip mata Wulan,langsung di angguki Mawar.``Kalau aku jadi kamu,mendingan aku tidak bekerja lagi.Lalu,uang nafkah di tabung dan membangun usaha sendiri.Kamu dan aku sudah paham masalah harga sembako karena bekerja di supermarket.Jadi kita sudah mendapatkan ilmu,lumayan dapat keuntungan setiap hari.Sesuka hati,mau libur kapanpun.Apa lagi,kalau punya karyawan dan tinggal santai doang``.
Mawar,manggut-manggut mendengarnya dan sudah lama menginginkan usaha sendiri.Apa lagi,di tempatnya sangat pas membuka usaha.Paling pas lagi,di tempat suaminya bekerja karena persimpangan jalan.``Apa lagi,buka usahanya di dekat usaha suamiku.Disitu cocok kayanya,iyakan?``.
``Benar banget,Mawar.Coba kamu konsultasi sama suami kamu dulu,siapa tahu dia punya tabungan banyak.Anggap saja,kamu minjam dan di cicil nantinya.Sepertinya suami kamu itu,tipe pria yang tidak pelit sama istri``.Wulan,memainkan alisnya.
``Masalahnya aku seperti,memanfaatkan kebaikkannya.Jadi tidak nyaman tau,walaupun aku istrinya``.Mawar,mendengus dingin dan fokus di kasir.Ada pembeli yang mau bayar sampai mengantri juga.
Sepanjang bekerja sampai pulang,Mawar kepikiran mau membuka usahanya itu.Dia memang punya tabungan 20 juta di Atm dan kurang untuk modal.Belum lagi,membangun tempatnya juga.
Mawar,terkejut melihat halaman rumahnya ada sebuah mobil hitam dan pita warna merah di depan mobil.Tangan menyentuh pintu mobil,masih baru dan mengkilat juga.``Mobil siapa ini?Apa mobil tetangga numpang parkir di sini,yah?``.Menggaruk kepalanya,celingukan melihat sekeliling.
``Kamu suka mobilnya?``.
Deg!
Mawar,terkejut melihat suaminya keluar dari rumah dan ada cangkir ditangannya itu.``Mobil siapa,bang?``.Jantungnya berdegup kencang,mana mungkin permintaanya di kabulkan secepat itu.
``Mobil kamu``.Jawab Jasper,duduk santai kursi dan meletakan kunci mobil dimeja dekat dengan minuman kopinya itu.
``Mobilku?Jangan bercanda bang,palingan punya tetangga numpang parkir di halaman rumah ini``.Mawar,tersenyum kecil.
``Ini kuncinya,bukankah kamu menginginkan mobil tadi pagi?``.Jasper,langsung melempar kunci mobil ke arah istrinya.
Mawar.refleks menyambut kunci yang di lempar mendadak.``Mana mungkin,abang membelikan mobil secepat itu.Apa abang,nyicil bayar mobil ini?``.
Byuurrr...
``Uhuuk...Uhuukk...Uhuukkk..Sembarangan!Aku belinya cash,ngapain nyicil segala.Kamu lihat tumpukan pasir depan sana,rumahmu akan di renovasi sebentar lagi.Mendingan kamu siap-siap untuk membereskan barangmu,biar para pekerja langsung bergerak``.Jasper,tidak peduli dengan wajah istrinya keheranan.
Apa!Dia benar-benar mengabulkan permintaanku,dalam sekejap mata dan aku ingin pingsan rasanya.Batin Mawar,perlahan duduk di sebelah suaminya yang masih syok.``Uang darimana,bang?Begitu mudah mengabulkan permintaanku,aku tidak serius dengan ucapanku pagi tadi``.Kini Mawar,merasa tidak nyaman dengan suaminya.
``Suatu hari nanti,kamu bakalan tau pekerjaanku.Kenapa kamu kurang puas dengan permintaanmu?``.Jasper,menyipitkan bola matanya.
``Puas,bang!Cuman aku takut saja,kalau uangnya hasil minjam di bank sama rentenir. Nanti aku nyusahin abang lagi, dikejar-kejar mereka gak bisa bayar". Kata Mawar, tiba-tiba suaminya menyentil dahinya. "Aaukkk...Bang,sakit!".
"Kamu ini, sampai berpikiran sejauh itu. Aku mampu membeli apapun, asalkan untuk istriku bukan wanita lain. Jangan berpikir aneh-aneh,nanti ada anak buahku bantu-bantu mengeluarkan perabotan rumah ini. Lalu memindahkan ke gudang belakang. Kamu pindah ke rumahku di sana, sampai rumahmu selesai". Jasper, memandang wajah istrinya yang masih bingung. "Ada apa lagi, Mawar?".
"Bang, mobilnya bisa gak di jual lagi?". Mawar, mengerjapkan bola matanya
"Apa!Dijual?".
