Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.
Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.
Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.
Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.
Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.
__
Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”
Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba
❤️My Startling Destiny❤️
#Arsy_La13:-*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24 [Hari Pernikahan]
Setelah tokoh masyarakat yang diutus sebagai perwakilan dari Andra mengantarkan uang panai, kini para kerabat dan para warga mulai berdatangan ke rumah Lany. Mereka semua saling membaur dan membantu dalam mempersiapkan segala sesuatunya secara bersama-sama, sebagaimana tradisi yang ada.
Para Bapak-bapak dan kaula muda sudah mendirikan tenda terowongan tepat di halaman rumah, dimana resepsi akan digelar. Sedangkan Para ibu-ibu mulai membuat kue dan memasak semua persiapan untuk hidangan di hari H. Tak tanggung-tanggung, si penyihir memanggil Wedding Organizer untuk menyulap rumah dan tenda itu sebagaimana acara pernikahan yang digelar pada umumnya. Sementara para gadis-gadis yang ditentukan di utus untuk menyebar undangan ke segala penjuru Desa dan bahkan sampai ke desa tetangga. Semua dilakukan secara maraton, mengingat semua terbilang mendadak.
Malam ini, setelah melangsungkan beberapa rangkaian adat. Kini Lany sebagai calon pengantin baru saja selesai di rias dan menggunakan pakaian pengantin adat berwarna gold, Ia akan melangsungkan acara adat mappacci yang biasanya dilakukan oleh beberapa tokoh masyarakat, agama dan keluarga inti.
Mappacci ini sendiri memiliki makna simbolik sebagai kebersihan dan kesucian diri, yang bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga calon pengantin sebelum memasuki bahtera rumah tangga.
Semua berlangsung meriah. Malam itu Bapak dan si penyihir, juga anggota keluarga yang lain begitu berbeda. Lany merasa diperlakukan seperti tuan Putri sungguhan. Ya, tentu saja. Pasti mereka tidak ingin dinilai jelek oleh orang-orang. Hmmmnt sungguh sandiwara yang sempurna. Jika tidak ada pernikahan, mungkin ia tidak akan pernah merasakan diperlakukan seperti ini.
...-----...
Keesokan harinya, tepat di hari senin. Para tamu yang sudah lebih dulu hadir di acara, kini mulai bergegas untuk menyambut iring-iringan pengantar pengantin laki-laki. Yang ternyata cukup ramai, ada beberapa mobil dan motor yang turut serta dalam mengantar Alandra.
Sungguh Andra si cowok antah berantah yang beruntung, menikahi anak gadis orang tanpa membawa keluarganya yang entah bagaimana asal usulnya, semua yang mengurus hanya sedikit tahu dari alamat yang tertera di kartu keluarga dan ktp pria itu. Ia hanya datang seorang diri dan mengutarakan niatnya begitu saja, seperti air yang mengalir. Tidak ragu dan penuh keyakinan, meski sempat mendapat perlakuan buruk dari Bapak, namun ia berhasil mendapat restu. Tentunya dengan memberi tahu kejadian yang sesungguhnya. Namun warga setempat justru menyambut niat baiknya dan malah banyak yang bersimpati atas keberaniannya.
Pria mirip bule itu baru saja turun dari mobil. Ia di dampingi oleh pak Agus dan Istri, Berbalutkan pakaian adat berwarna hitam gold dan peci bercorak senada, Ia melangkah dengan dipayung agungkan oleh seorang pria paruh baya yang digendongannya terdapat sebuah kain berwarna putih berisi tunas kelapa. Merupakan sebuah simbol yang memiliki makna tertentu.
Iring-iringan itu pun baru diperbolehkan masuk setelah salah satu perwakilan pihak keluarga Lany mempersilahkan. Semua tamu mulai berdiri dan terkagum-kagum melihat pesona calon suami dari Melany itu.
“Magaratta ladda i lakkaina, Lany (Gagah sekali suaminya Lany).!"
“Pada Bule (Seperti Bule) "
“Dimana pungut calon begitu? mau to ka (aku mau juga)!”
“Katuru-turu pako, Na mu pada i Lany (Ikut-ikutan saja, supaya kamu seperti Lany!). Diakan menikah karena katanya sedang hamil, beruntung laki-kali itu mau bertanggung jawab..”
“Ih, Masa?"
Para ibu-ibu mulai berbisik dan bergosip sesuka hati saat Andra dan rombongan mulai memasuki tenda, kemudian masuk ke dalam rumah untuk melangsungkan ijab qabul.
Sesampainya di dalam, pihak pengantar langsung duduk setelah menyerahkan erang-erang (seserahan) sesuai dengan permintaan Mamak, menggunakan kotak kaca yang berisi berbagai macam kebutuhan mempelai wanita dari ujung rambut hingga ujung kaki.
“Tabe, duduk ki nak! (Silahkan duduk, nak!)”
Bapak dan penghulu sudah duduk di hadapan Andra. Sedangkan dua orang lain mendampingi Andra tepat dibelakangnya.
Seketika rasa gugup menghampiri Andra, saat matanya bersitatap dengan Bapak dan Pria yang dikenalnya sebagai kakak Lany seperti tengah tertegun saat melihatnya. Entahlah.
Setelah menyerahkan maskawin dan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas administrasi. Seorang yang berperan sebagai MC mulai membuka acara. Serangkaian acara pun sudah dilaksanakan, mulai dari pembacaan ayat suci Al-Quran, dan pembacaan khutbah nikah juga sudah dilakukan.
“Bisa kita mulai?” Pak penghulu mulai mempersilahkan Bapak untuk mengambil alih tugasnya sebagai wali.
Awalnya beliau sempat menolak karena takut tak mampu, ini pengalaman pertamanya menikahkan satu-satunya putri dari pernikahan pertamanya, namun karena desakan dari kerabat ia pun terpaksa menyetujui.
Bapak nampak gemetar saat menjabat tangan Andra. Sedangkan Andra, pria itu terlihat beberapa kali menarik napas dalam, berusaha rileks sebelum bersiap untuk melafalkan qabul yang akan membuatnya mengemban suatu tanggung jawab yang amat besar, yang merupakan sebuah awal dari perjalanan hidup yang sesungguhnya.
“Ananda Alandra Bhakty Ervano bin Ervano Mengantara Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya, Melany Larasati binti Syamsuddin dengan maskawin dua cincin emas di bayar tunai....”
“Saya terima nikah dan kawinnya Melany Larasati binti Syamsuddin dengan maskawin tersebut dibayar tunai..”
“Bagaimana saksi, Sah?"
“Sah....”
“Sah...!” ucap para saksi dan disusul oleh teriakan riuh para hadirin.
“Alhamdulillahirabbil 'Alamin..” Ucap mereka semua lega.
Sesaat kemudian seorang pemuka Agama mulai melafalkan do'a-do'a yang baik untuk kedua mempelai.
Sementara Andra entah mengapa ia merasa tubuhnya bergetar, keringat dingin menjalar begitu saja saat ia berhasil melafalkan kaliamat sakeral itu dalam satu tarikan napas. Hatinya seperti dihinggapi ribuan kupu-kupu yang membuat perasaannya jadi tak menentu. Antara sedih, bahagia dan haru membaur jadi satu.
...----...
Melany, ia masih terpaku melihat pantulan dirinya dari cermin saat mbak-mbak tukang make over selesai memolesinya.
Senyum tertahan terpancar dari sudut bibirnya, sungguh ia tak mengenali dirinya sendiri. Polesan make up benar-benar membuat wajahnya berbeda, balutan baju adat berwarna hitam gold benar-benar menjulur dengan sempurna. Rambutnya tersanggul rapi dengan mahkota khas yang bertengger indah di kepalanya.
Oh, inikah rasanya jadi ratu sehari?? Lany masih senyum-senyum sendiri saat seorang wanita masuk ke dalam kamarnya.
Pilihan mamak lumayan juga. Gumamnya lagi
“Wah, Lany cantik sekali..” wanita berkerudung, berbalut baju bodo (baju adat) itu tersenyum sambil mendekat ke arah Lany.
Dia adalah saudara jauh bapak yang cukup dekat dengan Lany.
“Makasih Mamak Mia..” ujar Lany malu-malu.
“Cantik darimananya?” Elsa yang juga berada di kamar itu, langsung menoleh tak suka saat mendengar Lany dipuji ola Mamak Mia “Ndak ada perubahan, mukanya masih sama.." ujarnya Sirik.
“Who says i'm not beauty?” timpal Lany sambil melemparkan sebungkus tisu basah pada Elsa. Ia benar-benar kesal pada si -Frozen Food- itu.
“Ih, Lany...!”
“Elsa, ndak baik begitu.. ” Tegur Mamak Mia saat melihat Elsa hendak melempar balik tisu tersebut.
“Sudah ya, jangan diladeni!” Mamak Mia mengelus bahu Lany, berusaha menenangkannya “Calon suami mu sudah datang, sebentar lagi akan ijab qabul. Banyak-banya berdo'a yang baik untuk rumah tanggamu ke depannya...”
Entah mengapa, Lany merasa tersentuh mendegar ucapan Mamak Mia. Ia merasa seperti tengah didampingi oleh ibu kandungnya sendiri, walaupun ia tak tahu dimana keberadaan Ibu kandungnya. Namun ia tetap berharap doa beliau selalu menyertainya, dimanapun ia berada.
Mak, Lany ndak tahu mamak ada dimana. Meski kita tidak pernah ketemu sejak hari itu, Lany tetap sayang sama mamak. Andai saja Mamak ada bersama Lany saat ini. Mungkin ini akan menjadi hari paling membahagiakan buat Lany. Lany hampir terisak, namun ditahannya. sebab jika tidak, bisa-bisa make up nya hancur lebur.
Do'akan pernikahn ini jadi yang terbaik mak. Meski aku dan dia berawal dari sebuah kejadian yang salah, bahkan sama sekali tidak saling kenal dan mencintai Tapi aku berharap dia adalah orang yang baik, yang akan selamanya hidup bersamaku.
Lany hanya bisa meringis dalam hati, ia begitu merindukan sang Ibu. Namun apa boleh buat, hingga kini bahkan tidak ada yang tahu keberadaan beliau. Dan seperti yang Lany katakan. Walaupun pernikahan ini berawal dari sebuah insiden, namun ia tetap berharap Andra adalah orang yang tepat dan pernikahan ini untuk selamanya. Mengingat keseriusan dan sikap tanggung jawabnya, membuat Lany sedikit tidak menggantungkan sebuah harapan pada Pria itu. Ya, dia tidak ingin berakhir seperti kisah orang tuanya yang berakhir pada perpisahan.
Lany menghembuskan napas kasar, bersamaan dengan itu, ia bisa mendengar suara Bapak dari pantulan mikrofon. Mulai mengucapkan ijab pada Andra. Hatinya berdetak seketika, perasaan aneh itu muncul di sertai rasa gugup yang luar biasa. Sungguh ia tak menyangka, jika takdirnya akan semengejutkan ini, bertemu -cowok aneh-, antah berantah dan tak sengaja melakukan sebuah kesalahan hingga menimbulkan banyak masalah dalam sekejap. Namun anehnya, pria itu dengan lantang menyuarakan jika dirinya akan bertanggung jawab, bahkan saat ia menolak dan pergi. Dia kembali datang tanpa diduga, menyusulnya dan kembali mengutarakan hal yang sama. Kini yang lebih mengejutkannya lagi, tanggung jawab Bapak akan segera berpindah ke tangan pria itu. He is My Startling Destiny..
“Ananda Alandra Bhakty Ervano bin Ervano Mengantara Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya, Melany Larasati binti Syamsuddin dengan maskawin dua cincin emas di bayar tunai....”
“Saya terima nikah dan kawinnya Melany Larasati binti Syamsuddin dengan maskawin tersebut dibayar tunai..”
“Sah...”
Begitu mendengar kata itu, Hatinya kian berdesir aneh. Tanpa permisi, bulir bening itu lolos begitu saja, mendobrak benteng pertahanannya. Dalam hitungan menit, dirinya telah menjadi milik orang lain. Ia telah menjadi istri dari seorang pria yang tak dikenalnya.
Entah mengapa rasanya semenegangkan ini. Ia merasa berjalan memasuki sebuah dunia lain, memasuki jalan baru dalam kehidupannya. Tentu ia tahu ini bukanlah akhir dari semua, melainkan awal dari sebuah perjalanan hidup yang sesungguhnya.
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Rival menikah dengan Riana aja
lanjut terus kak 💪🤗
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir