Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Taxi!" Panggil nanda. Untungnya dia tidak perlu menunggu begitu lama di sana, karena sudah ada taxi yang melewati rute apartement yang memang terkenal paling mahal di kotanya itu.
"Kemana neng?" Tanya supir taxi tersebut, saat nanda sudah masuk ke dalam kendaraannya.
"Antarkan saya ke kampus XX pak," Ucap nanda memberitahu. Karena dia ingin mengambil motornya yang terparkir di kampusnya terlebih dahulu, sebelum pulang ke rumah.
"Baik neng." Ucap supir taxi tersebut. Lalu segera melajukan kendaraannya, ke tempat yang di maksud oleh penumpangnya itu.
☆☆☆☆☆☆☆☆
"Sar, coba telepon kakakmu kembali!" Perintah helen. Saat melihat putri sulungnya itu yang tak kunjung pulang ke rumah. Bahkan saat hari sudah hampir malam.
"Nah itu suara motornya kak nanda ma." Ucap Sarah memberitahu mamanya. Baru saja dia akan menelpon kakaknya itu kembali. Namun suara motornya yang memang sudah begitu ia kenal tersebut pun, langsung membuatnya mengurung kan niatnya.
Kreeiiiittt
Dengan cepat Keduanya pun langsung berjalan ke arah teras rumahnya, untuk menyambut kepulangan nanda.
"Tumben jam segini baru pulang dari kampus, mama udah khawatir banget sama kamu!" Ucap Helen. Dengan expresi wajah yang mulai tenang, saat melihat kepulangan anak gadisnya itu yang masih tampak sehat seperti sedia kala.
"Lagi banyak tugas ya?" Sambung helen lagi. Namun dia sempat mengkerutkan keningnya. Saat mencium bau keringat, dan baru menyadari penampilan putrinya itu yang tampak begitu berantakan.
"Bukan lagi banyak tugas ma, tapi nanda emang lagi dapet apes banget hari ini," Ucap nanda memberitahu.
"Ada apa memangnya sayang?" Tanya Helen penuh perhatian.
"Nanti aja ya nanda ceritanya, nanda mau mandi dulu," Pamit nanda. Sementara helen pun hanya menanggapinya dengan mengangguk kan kepalanya.
"Ikh kak nanda bau nya kecut banget sih, emang habis bersih-bersih selokan ya?" Ucap sarah. Saat mencium bau yang keluar dari tubuh kakaknya itu.
"Kurang lebih begitu." Jawab nanda masa bodoh, Lalu pergi dari sana.
"Ya udah yuk, kita lanjut lagi masak-masaknya!" Ajak helen pada putri bungsunya itu. Sementara sarah pun, hanya langsung mengekor di belakang mamanya.
Beberapa menit kemudian.
"Tumben sar, lho mau bantuin mama masak-masak." Sapa nanda.
Saat melihat adiknya itu berada di dapur, dan tengah membantu mamanya. Bahkan bau masakan yang begitu harum tersebut, berhasil membuatnya lapar dan tak sabaran ingin segera ke dapur. Sementara sarah hanya menanggapinya dengan mengedikkan bahunya.
"Tumben banget mama masak sebanyak ini, kayak ada acara aja?" Tanya nanda. Saat melihat ada begitu banyak sayur dan lauk pauk yang sudah matang, di dapurnya tersebut.
"Malam ini kan calon suami dan mertuamu akan berkunjung ke rumah sayang, untuk melamarmu!" Ucap helen memberitahu.
"Bukannya seharusnya masih beberapa hari lagi ya. Kata mama tempo hari," Jawab nanda terkejut.
"Mama mertuamu ingin di percepat!" Jelas helen.
"Ya udah gih, bantuin mama susun semua makananannya di atas meja, habis itu kamu potong kecil-kecil semua buah-buahan yang ada di atas meja almari dapur, karena mama mau bikin sop buah!" Terang helen. Setelahnya, ketiganya pun sudah terlihat asyik dengan kegiatannya masing-masing, demi menyambut tamu yang begitu penting dan akan segera tiba beberapa jam lagi di rumahnya tersebut.
☆☆☆☆☆☆☆☆
Bruummmmmm..
Suara deru mesin mobil berhenti di pekarangan rumahnya nanda. Dengan tubuh yang mulai gemetaran dan sedikit deg-deg an. Nanda pun sudah terlihat mengekor di belakang mamanya, Ketiganya pun sudah terlihat rapi dan cantik, demi menyambut kedatangan calon mertua dan suaminya itu.
"Ya ampun jeng, padahal baru ketemu kemarin, tapi berasa udah lama banget ya!" Sapa Risa sembari tersenyum lebar. Lalu langsung membawa helen ke pelukannya, untuk melepas rindu satu sama lain.
"Iya jeng," Balas helen.
"Nanda, Makin cantik aja!" Puji Risa lagi saat melihat penampilan calon menantunya yang agak berbeda malam ini.
"Makasih tan," Jawab nanda. Lalu secara bergantian menyalimi calon mertua wanita dan pria nya itu, sementara sarah pun, juga terlihat melakukan hal yang sama.
"Kelas berapa sayang?" Sapa Risa lembut pada sarah.
"Kelas 2 smp tan," Jelas sarah.
"Wah, udah segede ini aja ya kamu, terakhir kali tante liat kamu dulu masih kecil banget, waktu berasa cepat banget berlalu," Terang Risa. Lalu memandang ke arah sarah dan nanda secara bergantian. Yang terlihat tampak begitu manis nan cantik, menurun dengan wajah mamanya, walaupun tanpa di poles makeup sedikitpun.
"Makasih tan," Ucap sarah. Sementara nanda sudah sibuk mengatur detak Jantungnya yang semakin deg-deg an tak karuan, demi menunggu seseorang yang masih belum menampakan batang hidungnya, keluar dari dalam mobil tersebut.