NovelToon NovelToon
Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:647.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: shakila kanza

Kisah masa lalu Ayahnya juga Bundanya terlalu membekas hingga Intan tak bisa percaya pada Cinta dan kesetiaan.
Baginya Kesetiaan adalah hal yang langka yang sudah hilang di muka bumi.
Keputusannya untuk menikah hanya untuk menyelamatkan perusahaan dan menghibur orang tuanya saja.
Jodohpun sama-sama mempertemukan dirinya dengan orang yang sama-sama tak mempercayai Cinta.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Akan kah Dia mempercayai Cinta dan Kesetiaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang ke Rumah

Pulang ke Rumah Utama, Reihan tak mau meninggalkan Eyang Hadi dan Eyang Hana, karena tujuannya menikah untuk membahagiakan kedua orang tua itu.

Mobil Reihan melaju pelan menuju rumah utama dengan Intan yang masih memakai mukenanya, wajahnya cemberut tidak karuan, bagaimana tidak baju yang dia pesan ke difa tak kunjung datang hingga terpaksa Intan keluar dengan mukenanya hingga semua mata menatapnya heran.

Intan masih kesal dengan ulah Reihan yang memaksanya ke rumah dalam kondisi yang tidak pantas. Kaos Reihan yang masih melekat dengan celana kedodoran milik Reihan di lapisi mukenanya sendiri.

Mobil sampai di rumah dan saat sampai di rumah Eyang semua sudah ada di sana, Bunda Mutia juga Ayah Arsya tentu saja, pastinya tak tertinggal dengan Dede Zayn dan adik-adik yang lain yang sudah menyambutnya.

"Hahahaha.... " Zea memegang perutnya yang sakit saat melihat kakak sulungnya keluar dari mobil dengan wajah muram.

"Kak... kayaknya gak rela ya balik sekarang... wajahnya muram gitu??? " Tanya Zia sok polosnya.

"Hayo ngaku siapa yang udah tuker isi Koper kakak??? " Tanya Intan geram, yang justru di jawab tawa semua orang termasuk Bundanya.

Reihan ikut tertawa lalu merangkul Intan, sok perhatian di depan semua keluarga Intan agar terlihat begitu menyayangi Intan.

"Kak... keren penampilannya, kaya habis haji dan umrah gitu... pakai mukena terus.. " Kata Kean sambil nyengir.

"Hahaha bukan... Kak Intan itu habis itikaf... tapi di hotel...!!! " Kata Zea yang langsung mendapat hadiah sendal hotel yang masih di pakai Intan melayang ke badannya.

"Adik durjana semua memang kalian... " Kata Intan lalu menarik Reihan untuk mengajaknya ke kamar.

"Maaf Semua... kita ganti baju dulu ke kamar..." Kata Reihan pamit dengan wajah sok ramahnya tak lupa senyum terbaiknya.

"Iya nak... Kami tunggu untuk sarapan bersama ya... Bunda masak spesial kesukaan Intan.... " Kata Bunda Mutia pada Reihan.

Reihan menganggukkan kepalanya lalu meraih Intan dan mengajaknya naik ke kamar atas, saat di tangga atas mereka langsung melepaskan genggaman satu sama lain.

Intan langsung masuk dan membanting badannya ke kasur, sementara Reihan langsung membuka lemari yang sudah berisi baju wanita lengkap dengan hijabnya. Reihan memilih satu set yang berwarna navy lalu meraihnya dan meletakkan di sisi Intan.

"Ganti gih... Apa udah gitu aja terus!! " Kata Reihan mengejek Intan, Intan justru membalik badanya dan tengkurap seolah tak mau ganti karena sudah kadung kesalnya.

Reihan geleng-geleng kepala lalu mendekati Intan dan menepuk gitar Spanyol Intan yang tercetak saat bawahan mukenanya itu tertimpa tubuhnya sendiri.

Plakkkk

Plakkkk

"Reihan!!!! " Intan sontak membalik tubuh dan duduk dengan wajah kesalnya, karena tepukan Reihan di area yang pantang di sentuh orang lain, ya memang Reihan boleh menyentuhnya karena sudah sah jadi suaminya tapi tetap saja dia merasa kesal dan risi.

"Apa??? Panggil yang betul mau di ajari lagi kaya tadi pagi?? " Reihan menarik tangan Intan hingga Intan bangun dan menabrak tubuh Reihan di hadapannya.

Dada Intan bergetar namun ego tingginya mengalahkan gunung semeru jadi tak mau mengalah. Tanpa ragu dia tetap berdiri tak gentar menatap wajah tampan yang gagah dan menawan di hadapannya namun belum mampu membuat dirinya jatuh cinta.

"Bilang kalau minta di bimbing seperti tadi gak usah suka mancing gitu... " Kata Reihan menarik lebih dekat tubuh Intan.

"Ckckck.. histttt... " Intan berdecak lalu menarik nafasnya agar detak jantungnya tak terdengar di telinga Reihan.

"Panggil apa?? " Reihan masih berusaha sabar dengan wajah stay coolnya.

"Kamu sendiri??? kalau panggil aku apa?? aku terus yang di ajari dan di protes... situ gak... " Protes Intan tak terima.

"Ok..., Bee... " Kata Reihan memanggil dengan panggil manis seperti hal-nya lebah yang menghasilkan madu kedengarannya.

Hahaha

Intan tergelak lalu memegangi perutnya saking wajah Reihan terlalu lucu saat mengucapkannya, bagaimana tidak memanggil bee tapi dengan wajah dingin sok coolnya.

"Sumpah terlalu geli dengarnya jika kalimat manis keluar dari bibir arogan dan dinginnya kamu... " Kata Intan tak kuasa menahan tawanya.

"Sial*n...! " Reihan kesal lalu benar-benar menarik wajah yang tertawa itu ke wajahnya, membungkam dengan cara yang sukses membuat seorang Intan membisu sekaligus panik di buatnya.

Intan mendorong pelan Reihan dan mengatur nafasnya lalu berlari menyambar baju yang di siapkan Reihan untuknya tadi dengan rasa yang luar biasa aneh yang menelusup di tubuhnya.

"Astagfirullah..." Intan berjalan sambil tubuh yang masih bergetar aneh.

Reihan tersenyum senang sembari mengusap bibirnya sendiri yang masih basah. Reihan mengusap wajahnya lalu duduk di ranjang sembari menunggu Intan. Dada Reihan bergemuruh masih menyisakan gemuruh dan gelora lelakinya.

"Baru dua kali mencoba dan aku sepertinya sudah kecanduan... " Gumam Reihan lalu membaringkan badannya.

***

Di meja makan.

Intan baru saja turun di iringi Reihan di sisinya, Eyang tersenyum begitu bahagia, hangat hatinya menyaksikan keromantisan cucu dan cucu mantunya.

Bunda Mutia pun tersenyum bahagia menatap putri sulungnya yang nampak begitu bahagia jika di lihat mantunya juga terlihat begitu hangat dan menyayangi putrinya itu.

"Ayah..., Seneng banget Bunda rasanya..., gak nyangka Kak Intan udah punya suami..., kayaknya rukun gitu ya..., biarpun mantu kita keliatannya sedikit arogan... " Kata Bunda Mutia yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Ayah Arsya.

"Semoga ya Bun... " Batin Ayah Arsya dirinya masih menyelidiki terus apa yang mendalangi pernikahan dadakan dadakan putri sambungnya itu.

Intan duduk di susul Reihan di sisinya, keduanya mengumbar senyum terbaiknya kepada semua orang. Lalu Intan mengambil piring di depan Reihan dan mengisi makanan untuk suaminya itu.

"Wah... Cucu mantu Eyang benar-benar istri yang berbakti... " Puji Eyang Hana sembari mengamati Intan yang telaten mengisi semuanya makanan kesukaan Reihan.

Intan sudah pelajari semua yang di suka dan yang tidak di suka suaminya, baru saja, mendadak semuanya dia ingat-ingat, sebelum turun dari kamar tadi, jangan sampai dirinya ketahuan tak paham mengenai suaminya sendiri.

Intan lalu baru mengambil makanannya sendiri nila bakar dengan sambal terasi dan lalapan segar namun bukan timun, Reihan sudah melirik dan mewaspadai jika saja ada lalapan yang sudah dia deklarasikan sebagi musuh bebuyutannya.

"Tenang Mas... Aku bilang ke Bunda kalau lalapan yang itu dan sebangsanya pantang masuk ke rumah Mas Reihan... " Kata Intan sambil menyiapkan makanannya.

"Syukurlah... Aku membayangkan bakal pindah kamar jika kamu melakukannya... " Batin Reihan lalu tersenyum pada Intan yang di lihat amat manis di mata Eyang Hadi.

"Alhamdulillah... Eyang bahagia, semoga kalian jadi keluarga sakinah mawadah dan warahmah ya... tenang rasanya melihat kalian rukun seperti ini... " Tutur Eyang Hadi yang di aamiin kan semua orang kecuali Intan dan Reihan yang hanya mengangguk dan melempar senyum, sejujurnya hati mereka saja saat ini tidak bisa mereka pahami, setelah sentuhan itu keduanya merasakan setiap dekat tubuhnya serasa nyaman meski bibir selalu ingin beradu bicara dan berdebat.

***

Jika menurut kalian cerita ini menghibur please dong kasih like dan komentarnya... 🙏😍

1
Lilik Juhariah
kan udah lama GK ketemu, trs bilang kecelakaan , pasti namanya orang pernah kenal pasti empati dikit lah walau nyatanya boong lagi, BKN GK tegas si Reyhan
Lilik Juhariah
udah saling nyaman GK mau kehilangan tapi bingung , ini rasa apa ,
Lilik Juhariah
kereeen ke Zia dulu baru ke sini, skrng LG ngikutin zea up
Shakila khanza: makasih kak... 🙏💕💕💕
total 1 replies
Lilik Juhariah
/Cry//Cry//Cry//Sweat/
Lilik Juhariah
pinging aku sumpal mulutnya reyhan
Lilik Juhariah
ayah arsha baik banget , walau anak sambung tetap sayang
Nusa thotz
bujuggggg...ini novel atau syair lagu?...tiap ada lagu di tulis...atau cuma untuk menuhin quote kata dari NT?
Nani Te'ne
Suka
Ervina
jgn sementa ogeb... selamanya!!! kezel deh
Ervina
bosen.. minta maaf mulu..
Ervina
baguuus , pergi yg jauh bumil butuh menjaga kesehatan hati, fikiran dan mental...
Ervina
ciih rasa bersalah... diulang mulu gak bosen🤧
Ervina
kudu tegas loh ray...
Ervina
walau tanpa cinta tapi wanita butuh di hargai, bukan cemburu jg tapi kalo diabaikan kaya gitu ngerasa hargi diri di injek2 loh ... coba kalo dibalik.. pasti meladak tuh emozinya 😡
Ervina
terlalu ray.. ketemu temen masa kecil.. awas bibit pelakor 😕
Ervina
klo dah bersatu, pasti perasaan cinta dan sayang muncul.. 💑💘❤
Ervina
kesepakatan nikah yg kocak, seumur hidup lagi.. dalam jangka waktu dan tempo sesingkat singkatnya.. mereka ber2 saling bucin deh.. 😍😘😁
Ervina
Luar biasa
Shakila khanza: makasih kak... 🙏🙏😍
total 1 replies
Ervina
dah pada saling care, cuma gak ngeh apa pada gensi../Facepalm/
Ervina
betul sekali 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!