NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:72.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 16

Pagi kembali memaksa para pencari nafkah ataupun pencari ilmu membuka mata. Nadine tidur dengan nyenyak setelah semalam berbincang banyak hal bersama Arya. Dia menyembunyikan semua perasaannya dengan baik dengan berakting layaknya seorang adik yang sangat manja pada kakaknya.

Setelah mandi, Nadine membuka lemari bajunya dan tidak sengaja melihat gaun yang di belikan Jonathan, gaun yang menjadikannya seorang wanita yang anggun dan berkelas malam itu.

“Pak Jonathan, Jonathan, Jo,” katanya menyebut nama Jonathan dalam berbagai versi. Nadine lalu mengambil kaos dan celana jeans lalu menutup kembali lemarinya itu.

“Mbak Nad,” sapa Ana.

“Apa ini,” tanyanya saat Nadine memberikan sesuatu padanya.

“Oleh-oleh dari Kak Arya,”

“Kak Arya udah balik?” Tanya Ana antusias. Selain Nadine, Ana juga adalah pengagum Arya. Tapi bedanya, Ana selalu menunjukkan rasa kagumnya pada Arya sebagai lawan jenis, tidak seperti Nadine yang hanya bisa mengaguminya sebagai kakak di depannya. Nadine mengangguki pertanyaan Ana. Gadis itu lalu dengan semangat membuka tas yang di berikan Nadine, dan berlonjak girang setelah melihat isinya.

Kedua gadis itu kembali larut dengan pekerjaan mereka. Nadine sibuk menata bunga-bunga indahnya, sementara Ana menyusun tanaman hias di depan toko.

“Cari bunga apa, Pak,” sapa Ana kepada seorang laki-laki dengan penampilan mentereng.

“Nadine ada?” tanyanya, laki-laki itu tidak lain adalah Jonathan. Nadine yang mendengar suaranya segera berbalik. Dia hampir saja menjatuhkan bunga mawar yang baru dia petik saking terkejutnya.

“Pak Jonathan,” serunya. “Ngapain Pak Jonathan datang ke toko saya?”

“Pak lagi?” Jonathan mendesah. Sepertinya dia sangat kesal mendengar panggilan Nadine itu.

“Eh, maaf. Ngapain kamu ke sini Jo?” ulangnya.

“Ketemu pacar saya, memang nggak boleh,” Bukan hanya Nadine yang terkejut, gadis itu melirik Ana yang terdiam dengan mulut yang menganga.

“Pacar,” bisik Ana pada dirinya. “Jadi ini pacar baru Mbak Nad. Pantesan Mas Rey di putusin, dapat cowok ganteng begini.” Kembali Ana bermonolog dengan dirinya.

Nadine menarik tangan Jo, dia membawanya ke halaman belakang.

“Kamu apa-apaan sih,” cecar Nadine saat mereka sudah ada di halaman belakang. Jo bukannya menanggapi Nadine, dia malah sibuk melihat sekelilingnya. Atapnya sudah di bangun sedemikian rupa agar bunga yang ada di dalamnya bisa terkena cahaya matahari. Bunga-bunga anggrek berjejer cantik di dalam , ada mawar merah yang masih kuncup, ada juga yang sudah mekar. Jonathan takjub di buatnya.

“Kamu yang bikin semua ini?” Tanya Jonathan.

“Jo...” Nadine setengah merengek.

“Kenapa...?

“Jo...” Jonathan mengernyit. “Kamu kenapa?”

“Bukannya kerjaan saya sudah selesai, kenapa kamu masih bilang saya pacar kamu. Di depan Ana lagi.” omelnya. Nadine sudah mengira bahwa malam itu adalah hari terakhirnya bertemu Jonathan. dia berfikir aktingnya sebagai pacar pura-pura Jonathan sudah berakhir malam itu.

“Siapa bilang? Saya kan bilang sampai saya bisa meyakinkan orang tua saya kalau kita nggak cocok.” Nadine mengeram kesal, Jonathan ini memang sangat menjengkelkan.

“Ini kamu semua yang tanam?” tanya Jonathan lagi, dia bukan sengaja mengalihkan pembicaraan. Jonathan sepertinya menyukai taman bunga milik Nadine itu. Nadine memutar bola matanya, sama sekali tidak mau menjawab pertanyaan Jonathan.

“Terus kamu ke sini mau ngapain?”

“Oh, iya,” laki-laki itu mengalihkan pandangannya dari bunga anggrek ungu yang menjuntai ke bawah. “Saya ada acara nanti malam, nikahan teman lama. Saya mau kamu temani saya,” Jonathan memang selalu seenaknya.

“Saya nggak mau.” tolak Nadine dengan tegas. “Pak Jonathan kan bilang kalau saya hanya pura-pura jadi pacar Pak Jonathan di acara anniv orang tuanya Pak Jo. Saya nggak mau lagi jadi pacar pura-pura nya Pak Jo.”

Jonathan melipat tangannya di atas perut, dia melihat Nadine dengan kerutan di alis.

“Kamu lupa kalau kamu punya utang ke saya, asal kamu tahu kalau hasil visum saya itu masih di simpan pengacara saya sampai sekarang. Saya tinggal telepon dia aja dan saya pastikan kamu akan di jemput polisi sekarang juga.”

Nadine membeku, di tangkap polisi? Tidak, dia tidak mau hidupnya yang sudah berantakan tambah hancur kalau dia masuk penjara. Dan yang pasti, ibu tirinya akan sangat bahagia di atas penderitaannya.

Nadine berfikir meminta tolong pada ayahnya, tapi dia takut membuat ayahnya bertengkar lagi dengan ibu tirinya jika dia tahu kalau ayahnya membantu dirinya. Arya, jika ibu tirinya tahu, mereka juga pasti akan bertengkar. Nadine mendesah. Ibu tirinya pasti akan semakin gila membencinya jika kedua orang itu bertengkar dengannya hanya karena membela dirinya.

“Oke, tapi ini yang terakhir.” Jonathan tersenyum menyeringai. Dia berhasil lagi membodohi gadis itu.

“Oke, kalau gitu sekarang kamu ikut saya,”

Nadine mengkerutkan keningnya “kemana?” tanyanya kesal.

“Cariin baju buat kamu, saya nggak mau kamu bikin malu saya di depan teman-teman saya.” Nadine membuka mulutnya lalu mendesah. Dia benar-benar sudah kehabisan kata-kata meladeni Jonathan.

“Saya punya banyak baju yang saya yakin nggak akan bikin anda malu. Sekarang tolong pulang saya mau lanjutin kerjaan saya. Anda sudah membuang cukup banyak waktu dan energi saya.”

Jonathan mendenguskan tawa, lucu melihat Nadine yang berapi-api mengatakannya. Tidak ada seorangpun yang berani mengusirnya, baik sebagai putra seorang konglomerat atapun presdir perusahaan besar.

Nadine yang kesal meninggalkan Jonathan sendirian di halaman belakang, dia bisa gila jika terus meladeninya. Tidak lama, Jonathan juga menyusulnya keluar.

“Jam tujuh malam saya jemput. Dan…” Jonathan berhenti tepat di depan Nadine dengan jarak yang sangat dekat. “Jangan panggil saya ‘Pak. Baik itu di depan orang lain atau hanya ada kita berdua.” Nadine yang masih membeku hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Masih terlihat senyum tipis di bibir Jonathan saat dia masuk ke dalam mobilnya. Senyuman itu bukannya membuat Nadine terpesona, dia malah ingin mencincang habis Jonathan karena senyumnya itu sangat menjengkelkan untuknya.

“Ganteng banget sih, Mbak. Mas Rey mah lewat,” Nadine hanya berdecak kesal.

“Ntar malam mau ke mana, Mbak?” tentu saja Ana tidak akan berhenti menggodanya. Yang Ana lihat, Jo terlihat keren dan romantis. Dia sekarang beralih dari pengagum Arya menjadi pengagum Jonathan.

“Mbak...”

“Apa sih, An,”

“Pacar barunya Mba Nad ganteng, keren dan kayaknya juga tajir. Ketemu di mana, Mbak?” Nadine hanya memutar bola matanya. Seandainya Ana tahu apa yang sebenarnya terjadi, Nadine yakin Ana tidak akan menganggap Jonathan keren lagi. Dia pasti akan mencaci maki laki-laki itu habis-habisan.

Tapi Nadine akan menyimpannya sendiri, toh setelah malam ini dia akan memohon pada Jonathan untuk memaafkannya atas kecelakaan waktu itu dan melepaskannya. Cukup sudah dia membohongi orang-orang tentang hubungan pura-puranya dengan Jonathan. Cukup orang-orang di sekitar Jonathan saja yang tahu, jangan sampai keluarganya atau bahkan ibu tirinya tahu tentang rahasianya ini. Dia pasti akan menjadi bulan-bulanan ibu tirinya jika sampai dia tahu Nadine berpura-pura menjadi pacar anak seorang konglomerat sebagai ganti untuk membayar kerugian yang dia sebabkan karena menabrak Jonathan waktu itu.

1
Evy
kok kakak tiri sih Thor...Arya bukan kakak tiri tapi kakak kandung.kakak kandung seAyah..
Evy
Saudara kandung seAyah...rasa cinta yang terlarang...
Nes
bagus
Asri Yunianti
kok ga lanjut thor?
shanum
Luar biasa
Hasanah
ap mantanx Arya ya
Sabaku No Gaara
jgn blng itu gita ...tpi masa sih?
Nenden Lasminingsih
siapa ya yang mau mencelakai nadine?sofia masih dpenjara,,,yg nyuruh suster gadungan itu siapa ya?kayanya ibu2
Nenden Lasminingsih
aduh kirain nggak akan ada lagi yang ngerecokin rumah tangga nadin dan jo,,,author suka bikin senam jantung pembaca ya,,,semangat thor,,lanjut up nya
Riyati Kasno
ini pasti Sofia...karena dia sangat terobsesi dengan Jo...
Hasanah
siapa it, Sofia kah
Rita Riau
siapa dia,,, Shofia apa Alexa 🤔🤭
lanjut Thor
Rita Riau
menyesal memang tempatnya belakangan,,, kalo menyesal duluan itu namanya pendaftaran,,,
nikmatin aja derita mu Alexa 🤔🤭😬
Nenden Lasminingsih
lanjut kak,,biarkan yang jahat menuai perbuatannya sendiri
Rita Riau
Thor jgn dibuat Nadine keguguran,,, baru juga Nadine selamat dari kecelakaan.
Konny Rianty
jgn sampai nadine keguguran thor
Nenden Lasminingsih
semoga tidakvterjadi apa2 pda nadine dan calon anaknya
Lyly
jangan apa2 in Nadin kk,baru bahagia juga 😞
Riyati Kasno
duh kasihan Jo dan Nadia..mereka pasti takut keguguran...apalagi Jo..
smoga bayinya ngga apa apa
Rita Riau
begitulah realita kehidupan,,, saat dikejar tak dianggap tapi setelah dicuekin baru merasa kehilangan,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!