NovelToon NovelToon
Satu Atap Dengan Bandar NarkoCINTA

Satu Atap Dengan Bandar NarkoCINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Markus, terjerat hukuman mati usai dinyatakan sebagai pelaku pengedaran obat-obatan terlarang dalam jumlah besar.

Namun, ketuk palu hakim tak segampang itu membuat nyawanya melayang. Markus berhasil lepas dan hidup dengan menyembunyikan identitas aslinya dihadapan publik, meski seluruh dunia menyangka jika dirinya telah mati.

Memulai hidup dengan nama baru dan sebatang kara, Markus tinggal di lantai dua sebuah rumah yang disewakan seorang janda tak beranak.

Interaksi keduanya yang terbilang cukup sering menumbuhkan benih-benih cinta tanpa disadari. Akankah keduanya menjalin hubungan serius? Lantas apa yang akan terjadi jika indentitas Markus kembali terkuak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Pertama Kita

Pukul delapan malam mereka benar-benar bersiap untuk berangkat, toko-toko di pusat kota biasanya tutup pukul sepuluh malam, jadi mereka masih ada waktu untuk berbelanja kesana.

Saat keluar kamar Vanes mendapati Markus yang sudah menunggunya di ruang tamu, pria itu duduk sambil mengutak-atik ponsel berlogo buah-buahan.

Mendengar suara pintu kamar terbuka Markus pun menoleh dan memasukan gawai miliknya ke saku celana, ia lantas bangkit dari sofa.

"Maaf menunggu lama, saya kira anda belum siap"

"Aku juga baru turun lima menit yang lalu" Markus tak mempermasalahkan.

"Kita berangkat sekarang?" Imbuh Vanes.

"Kita.... Berangkat menggunakan apa?" Tanya Markus, di malam hari seperti ini apakah masih ada angkutan umum? Sedangkan taksi tidak ada di daerah ini.

"Kita naik mobil saja, anda bisa menyetir kan?"

"Syukurlah, biar aku yang menyetir"

Kedua orang tersebut pun keluar dari rumah, tak lupa Vanes mengunci pintu sampai rapat, setelahnya Vanes dan Markus membuka garasi bersama.

Mobil keluaran lima tahun yang lalu itu terparkir rapi disana, Markus pikir hanya mobil butut yang sudah berkarat namun rupanya tidak.

"Aku tidak tau kau punya mobil juga" ujar Markus.

"Ini sebenarnya mobil milik mendiang suami saya, saya tidak pernah menggunakannya karena tidak bisa menyetir" ungkap Vanes jujur, meski ekonominya sedang sulit tapi Vanes tidak mau menjual kendaraan roda empat ini pada orang lain.

"Kalau begitu apa mesinnya masih bagus?"

"Tentu, mobil ini sering dipinjam oleh beberapa tetangga saya. Tak jarang mereka yang memperbaikinya kalau terjadi kerusakan sebagai tanda terimakasih karena saya meminjamkannya secara cuma-cuma"

Markus manggut-manggut setelah mendengar penuturan Vanes, ia mulai membuka pintu mobil dan masuk seorang sendiri sedangkan Vanes membuka pagar rumah terlebih dahulu.

Barulah sesudah mobil keluar Vanes menutup pagar dan menggemboknya, kemudian barulah dia masuk ke dalam kendaraan tersebut.

"Jangan lupa pakai sabuk pengaman"

"Tentu!"

Mobil pun melaju menuju pusat kota, langit malam tak menyurutkan mereka berdua untuk pergi keluar meski suasana sangat sepi dan gelap penerangan.

"Kenapa Tuan memilih keluar malam hari? Padahal tadi siang tuan tidak kemana-mana, kan?"

"Hanya malas saja, tadi siang aku lelah dan masih ingin istirahat" kata Markus beralasan.

Padahal sejujurnya ia menghindari keluar saat matahari menampakkan wujudnya untuk bersembunyi dari penglihatan banyak orang.

"Memang berapa hari tuan mencari tempat tinggal?" Seru Vanes, penasaran karena Markus sampai selelah itu.

"Kemarin aku baru tiba dari bandara dan langsung mencari tempat tinggal, jadi aku belum istirahat sama sekali sejak berangkat kesini"

"Ohh.... Pantas saja, saya kira anda sudah memiliki tempat tinggal di daerah sini sebelumnya" pikir Vanes.

Mereka terus berbincang cukup panjang, setiap pertanyaan selalu ada saja ditengah-tengah keheningan. Dulu saat masih bersama suami Vanes tak pernah melakukan hal ini, terkadang naik ke dalam mobil saja tidak diperbolehkan dan Vanes dipaksa untuk menaiki kendaraan umum saja.

Suaminya juga jarang pulang ke rumah, tengah malam atau dini hari adalah waktu dimana suaminya tiba di rumah dengan keadaan mabuk dan bau alkohol.

Tidak pernah ada waktu berdua, disaat mereka ada dalam satu ruangan pun tak ada obrolan sama sekali, Vanes segan untuk sekedar bertanya karena selalu dijawab ketus dan juga sentakan.

Tapi dengan yang lain Vanes justru merasa sangat terbuka, ia tak perlu pikir lama untuk bertanya sesuatu, malah ditawari hal-hal baik yang tidak Vanes duga.

"Di depan belok kiri, nanti ada lampu lalu lintas"

Markus memutar stir sesuai arahan Vanes, tak lama dari situ mereka sampai di pusat kota, Markus memarkirkan mobil disebuah toko pakaian di pinggir jalan.

Vanes keluar lebih dulu, dia masuk ke toko itu untuk menemui temannya.

"Tuan, perkenalkan ini teman saya Diana, dia pemilik toko ini"

Markus dan teman Vanes itu saling bersalaman tangan, Vanes tampak sangat bahagia bertemu dengan kawan lamanya, sebab baru kali ini lagi dia mampir mengunjungi toko sang teman.

Melihat lelaki yang datang bersama Vanes membuat Diana menyikut dengan senyum menggoda.

"Apa sih Din?"

"Kamu tidak bilang punya gebetan baru" bisiknya.

"Haisss.... Mana ada, dia orang yang menyewa lantai dua rumah ku. Jangan salah paham"

"Halahhh.... Bohong pasti kau!"

Sedangkan Markus memilih menatap model-model baju yang digantung, semua dominan berwarna hitam, kemeja dan kaos polos yang paling banyak di jual.

"Bisa saya bantu carikan pakaian seperti apa yang anda mau?" Seru Diana sang pemilik toko.

"Apa saja yang penting cukup di badan ku"

Diana mengamati ukuran badan Markus yang dominan besar di bagian otot lengan dan dada yang bidang dengan tinggi yang menjulang .

Diana lantas mengambil beberapa stelan baju dan celana yang kira-kira pas untuk Markus.

"Silahkan dicoba, Tuan"

Markus membawa semua pakaian itu ke tempat ganti, sedangkan Vanes menunggu diluar bersama sang sahabat.

"Ku kira tadi kamu datang dengan pacar baru, dilihat-lihat dia tampan sekali lho!"

"Bukan, Din. Dia seorang perantau, kami baru bertemu kemarin, aku hanya mengantarnya beli keperluan karena dia tidak membawa barang apapun, dia juga belum mengenal daerah sini" tutur Vanes meluruskan.

"Ehh.. Tapi dia sudah punya istri belum?" Senggol Diana.

"Katanya sih masih lajang"

"Waduh! Kalau begitu bisa dong kamu Pepet" celetuk Diana mengerlingkan mata.

Vanes melotot mendengar ocehan sang teman, ia malu kalau sampe Markus mendengar.

"Sstttt..... Jangan bicara yang aneh-aneh, Diana! Aku tidak punya niat mendekatinya, jangan samakan aku dengan kamu"

"Cih! Awas kalau nanti sampai suka, kamu wajib kasih aku hadiah lho" ujarnya menunjuk wajah Vanes.

"M-mana mungkin! Dia juga memiliki kekasih di tempat asalnya"

"Masa?" Cetusnya tak percaya.

Markus keluar sambil memakai kaos yang dipilih Diana, ukurannya pas di badan Markus, tapi bahannya berasa kurang nyaman, Markus biasa memakai sesuatu yang bermerek dan tentunya berkualitas premium.

"Bagaimana, tuan?"

"Lumayanlah, pilihkan aku kaos lagi dengan ukuran seperti ini. Dan kalau bisa berbahan dingin dan tidak panas"

"Baik, sebentar saya carikan"

Vanes tak hanya diam, ia ikut memilih celana untuk Markus yang menurutnya sesuai dengan gaya dan ukuran pria itu.

"Tuan, cobalah celana ini. Saya rasa ini cocok untuk dipakai sehari-hari maupun resmi"

"Celana chino? Baiklah, aku coba dulu"

Hampir satu jam mereka disana, pukul setengah sepuluh keduanya baru pulang dengan menjinjing kresek besar di masing-masing tangannya.

"Terimakasih ya, Diana. Sukses selalu, kamu mau langsung tutup tokonya?"

"Sama-sama, Van. Aku rasa begitu, hari ini aku sudah untung banyak karena mu.... Haha!" Ujarnya tertawa.

"Baiklah, kami pulang. Sampai jumpa lain waktu"

"Dah..... Hati-hati dijalan!"

1
Sri Antik
kak upnya jangan lama2 ceritanya bagus lho
Sri Antik
kak kok lama up nya ya aq tunggu2 ni ,kak
Prahesti Vita masita
Luar biasa
@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
👁️‍🗨️eHa🦄
ditunggu update nya kembali thor
Eka ELissa
semangat mami siap mnunggu mami up kmbali
Anik Trisubekti
Semangat Mamie, tetap sabar menunggu novelnya up lagi 🥰🥰🥰
Am Anda
kok lm up thor
Syafrida Kadir Ida
yakin deh Vanesa semakin merona wajahnya sangat senang di belikan hp baru.... almarhum suaminya tdk pernah mberi perhatian sep yg Markus lakukan.. semoga rasa kasihan Markus berubah menjadi rasa suka
@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yes. vaness dapat HP baru. 🍎 ... 😁
@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga erik berhasil👍👍 ya
Eka Bundanedinar
gmn vanes g meronah pipinya klo diperhstikan kaya gitu wlpun yg dilakuin matkus krna kasijaan atw prhatian hanya markus yg tau
ardan
bagus bangetzs
Eka ELissa
aduh mrkuss vness makin klepek klepek tau/Proud//Proud//Proud//Proud/
👁️‍🗨️eHa🦄
sambung
Anik Trisubekti
hadiah yg bikin Vanes makin terpesona sama kamu Mark
Eka Bundanedinar
kn kamu g tau cerita suaminya markus
Eka ELissa
suami nya kn jht mrkus mna mungkin dia inget dia yg udh metong
👁️‍🗨️eHa🦄
sambung
@BuNdE𝆯⃟🚀ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kirain benaran. 😤... mungkin nanti akan jadi beneran. 😁💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!