NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:51.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 Anak itu

"Kenapa Askara?" tanya Laras.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Askara.

"Iya aku baik-baik saja. Aku minta maaf sudah teledor menjaga Chiko, seharusnya tadi aku buru-buru keluar dan hal ini pasti tidak akan terjadi," ucap Laras.

"Tidak apa-apa. Makasih ya kamu sudah mau mengantarkan Chiko kerumah sakit," ucap Askara.

"Iya sama-sama. Kebetulan aku juga sedang ada keperluan di sini, jadi sekalian saja," jawab Laras.

"Begitu rupanya!" sahut Askara dengan singkat.

"Hmmm, Askara ini sudah waktunya jam makan siang. Kita makan siang bagaimana?" tanya Laras.

"Ayo pah kita makan siang. Chiko perutnya lapar, sejak tadi Chiko belum makan dan ingin makan sama papa," sahut Chiko yang tampak begitu semangat.

"Ya sudah kalau begitu. Bagaimana kalau kita makan siang di kantin rumah sakit aja. Soalnya papa sebentar lagi ada operasi dan takutnya tidak terkejar kalau kita makan siang di luar," ucap Askara.

"Boleh di mana saja papa mau yang penting Chiko makan sama papa," sahut Chiko yang sama sekali tidak masalah.

"Ya sudah kalau begitu. Tapi ingat Chiko harus janji sama papa kalau Chiko tidak akan lari-lari lagi yang akan merugikan Chiko sendiri yang akan mendatangkan bahaya," ucap Askara dengan penuh penegasan dan penekanan kepada Chiko

"Baik pah, Chiko janji," sahut Chiko. Askara tersenyum dengan mengusap-usap pucuk kepala Chiko.

Laras tersenyum yang sebenarnya masih ada yang dipikirkannya tentang Zeva membuat Laras penasaran dengan keberadaan Zeva di rumah sakit yang sama dengan Askara.

******

Chiko, Laras dan Askara sama-sama keluar dari ruangan Askara yang mana mereka langsung menuju kantin untuk makan siang bersama. Tetapi saat di koridor rumah sakit mereka berpapasan dengan Zeva yang masih berjarak sekitar 15 meter. Zeva sempat menghentikan langkah kaki saat melihat ketiga orang itu yang tampak begitu bahagia seperti layaknya keluarga cemara.

Zeva langsung melanjutkan langkah kakinya saat langkah itu semakin dekat dengan Askara. Zeva yang tampak cuek dan lewat begitu saja dan tanpa menyapa. Askara sempat melihat ke arah Zeva dan bahkan sampai kepalanya menoleh ke belakang yang melihat kepergian Zeva dengan sangat dingin yang tertinggal hanya aroma parfum Zeva.

Laras juga memperhatikan Askara yang terus melihat ke arah Zeva terus-menerus yang sampai mengabaikan dirinya.

"Apa-apaan sih Askara, harus seperti itu melihat dia dan Zeva, dia juga diam saja. Apa keduanya memang saling diam selama ini," batin Laras.

"Ayo papa!" ajak Chiko yang mengembalikan arah pandang Askara yang membuat Askara sedikit kaget.

"Aku seharusnya tidak tertinggal informasi mengenai Zeva dan juga Askara! sepertinya banyak hal yang aku lewatkan," batin Laras dengan wajahnya yang terlihat ingin mengetahui banyak hal.

Sementara Zeva yang membuang nafasnya perlahan kedepan.

"Zeva apa yang kau pikirkan, dia sudah mempunyai kehidupan yang baru dan kamu tidak seharusnya ingin mengetahui banyak hal. Zeva sudahlah kamu harus sadar Zeva. Ini semua sudah berlalu dan apa yang kamu harapkan lagi," batin Zeva yang sebenarnya hatinya di penuhi dengan kebingungan.

Bagaimana tidak bingung. Lagi-lagi Askara seolah memberikan harapan dan tiba-tiba ada Laras dan anak kecil yang memanggil Askara papa. Jadi semua sangat menganggu pikiran Zeva. Ya sejak dulu Askara memang selalu membuatnya bingung.

**********

Zeva yang sedang berbicara dengan Suster di koridor rumah sakit.

"Dokter Zeva!" tegur Askara yang tidak tahu sudah sejak kapan berada di dekat Zeva. Zeva pun melihat Askara. Sementara Suster itu menundukkan kepala.

"Keruangan saya, ada hal yang ingin saya bicarakan dengan kamu," ucap Askara. Zeva diam dengan wajahnya yang terlihat jelas malas berurusan dengan Askara dan bahkan sampai tidak menanggapi perkataan dan perintah dari Askara.

"Dokter Zeva saya permisi!" ucap Suster itu pamit. Zeva hanya menganggukkan kepala.

"Dokter ingin bicara apa. Bicara saja di sini," ucap Zeva yang dingin.

"Kamu tidak dengar apa yang saya katakan. Kita berbicara di ruangan saya," tegas Askara.

"Kenapa harus di sana. Apa salahnya bicara di sini," ucap Zeva yang kelihatan memang malas bertemu Askara.

"Apa saya harus memberikan alasan kepada Dokter Zeva agar keruangan saya?" tanya Askara balik. Zeva diam saja.

"Saya tunggu!" ucap Askara yang langsung pergi. Zeva menghela nafasnya.

"Untuk apa coba dia harus memanggilku ke ruangannya. Apa sih maunya. Kenapa orang seperti itu tidak pernah sadar," batin Zeva dengan kesal dan mau tidak harus mengikuti Askara.

***********

Zeva yang sudah memasuki ruangan Askara. Namun Zeva salah fokus dengan Chiko yang terlihat belajar di ruangan Askara dengan serius.

"Masuklah!" titah Askara yang melihat Zeva hanya berdiri di pintu. Zeva langsung masuk dan menghampiri Askara yang duduk di mejanya.

"Kenapa Dokter memanggil saya?" tanya Zeva yang tidak ingin bertele-tele dan langsung pada pointnya.

Askara memberikan kertas untuk Zeva dan Zeva langsung melihatnya dengan wajah bingungnya.

"Tugas pelatihan!" ucap Zeva setelah membacanya.

"5 Dokter coas akan mengadakan pelatihan dan sekalian Dokter relawan di desa Cempaka. Jadi kamu bergabung dengan mereka," ucap Askara.

"Kenapa saya bergabung dengan Dokter coast dan bukannya saya sudah selesai coas?" tanya Zeva bingung.

"Kamu memang lulus dalam bidang apapun. Tetapi kamu tidak lulus dalam bidang praktek. Jika kamu ingin tetap menjadi Dokter maka turuti apa yang saya katakan. Jangan sampai tanggung jawab yang kamu ambil. Kamu tidak bisa bertanggung jawab. Jadikan apa yang terjadi kemarin adalah sebuah pelajaran dan belajarlah tetap agar kamu bisa menjadi Dokter yang benar-benar seorang Dokter," tegas Askara.

"Tapi Dokter. Jika saya kembali coas dan kembali mengikuti seperti pada umumnya. Saya bisa menjadi pembicaraan, kenapa bisa lulus dan kembali menjadi coast," ucap Zeva panik yang memang pasti sudah tahu apa resiko atas perintah yang diberikan Askara.

"Saya menyuruh kamu untuk kembali latihan, bukan untuk mempermalukan kamu. Saya yang akan mengurus semuanya dan kamu hanya mengikut saja dan semua ini demi kebaikan kamu," ucap Askara dengan penuh penegasan dan penekanan pada setiap kata yang dikeluarkannya.

Zeva terlihat bingung dan sangat berat setuju dengan keputusan Askara. Dia takut namanya rusak dan padahal baru saja orang-orang telah memujinya.

"Saya akan mendampingi kamu Zeva. Jadi jangan khawatir, kamu tetap menjadi tanggung jawab saya," ucap Askara yang membuat Zeva menoleh kearah Askara yang melihat Askara yang berbicara begitu serius.

"Bagaimana mungkin dia bisa mengatakan hal seperti itu. Sementara sudah mempunyai anak dan istri. Sebenarnya apa yang ada di kepalanya," batin Zeva yang merasa di permainkan Askara.

"Papa!" Chiko berdiri dari tempat duduknya yang menghampiri Askara.

"Iya Chiko," sahut Askara.

"Papa coba lihat tugas Chiko sudah benar apa belum?" tanya Chiko dan Askara melihatnya.

"Ini sudah benar, Chiko sangat pintar," jawab Askara kagum.

"Kalau begitu Chiko langsung pulang saja ya pah," ucap Chiko.

"Tapi papa masih belum selesai bekerja, papa masih ada operasi sebentar lagi," sahut Askara.

"Bukannya mama akan menjemput Chiko," sahut Chiko.

Askara mengkerutkan dahinya yang terlihat bingung.

"Mama! Maksud nya?" tanya Askara.

"Mama Laras. Mama Chiko!" sahut Chiko. Namun wajah Askara yang tampak kelihatan bingung dengan pernyataan dari Chiko.

"Kenapa juga aku harus mendengarkan percakapan ayah dan anak ini. Membuat telinga ku sakit saja. Keluarga Cemara yang bisa terjadi di tengah-tengah aku yang di korbankan. Ya seperti apa yang di katakannya dulu. Jika masalah yang terjadi 6 tahun lalu membuat mereka bisa bersama dan ini hasil kebersamaan mereka. Issss menyebalkan sekali," batin Zeva yang bergerutu sendiri dengan wajah kesalnya.

Bersambung

1
eneng eneng
Alhamdulillah akhirnya, Zeva bisa bersatu dengan Askara🥰
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
makasih banyak kak 👍👍🙏🙏❤️❤️
happy ending..so sweet ❤️❤️
achilla 82
horeeee,,,akhirnya happy ending,,,,
makasih mak othor,,,,selamat ya askara dan zeva, semangat terus berkarya ya mak othor,,,,
ainuncepenis: Makasih kak. Dukung karya aku berikutnya ya kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
akhirnya happy end...I love you othor/Heart/
ainuncepenis: Makasih kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Aku pantengin sampai halal..gk usah neko2 ya thor campurin bumbu...godaan yg ada pake bumbu kacang jd gado gado..kayak nya enak niih..makan sekarang...hehehe...
Siti Aminah
ohhhh askara ,adakah cinta seperti ini di dunia nyata tolong titipkan aku satu
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Oh so sweet banget 💓💓
Yani Cuhayanih
Aku merasa...tak bahagia ya..dengan clbk reva dan askara...aku suudzan askara akan kembali labil...dan menyakiti zeva lagi....
Yani Cuhayanih
jangan dulu ketemu terlalu mudah...biarkan lah kucing2an dulu sela 3 thn..baik bangeet aku kan....hahahahaha....
Yani Cuhayanih
cemen bangeet dokter askara..baru lihat zeva berpegangan tgn dengan frans..dah menyerah sebelum berjuang....apakabar dengan kebohongan dokter askara selama bertahun tahun..gk bener aaaah
juan 🍫
udah ga sbar degan lanjutannya
achilla 82
mngkin itu kalimat perpisahan rora utk selamanya,,,
dan askara ma zeva jg akan berpisah,,,wiisss kabeh do pisah, gek bubar,,,wkk
Muliati Muliati
aeru
Muliati Muliati
Kecewa
Muliati Muliati
Buruk
achilla 82
definisi jodoh tak kan kemana ya ini,,, bukan ga ada laki" lain, bukan ga ada wanita lain, tp klo jodoh, meski di manapun dan kondisi apapun akan tetap bertemu dan bersatu,,,
berharapnya bgtu dg askara dan zeva ya mak othor,,,
Yani Cuhayanih
sama sama kabuuuuur....toh memang pasangan cocok..askara dan zeva...
ainuncepenis: Dah lah ya mereka di satukan aja lah ya
total 1 replies
Yani Cuhayanih
No no no no clbk.....
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Rora biar gila
kalau perlu dia bundir 😝😝

Mau pergi kemanapun
kalau memang udah jodoh
Zeva n Askara akan bertemu lagi👍👍
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾: terserah kakak aja
yg penting happy ending buat Zeva😘😘
ainuncepenis: Mereka di satukan aja ya
total 2 replies
Risdan Arpandi
kayak tidak ada cowok lain selain askara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!