NovelToon NovelToon
Jodoh Sempurna

Jodoh Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Yuk_Rini

Novel bertema Percintaan Manis

Rina Arumi Yasmin berstatus mahasiswa semester akhir telah menyabet sabuk hitam dalam seni bela diri. Berjumpa dengan laki-laki misterius yang ternyata menurut Rina adalah malaikat pelindungnya. Akankah ia berjodoh dengan malaikat pelindungnya?

Semoga reader senang dan termotivasi setelah membaca novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuk_Rini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adu Jotos berhadiah

“Dek, gimana dengan para perampok itu? Sudah kamu selidiki?” Yuda berbincang dengan Fajar di depan kamar.

“Mereka murni perampok, bukan suruhan. Mereka gemar mabuk dan balap liar. Sekarang kasus sudah ditangani Polda. Mas Yuda tidak perlu khawatir. Yang perlu khawatir adalah salah satu di antara mereka. Kabarnya perampok yang dihajar Rina mengalami kelumpuhan. Hebat juga calon mbak iparku, badas tenan bikin orang lumpuh.” Jelas Fajar

“Hus..! terimakasih kamu sudah membantunya.” Yuda berterimakasih dengan adiknya

“Ya ini juga sudah digariskan Allah, aku juga mana tahu yang ku selamatkan calon mbak ipar!” Jelas Fajar

“Ngomong-ngomong, apa mas Yuda sudah buat komitmen dengan Rina?” Tanya Fajar

“Belum, aku tidak berkomitmen apapun!” Yuda menjawab

“Yes…kalau gitu, aku boleh maju biar Rina jadi adik iparmu!” Fajar menggoda

“Jangan macam-macam, kalau tidak ingin berhadapan dengan mas mu ini!” Yuda tersulut emosi ditandai dengan nada bicara yang sedikit naik ditambah wajah yang teramat serius

“Mas, harus segera buat komitmen, jika tidak segera kapan pun bisa di embat orang. Ingat, semua berhak karena Rina belum punya ikatan!” Fajar menasehati.

Mendengar nasehat Fajar, Yuda pun mulai membuat rencana.

Sementara di dalam kamar, Rina masih VC dengan Mak Dayang dan Pak Joko. Ia sibuk meyakinkan kedua orang tuanya

“Mboten nopo Mak, Alhamdulillah aman. Pun Kuwatos. Rampoke mpun mlebet bui” Rina VC dengan Mak Dayang

(Tidak apa Mak, Alhamdulillah aman. Tidak usah khawatir. Perampoknya sudah masuk penjara.)

“Ojo sok jagoan talah nduk, iku kepriye wetenge sampeyan?” Mak Dayang resah

(Jangan sok jagoan nak, itu bagaimana dengan perutmu?

“Namung kegores kedhik. Sampun diparingi obat dokter, Insyaa Allah benjing enjing wangsul saking rumah sakit, sampun kuwatos Mak Dayang sayang” Rina menjelaskan

(Hanya tergores sedikit, sudah diberi obat dokter, Insyaa Allah besok pagi pulang dari rumah sakit, jangan khawatir Mak Dayang sayang)

“Sopo sing ngrumat sampeyan nduk?” Mata Mak Dayang berkaca-kaca

(siapa yang merawat kamu nak?)

“Kepriye yen Mak Pak mrono nduk?” Pak Joko bersuara

(Gimana kalau Mak Pak Ke sana nak?)

Tiba-tiba Yuda ikut menjawab dan memperlihatkan diri di kamera ponsel “Dalem Insyaa Allah ingkang ngrumat Rina, Ibu ugi Bapak!”

(Saya Insyaa Allah yang akan merawat Rina, Ibu dan Bapak)

“Kulo nggih saget ibu, kulo rayinipun Mas Yuda. Kulo Fajar” Fajar menyahut

(Saya juga bisa ibu, saya adiknya Mas Yuda. Saya Fajar)

“Walah nggih, sami gantenge” Mak Dayang menanggapi

(Wala hiya, sama gantengnya)

“Maturnuwun sanget Nak Yuda Nak Fajar, nanging mas Yuda ugi mas Fajar sanes muhrim, dados kedah ingkang estri kemawon” Jelas Pak Joko

(Terimakasih Nak Yuda Nak Fajar, tetapi nak Yuda nak Fajar bukan muhrim, jadi harus yang perempuan saja)

“Ow nggih, pangapunten Ibu ugi Bapak. Rina wonten rencang estri. Asmanipun Meysa. Mangke Meysa ingkang ngrumat.” Yuda meyakinkan

(Ow iya, mohon maaf ibu dan bapak. Rina ada teman perempuan, namanya Meysa. Nanti Meysa yang merawat)

“Nggih Mak, Ibu Meysa sae sanget, saget ngrumat. Pun nggih, Rina tutup. Benjing di sambung malih!”

(Iya Mak, Ibu Meysa baik sekali, bisa merawat. Sudah ya, Rina tutup. Besok di sambung lagi)

Rina buru-buru mengakhiri percakapan, jika tidak segera di akhiri menurutnya Mak Dayang akan macam-macam. Ia merasa salting sebab Mak Dayang menyinggung masalah bukan muhrim. Rina tidak bisa berfikir jernih.

“Tidak sopan begitu sama orang tua, apalagi mereka mengkhawatirkanmu!” Yuda menegur Rina

“Iya maaf, habis Mak kalau sudah begitu suka panjang seperti kereta api!” Rina duduk menunduk di atas kasur

“Ya pasti, Namanya orang tua. Kamu belum merasakan menjadi orang tua!” Yuda masih melanjutkan ceramah kultumnya

“Iya..iya maaf, besok mereka aku hubungi lagi” Rina berharap diakhiri ceramahnya

Rina punya ide mengalihkan pembicaraan “Kakanda, ini sudah malam, aku juga sudah ngantuk. Boleh aku tidur?”

“Iya kamu tidur, aku akan berjaga di sofa.” kata Yuda.

Fajar dari tadi hanya melihat interaksi di antara Yuda dan Rina dan berusaha melihat sejauh mana hubungan keduanya

“Terus aku?” Jawab Fajar tidak terima

“Apa kamu mau aku tidur di atas Kasur Rina, berdua? Ayo aku juga mau!” Yuda berkomentar

“Eitss..dah iya..iya, aku pulang saja. Tapi ingat Mas Yuda jangan pernah macam-macam sama Rina. Kasihan dia!” Fajar mengingatkan

“Halah, sudah sana!” Yuda sambil mengusir Fajar agar beranjak dari sofa

“Macam-macam Fajar bilang Ibu!” Ancam Fajar kemudian berdiri

“Paling-paling dipercepat kawinnya! Sudah otak jangan kemana-mana, sana!” Yuda menjawab

“Iya-iya. Rina, istirahatlah. Agar pulih tubuhmu, besok bisa pulang ke villa!” Ucap Fajar membawa tas ranselnya

Akhirnya Fajar pulang, tinggallah Yuda dan Rina di kamar inap. Rina yang merasa resah, jantungnya terus berdetak cepat, pikirannya ke mana-mana, akhirnya gelisah.

Kegelisahan itu terlihat oleh Yuda yang sedang duduk di sofa. Ia pun kembali mendekat ke kasur Rina

“Kenapa kamu tidak segera tidur?” Sambil berjalan mendekati kursi di samping kasur

“Hehehe..entah, aku juga tidak tahu. Sudah berusaha pejam mata tapi tidak kunjung tidur.” Ujar Rina

Yuda lantas mengambil ponsel, menyalakan musik relaksasi suara gemericik air sungai. Ponsel itu ia letakkan di nakas samping Rina. Kemudian ia masuk ke kamar mandi sebentar dan keluar mengambil kitab dalam tas ,

“Kamu keberatan aku baca ini?” Diangkat kitabnya ditunjukkan kepada Rina.

Rina menggelengkan tanda tidak keberatan.

Yuda duduk kembali di sofa, kemudian mulai melantunkan ayat al-Quran. Rupanya di kamar mandi tadi ia berwudhu.

Mendengar Yuda melantunkan ayat Al-Quran Rina semakin kagum pada sosok Yuda.

“Sungguh beruntung wanita yang memiliki mu nantinya kakanda, sedangkan aku? Aku hanyalah pungguk merindukan bulan.” Batin Rina

Tanpa di sadari Rina meneteskan air mata. Ia menangis, namun segera ia usap dan memejamkan mata. Rupanya teknik yang dipakai Yuda sangatlah efektif. Tanpa gelisah Rina sudah mengeluarkan nafas pelan dan teratur, kelopak mata juga terpejam tanpa ada gerakan tak beraturan. Ia tertidur.

“Shadaqallahhul adzim” Yuda mengakhiri bacaannya.

“Semoga allah menyegerakan kebaikan untuk kita berdua, Rina” Doa Yuda.

Merasa lelah pekerjaan dan perjalanan jauh, Yuda pun tidur di sofa.

Esoknya, dokter melakukan pemeriksaan terhadap Rina dan keputusannya Rina boleh melakukan rawat jalan. Rina kembali ke villa ditemani Yuda.

Di villa ternyata sudah dipersiapkan kejutan atas kedatangan Rina.

Rina berjalan pelan-pelan dengan berpegangan pada lengan Yuda

Tor…tor…tor… suara party popper meletus..dibarengi hamburan kertas-kertas membumbung di atas kepala Rina “Selamat Datang Wonder Girl” Ucap semua pegawai PT. Bonjaya

Rina melihat itu merasa terharu “Kenapa aku dibuatkan kejutan?” ucapnya.

“Karena kamu Wanita luar biasa, pemberani. Atas keberanianmu dan pengorbananmu melawan perampok kami memberikan apresiasi dengan sebutan “WonderGirl” penjelasan Meysa di barengi pembukaan sebuah banner kecil bergambar Rina memakai baju pahlawan animasi, dengan tulisan besar “Rina is WonderGirl”

“Ya Allah, siapa memberi ide seperti ini?” Rina bersuara

“Dengan sigap semua menunjuk “Mas Ridho”!”

Rina pun melotot dibuatnya

“Ya ini adu jotos berhadiah!” Bisik Yuda pada Rina

1
Liez
lanjut syuka tuti yg rame,,,dan cerdas
Liez
kok lama blm ada terusan nya
yuk_Rini: siapppp, mohon maaf kegiatan gebyar P5 menyiapkan drama u siswa, acara wisuda dan pembagian rapor sungguh menyita waktu dn pikiran.
sy pnya profesi lain, hehehehe. mohon maaf skli mengecewakan reader nih
total 1 replies
yuk_Rini
terimakasih banyak Like nya
yuk_Rini
sy suka like nya
yuk_Rini
terimakasih like nya, barakallah
Rahayu Putri pratiwi
cerita nya memikat hati ku tor.. aku syukaaa.....
🥰🥰🥰
yuk_Rini: terimakasih amunisi semangatnya
total 1 replies
Wah Yudi
semangat thor
Wah Yudi
di tunggu updatenya
yuk_Rini: ok, sudah up. jngan bosan ya
total 1 replies
Wah Yudi
aku menikmati jalan ceritanya
yuk_Rini: terimakasih jangan bosan tunggu up, semangat
total 1 replies
yuk_Rini
terimakasih mau menunggu
Wah Yudi
dtunggu updatenya
yuk_Rini: siapppppp
total 1 replies
Wah Yudi
thor asli Jawa mn?
yuk_Rini: jatim
total 1 replies
Wah Yudi
karya baru ringan u dibaca
yuk_Rini
tetap semangat
yuk_Rini
ciahhh ada yang mulai kesemsem dg perhatian.. Rina siap terbang!
yuk_Rini
besti somplak dan kompak, yang saling ya?

apakah readers pnya besti juga? outhor ingatkan yg saling ya
yuk_Rini
hayo lho siapa kah itu yg bersuara?
malaikat kah?

yg jelas malaikat yg bs dilihat dg mata, hnya saja bulannya blm dbantu matahari shingga wajahnya tampak samar
yuk_Rini
karya novel ke dua, yang pertama gagal jalan. semoga ada wktu u meneruskan.

smoga d novel ke dua bisa tuntas.
semangatttttt!

readers yg baik, semoga sukaaa😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!