NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34: Rossa Bunuhh Dirii

Celine dan Jordan duduk di atas pasir putih, menikmati senja yang perlahan turun di cakrawala. Lembayung senja menyelimuti langit, menciptakan nuansa magis yang membuat suasana semakin romantis. Mereka duduk berdampingan, membiarkan keheningan berbicara lebih dari kata-kata.

"Celine," bisik Jordan, memecah keheningan, "ketika kau jauh dariku, aku selalu menyendiri, menatap langit malam. Hanya dengan begitu aku bisa merasa sedikit lebih dekat denganmu."

Celine menoleh, matanya berkilat lembut. "Dan aku, ketika merindukanmu, selalu menatap senja," katanya sambil tersenyum tipis. "Saat warna-warna lembut itu memenuhi langit, aku merasa ada di dekatmu, meski hanya dalam bayangan."

Jordan menggenggam tangan Celine erat, merasakan kehangatan yang pernah hilang. "Setelah kecelakaan itu, ketika aku berpikir telah kehilanganmu selamanya, hatiku hancur. Aku kembali ke dunia gelap yang dulu pernah kutinggalkan, mencoba mengalihkan perhatian dari bayang-bayangmu. Tapi ternyata, tidak ada yang bisa menggantikanmu, Celine."

Celine menatapnya penuh kasih, air mata menggenang di sudut matanya. "Aku juga merasakan kesedihan yang sama, Ge. Tapi sekarang kita di sini, bersama lagi, menikmati senja seperti dulu."

Jordan menarik Celine ke dalam pelukannya, memandangi senja yang kian memudar. "Sekarang, aku tidak akan membiarkan kita terpisah lagi," bisiknya lembut.

Mereka duduk berdua, membiarkan senja menjadi saksi kebahagiaan yang kembali mereka rasakan, berjanji dalam hati untuk tidak pernah membiarkan bayang-bayang masa lalu menghantui lagi.

Jordan menghela napas dalam, mengingat masa-masa kelam itu. "Ketika aku berpikir telah kehilanganmu selamanya, hatiku hancur. Aku kembali ke dunia gelap yang dulu pernah kutinggalkan, mencoba mengalihkan perhatian dari bayang-bayangmu. Tapi ternyata, tidak ada yang bisa menggantikanmu, Celine."

Mereka saling menatap, Celine melihat ada kepedihan di dalam mata Jordan ketika mengatakannya. Begitu besar cinta yang Jordan miliki untuknya. Bahkan Jordan rela menentang ibunya sendiri hanya demi melindungi Celine.

Celine meraih tangan Jordan, menggenggamnya erat. "Ge, aku tahu semua yang kau lakukan demi kita. Ketika aku jauh darimu, aku selalu menatap senja, membayangkan kau ada di sampingku. Warna-warna lembut itu mengingatkanku pada kehangatan cintamu."

Jordan menatap lembut, namun tegas. "Aku juga selalu menatap langit malam saat merindukanmu. Hanya dengan begitu aku bisa merasa kau ada di dekatku. Kini, setelah semua yang kita lewati, aku berjanji tidak akan pernah membiarkan kita terpisah lagi."

Celine tersenyum, matanya penuh kasih. "Ge, kita sudah melewati banyak hal. Yang penting sekarang, kita bersama. Kita bisa menghadapi apa pun asalkan kita tetap bersatu."

Jordan menarik Celine ke dalam pelukannya, merasakan kehangatan yang pernah hilang. "Benar, Celine. Tidak ada lagi yang bisa memisahkan kita. Kita akan selalu bersama, apapun yang terjadi."

Senja semakin memudar, namun kehangatan di antara mereka semakin terasa. Mereka duduk berdua, membiarkan momen itu menjadi saksi dari janji mereka untuk terus bersama, menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan.

🌺🌺🌺

Rossa duduk di kamarnya yang gelap, matanya sembab dan tubuhnya gemetar. Sudah berminggu-minggu dia dihantui oleh sosok hologram Celine. Setiap detik, setiap menit, hantu itu selalu muncul dengan wajah pucat dan penuh kebencian, menatapnya tanpa henti.

"Kenapa kau terus menggangguku? Pergi!" teriak Rossa histeris, membuang vas bunga ke arah hologram itu. Namun, Celine tetap diam, tatapan matanya tak beranjak.

Rossa meraih tasnya dan berlari keluar rumah, napasnya tersengal-sengal. Di luar, orang-orang menatapnya dengan heran, beberapa menyebutnya gila. "Apa yang terjadi padanya?" tanya seorang pria kepada temannya.

"Dia seperti melihat hantu," jawab temannya sambil tertawa kecil.

Rossa terus berlari, beberapa kali hampir tertabrak mobil. Sopir-sopir mengklakson dan berteriak padanya, tetapi dia tidak peduli. Pikirannya dipenuhi oleh bayangan Celine yang terus mengejarnya. "Kau tidak akan pernah bebas dariku," suara Celine menggema di kepalanya.

"Sudahlah, pergi! Aku tidak tahan lagi!" Rossa berteriak, air mata mengalir deras di pipinya. Dia sampai di tepi jembatan, memandang air yang berkilauan di bawahnya.

"Ini satu-satunya cara agar aku bisa bebas," bisik Rossa pada dirinya sendiri. Dia melihat ke belakang, dan seperti yang diduganya, hologram Celine berdiri di sana, menatapnya dengan tatapan yang sama. "Kau tidak akan menghantui aku lagi," kata Rossa dengan suara bergetar.

Dia memanjat pagar pembatas, kakinya gemetar. Orang-orang di sekitar mulai panik, beberapa mencoba mendekat untuk mencegahnya. "Jangan lakukan itu!" teriak seorang wanita.

Namun, Rossa sudah memutuskan. Dengan satu tarikan napas panjang, dia melompat ke dalam air. Saat tubuhnya menyentuh permukaan yang dingin, bayangan Celine akhirnya menghilang, meninggalkan Rossa dalam keheningan abadi.

Di tepi jembatan, orang-orang hanya bisa melihat dengan rasa ngeri dan sedih, menyadari bahwa teror yang dialami Rossa telah memaksa wanita itu untuk memilih akhir yang tragis.

🌺🌺🌺

Tamara dan Jennie sedang duduk di ruang keluarga, menonton berita di TV dengan tenang. Namun, ketenangan itu pecah ketika reporter mengumumkan penemuan mayat seorang wanita yang mengambang di sungai. Awalnya, mereka tidak terlalu peduli, hingga kamera menyorot wajah korban yang pucat—Rossa.

"Jennie, itu... itu Rossa!" Tamara berkata dengan suara gemetar, matanya melebar karena terkejut. Jennie menutup mulutnya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Dia terlihat begitu ketakutan... apa yang terjadi padanya?" Reporter melanjutkan, "Saksi mata mengatakan sebelum melompat, Rossa tampak seperti orang yang ketakutan, berteriak dan berlari sambil mengusir sesuatu yang tidak terlihat."

Tamara dan Jennie saling berpandangan, mata mereka membulat sempurna. "Apa... apa yang menyebabkan dia seperti itu?" tanya Jennie dengan suara bergetar.

"Aku tahu apa yang menyebabkan ini," bisik Tamara, suaranya hampir tak terdengar. "Ini... ini pasti hantu Celine. Dia kembali untuk menghantui kita."

Jennie merasakan bulu kuduknya meremang. "Ma, dia pasti datang untuk balas dendam. Ma, aku sudah tidak tahan lagi!"

Mereka saling berpelukan, tubuh mereka gemetar ketakutan. Ketika mereka berpikir ketakutan mereka sudah memuncak, tiba-tiba sosok pucat dan berlumuran darah muncul di hadapan mereka. Wajah Celine, penuh kebencian, menatap mereka tanpa berkedip.

"Aaah!" Jeritan Tamara dan Jennie menggema di seluruh ruangan, mereka berdua terjatuh ke lantai, berusaha menjauh dari sosok menakutkan itu.

"Celine... dia muncul di sini," teriak Jennie histeris, merasakan teror yang begitu nyata. Tamara tidak bisa berkata-kata, hanya bisa memeluk Jennie erat-erat, berharap semua ini hanya mimpi buruk.

Namun, tatapan penuh dendam dari Celine menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah bisa lari dari kejahatan yang telah mereka lakukan.

Jennie dan Nyonya Tamara berlari meninggalkan ruangan dengan panik, namun sosok Celine terus mengejar mereka. Ketakutan semakin menggila ketika Jennie terpeleset, jatuh keras, dan kepalanya membentur sudut meja.

"Jennie!" teriak Nyonya Tamara, namun rasa takut membuatnya terus berlari, mengabaikan putrinya yang terkapar berlumuran darah di lantai.

Para pelayan yang bekerja di kediaman mereka segera berlari mendekati Jennie. "Nona Jennie! Cepat panggil ambulans!" teriak salah satu pelayan sambil memeriksa denyut nadinya.

Nyonya Tamara, masih dikejar oleh sosok hantu itu, tidak berani menoleh ke belakang. "Tolong, pergi dariku!" teriaknya putus asa, tetapi bayangan Celine tetap mengikuti, tak kenal ampun.

Namun, hantu Celine terus mengikuti Nyonya Tamara, tanpa henti. Anehnya, para pelayan tidak melihat apa-apa, hanya Tamara yang ketakutan setengah mati.

"Nyonya, ada apa?" tanya salah satu pelayan, bingung melihat Tamara yang panik.

"Pergi! Pergi dari sini!" teriak Tamara sambil berlari, wajahnya pucat pasi. Pelayan itu semakin kebingungan.

"Nyonya, tidak ada apa-apa di sini!" katanya, mencoba menenangkan.

Tamara terus berlari, tak memedulikan pelayan yang mencoba mengejarnya. "Dia ada di sini! Dia mengejarku!" Jeritnya, histeris.

Pelayan hanya bisa saling berpandangan, tak mengerti apa yang terjadi. Pelayan-pelayan itu saling bertukar pandang, kebingungan yang sama terpantul di wajah mereka. Mereka tidak bisa melihat apa yang membuat Nyonya Tamara begitu ketakutan.

"Saya pikir kita harus memanggil bantuan," kata salah satu pelayan, mencoba menjaga ketenangan.

Namun, sebelum mereka sempat bertindak lebih lanjut, teriakan panik Nyonya Tamara memecah keheningan. "Tolong! Seseorang tolong aku!" Teriaknya semakin keras, suaranya gemetar oleh ketakutan yang melanda.

Pelayan-pelayan itu saling berpandangan, tidak tahu harus berbuat apa. Mereka hanya bisa berdiri di tempat, bingung dan tidak bisa membantu Nyonya Tamara yang semakin terperangkap dalam ketakutannya.

🌺🌺🌺

Bersambung

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!