NovelToon NovelToon
Ibu Pilihan Si Kembar

Ibu Pilihan Si Kembar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:154.2k
Nilai: 5
Nama Author: nurul wahida

Seorang pengasuh di tempat penitipan anak menarik perhatian si kembar akan kebaikan hatinya.
"Ayah, kami ingin ibu pengasuh itu menjadi ibu kami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurul wahida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 'Si kembar tiba-tiba sakit'

Pagi ini Rara dan Keano sudah merasa tak enak badan, namun keduanya tak memberitahukan hal ini pada siapapun. Mereka datang ke tempat penitipan itu agar dapat bertemu dengan ibu pengasuh Luna. Hanya disinilah mereka dapat bertemu.

Revan tidak merasa apapun tentang kedua anak-anaknya, karena mereka masih bersikap seperti biasanya. Tidak ada menunjukkan perubahan apapun.

Tapi, disaat ia menyentuh tangan anak-anaknya, ia merasakan sedikit panas. "Anak-anak? Kalian sakit?" Revan ingin mengecek suhu tubuh keduanya, namun mereka mengelak dengan cepat dan berlari pergi dari ayahnya. Mereka melambaikan tangannya begitu saja. Revan khawatir, tapi melihat kedua anaknya masih aktif begitu, ia menghiraukan pikirannya.

Awalnya keduanya baik-baik saja. Tetapi, tak lama kemudian, Melda berteriak hingga membuat semua orang menghampirinya. Luna juga bergegas dan melihat apa yang terjadi.

Ia kaget melihat si kembar yang sudah terbaring lemas dengan wajah memerah dan napas yang ngos-ngosan. Ia langsung berlari dan segera mengecek suhu tubuh keduanya. Dan rupanya mereka terkena demam tinggi.

Luna langsung melarikan keduanya ke rumah sakit. Dan ia meminta rekannya untuk mengizinkan dirinya pada ibu kepala pengasuh. Luna merasa kesulitan membawa keduanya, tetapi ia tetap berusaha agar dapat membawa mereka.Luna panik, ia tak menyangkan akan sepanas ini.

Sesampainya di rumah sakit, keduanya dibawa ke Poli anak. Keduanya kini dibaringkan di ranjang rumah sakit. Dokter menghampiri dan memeriksa keduanya.

Luna terpikirkan sesuatu. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi nenek si kembar. Beruntungnya ia mempunyai nomor beliau. Luna langsung menghubungi dan menyampaikan kabar ini.

Dokter itu telah selesai memeriksa si kembar. Rupanya si kembar terkena demam panas dan kekurangan cairan. Untuk itu, dokter meminta agar dirawat beberapa hari. Gunanya memberikan infus cairan, agar tubuh mereka dapat pulih kembali.

Luna tak dapat menyetujuinya, karena ia bukanlah siapa-siapa dari si kembar. Ia berdoa agar salah satu diantara keluarganya sampai ke sini.

"Luna!" Suara itu sangat dikenal oleh Luna. Ia melihat ke belakang. Lelaki itu, ayah si kembar terlihat berlari dan amat panik.

Luna menunjuk tempat si kembar berada. Tanpa banyak tanya, Revan langsung melihat keadaan anak-anaknya. Seharusnya ia sudah menduga hal ini. Tetapi, ia malah hiraukan karena anak-anaknya masih aktif seperti biasa. Ini adalah kesalahannya.

Luna mendekat dan menjelaskan situasi si kembar sekarang. Luna mengajak Revan untuk menemui dokter dan menandatangani surat perizinan rawat inap di rumah sakit.

Semua berkasnya di urus oleh Revan. Luna kembali melihat kondisi si kembar. Ia menggenggam tangan Keano dan Rara. Berharap agar keduanya dapat sembuh seperti sedia kala.

Ia mengusap kepala keduanya pelan. "Cepatlah sembuh, kembar."

Luna merasakan bahwa Revan kini berada di belakangnya. Baginya, ia sudah cukup berada disini. Waktunya ia kembali untuk pergi bekerja.

"Karena anda sudah disini, kalau begitu saya permisi." Luna menunduk sedikit lalu melewati Revan.

"Terima kasih." Terdengar pelan namun dapat didengar oleh Luna. Luna berdehem mengiyakan perkataan Revan.

Ia kembali ke tempat kerja, dan menjalankan kembali tugasnya. Walaupun pikirannya berada pada si kembar, tetapi ia harus tetap profesional dalam bekerja.

Waktu kini menjelang sore. Pekerjaan hari ini sudah berakhir. Luna keluar dan ingin kembali pulang

"Luna," panggil seseorang.

Luna melihat siapa itu. Rupanya ia adalah nenek si kembar. Luna menghampiri wanita paruh baya itu dan menyapanya dengan senyum simpul.

"Bisakah kamu ikut dengan saya?" pintanya. Luna mengernyit bingung.

"Ada apa, nyonya?"

"Begini, si kembar rewel ingin di temani oleh kamu. Maka dari itu, saya berada disini saat ini. Bisakah kamu menemani si kembar sampai mereka tenang kembali? Saat ini si kembar tidak ingin makan," jelas Riana.

Luna terkejut, ia merasa prihatin pada wanita paruh baya itu. Ia mengangguk dan mengikuti instruksinya. Mereka masuk ke dalam mobil dan segera menuju ke rumah sakit.

Mereka telah sampai, keduanya berjalan di lorong rumah sakit dan hanya keheningan yang ada diantara mereka.

"Emm, nyonya, tentang tawaran waktu itu~"

"Tidak usah pikirkan tawaran itu dulu. Kamu bisa memikirkannya kapan-kapan. Tawaran itu masih tetap berlaku sampai kapanpun. Jadi, kamu tidak perlu menjawabnya sekarang," potong Riana.

Luna terdiam kembali. Dan kini mereka sudah berada di depan ruangan si kembar. Luna mendengar bahwa si kembar menangis dan suara Revan yang tengah menenangkan keduanya.

Riana meminta Luna untuk tetap berada di sebalik pintu. Wanita paruh baya itu membuka pintu ruangan. "Anak-anak, lihat siapa yang nenek bawa." Riana mengkode Luna untuk memperlihatkan dirinya.

"Rara, Keano," sapa Luna tersenyum pada mereka.

"Ibu pengasuh!" teriak mereka bahagia.

Luna masuk kedalam dan mengusap kepala keduanya pelan. "Ada apa ini? Ibu pengasuh dengar dari nenek kalian, kalian tidak mau makan, ya?" ucap Luna.

Keduanya menunduk dalam. Luna tersenyum, ia meminta piring makan yang ditangan Revan. Lelaki itu bingung, namun ia tetap menyerahkannya.

"Nah, sekarang ayo makan. Kalau Rara dan Keano tidak makan, nanti akan tambah sakit. Emang Rara sama Keano mau sakit lagi? Terus gak bisa ketemu teman-teman dan ibu pengasuh lagi?" ujar Luna sedikit menakut-nakuti mereka.

Luna melihat keduanya menggeleng kuat. "Tapi, apa ibu pengasuh mau suapi kami?" tanya Keano.

"Tentu saja. Nah, ayo kita makan." Luna menyuapi keduanya secara bergantian. Disaat itu juga diselingi dengan canda tawa.

Revan mundur dan menarik lengan mamanya untuk keluar dari ruangan itu. "Ma, kenapa mama mengajak gadis itu kemari?" protes Revan.

"Kalau gak mama ajak kemari, emang kamu mau lihat anak kamu tambah sakit lagi?" kesalnya.

"Ya, tapi gak harus dengan menuruti perkataan si kembar, Ma. Kan masih ada Revan," keluh nya.

"Gak usah protes. Mama bawa dia untuk si kembar kok, bukan untuk kamu. Jadi, jangan banyak protes. Kalau kamu mau anak-anak kamu sehat, diam saja dan lihat," ucapnya lalu kembali ke dalam.

Revan menghela napas lelah. Beberapa menit sebelumnya, awalnya mereka baik-baik saja. Tetapi, tiba-tiba anak-anaknya rewel dan menginginkan keberadaan ibu pengasuh itu. Ia tentu saja menolaknya, namun ia tak menyangka bahwa mamanya malah membawa gadis itu kemari. Ia tidak ingin semua hal ini menjadi sebuah kesalahpahaman.

Laura, maafkan aku.

...To be continue ...

1
niktut ugis
rada tidak setuju masih anak² kok sudah membully
Ran Tea
Luar biasa
sansan
revan..nanti pasti kamu bakalan bucin sama luna....😂😂😂
Dede Rohaeti
mau belah duren nih bang revan 😄🤭
Dede Rohaeti
revan ketakutan di ambil max istrinya 🤭
Dede Rohaeti
Kecewa
Dede Rohaeti
Buruk
Tri Rahmayanti
semoga cepat sembuh
semangat sehat
Ruthvivi Malau
Luar biasa
Ruthvivi Malau
Lumayan
wulansari
critanya mengena sekali tentang kelg buat contoh yg baik
trimakasih Thor ksryanya semangat💪👍🙏
Mami Radifa
Luna kayak nya lebik enak kalo manggil Revan MAS atau SAYANG dech 🤫🤭jangan manggil nama aja, lagian kan dlam cerita Revan lebih tua dari Luna
Mami Radifa
Ayo Revan jangan lamban Luna butuh pengakuan mu yg paling dlam bahwa kamu udah bner"jatuh cinta sama Luna 💪💪🥰🥰
Mami Radifa
Menyambut bahagia /Drool//Rose//Rose//Rose//Kiss//Kiss/
Mami Radifa
Kayak nya Revan pingin bulan madu dech 🤭walau udah lama nikah 🤔🤔🤭😜
Mami Radifa
Menyala banget tuch hati Bang Revan😜😜😜🤭🤭🤭
Mami Radifa
/Sob//Sob//Sob/
Mami Radifa
Semakin lama semakin ada kemajuan 🤭🤭🤭👍👍👍🥰🥰🥰
Mami Radifa
Awal yg lumayan semoga lebih baik lagi k depan nya /Chuckle//Rose//Rose//Rose/
Mami Radifa
Kamu butuh seorang wanita Bang, dan almarhum istrimu pasti mengerti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!