NovelToon NovelToon
Turun Ranjang (Sang Pengganti)

Turun Ranjang (Sang Pengganti)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:65.9k
Nilai: 5
Nama Author: NovitaEdi Mboknya Gavriel

Sehari setelah menikah, Ryan kehilangan istri dan mertuanya dalam sebuah kecelakaan. Kemudian ia harus menikahi adik dari istrinya. Namun setelah menikah, ia memperlakukan istri keduanya dengan begitu buruk. Dengan alasan ia tak pernah menginginkan pernikahan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NovitaEdi Mboknya Gavriel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Bab 16

"Ganti baju kita akan segera ke rumah papa! Atau mau aku bantu ganti baju?" kata Ryan sembari tersenyum kecil.

Akan tetapi Luna tidak menjawab sama sekali. Ia hanya bangkit kemudian masuk ke kamar. Tak selang beberapa lama, ia keluar dan segera berangkat ke rumah mertuanya. Di mobil, Luna hanya diam tanpa berkata sepatah katapun. Meskipun Ryan mengajaknya bicara tapi Luna tetap hanya diam. Ryan tidak mau bertengkar lagi. Dia hanya menghela nafas menghadapi kedinginan istrinya.

Sesampainya di rumah orang tua Ryan. Ternyata Rose juga sudah ada di rumah itu. Lagi-lagi membuat Luna menjadi kesal. Apalagi dia bermanja-manja dengan suaminya.

"Sayank, aku kangen.." ucap Rose sama sekali tidak peduli dengan perasaan Luna sebagai istri Ryan.

Sedangkan Ryan terlihat canggung. Ia bahkan tidak menyentuh Rose juga tidak membalas kemanjaan Rose. Ia lebih sering melirik Luna yang masih terlihat begitu dingin.

"Kak Rose, kenapa kamu nggak tahu malu banget?" Luna tidak bisa lagi menahan amarahnya. Entah kenapa dia ingin sekali marah melihat tingkah Rose.

"Maksud kamu apa?" tentu saja Rose tidak terima dengan perkataan Luna.

"Kamu tahu Ryan punya istri, tapi kamu bermanja-manja sama dia di depan istrinya. Apa itu pantas?" tanya Luna dengan wajah marah.

"Kamu hanya bisa miliki raganya, tapi tak bisa miliki hatinya. Kasian. Harusnya kamu tahu diri, posisi kamu.." jawab Rose dengan santai. Dia merasa menang atas Luna karena bisa memiliki hati Ryan.

"Oh, kalau gitu bujuk dia supaya ceraiin aku, dan kamu bisa miliki dia seutuhnya." Luna berkata sembari tersenyum kecil. Dia memang sangat ingin mengakhiri hubungannya dengan Ryan. Tapi dia sadar dia tak punya kekuatan untuk melawan Ryan. Ia harus mengumpulkan cukup uang untuk melawan Ryan.

"Laluna!!" seru Ryan. Dia marah saat mendengar perkataan Luna.

"Aku nggak mau kita bertengkar ya Lun! Jadi jangan pancing amarahku!" imbuh Ryan. Ia segera menarik tangan Luna masuk ke dalam rumah orang tuanya. Ryan bahkan meninggalkan Rose begitu saja.

Sementara Rose menatap Ryan yang menarik tangan Luna dengan marah. Dia kesal karena Ryan cuekin dia. "Ish... Lihat aja, setelah om Dewangga resmi kasih warisan itu ke Ryan, dia pasti akan ceraiin kamu." gumam Rose sembari menghentakan kakinya dengan kesal.

Ryan nampak kesal setelah Luna membahas tentang perceraian. Entah kenapa hatinya jadi tak tenang. Dia terus menunjukan wajah suram. Bahkan menatap Luna dengan tajam. Tapi, tatapan itu tak membuat Luna takut. Hampir setiap hari dia mendapat tatapan seperti itu dari suaminya. "Kamu beneran mau bercerai dari aku?" tanyanya.

"Kalau kamu mau ajuin aku pasti siap." jawab Luna dengan santai.

Mendengar jawaban Luna membuat Ryan semakin marah. Namun dia tak bisa menunjukan amarahnya. Ryan terus menggenggam tangan Luna dengan semakin erat. "Ingat! Kamu harus menebus dosa kamu terhadap kakak kamu seumur hidup kamu." kata Ryan dengan sengit.

"Aku nggak mau papa denger masalah ini! Kalau papa aku kenapa-napa karena kamu ngomong sembarangan. Kamu nggak akan sanggup nerima konsekuensinya!" imbuh Ryan kemudian menghempas tangan Luna. Lalu ia masuk ke kamar papanya dengan wajah yang masih kesal.

Sedangkan Luna hanya tersenyum sinis mendengar perkataan Ryan. Hatinya terasa sakit tapi dia tetap menahannya. Tak tahu apa yang harus ia lakukan. Hanya mengikuti skenario takdir saja. Ia ikut masuk ke kamar papa mertuanya.

Luna menyapa April juga Dito yang sudah ada disitu juga. Entah kenapa Luna selalu merasa jika hubungan Dito dan April itu tidak biasa. "Hai Dit.."

"Hai Pril.."

"Hallo pa.. Udah makan?" Dewangga mengangguk pelan.

Tiba-tiba pintu kamar kembali terbuka. Sinta masuk bersama dengan Rose. "Pa, Rose mau jenguk kamu katanya." kata Sinta mendekati Dewangga.

"Hai om," Dewangga hanya menganggukan kepalanya. Akan tetapi, terlihat dari tatapan dan raut wajahnya sepertinya Dewangga tidak menyukai Rose. Mungkin dia tahu hubungan terlarang antara Ryan dengan Rose.

"A... A..." tangan Dewangga terangkat ke arah Luna. Sepertinya ia ingin Luna mendekat.

Dengan cepat Luna mendekati papa mertuanya itu. "Kenapa pa?" tanya Luna dengan begitu lembut.

"A... A..." Dewangga menunjuk pintu kamar.

"Papa mau keluar kamar?" Dewangga pun mengangguk.

Luna pun mendorong kursi roda Dewangga. Ia membawa Dewangga keluar sesuai dengan arahan tangan Dewangga. Sampai di taman depan, Dewangga meminta berhenti. "Papa kenapa?" Luna jongkok di depan Dewangga.

Dewangga menggelengkan kepalanya pelan. Dia juga nampak tersenyum, terlihat dari sudut bibirnya yang sedikit terangkat. "Pa, aku masih nggak nyangka kalau aku jadi menantu papa." ucap Luna.

"Aku janji akan rawat papa dengan baik. Karena papa dulu kan juga baik banget sama aku, sama kak Lita juga. Makasih ya pa.." imbuh Luna.

Mata Dewangga nampak berkaca-kaca. Dia terharu dengan apa yang Luna katakan. Dewangga menepuk-nepuk pelan tangan Luna. Seperti ingin berkata bahwa dia juga senang memiliki Luna sebagai menantu. Dewangga mengenal Luna, dia tahu bahwa Luna gadis yang baik dan juga pekerja keras sama seperti mendiang papanya.

Dito dan April hanya melihat dari tempat yang agak jauh. Sementara Ryan harus mengurusi Rose yang sedang merajuk. Seperti tak ada pekerjaan lain. Setiap hari Rose hanya terus merajuk dan bermanja dengan Ryan. "Yank, kamu denger nggak apa kata istri kamu tadi?" Rose memeluk Ryan dengan manja.

"Tapi apa yang dia katakan benar. Dia istriku, jadi wajar kalau dia marah. Aku cuma kasih tahu ke kamu, jangan pernah pancing amarah dia lagi. Aku nggak mau rencana ku gagal." kata Ryan. Entah itu memberi tahu atau peringatan untuk Rose agar tidak memancing keributan dengan Luna.

"Iya maaf. Habisnya aku kesel." ucap Rose lagi.

Rose meraba dada Ryan sampai ke paha Ryan. Sepertinya dia ingin menggoda Ryan. Ia juga hendak mencium pipi Ryan. Tapi dengan cepat Ryan menjauhkan wajahnya. Membuat Rose membulatkan matanya. Dia tak menyangka jika Ryan menolak godaannya. Bahkan Ryan memegangi tangannya agar tidak meraba tubuh Ryan lagi. "Yank..." Rose tak puas.

"Masih ada istriku dan juga papa." kata Ryan. Ia kemudian meninggalkan Rose dan mendekati istri juga papanya.

Pada saat itu, Luna sedang menerima telepon dari seseorang. "Oh ya kak, tunggu aku bentar ya.." katanya sebelum menutup telepon.

"Pa, aku ada janji ama temen, aku pergi dulu ya! Besok sebelum ke kampus aku kesini lagi." pamit Luna.

"Kamu mau kemana?" tanya Ryan.

"Ketemu temen bentar. Nanti aku langsung pulang aja." jawab Luna. Ia segera mengambil tas kemudian meninggalkan rumah megah itu.

"Pulang jangan malam-malam!" kata Ryan.

"Siap bos." jawab Luna. Lalu ia melenggang dengan wajah senang.

1
Fi Fin
ayo Luna tinggalin laki2 brebgsek itu
Fi Fin
Nah suka novel yg tòkoh utama nya ga lemah dan mudah di tindas
❤ Nadia Sari ❤
belum up lagi karya baru?
❤ Nadia Sari ❤: ok thor 😘
Novitasari: blm kak in br proses,
sbr yak 🥰
total 2 replies
Shifa Burhan
sebagus apapun novel kalian tapi saat keegoisan dan kemunafikan wanita kalian bawa dalam berkarya maka novel kalian sangat2 tidak adil

*kesalahan pemeran utama pria tidak mudah dimaafkan harus dapat balas dan menderita dulu baru dimaafkan sedangkan kalau pemeran utama wanita buat salah tidak dianggap salah malah dibenarkan ( pemikiran egois wanita)

*kalian melaknat pelakor dan mebinasakannya tapi kalian begitu memuja pebinor dan spesialkannya (ini pemikiran munafik wanita)

kesalahan fatal yang dibenarkan di novel ini yang membuat novel ini tidak bermoral
*istri curhat dengan lelaki lain dibenarkan
*istri pergi dan tinggal dengan lelaki lain dibenarkan
*istri sering kontak fisik dengan lelaki lain dibenarkan
*istri lebih membanggakan pria lain dari pada suami dibenarkan
*istri membela pria lain dibenarkan

minimal pakai hatimu thor bagaimana kalau posisimu
*suamimu curhat dengan wanita lain
*suamimu pergi dan tinggal dengan wanita lain
*suami mu pelukan dengan wanita lain
*suamimu membanggakan wanita lain
*suamimu membela wanita lain didepanmu
apkah kau akan membenarkan jika suamimu berbuat ini semua, jadilah wanita adil dalam berkarya biar novel bagus dalam segala aspek
Novitasari: iya kak mf sy hny penulis amatir 🙏
❤ Nadia Sari ❤: Ayuk kamu bikin novel yg sesuai ini ntar aku baca ya😉
total 2 replies
❤ Nadia Sari ❤
bonchapnya dong
Reni Anjarwani
bagus2 tamat
Novitasari: gnt cerita kak biar nggak bsen 😊
total 1 replies
❤ Nadia Sari ❤
Tumben gak panas thor pdhl pengen ada yg panas 😋
❤ Nadia Sari ❤
Cerita Heksa? Ok kutunggu thor
Novitasari: iya kak insya allah
total 1 replies
Patrick Khan
.q tunggu cerita baru nya kak
Patrick Khan: .sm2 kak
Novitasari: iya kak
mksh yak 🥰
total 2 replies
Patrick Khan
Aku suka
Patrick Khan
.akhirnya tamat juga kak😊
Sulistiyo Wati
kok lama ya thor upnya
Novitasari: mf kak insya allah bsok, aq sakit soalnya 🙏
total 1 replies
❤ Nadia Sari ❤
Jangan tamat thor mau baca Luna hamil 😊
Reni Anjarwani
doubel up thor
❤ Nadia Sari ❤
Kapan up lagi thor?
Sholikhah Mawardi
kenapa jarang up sekarang
Novitasari: iya kak maaf
udh mau tamat kok
mhn d tggu ya
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
❤ Nadia Sari ❤
Dikit amat sih thor ... next yuk 😀
harwanti unyil
karena cara mu yg salah
harwanti unyil
kenapa luna gk pergi aja buat apa bertahan jika ujung" selalu sakit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!