NovelToon NovelToon
SEKRETARIS YANG MENGGEMASKAN

SEKRETARIS YANG MENGGEMASKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Media film

Johan seorang pemuda tampan yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan, ia selalu di marahi oleh bos nya karena suka ngomong ceplas ceplos, suatu saat tumbuhlah benih-benih cinta di antara mereka, namun adik tiri dari pemilik perusahaan itu mempunyai niat jahat kepada kakak tirinya itu.

ikuti kisah romantis mereka dalam cerita yang berjudul ''sekertaris yang menggemaskan''

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Media film, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tikus mati

‘’Iya Bu, saya tunggu di sini ya’’ kata Johan sambil berdiri kayak penjaga di depan pintu kamar mandi yang ada di ruang kerja bosnya.

‘’Gak usah, nanti kalau keluar saya jalan sendiri aja!’’ balas Mery yang merasa malu.

‘’Ya elah Bu, gak usah malu-malu sama saya, apalagi sungkan gitu! Tadi aja Bu Mery awet dan senang banget pas saya gendong’’ ujar Johan.

Mery menggelengkan kepalanya, ia ingin mengelak ucapan Johan namun memang dia sempat terpana dengan wajah tampan lelaki tersebut yang sungguh di luar nalar, sehingga Mery tak bisa mengendalikan matanya untuk menatap Johan.

Kenapa Mery merasa ketagihan untuk menatap wajah Johan terus menerus karena menggemaskan dan sudah bikin candu.

( Aku harus buang air kecil dulu biar gak halusinasi yang bukan-bukan, mungkin ini efek aku menahannya sejak tadi. ) ucap Mery membatin dan segera membuang hajatnya.

Untuk beberapa saat Mery merasa lega karena sudah membuang hajatnya, namun setelah itu dia melihat ada kecoa yang berjalan mendekatinya.

‘’Ah..kec..oa..!’’ teriak Mery sambil mundur beberapa langkah dan hampir terjatuh, untung saja posisinya masih bisa berpegang pada dinding kamar mandi.

‘’Ada apa Bu?’’ tanya Johan yang kaget mendengar teriakan bosnya lalu mengetuk pintu kamar mandi.

‘’Han, aku takut disini ada kecoa!’’ kata Mery yang ketakutan.

‘’Hah! kecoa? Kok bisa ada kecoa di dalam kamar mandi? Ibu jangan bohongi aku deh?’’ balas Johan yang belum percaya karena tidak melihat sendiri.

‘’Aku gak bohong Han, cepat tolongin aku! masuk saja gak apa-apa!’’ kata Mery lagi yang masih ketakutan namun bukan takut tapi geli atau jijik melihat hewan tersebut.

‘’Iya Bu, tapi ibu sudah berpakaian kan? Saya gak mau kalau ibu belum pakai baju  nanti dikira saya berbuat mesum’’ jawab Johan.

‘’Ya ampun Han, di saat seperti ini kamu masih berfikir mesum aja sih. Haaannn.. ahhh..tolongin aku!’’ ucap Mery lalu berteriak lagi ketika kecoa itu lebih mendekat kepadanya.

‘’Iya Bu, satu..dua..tiga...awas Bu aku mau buka pintunya!’’ kata Johan setengah berteriak memberi aba-aba.

‘’Brakh..’’

Johan melihat Mery di sudut kamar mandi dengan mata yang terpejam dan di dekatnya seekor kecoa sedang merayap mendekati wanita tersebut.

‘’Ayo kesini Bu, biar saya gendong lagi ya’’ kata Johan sambil menjulurkan tangan untuk meraih Mery di sudut ruangan.

‘’Iya, tapi pelan-pelan, aku gak mau kalau kamu bikin kecoa itu terbang ke arahku.’’ Balas Mery yang sambil melirik ke arah kecoa itu dan ia meraih tangan Johan.

‘’Iya Bu, cepetan ayo!’’ sahut Johan yang langsung menarik tangan Mery.

Johan akhirnya membopong Mery menuju ke sofa dan membantu wanita itu untuk duduk di sofa tempat duduk para tamu yang datang berkunjung ke ruangan si bos.

‘’Ibu duduk saja disini dari pada duduk di kursi kerja sana! Saya mau cek ke kamar mandi apa kecoanya masih ada apa sudah pergi.’’ Kata Johan.

‘’Iya, kalau masih ada buang aja ke tong sampah’’ jawab Mery.

Johan berjalan ke kamar mandi dan masuk untuk memeriksa namun ia terkejut ketika melihat ada kecoa dan tikus sudah tidak bernyawa lagi.

‘’Apa ada orang yang sengaja untuk bikin Bu Mery takut? Tapi siapa?’’ ucap Johan lirih.

‘’Masih adakah kecoanya Han!’’ teriak Mery karena Johan terlalu lama berada di kamar mandi.

‘’Ada Bu, malah nambah satu tikus, mereka semua mati! Biar aku buang mereka ya Bu.’’ jawab Johan lalu mencari kantong kresek.

‘’Di laci ada kantong kresek Han, akmu ambil saja.’’ Kata Mery.

‘’Iya Bu’’ sahut Johan.

Johan segera mengambil kantong kresek , ia segera membuat bangkai tikus dan kecoa itu. Mery masih sabar menunggu di sofa.

Saat Johan kembali setelah membuang bangkai tikus dan kecoa, Mery menyuruh lelaki itu untuk duduk di dekatnya.

‘’Ada apa Bu?’’ tanya Johan.

‘’Kok tikusnya gak bunyi cit..cit sih, pas kamu bawa keluar tadi?’’ tanya Mery yang penasaran.

‘’Soalnya tikus itu sudah hilang nyawanya, entah kemana nyawa tikus itu pergi meninggalkan tubuhnya. Makanya tikus itu tidak berteriak minta di lepasin saat saya bawa keluar, Bu.’’ jawab Johan dengan detail.

‘’Udah Han! Jangan bercanda deh.’’ Kata Mery sedikit tersenyum.

‘’Iya..iya Bu! abisnya saya geli pas buang tikus tadi. Ibu sih enak aja duduk di sini doang, Cuma modal berteriak saja tapi saya kan yang harus membuangnya!’’ balas Johan.

‘’Kamu kan karyawan saya gimana sih, masa bos di suruh buang tikus, hih...terus itu tikus kamu bunuh atau berkelahi dulu sama kamu atau gimana?. Kok sampai mati gitu?’’ jawab Mery dan bertanya.

Johan seketika menghela nafas panjang, ia sebenarnya malas untuk membahas tius mati itu. rasanya ada yang aneh dan mengganjal dalam hatinya, tapi apa itu. dirinya juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada tikus dan kecoa tersebut.

‘’Loh kok ibu tau kalau aku berkelahi dulu sama tikus itu, untung saja saya tidak babak belur di hajar tikus itu. seandainya saya kalah dan babak belur, ibu juga yang repot kan. Harus bawa saya kerumah sakit segala.’’ Jawab Johan sambil cengengsan.

‘’Johan! Saya nanya serius kok malah jawabnya ngelantur gitu.’’ Ucap Mery namun hatinya tertawa mendengar cerita lelaki itu.

‘’Loh kan tadi ibu tanya apa saya berkelahi dulu sama tuh tikus makanya sampai mati, lah terus saya jawab begitu dong, Bu.’’ balas Johan.

‘’Maaf Bu, hanya becanda biar gak tegang aja. Gini Bu, pas masuk ke kamar mandi saya langsung terkejut, mata saya melihat kecoa yang sudah tergeletak dan di sampingnya ada tikus juga yang ikut-ikutan tergeletak di lantai kamar mandi. Pas saya cek, kok nafas mereka sudah tidak ada. Waktu itu saya bingung apa harus panggil ambulan apa harus lapor pilisi, Bu.’’ terang Johan menjelaskan sambil berdiri dan memperagakan sewaktu dirinya awal masuk dan menemukan mayat kecoa dan tikus tersebut.

‘’Johan..Johan! kenapa kamu peragakan segala sih, kan tinggal ngomong sambil duduk saja gak usah sampai begitu kali.’’ Kata Mery sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

‘’Tapi firasat saya mengatakan kalau ada yang mau ngerjain ibu Mery deh!.’’ Ucap Johan.

‘’Maksudnya? Ngerjain gimana?’’ tanya Mery mulai penasaran.

‘’Y a sengaja naruh tikus dan kecoa di dalam kamar mandi, Bu. biar Bu Mery ketakutan. coba ibu pikir masa ruangan yang bersih dan steril ini, kok ada kecoa dan tikus?’’ jawab Johan.

Mery yang mendengarkan mencoba mencerna apa kata-kata yang keluar dari mulutnya Johan, ada benarnya juga sih, masa ruangan yang sangat bersih ada kecoa dan tikus. Yang lebih heran lagi waktu bu Mery di dalam kamar mandi, kecoa itu masih hidup dan gak ada tikus.

BERSAMBUNG....

1
Media rekor Slawi
novel sangat menarik ceritanya bikin greget dan ketagihan
Media rekor Slawi
ini novel keren banget, lanjut thour semangat terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!