NovelToon NovelToon
Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Cobaan Demi cobaan yang datang dalam rumah tangga Dea seakan tiada hentinya.

Setelah resmi bercerai dengan suami pertamanya yang sangat jarang memberinya nafkah berupa uang, Dea harus rela menjadi isteri siri seorang anggota TNI.
Cobaan yang dijalani Dea semakin berat menjadi seorang isteri siri, Selain Dea harus berjuang untuk menghidupi anaknya sendiri, Sang suami juga tidak memperlakukan Dea dengan baik, Bahkan selama menikah dengan suaminya yang bernama Anton itu Dea kerap disakiti dan disiksa.
Akankah Dea sanggup menghadapi ujian demi ujian yang datang sirih berganti itu! ataukah Dea akan menyerah dengan keadaan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Setelah Dea menyetujui untuk ikut, Dea pun langsung masuk ke dalam mobil Laura lalu keduanya tampak berangkat ke menuju rumah sakit.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Dea hanya terdiam tanpa mengeluarkan kalimat sepatah kata pun.

"De, Kok diam saja! Atau kamu masih kurang sehat!" Ucap Laura yang melihat Dea diam seribu bahasa.

"Aku nggak apa-apa kok bu! Hanya kurang istirahat saja semalam!" Kata Dea.

"Oh begitu, Ya sudah kamu tiduran ja dimobil nggak apa-apa! Nanti sampai rumah sakit aku bangunkan!" Saran Laura.

"Baik bu," 

Dea pun akhirnya tertidur didalam mobil itu. Beberapa waktu kemudian, Mobil yang dikemudikan oleh Laura itu telah sampai didepan halaman rumah sakit tempat Rita dirawat.

"De, Bangun! Kita sudah sampai!" Terdengar ucapan Laura membangunkan Dea setelah sampai rumah sakit.

"Maaf bu, Aku terlalu pulas tidur jadi nggak sadar kalau sudah sampai!" Ucap Dea.

"Iya nggak apa-apa! Ya sudah kita masuk sekarang!" Ajak Luara.

"Iya bu, Oh iya bukannya tadi ibu bilang mau membelikan hadiah untuk Rita dulu!" Dea mengingatkan pada majikannya itu.

"Astaga......Aku hampir saja lupa De! Untuk kamu ikut jadi kamu bisa mengingatku! Kalau saja kamu nggak mengingatkanku, Bisa malu aku kesana tanpa membawa hadiah!" Ungkap Laura.

"Terus kita beli hadiahnya dimana bu?" Tanya Dea.

"Kita ke seberang rumah sakit ini! Kebetulan disana ada toko perlengkapan bayi!" Beri tahu Laura.

Setelah itu, Keduanya tampak berjalan kaki menuju sebuah toko seberang rumah sakit tersebut untuk membelikan hadiah untuk Rita dan bayinya.

Sesampainya di toko itu, Keduanya langsung masuk kemudian memilih hadiah yang cocok untuk Rita.

"De, Kalau yang ini bagaimana menurut kamu!" Laura meminta pendapat Dea tentang sebuah ayunan bayi di toko itu.

"Bagus bu, Tetapi menurut saya lebih baik ibu membelikan Rita perlengkapan bayi seperti popok dan sebagainya nanti takutnya barang seperti itu Rita sudah punya terus sayang kalau nggak dipakai!" Dea tampak memberi saran pada sang majikan.

"Iya juga sih De, Kok aku nggak berpikir seperti itu ya! Makasih lo De sarannya!".

Setelah itu, Akhirnya Laura memilih untuk membelikan popok, sabun dan perlengkapan lain disana sesuai dengan saran Dea.

Seusai memilih-milih ditoko itu, Laura pun menuju kasir untuk membayar semua yang dibelinya itu. Selesai membayar dikasir itu, Keduanya tampak berjalan ke arah rumah sakit.

Beberapa saat kemudian, Keduanya telah sampai didepan rumah sakit itu. Sesampainya disana, Hati dan pikiran Dea mulai tak karuan. Dea mulai merasa takut sekaligus gugup untuk masuk ke dalam, Dea takut jika tak bisa mengendalikan perasaannya ketika bertemu Anton nanti.

"De, Kamu kenapa?" Tanya Laura yang melihat raut diwajah Dea berubah pucat.

"Aku nggak apa-apa bu," Jawab Dea.

Setelah itu, Keduanya melanjutkan perjalanan menuju ruang perawatan Rita. Beberapa saat kemudian, Keduanya telah sampai didepan ruang perawatan Rita.

Sesampainya Dea disana, Hatinya semakin tak karuan sehingga Dea langsung terdiam didepan ruang perawatan Rita itu.

"Aku harus kuat! Aku sebisa mungkin harus mengendalikan perasaan in!" Ucap Dea dalam hati yang berusaha untuk menenangkan hatinya.

Sementara Laura yang melihat Dea tampak diam disana, Mendekat ke arah Dea.

"De, Kok diam aja disana! Ayo masuk!" Ajak Laura.

"Maaf bu, Tadi kurang fokus!" Kata Dea.

Setelah itu, Dengan rasa kurang percaya diri Dea akhirnya ikut masuk ke dalam. Didalam ruangan itu, tampak Anton sedang menggendong bayi yang baru dilahirkan Rita. Hati Dea sedikit cemburu melihat pemandangan itu.

"Beruntung sekali mbak Rita, Ketika melahirkan ditemani oleh mas Anton! Berbeda dengan aku yang berjuang melahirkan sendiri tanpa ditemani seorang suami!" Dea membatin, Air mata Dea hendak keluar tetapi sebisa mungkin ia tahan.

"Kamu harus kuat De, Kamu nggak boleh menangis!" Dea berusaha menguatkan hatinya.

Meski Dea berusaha menyakinkan hatinya untuk tetap tegar, Namun Dea tetaplah wanita biasa yang lama kelamaan akan rapuh juga karena melihat kemesraan sang suami dengan isteri pertamanya. Air mata Dea sudah tak terbendung lagi, Dea sudah tak dapat mengendalikan air matanya untuk keluar.

Perlahan-lahan air mata keluar begitu saja, Disaat air mata Dea kian menetes di wajah cantiknya tiba-tiba baby Rafa yang sedang di gendongannya itu juga ikut menangis, Seakan bayi kecil itu paham dengan apa yang dirasakan oleh sang mama.

Dea yang mendengar sang anak menangis, Langsung meminta izin pada sang majikan untuk keluar.

"Bu, Saya tunggu diluar ya! Bayi saya sepertinya agak rewel!" Ucap Dea.

"Iya," Kata sang majikan.

Setelah itu, Dea pun berjalan ke luar dari ruangan itu. Sementara itu, Laura dan Rita tampak mengobrol didalam.

"Anak kamu cantik Ta, Seperti mamanya!" Sanjung Laura.

"Terima kasih pujiannya tante!" Rita berusaha menirukan suara sang anak kecil.

"Kamu beruntung Ta dikelahiran anak keduamu ini karena suamimu mendampingimu disini!" Ucap Laura.

"Iya Ra, Kebetulan aku tidak tugas diluar jadi aku bisa menemani Rita lahiran kali ini!" Kata Anton.

"Sekarang kamu tahu kan perjuangan isterimu melahirkan!" Ujar Laura.

"Iya Ra, Aku melihat langsung perjuangan Rita melahirkan bayi kami! Aku tak bisa berkata apa pun melihat semua itu!" Ungkap Anton.

Ketika ketiganya tampak sedang berbincang didalam ruangan itu, Berbeda halnya dengan Dea yang tampak sedang menangis seraya memeluk anaknya di taman rumah sakit itu.

"Semoga kelak kamu tidak seperti ayahmu nak! Jadi anak yang baik ya, Jadi anak kebanggaan mama!" Ucap Dea seraya terus menangis disana

Beberapa saat kemudian, Disaat Dea masih duduk di taman rumah sakit itu tiba-tiba terlihat seorang wanita menghampiri Dea disana.

"De, Kamu kesini ngapain!" Ucap seorang wanita itu.

"Nanda.......!"Ucap Dea lalu memeluk wanita yang tak lain adalah Nanda yang merupakan sahabat dekat Dea.

"Kamu kenapa De?" Tanya Nanda yang tampak bingung melihat sang sahabat yang menangis.

"Hatiku terasa remuk Nan, Melihat mas Anton bemesraan dengan isteri pertamanya didalam!" Beri tahu Dea pada Nanda.

"De, Kenapa sih kamu bertahan sama Anton yang jelas-jelas sudah beristeri! Apa yang kamu harapkan dari dia, Toh juga kamu nggak kan dapat apa-apa dari dia kecuali sakit hati!" Ungkap Nanda.

"Aku bertahan sama Anton hanya demi Rafa nggak lebih dari itu!" Kata Dea.

"Tapi De, Semakin lama kamu bertahan sama dia yang ada kamu akan semakin sakit!"

"Sudah resiko aku Nan, Menjadi isteri siri!"

"De, Kamu harus bangkit dari segala keterpurukanmu!"

"Hidupku memang sudah hancur Nan, Jauh sebelum aku bertemu dengan Anton!".

"Maka dari itu kamu harus bangkit, Bagaimana kalau kamu ikut sama aku kerja diluar negeri!"

"Kerja diluar negeri, Bagaimana caranya?"

"Kalau kamu mau ikut, Kamu tinggal kasih dokumen berupa kartu tanda penduduk sama kartu keluarga aja! Selebihnya aku yang urus!" Ucap Nanda.

"Aku pikir-pikir dulu deh Nan, Nanti aku kabari lagi kalau hatiku sudah mantap!".

1
aca
pelakor mengharap bahagia jangan mimpi
aca
dea dea np harus selingkuh sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!