Seorang remaja yang beruntung mendapatkan sebuah sistem dan membuat kehidupannya nya berubah lebih layak, ia akan menguasai dunia bawah dan menjadi raja dari segala raja.
ia akan membalas semua perlakuan buruk terhadap keluarganya bahkan ia akan membalas dendam terhadap keluarga ayah kandungnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hoream_Aranhaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PT Brawijaya
Pukul 13:35
Mereka semua sudah berkumpul di markas Alligator Blood, bahkan Deon, Dirga, Arga dan Aldi pun sudah berada di markas itu. Mereka berempat sangat kagum dengan bangunan megah dan serba canggih.
“Kenalkan mereka anggota baru kita, kenalkan diri kalian “ucap Raka
“Saya Arga Setiawan”
“Dirga Setiawan”
“Aldi Mahesa”
“Dion Radhian Leandra”
Mereka semua serentak mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di klan mafia Alligator Blood. Raka langsung membagi beberapa kelompok dan setiap kelompok akan di ketuai oleh senior.
Semua yang ada di sini menggunakan pakaian serba hitam dan topeng hitam terkecuali Raka selaku pemimpin mafia ini. Raka memberikan mereka berempat topeng dan langsung di pakainya dan tentu saja pakaian mereka sudah serba hitam.
“Kita akan berpencar di lampu merah, untuk mobil box semaunya sudah menunggu kita di ujung jalan sini”jelas Raka
“Baik tuan”jawab mereka serempak
Mereka semua keluar dari dalam hutan dan sesampainya di ujung jalan, terlihat mobil box yang sudah berbaris setelah itu mereka mengikuti kawanan motor itu dari belakang hingga sampai di lampu merah semuanya berpencar.
Raka, Marvin dan anggota lainnya menuju desa terpencil dan jaraknya sangat jauh, karena salah satu anggota Alligator Blood ada yang berasal dari sana namun ia merantau ke kota namun kehidupannya tak berubah ia menjadi gelandangan namun datang seorang yang mengajak ia untuk bergabung ke organisasi Alligator Blood dan tentunya akan di gaji perbulannya.
Hingga akhirnya mereka sampai di pintu masuk, mereka bisa melihat jelas jika ada beberapa orang berbadan kekar sedang berkelahi dengan para warga meski kita sudah tau siapa yang menang.
“Sudah ku katakan, tinggal kalian jual tanah kalian ke kita dan urusannya beres”
“Kami tidak mau, kami akan mempertahankan tanah kita”ucap warga
Bugh
Pria berbadan kekar itu memukul salah satu lelaki paruh baya, salah satu anggota Alligator Blood yang melihat itu merasa marah karena yang dipukuli oleh pria berbadan kekar itu adalah bapaknya.
“Bapak”ucap Jerry
“Serang sekarang”ucap Marvin
Seluruh anggota Alligator Blood langsung menyerang 10 orang berbadan kekar, para warga yang melihat itu merasa bersyukur karena akhirnya ada bantuan untuk melawan mereka meskipun para warga merasa bingung dengan orang-orang yang berpakaian hitam dan memakai topeng.
Bugh
Bugh
Krak
Pria berbadan kekar itu sudah tersungkur tak berdaya dan beberapa anggota Alligator Blood mengalami luka-luka, Raka dan Marvin menghampiri mereka semua karena mereka berdua tidak ikut berkelahi.
“Jangan pernah kalian ganggu warga di sini lagi atau kalian semua akan ku bunuh”ucap Jerry
“Cih, kita gak akan menyerah untuk mendapatkan desa ini jika mereka tidak ingin menjual tanahnya maka kita akan melakukan tindakan kekerasan”bentak pria berbadan kekar itu
Wushhh
Srek
Raka mengeluarkan pedangnya dan langsung menebas kepala mereka satu persatu, anggota Alligator Blood dan semuanya yang melihat tindakan Raka langsung gemetar ketakutan.
“Bagaimana hm? Apa kepalamu ingin seperti mereka semua”ucap Raka dingin
“T..tidak, t..tolong biarkan saya pergi saya mohon”ucap pria kekar itu
“Kau lihat ini”
Wushhh
Tiba-tiba api keluar dari tangan Raka dan langsung membakar para mayat itu hingga menjadi abu, pria berbadan kekar itu sangat ketakutan bahkan anggota Alligator Blood merasa ngeri dengan pemimpinnya.
“Katakan siapa yang menyuruh kalian”ucap Marvin
“K..kami hanya disuruh pemimpin Pt Brawijaya untuk menggusur tempat ini kalau mereka tidak ingin menjual tanahnya”
“Cih ternyata si bajingan itu, katakan ke pemimpin bodoh mu itu jangan coba-coba mengganggu warga di sini lagi”ucap Raka dingin
“Pergi dari sini sebelum ku tebas kepala mu”ucap Raka dingin
Tak beda jauhnya dengan Gilang, Arga dan anggota lainnya, mereka baru saja melawan hampir 20 orang kekar yang sedang menyerang para warga karena mereka akan menggusur tempat itu.
“Ampuni kami tuan, kami hanya disuruh pemimpin Pt Autrof Company untuk menggusur tempat ini karena mereka tidak ingin menjual tanahnya dan pemimpin kamu menginginkan tanah ini”
“Jangan kalian ganggu warga di sini lagi jika tidak ingin kami membunuh kalian semua, pergi dari sini”bentak Arga
“Kalian akan berurusan dengan Alligator Blood jika masih mengganggu warga di sini”bentak Gilang dingin
20 pria berbadan kekar itu langsung pergi begitu saja, para warga berterima kasih ke mereka semua dan setelah itu anggota Alligator Blood membagikan sembako untuk para warga.
Di tempat lain, terlihat pria paruh baya itu sedang marah bahkan ia membanting semua barang yang berada di ruangannya. Siapa lagi jika bukan Hadi Wijaya, ia sangat emosi saat mendengar penjelasan dari suruhannya yang selamat itu
“Apa kau kira aku akan percaya dengan cerita konyol mu itu hah, pekerjaan kalian itu sangat mudah kenapa sampai gagal seperti ini hah”bentak Hadi Wijaya
“Tapi tuan, saya berani bersumpah kalau cerita saya itu benar bahkan anak buah saya pun sudah mati semua dan saya minta untuk tuan membayar uang yang sudah dijanjikan jika tidak”ucap pria kekar itu
“Apa hah, kau kira aku takut dengan pecundang seperti mu”
Brak
Pria berbadan kekar itu menggebrak meja kerja Hadi Wijaya, pria tua itu sedikit gemetar dan takut dengan pria di depannya.
“O..oke saya akan bayar tapi hanya setengahnya karena kerja kalian tidak becus”
“Oke”
Pukul 17:25, di markas Alligator Blood semuanya sudah berkumpul di ruangan rapat dan mereka masing-masing melaporkan misi tadi terhadap Raka.
“Lapor tuan, di kampung trikala para warga mendapatkan serangan dari anak buah pemimpin Pt Autrof Company bahkan mereka sudah akan menggusur kampung itu meskipun para warga tidak menjual tanahnya”jelas Gilang
“Berarti kejadian itu sama dengan kami di desa jagori, namun mereka suruhan Wijaya pemimpin Pt Brawijaya”ucap Marvin
“Lalu bagaimana tindakan kita tuan, apakah kita akan membiarkan mereka atau membantu mereka”tanya Felix
“Malam ini kita akan langsung datang ke kediaman Wijaya, esok siang kita akan datang ke Pt Autrof Company”
“Baik tuan”jawab mereka serempak
Raka meninggalkan kursi kebesarannya setelah Raka pergi baru para anggota menuju kamarnya masing-masing untuk beristirahat sejenak.
Deon dan tiga lainnya menempati kamar di lantai dua bersama ke enam lainnya. Raka membersihkan tubuhnya setelah itu ia turun dan menuju dapur karena dari tadi perutnya sudah keroncongan.
“Minum dulu dek”ucap Gilang memberikan susu coklat hangat
“Makasih bang”
“Adek mau makan pake apa? Biar Abang masakin”ucap Marvin tiba-tiba
“Kayanya makan mie enak bang”
“Oke, Abang buatin”
“Sekalian gue juga ya”timpal Galang
Marvin hanya mendengus kesal saja, sedangkan Raka duduk anteng menikmati susu coklat hangat kesukaannya, satu persatu para abangnya datang ke dapur.
“Zio, apakah misi gue udah selesai? Kok dari kemarin gak ada yang kasih hadiah”tanya Raka dalam hati
[Sudah selesai tuan, dan maafkan Zio tuan karena Zio lupa untuk memberikan hadiah hehehee]
[Apakah tuan ingin membuka hadiahnya]
Pukul 13:35
Mereka semua sudah berkumpul di markas Alligator Blood, bahkan Deon, Dirga, Arga dan Aldi pun sudah berada di markas itu. Mereka berempat sangat kagum dengan bangunan megah dan serba canggih.
“Kenalkan mereka anggota baru kita, kenalkan diri kalian “ucap Raka
“Saya Arga Setiawan”
“Dirga Setiawan”
“Aldi Mahesa”
“Dion Radhian Leandra”
Mereka semua serentak mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di klan mafia Alligator Blood. Raka langsung membagi beberapa kelompok dan setiap kelompok akan di ketuai oleh senior.
Semua yang ada di sini menggunakan pakaian serba hitam dan topeng hitam terkecuali Raka selaku pemimpin mafia ini. Raka memberikan mereka berempat topeng dan langsung di pakainya dan tentu saja pakaian mereka sudah serba hitam.
“Kita akan berpencar di lampu merah, untuk mobil box semaunya sudah menunggu kita di ujung jalan sini”jelas Raka
“Baik tuan”jawab mereka serempak
Mereka semua keluar dari dalam hutan dan sesampainya di ujung jalan, terlihat mobil box yang sudah berbaris setelah itu mereka mengikuti kawanan motor itu dari belakang hingga sampai di lampu merah semuanya berpencar.
Raka, Marvin dan anggota lainnya menuju desa terpencil dan jaraknya sangat jauh, karena salah satu anggota Alligator Blood ada yang berasal dari sana namun ia merantau ke kota namun kehidupannya tak berubah ia menjadi gelandangan namun datang seorang yang mengajak ia untuk bergabung ke organisasi Alligator Blood dan tentunya akan di gaji perbulannya.
Hingga akhirnya mereka sampai di pintu masuk, mereka bisa melihat jelas jika ada beberapa orang berbadan kekar sedang berkelahi dengan para warga meski kita sudah tau siapa yang menang.
“Sudah ku katakan, tinggal kalian jual tanah kalian ke kita dan urusannya beres”
“Kami tidak mau, kami akan mempertahankan tanah kita”ucap warga
Bugh
Pria berbadan kekar itu memukul salah satu lelaki paruh baya, salah satu anggota Alligator Blood yang melihat itu merasa marah karena yang dipukuli oleh pria berbadan kekar itu adalah bapaknya.
“Bapak”ucap Jerry
“Serang sekarang”ucap Marvin
Seluruh anggota Alligator Blood langsung menyerang 10 orang berbadan kekar, para warga yang melihat itu merasa bersyukur karena akhirnya ada bantuan untuk melawan mereka meskipun para warga merasa bingung dengan orang-orang yang berpakaian hitam dan memakai topeng.
Bugh
Bugh
Krak
Pria berbadan kekar itu sudah tersungkur tak berdaya dan beberapa anggota Alligator Blood mengalami luka-luka, Raka dan Marvin menghampiri mereka semua karena mereka berdua tidak ikut berkelahi.
“Jangan pernah kalian ganggu warga di sini lagi atau kalian semua akan ku bunuh”ucap Jerry
“Cih, kita gak akan menyerah untuk mendapatkan desa ini jika mereka tidak ingin menjual tanahnya maka kita akan melakukan tindakan kekerasan”bentak pria berbadan kekar itu
Wushhh
Srek
Raka mengeluarkan pedangnya dan langsung menebas kepala mereka satu persatu, anggota Alligator Blood dan semuanya yang melihat tindakan Raka langsung gemetar ketakutan.
“Bagaimana hm? Apa kepalamu ingin seperti mereka semua”ucap Raka dingin
“T..tidak, t..tolong biarkan saya pergi saya mohon”ucap pria kekar itu
“Kau lihat ini”
Wushhh
Tiba-tiba api keluar dari tangan Raka dan langsung membakar para mayat itu hingga menjadi abu, pria berbadan kekar itu sangat ketakutan bahkan anggota Alligator Blood merasa ngeri dengan pemimpinnya.
“Katakan siapa yang menyuruh kalian”ucap Marvin
“K..kami hanya disuruh pemimpin Pt Brawijaya untuk menggusur tempat ini kalau mereka tidak ingin menjual tanahnya”
“Cih ternyata si bajingan itu, katakan ke pemimpin bodoh mu itu jangan coba-coba mengganggu warga di sini lagi”ucap Raka dingin
“Pergi dari sini sebelum ku tebas kepala mu”ucap Raka dingin
Tak beda jauhnya dengan Gilang, Arga dan anggota lainnya, mereka baru saja melawan hampir 20 orang kekar yang sedang menyerang para warga karena mereka akan menggusur tempat itu.
“Ampuni kami tuan, kami hanya disuruh pemimpin Pt Autrof Company untuk menggusur tempat ini karena mereka tidak ingin menjual tanahnya dan pemimpin kamu menginginkan tanah ini”
“Jangan kalian ganggu warga di sini lagi jika tidak ingin kami membunuh kalian semua, pergi dari sini”bentak Arga
“Kalian akan berurusan dengan Alligator Blood jika masih mengganggu warga di sini”bentak Gilang dingin
20 pria berbadan kekar itu langsung pergi begitu saja, para warga berterima kasih ke mereka semua dan setelah itu anggota Alligator Blood membagikan sembako untuk para warga.
Di tempat lain, terlihat pria paruh baya itu sedang marah bahkan ia membanting semua barang yang berada di ruangannya. Siapa lagi jika bukan Hadi Wijaya, ia sangat emosi saat mendengar penjelasan dari suruhannya yang selamat itu
“Apa kau kira aku akan percaya dengan cerita konyol mu itu hah, pekerjaan kalian itu sangat mudah kenapa sampai gagal seperti ini hah”bentak Hadi Wijaya
“Tapi tuan, saya berani bersumpah kalau cerita saya itu benar bahkan anak buah saya pun sudah mati semua dan saya minta untuk tuan membayar uang yang sudah dijanjikan jika tidak”ucap pria kekar itu
“Apa hah, kau kira aku takut dengan pecundang seperti mu”
Brak
Pria berbadan kekar itu menggebrak meja kerja Hadi Wijaya, pria tua itu sedikit gemetar dan takut dengan pria di depannya.
“O..oke saya akan bayar tapi hanya setengahnya karena kerja kalian tidak becus”
“Oke”
Pukul 17:25, di markas Alligator Blood semuanya sudah berkumpul di ruangan rapat dan mereka masing-masing melaporkan misi tadi terhadap Raka.
“Lapor tuan, di kampung trikala para warga mendapatkan serangan dari anak buah pemimpin Pt Autrof Company bahkan mereka sudah akan menggusur kampung itu meskipun para warga tidak menjual tanahnya”jelas Gilang
“Berarti kejadian itu sama dengan kami di desa jagori, namun mereka suruhan Wijaya pemimpin Pt Brawijaya”ucap Marvin
“Lalu bagaimana tindakan kita tuan, apakah kita akan membiarkan mereka atau membantu mereka”tanya Felix
“Malam ini kita akan langsung datang ke kediaman Wijaya, esok siang kita akan datang ke Pt Autrof Company”
“Baik tuan”jawab mereka serempak
Raka meninggalkan kursi kebesarannya setelah Raka pergi baru para anggota menuju kamarnya masing-masing untuk beristirahat sejenak.
Deon dan tiga lainnya menempati kamar di lantai dua bersama ke enam lainnya. Raka membersihkan tubuhnya setelah itu ia turun dan menuju dapur karena dari tadi perutnya sudah keroncongan.
“Minum dulu dek”ucap Gilang memberikan susu coklat hangat
“Makasih bang”
“Adek mau makan pake apa? Biar Abang masakin”ucap Marvin tiba-tiba
“Kayanya makan mie enak bang”
“Oke, Abang buatin”
“Sekalian gue juga ya”timpal Galang
Marvin hanya mendengus kesal saja, sedangkan Raka duduk anteng menikmati susu coklat hangat kesukaannya, satu persatu para abangnya datang ke dapur.
“Zio, apakah misi gue udah selesai? Kok dari kemarin gak ada yang kasih hadiah”tanya Raka dalam hati
[Sudah selesai tuan, dan maafkan Zio tuan karena Zio lupa untuk memberikan hadiah hee]
[Apakah tuan ingin membuka hadiahnya]
“Dasar kau Zio, buka”
[Emangnya cuma manusia aja yang bisa lupa? Zio juga bisa kali]
[Selamat tuan mendapatkan mobil Bugatti Divo dan akan dikirim besok pagi]
[Selamat tuan mendapatkan uang sebesar 4,2 triliun]
[Selamat tuan mendapatkan 5000 pill penguat tubuh]
“Hadiah kali ini sangat mantap Zio, semisalnya nih gue dapet misi sangat berbahaya apa hadiahnya juga sangat spesial maksudnya sangat berharga gitu”
[Ya tuan, tapi Zio tidak bisa memastikannya karena hadiah juga akan diberikan secara random]
Raka mengeluarkan 10 Pill penguat tubuh dan secara otomatis Pill tersebut berada di sakunya, mie yang dimasak Marvin pun sudah matang. Raka yang melihat itu langsung menyantap mie Indomie dengan lahap.
Setelah semuanya beres makan, Raka dan lainnya berkumpul di ruang tamu yang sangat luas. Raka mengeluarkan 10 pill itu dan memberikan mereka satu persatu.
“Pill apa ini dek”Tanya Deon
“Itu Pill penguat tubuh, minumlah”
Mereka semua menelan pill tersebut, dan tubuh mereka merasakan rasa hangat, ada juga yang merasakan sakit seperti tertusuk jarum. Raka yang melihat itu hanya acuh saja dan asyik memainkan ponselnya.
“Gila, badan gue terasa ringan dan kuat”ucap Galang
“Gue juga, meski efek nya hampir buat gue mati tapi khasiatnya buat tubuh gue jadi lebih bugar”timpal Felix
Semuanya mengangguk setuju apa yang diucapkan Galang dan Felix. Tubuh mereka merasa lebih sehat dari sebelumnya.
“Kamu dapat pill ini dari mana dek?”tanya Leo
“Dapat beli bang, tapi di toko yang sangat rahasia karena jika kita beli di tempat lain belum tentu pill nya sempurna”jelas Raka
“Ouh gitu, kapan kita serang mereka “tanya Arga
“Jam 10”jawab Gilang
Dan sekarang tiba waktunya, yang ikut untuk menyerang keluarga Wijaya hanya beberapa saja dan selebihnya berada di markas.
Sesampainya di sana, anggota Alligator Blood langsung menyerang penjaga di rumah ini dan mereka langsung masuk namun masih ada beberapa penjaga yang datang dan menyerang mereka.
Dor
Dor
Semuanya langsung tewas di tempat, Raka memandang rumah mewah ini ada rasa rindu terhadap rumah yang sudah membesarnya namun ada rasa sedih di saat mengingat kejadian itu.
Brak
Marvin langsung mendobrak pintu masuk tersebut membuat orang-orang yang sudah beristirahat langsung terkejut, satu persatu dari mereka keluar dan melihat beberapa orang yang menggunakan topeng
“Siapa kalian dan mau apa kalian kesini”bentak Seseorang
“Bang Galih”gumam Deon
“Cepat cari si pak tua bajingan itu dan serang mereka”perintah Raka
“Baik tuan”
Deon langsung menghajar Galih kakak kandungnya, namun gara-gara Galih kedua orangtuanya di bunuh karena tak sanggup membayar hutang Galih. Dan sekarang Deon dipertemukan dengannya lagi.
Bugh
Bugh
“Berhenti semuanya, siapa kalian dan Berani sekali menyerang rumahku”ucap pak tua itu
“Cih, rumah hasil rampasan saja ngaku-ngaku rumah sendirinya”ucap Aldi
“Apa yang kau katakan hah”bentak pak tua itu menodongkan pistol
Dor
Raka langsung menembak lengan pak tua itu sehingga pistol di tangannya terlepas, Yoga yang melihat itu langsung berlari menuju ayahnya yang terluka dan sekali lagi Raka menarik pelatuk pistol
Dor
Tembakan kedua mengarah ke Yoga dan mengenai baju kirinya, istri-istri mereka yang melihat itu tak berani melangkah untuk mendekat suaminya. Raka berjalan menghampiri pak tua dan mantan ayah kandungnya itu
Bugh
Bugh
Bugh
Raka menendang dan memukuli mereka berdua, anggota lainnya hanya menonton dan melihat saja. Keadaan mereka berdua sudah semakin lemah
“Ini peringatan untuk kalian semua, jangan coba-coba mengganggu warga desa jagori jika tidak ingin mati di tanganku”ucap Raka dingin
“Siapa kalian yang berani memerintah ku hah”bentak pak tua itu
“Aku pemimpin mafia Alligator Blood yang bertugas membasmi orang-orang seperti kalian semua”bentak Raka
Tanpa mereka sadari, seseorang datang mengendapkan dari arah dapur dan siap untuk menembak Kepala Raka. Namun belum sempat melukai Raka kepala seseorang itu sudah terputus
Wush
Blus
Setelah memenggal kepalanya, Raka langsung membakar mayat itu menggunakan elemen apinya, semua keluarga Wijaya tentu saja terkejut dan merasa takut untuk berurusan dengan mafia Alligator Blood
“Bagaimana? Apa kau pak tua masih akan menyuruh anak buah mu untuk menggusur desa itu?”tanya Raka dingin
“B..baik, saya tidak akan mengganggu desa itu lagi”
“Jika kau berani mengganggu desa terpencil dan orang-orang lemah maka akan ku bakar kalian hidup-hidup”
Raka pergi dari tempat itu dan di ikuti oleh yang lain, Deon ya
ng belum puas kembali memukuli Galih dan setelah itu menyusul mereka semua.
“Apa yang ayah lakukan sehingga mereka menyerang keluarga kita”tanya Yoga
“Ayah hanya menginginkan tanah di desa itu”jawab Wijaya
“Cepat kita ke rumah sakit”
“Dasar kau Zio, buka”
[Emangnya cuma manusia aja yang bisa lupa? Zio juga bisa kali]
[Selamat tuan mendapatkan mobil Bugatti Divo dan akan dikirim besok pagi]
[Selamat tuan mendapatkan uang sebesar 4,2 triliun]
[Selamat tuan mendapatkan 5000 pill penguat tubuh]
“Hadiah kali ini sangat mantap Zio, semisalnya nih gue dapet misi sangat berbahaya apa hadiahnya juga sangat spesial maksudnya sangat berharga gitu”
[Ya tuan, tapi Zio tidak bisa memastikannya karena hadiah juga akan diberikan secara random]
Raka mengeluarkan 10 Pill penguat tubuh dan secara otomatis Pill tersebut berada di sakunya, mie yang dimasak Marvin pun sudah matang. Raka yang melihat itu langsung menyantap mie Indomie dengan lahap.
Setelah semuanya beres makan, Raka dan lainnya berkumpul di ruang tamu yang sangat luas. Raka mengeluarkan 10 pill itu dan memberikan mereka satu persatu.
“Pill apa ini dek”Tanya Deon
“Itu Pill penguat tubuh, minumlah”
Mereka semua menelan pill tersebut, dan tubuh mereka merasakan rasa hangat, ada juga yang merasakan sakit seperti tertusuk jarum. Raka yang melihat itu hanya acuh saja dan asyik memainkan ponselnya.
“Gila, badan gue terasa ringan dan kuat”ucap Galang
“Gue juga, meski efek nya hampir buat gue mati tapi khasiatnya buat tubuh gue jadi lebih bugar”timpal Felix
Semuanya mengangguk setuju apa yang diucapkan Galang dan Felix. Tubuh mereka merasa lebih sehat dari sebelumnya.
“Kamu dapat pill ini dari mana dek?”tanya Leo
“Dapat beli bang, tapi di toko yang sangat rahasia karena jika kita beli di tempat lain belum tentu pill nya sempurna”jelas Raka
“Ouh gitu, kapan kita serang mereka “tanya Arga
“Jam 10”jawab Gilang
Dan sekarang tiba waktunya, yang ikut untuk menyerang keluarga Wijaya hanya beberapa saja dan selebihnya berada di markas.
Sesampainya di sana, anggota Alligator Blood langsung menyerang penjaga di rumah ini dan mereka langsung masuk namun masih ada beberapa penjaga yang datang dan menyerang mereka.
Dor
Dor
Semuanya langsung tewas di tempat, Raka memandang rumah mewah ini ada rasa rindu terhadap rumah yang sudah membesarnya namun ada rasa sedih di saat mengingat kejadian itu.
Brak
Marvin langsung mendobrak pintu masuk tersebut membuat orang-orang yang sudah beristirahat langsung terkejut, satu persatu dari mereka keluar dan melihat beberapa orang yang menggunakan topeng
“Siapa kalian dan mau apa kalian kesini”bentak Seseorang
“Bang Galih”gumam Deon
“Cepat cari si pak tua bajingan itu dan serang mereka”perintah Raka
“Baik tuan”
Deon langsung menghajar Galih kakak kandungnya, namun gara-gara Galih kedua orangtuanya di bunuh karena tak sanggup membayar hutang Galih. Dan sekarang Deon dipertemukan dengannya lagi.
Bugh
Bugh
“Berhenti semuanya, siapa kalian dan Berani sekali menyerang rumahku”ucap pak tua itu
“Cih, rumah hasil rampasan saja ngaku-ngaku rumah sendirinya”ucap Aldi
“Apa yang kau katakan hah”bentak pak tua itu menodongkan pistol
Dor
Raka langsung menembak lengan pak tua itu sehingga pistol di tangannya terlepas, Yoga yang melihat itu langsung berlari menuju ayahnya yang terluka dan sekali lagi Raka menarik pelatuk pistol
Dor
Tembakan kedua mengarah ke Yoga dan mengenai baju kirinya, istri-istri mereka yang melihat itu tak berani melangkah untuk mendekat suaminya. Raka berjalan menghampiri pak tua dan mantan ayah kandungnya itu
Bugh
Bugh
Bugh
Raka menendang dan memukuli mereka berdua, anggota lainnya hanya menonton dan melihat saja. Keadaan mereka berdua sudah semakin lemah
“Ini peringatan untuk kalian semua, jangan coba-coba mengganggu warga desa jagori jika tidak ingin mati di tanganku”ucap Raka dingin
“Siapa kalian yang berani memerintah ku hah”bentak pak tua itu
“Aku pemimpin mafia Alligator Blood yang bertugas membasmi orang-orang seperti kalian semua”bentak Raka
Tanpa mereka sadari, seseorang datang mengendapkan dari arah dapur dan siap untuk menembak Kepala Raka. Namun belum sempat melukai Raka kepala seseorang itu sudah terputus
Wush
Blus
Setelah memenggal kepalanya, Raka langsung membakar mayat itu menggunakan elemen apinya, semua keluarga Wijaya tentu saja terkejut dan merasa takut untuk berurusan dengan mafia Alligator Blood
“Bagaimana? Apa kau pak tua masih akan menyuruh anak buah mu untuk menggusur desa itu?”tanya Raka dingin
“B..baik, saya tidak akan mengganggu desa itu lagi”
“Jika kau berani mengganggu desa terpencil dan orang-orang lemah maka akan ku bakar kalian hidup-hidup”
Raka pergi dari tempat itu dan di ikuti oleh yang lain, Deon ya
ng belum puas kembali memukuli Galih dan setelah itu menyusul mereka semua.
“Apa yang ayah lakukan sehingga mereka menyerang keluarga kita”tanya Yoga
“Ayah hanya menginginkan tanah di desa itu”jawab Wijaya
“Cepat kita ke rumah sakit”
lebih ke Italia.. mafianya banyak sekali
serem (jalan cerita menarik tapi masih amburadul suka loncat2
pengen stop tapi lumayan buat anak bawang author
agar tidak terlihat blepotan saat di baca salam sukses
anak buahnya kaya semena2 jadi eneg