Feng Yan seorang pemuda yang tadinya di anggap jenius telah membangkitkan jiwa beladiri berupa manik hijau misterius yang tidak pernah di kenali dan tidak memiliki tingkatan kualitas sehingga semua orang mulai memandang rendah dirinya. dari yang tadi jenius yang di puja kini berubah menjadi sampah yang di pandang rendah.
tahun demi tahun berlalu. Feng Yang tidak pernah berputus asa hingga suatu hari dia kembali dengan kekuatan yang luar biasa. dia bangkit dengan kekuatan yang menggemparkan Dunia.
ikuti terus perjalanan Feng Yan untuk menjadi yang terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13.Feng Yan Vs Beruang Hitam.
Bab 13.Feng Yan Vs Beruang Hitam.
Hari-hari Feng Yan di hutan senyap terus dipenuhi dengan latihan tanpa henti. Semenjak dia berhasil menyimpan energi Qi dalam dantiannya, semangatnya membara seolah dia telah terlahir kembali. Setiap hari dilaluinya dengan penuh fokus, memperkuat tubuh dan jiwanya dalam kesunyian hutan yang penuh ketenangan. Namun, saat berkultivasi, perubahan tak terduga terjadi.
Energi yang ia kumpulkan kini terbagi menjadi dua aliran: setengah mengalir ke dantiannya, sementara setengah lagi terserap oleh manik hijau, tempat Naga Hijau berhibernasi setelah melepaskan kekuatan aslinya. Manik itu, yang telah menjadi pendamping setianya, kini sedang memulihkan diri setelah mengembalikan semua energi yang pernah diserap.
Feng Yan sempat merasa cemas saat menyadari bahwa energinya tidak lagi sepenuhnya mengalir ke dantian. Namun, setelah merasakan energi dalam tubuhnya, ia menyadari bahwa meskipun manik hijau menyerap sebagian Qi-nya, tubuhnya tetap mampu menyalurkan energi dengan stabil.
Dia duduk di atas batu datar, matanya tertutup, merenungkan situasi ini. Dalam hening, Feng Yan berbicara kepada dirinya sendiri, mencoba mengatasi perubahan yang terjadi.
"Jadi, energiku sekarang terbagi antara dantianku dan manik hijau... Hmm, tak apa," katanya perlahan, membuka mata dan melihat manik hijau di genggamannya. "Mungkin ini adalah cara Naga Hijau tetap terhubung denganku, meskipun ia harus berhibernasi."
Dia menghela napas panjang, kemudian tersenyum tipis. "Aku akan terus maju. Lagipula, ini hanya tantangan kecil. Aku pernah menghadapi hal yang lebih sulit."
Kepalanya sedikit menunduk, dan dia melanjutkan, seolah berbicara kepada manik hijau itu. "Istirahatlah dengan tenang. Aku akan terus berlatih dan memastikan saat kau kembali, kita berdua jauh lebih kuat dari sebelumnya."
Dengan tekad yang baru, Feng Yan kembali fokus pada latihannya. Meskipun aliran energinya kini terbagi, semangatnya tetap tak tergoyahkan. Manik hijau itu mungkin masih hening, namun Feng Yan tahu bahwa dalam kebisuan tersebut, sebuah kekuatan yang lebih besar sedang dipersiapkan. Baginya, hal ini bukanlah masalah, melainkan kesempatan untuk tumbuh lebih kuat—bersama Naga Hijau, dan dengan kekuatan yang akan mereka bangkitkan bersama di masa depan.
Saat Feng Yan mengucapkan kata-katanya, manik hijau di tangannya tiba-tiba bergetar pelan, seolah menanggapi pernyataannya. Getaran itu terasa halus namun penuh makna, seakan Naga Hijau yang berhibernasi di dalamnya memberikan sinyal bahwa ia mendengar dan setuju dengan tekad Feng Yan.
Feng Yan tersenyum kecil, merasa lebih yakin. Namun, setelah beberapa saat, pikirannya mulai merenung.
"Sudah cukup lama aku berada di wilayah pinggir hutan ini..." pikirnya, matanya memandang jauh ke arah hutan yang lebih dalam. "Sudah saatnya aku melangkah lebih jauh, menjelajahi area yang lebih dalam untuk menempa diriku lebih keras."
Namun, sebelum dia memutuskan untuk maju, ada satu tempat yang terlintas di benaknya. "Tapi... sebelum itu," gumamnya perlahan, "aku harus pergi ke pemukiman Raja Kera Tulang Besi. Sekalian berpamitan."
Raja Kera Tulang Besi adalah makhluk yang dihormati di hutan ini, dan selama waktu Feng Yan berlatih, mereka telah membentuk semacam persahabatan yang tidak biasa. Meninggalkan tempat ini tanpa pamit terasa tidak tepat bagi Feng Yan.
Sesampainya disana Feng Yan di sambut dengan baik Oleh Raja Kera Tulang Besi dan para kera lainnya. Mereka benar benar menganggap Feng Yan seperti keluarga mereka sendiri.
Feng Yan pun akhirnya bermain dengan beberapa kera tulang besi yang masih muda. Meraka tampak sangat lincah dan energik. Hingga saat menjelang sore hari Feng Yan pun menyampaikan maksudnya jika dia ingin pamit dan menjelajah ke area hutan yang lebih dalam.
Raja Kera Tulang Besi memandang Feng Yan dengan sorot mata yang rumit, sulit diartikan. Pandangannya penuh emosi, seolah ada sesuatu yang ia sembunyikan di balik tatapan tajamnya. Di sekelilingnya, beberapa Kera Tulang Besi lainnya tampak lesu, tidak bersemangat, seolah tidak rela jika Feng Yan benar-benar pergi meninggalkan mereka. Feng Yan dapat merasakan perasaan itu, dan sebuah senyum kecil terukir di wajahnya.
“Tenang saja,” kata Feng Yan dengan lembut. “Aku berjanji akan kembali. Hutan ini adalah tempat aku tumbuh dan kalian adalah teman-temanku.”
Untuk berjaga-jaga, Feng Yan memutuskan memberikan sesuatu sebagai tanda perhatian dan perlindungan bagi mereka. Dari cincin ruangnya, ia mengeluarkan 10 jenis racun yang ia buat sendiri. Jumlahnya cukup banyak, hampir 200 botol, dengan masing-masing racun memiliki fungsi unik untuk melumpuhkan atau membunuh musuh yang kuat.
Selain racun, Feng Yan juga menyerahkan sejumlah besar pil yang ia simpan di cincin ruangnya:
Pil Merah: 100 butir untuk penyembuhan luka luar.
Pil Putih: 100 butir untuk penyembuhan luka dalam.
Pil Coklat: 100 butir untuk pengisi energi.
Pil Hijau: 100 butir untuk pengisi energi Qi.
Pil Nila: 100 butir untuk menetralkan racun.
Pil Hitam: 100 butir untuk melumpuhkan musuh.
“Meskipun aku tidak tahu apakah pil-pil ini akan berguna untuk kalian, lebih baik berjaga-jaga,” kata Feng Yan dengan senyum kecil, seraya meletakkan pil-pil itu di depan Raja Kera Tulang Besi.
Raja Kera Tulang Besi mengangguk pelan, seolah memahami maksud Feng Yan. Dengan gerakan yang tenang, Raja Kera Tulang Besi berbalik dan masuk ke dalam gua di belakangnya. Beberapa saat kemudian, dia keluar sambil membawa sebuah benda besar yang tertutupi debu dan lumut. Ketika Feng Yan melihatnya, dia terkejut. Itu adalah sepotong gading besar sepanjang 2 meter dengan diameter 1 meter.—gading dari monster Gajah Purba berusia ribuan tahun.
Feng Yan terdiam sejenak, tak tahu harus berkata apa. Dari mana Raja Kera Tulang Besi mendapatkan benda ini? Melihatnya sekilas Feng Yan bisa tahu jika tulang gading ini adalah barang langka dan sangat berharga. Entah kenapa Feng Yan merasakan ada hal spesial yang berbeda dari tulang gading sepanjang 2 meter ini.
Tetapi sebelum dia sempat menolak, Feng Yan melihat ekspresi di wajah Raja Kera Tulang Besi yang penuh harapan. Kera itu ingin memberikan sesuatu sebagai balasan, sebagai tanda terima kasih dan penghargaan yang mendalam.
Dengan berat hati, Feng Yan menerima gading itu. “Terima kasih, sahabatku. Aku akan menjaga ini dengan baik. Aku juga tak akan melupakan apa yang kalian lakukan untukku.”
Raja Kera Tulang Besi hanya menatap Feng Yan dalam diam, tetapi mata mereka bertukar pengertian. Tak perlu kata-kata, ikatan antara mereka sudah jelas. Setelah itu, Feng Yan pamit dan meninggalkan pemukiman Kera Tulang Besi, membawa gading besar sebagai simbol persahabatan mereka. Dalam hati, dia berjanji suatu hari nanti akan kembali, lebih kuat dari sebelumnya.
Feng Yan cukup terkejut saat pertama kali mengangkat tulang gading dan mengikatnya di punggungnya. Karena beratnya mencapai 500 kg.
Tapi Feng Yan malah menunjukkan ekspresi bersemangatnya. Anggap saja ini latihan beban. Waktu pun terus berlalu. Dengan rencana di kepalanya, Feng Yan menatap hutan yang penuh misteri dan tantangan di di depan matanya.
Perjalanannya baru saja dimulai, dan dia tahu akan ada banyak hal yang menantinya di area yang lebih dalam.
Kebangkitan Naga hijau membawa dampak yang besar pada dirinya kini di dalam kepala Feng Yan saat ini penuh dengan informasi yang tak terhitung jumlahnya tentang kemampuan Jiwa beladiri Naga hijau miliknya.
Dan dia akhirnya menyadari kenapa Naga hijau itu ada dalam bentuk Kelereng hijau. Karena saat itu dia dalam wujud telur dan butuh banyak Energi Qin untuk menetas dan bertransformasi menjadi Naga hijau yang sesungguhnya.
Dia menyadari bahwa kekuatan jiwa beladiri nya sangat luar biasa besar dan dia perlu melatihnya.
Kekuatan itu antara lain
Kekuatan Penghancur Naga Hijau:
Nafas Badai.
Mampu melepaskan badai angin dan petir yang bisa menghancurkan kota atau hutan dengan sekali tiupan.
Gelombang Kehancuran.
Menghasilkan gelombang energi hijau yang menyapu habis seluruh area, menghancurkan apapun yang ada di jalurnya.
Gempa Naga.
Hentakan cakarnya menciptakan gempa besar yang dapat memecah daratan dan mengakibatkan tanah longsor.
Ekor Angin Ribut.
Pukulan ekornya menciptakan angin tornado yang meluluhlantakkan apapun di sekitarnya.
Taring Penebas.
Taringnya memiliki kekuatan untuk menembus pertahanan apapun, baik magis maupun fisik.
Mata Kehancuran.
Tatapan Naga Hijau dapat merusak struktur energi atau pertahanan lawan, menghancurkan formasi dan jimat dengan mudah.
Kekuatan Hebat Naga Hijau:
Kontrol Elemen Alam.
Dapat memanipulasi cuaca, mengendalikan angin, hujan, dan badai sesuka hati.
Kecepatan Terbang: Terbang dengan kecepatan luar biasa, meninggalkan angin kencang dan menghancurkan area di bawahnya.
Aura Kekuatan Ilahi.
Aura naga ini membuat makhluk-makhluk lebih lemah sulit mendekatinya, sekaligus memperkuat energi penghancur yang dilepaskannya.
Kulit Anti-Magis.
Sisiknya kebal terhadap serangan magis dan energi negatif.
Kebangkitan Kosmik.
Jika terluka parah, Naga Hijau dapat memasuki fase hibernasi untuk bangkit kembali dengan kekuatan yang lebih besar.
Kemampuan Penyembuhan Ajaib Naga Hijau:
Nafas Kehidupan .
Nafas Naga Hijau bisa menyembuhkan luka berat dan memulihkan makhluk yang hampir mati.
Regenerasi Cepat.
Dapat menyembuhkan luka-lukanya sendiri dalam waktu singkat, bahkan setelah menerima serangan fatal.
Pemurnian Energi.
Memurnikan energi negatif atau racun dari lingkungan sekitarnya, menyeimbangkan kembali energi alam.
Sisik Penyembuh.
Sisik Naga Hijau memiliki kekuatan penyembuhan yang dapat menghilangkan penyakit, racun, dan kutukan.
Pemulihan Alam.
Kehadirannya saja bisa memulihkan hutan yang terbakar atau layu, dan memperbarui energi alam yang telah terkuras.
Aura Penyembuhan.
Aura yang terpancar dari tubuhnya dapat mempercepat regenerasi makhluk hidup di sekitarnya dan menenangkan energi yang kacau.
Ringkasnya seperti ini
Kekuatan Penghancur Naga Hijau:
Nafas Badai: Menghasilkan badai yang bisa menghancurkan kota.
Gelombang Kehancuran: Energi hijau yang menghancurkan area luas.
Gempa Naga: Cakarnya memicu gempa besar.
Ekor Tornado: Pukulan ekornya menciptakan angin tornado.
Taring Penebas:
Menembus pertahanan magis dan fisik.
Mata Kehancuran: Merusak struktur energi dan pertahanan lawan.
Kekuatan Hebat:
Kontrol Elemen: Mengendalikan cuaca dan angin.
Kecepatan Terbang: Terbang sangat cepat.
Aura Kekuatan Ilahi: Memperkuat energi penghancur.
Kulit Anti-Magis: Kebal terhadap serangan magis.
Kebangkitan Kosmik: Bangkit lebih kuat setelah hibernasi.
Kemampuan Penyembuhan Ajaib:
Nafas Kehidupan: Menyembuhkan luka berat.
Regenerasi Cepat: Menyembuhkan dirinya sendiri.
Pemurnian Energi: Menghilangkan energi negatif dan racun.
Sisik Penyembuh: Menyembuhkan penyakit dan kutukan.
Pemulihan Alam: Memulihkan hutan dan energi alam.
Aura Penyembuhan: Mempercepat regenerasi makhluk hidup.
Bahkan setelah membacanya berkali kali jantungnya masih berdegup kencang. Kemampuan seperti ini benar benar luat biasa. Bahkan bisa di katakan semua ini adalah kekuatan Dewa. Tak heran gelarnya di kehidupan sebelumnya adalah Kaisar Dewa Tak Terkalahkan.
Untuk pertama tama dia akan melatih tehnik ini satu persatu di mulai dari tehnik Nafas Badai. Dia tidak akan melatih banyak skil sekaligus. Lebih baik satu persatu tapi penguasaannya sempurna.
4 hari kemudian dia tiba di area hutan senyap yang lebih dalam. Feng Yan bisa merasakan aura mencekam yang sangat mengerikan dari area ini. Tapi tubuhnya sudah gemetaran seperti sebelumnya. Emosinya sudah benar benar stabil sekarang.
Tiba tiba..
SRAK!
Telinga Feng Yan yang sensitif mendengar pergerakan dari jarak 800 meter ke depan. Tidak lama kemudian, Seekor beruang hitam tahap 5 level 6 dengan kekuatan elemen angin muncul di depannya. Tingginya 6 meter.
Beruang itu menatap Feng Yan dengan tajam dan meraung dengan keras. Aura membunuh keluar dari dalam tubuhnya berharap Feng Yan dapat terintimidasi. Area ini adalah wilayah kekuasaannya. Dan siapapun mahluk asing yang berani datang kesini harus bersiap menerima amarahnya.
Merasakan aura kekerasan dari monster di depannya. Bukannya takut,Feng Yan justru bersemangat.
"Hahaha! Kebetulan sekali aku membutuhkan lawan untuk beradu tinju. Sepertinya kamu lawan yang cukup layak." Ucap Feng Yan menyeringai. Dia pun menyimpan Tulang Gading Gajah Purba pemberian Kera Tulang Besi sebelumnya ke dalam cincin ruangnya.
Pertarungan pun di mulai
Feng Yan melangkah maju, mengabaikan intimidasi dari beruang tersebut. Dengan kecepatan luar biasa, ia melompat ke depan, menghindari serangan cakaran yang menghantam tanah dengan keras.
WUSH!
Suara hembusan angin dari gerakan cakar Beruang merobek udara. Dan..
BRAK! BOM!
Cakar itu jatuh dan ledakan dahsyat pun mengguncang area sekitar. Menciptakan kawah besar sedalam 1 meter.
Debu beterbangan, tetapi dia sudah berada di samping beruang. Dengan gerakan cepat dan terampil, Feng Yan melancarkan serangan tangan kosong. Pukulan pertamanya mengenai sisi tubuh beruang, tetapi hanya membuatnya sedikit terguncang. Beruang itu membalas dengan serangan dahsyat, mengayunkan cakarnya ke arah Feng Yan.
Pertarungan brutal masih terus berlangsung.
Feng Yan berkelit, menggunakan kelincahan dan keterampilan bela diri untuk menghindari setiap serangan. Dia juga melakukan kombinasi tehnik teleportasi yang membuat monster Beruang bingung.
Terkadang dia muncul di kanan tapi dalam sekejap muncul di sebelah kiri, dia melompat dan melakukan pukulan yang sangat berat pada Beruang itu. Membuatnya meraung dengan keras karena rasa sakit yang begitu tajam dan cepat.
Ia memanfaatkan setiap celah, menyerang dengan teknik-teknik bela diri yang rumit,tendangan melenting dan pukulan cepat yang berfokus pada titik lemah beruang.
Setiap kali ia berhasil melukai beruang, semangatnya semakin membara. Beruang itu mulai kehilangan kesabaran, meraung dengan marah dan menyerang lebih agresif.
Feng Yan merasakan aura kemarahan beruang, tetapi ia tetap tenang, berfokus pada gerakan lawan.
Di tengah pertarungan, Feng Yan melakukan serangan kombinasi yang memukau. Ia meluncur ke bawah, menghindari serangan beruang yang menghantam dengan kekuatan luar biasa. Seketika, ia berdiri dan melancarkan tendangan berputar yang tepat mengenai wajah beruang.
Sebuah suara gemuruh terdengar saat beruang terhuyung. Namun, sebelum Feng Yan bisa melanjutkan serangan, beruang itu bangkit dengan lebih marah, mengeluarkan angin kencang yang membuat Feng Yan terhuyung.
Melihat beruang yang terluka parah, Feng Yan merasakan empati yang mendalam. Dia berkata pada dirinya sendiri
"Apakah aku sedikit berlebihan?"
Dia menyadari bahwa meskipun Beruang itu adalah monster, ia juga makhluk hidup yang berhak untuk hidup.
Dengan pemikiran seperti itu Feng Yan memutuskan untuk tidak membunuhnya. Sebaliknya, dia ingin menyelamatkan beruang tersebut.
Feng Yan mulai mengumpulkan energi Qi-nya. Dengan konsentrasi tinggi dan bantuan manik hijau yang ada di dalam lautan jiwanya. Manik itu bersinar lembut, memancarkan energi penyembuhan yang hangat. Feng Yan meletakkan tangannya di tubuh Beruang yang tergeletak, lalu memfokuskan Qi-nya untuk menyembuhkan luka-lukanya.
Energi Qi mengalir dari tubuh Feng Yan dan di percepat dengan bantuan manik hijau. Perlahan-lahan, luka-luka di tubuh beruang mulai sembuh.
Beruang itu merasakan kehangatan yang menenangkan, dan kemarahan serta kesakitan yang dirasakannya mulai mereda.
Meraung dengan lembut, beruang itu membuka matanya, melihat Feng Yan dengan tatapan yang berbeda. Dia pun berkata
"Terima kasih karena membiarkan aku hidup dan juga menyembuhkanku." Ucapnya.
Mendengar Beruang itu berbicara Feng Yan tidak lagi terkejut. Dia justru duduk dan bersandar pada tubuh Beruang yang besar itu.
Feng Yan tersenyum dan berkata dengan tenang.
"Tidak masalah. Lagipula kita tidak punya dendam. Kita bahkan bisa berteman." Ucapnya.
Feng Yan sangat menyadari bahwa kekuatan tidak hanya terletak pada kemampuan untuk menghancurkan, tetapi juga dalam kekuatan untuk menyembuhkan.
Ia tahu bahwa ini bukan akhir dari petualangannya, melainkan awal dari perjalanan baru yang akan dipenuhi dengan tantangan dan pelajaran berharga.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Feng Yan beruang itu sedikit terkejut lalu berkata.
"Kau manusia yang aneh. Tapi terserah padamu saja. Mulai sekarang kaulah penguasa area ini. Aku dan semua beruang yang lain tinggal di tempat yang tidak jauh dari sini." Kata Beruang itu masih berbaring, sementara Feng Yan masih merasa nyaman untuk bersandar di tubuh Beruang. Bulunya yang hangat membuat Feng Yan ingin berlama-lama dalam posisi itu.
"Benarkah? Bisa kau antar aku kesana, tenang saja aku tidak akan melakukan hal yang buruk." Kata Feng Yan.
"Ya, aku tau. Ikuti aku." Ucap Beruang hitam.
Beruang itu yakin jika Feng Yan adalah sosok yang baik. Jika tidak alih alih menyembuhkankan, dia bisa membunuhnya sedari awal. Tapi faktanya justru sebaliknya.
terlalu lama bulet di sini aja hadeh lebih baik cabut by by by