Aku Bukan Pelakor

"Maaa.... Mamaa....!" pekik Bella saat sampai di rumah orang tuanya.

"Apa sih Bell.... Dasatang datang teriak teriak, kalah Tarzan sama kamu." kesal sang Mama.

"Maa... Ini gawat ma... Gawat!" pekik Bella tidak menghiraukan omelan sang mama.

"Gawat apanya, apa pihak WO sudah datang lagi, menagih hutang kamu, makanya kamu teriak teriak, urus sendiri, itu bukan urusan mama, karena uang mama sudah habis buat bantu kamu kemaren, bukan untung malah buntung." kesal sang mama.

"Iihhh.... Mama bukan itu yang aku mau bilang , tapi masalah Alex ma..." ujar Bella menggebu gebu.

"Kenapa lagi sama simiskin itu, ngapain masih kamu urusin, sudah cocok kok, babu sama simiskin itu, walau suami kamu yang sekarang belum bisa di bilang baik, ya... setidaknya jabatan manager nya lumayan bagus dari pada pekerja serabutan yang bisa ngasih uang lima puluh ribu sehari itu, cukup di mana coba, beli lipstik kamu aja kurang, lagian kakek kamu ada ada aja, mau mati saja pakai ninggalin amanat segala ngejodohin kamu," kesal sang mama."

"Haii... Jaga bicara kamu ma... Siapa yang jodohin Bella sama Alex, Alex mau di jodohin sama Arimbi sama bapak, karena melihat tampang Alex yang ganteng, anakmu yang nyelonong minta dia saja pengganti Arimbi, saat Arimbi ngak ada di rumah, ngapain salahin Alex, kau aja yang kemaruk." cibir papanya.

Bella dan mamanya hanya bisa menatap kesal wajah Pak Gandi, memang waktu itu Bella yang kepincut dengan tampang Alex yang luar biasa tampannya, walau hanya memakai kemeja murahan, pas cuma di kasih jatah harian cuma lima puluh ribu, membuat Bella membenci suaminya, ehhh sekarang menyesal ternyata Alex adalah orang terkaya di negeri ini, membuat dia kembali menyesal telah minta cerai sama Alex.

"Ihsss... Si papa bukan dukung anak sendiri, malah membela anak pungut itu, papa tau ngak." ujar Bella.

"Ngak..." ujar Pak Gandi acuh.

"Ihsss... Aku belum selesai bicara pa.." sewot Bella.

"Sudah ngomong aja, ngak usah peduliin papa kamu." ketus sang mama juga kesal sama suaminya itu.

"Ternyata Alex itu adalah Alexio Prananta Ceo AHM grup ma." ujar Bella.

"Apaa....! kamu yakin Bell, haduhhh... rugi bandar dong kamu ganti suami, nyatanya mantan suami kamu pengusaha kaya, malah kamu buang." pekik sang mama.

"Akk.... Aku juga kesal ma..." pekik Bella.

"Lagian kamu ngak cari dulu info tentang mantan suami kamu itu Bell, main buang buang saja kamu, sekarang malah dapat suami yang masih di bawah ketek mamanya." Omel mama Wulan.

"Mana ada aku kepikiran cari tau dia ma, waktu itu aku kesal aja sama dia, masa aku cuma di kasih uang lima puluh ribu, mending aku ngincar pacar Arimbi, abisnya aku sama Bian juga suka, dan aku ngak mau anak pungut itu dapat yang lebih baik dari aku." cibik Bella.

"Dan Nyatanya sekarang Arimbi pemenangnya." cibir sang papa.

"Ihhsss... Papa nih...." kesal Bella.

"Kamu minta balikan lagi sama Alex Bell, mohon mohon sama dia, biar dia luluh dan kembali jadi suami kamu, jadi yang ke dua untuk sementara ngak pa apa Bell, setalah itu kamu depak si Arimbi dari hidup Alex." usul menyesatkan dari sang mama.

"Apa apaan kau ma... Jelas jelas anakmu itu sudah menikah, dan belum juga ada seumur jagung, sudah mulai berulah lagi, awas saja kalian berencana yang ngak ngak papa aduin kalian sama Rama." ujar pak Gandi.

Rama adalah abang dari Bella yang sedang bertugas di luar kota, dia mendengar Arimbi di jebak oleh Bella sudah murka di tambah Bella juga menikahi kekasih Arimbi, jelas Rama tau sifat licik sang adik, yang tidak mau kalah dari Arimbi.

"Ish... Papa ini, ngak bisa apa melihat anak sendiri bahagia." ketus sang istri.

"Dia ngak akan bahagia, klau masih ada sifat iri di hatinya, tidak pernah senang melihat orang bahagia." ketus Pak Gandi.

"Astaga papa ini, kenapa nyumpahin anak sendiri sih." kesal sang istri.

"Siapa yang nyumpahin anak sendiri, itu nyata kok, mama saja yang selalu mendukung ke salahan anaknya, harusnya mama sebagai orang tua memberi arahan ke jalan yang baik, ini mama mendung setiap kejahatan anak mama, emang mau anak mama itu jadi orang jahat." ujar Pak Gandi.

"Jahat gimana sih, mama kan cuma mau yang terbaik untuk Bella pa, masa itu di bilang jahat, emang mama pernah nyuruh Bella bunuh orang, kan ngak," cibik sang istri.

"Merampas kebahagian orang itu, emang mama pikir ngak perbuatan jahat." kesal sang suami, istrinya ini benar benar ingin di cuci otaknya pakai rinso biar bersih.

"Loh, kan mama cuma minta Alex kembali sama Bella aja kok pa, kan emang Alex tadinya suami Bella, emang salah." ujar istri

bodohnya itu.

"Terserah mama, susah ngomong sama mama, kalau kepalanya isinya cuma pasir." kesal Pak Gandi meninggalkan istri dan anaknya di sana, dia pergi entah kemana, lama lama dia bosan juga hidup sama perempuan jahat itu.

"Enak aja ngatain kepala mama isinya pasir," kesal sang istri.

"Sudah lah ma, biarin aja papa begitu, kita pikirin gimana caranya biar Alex balik lagi sama aku ma." ujar Bella.

"Ahhh... Iya kamu benar juga, yuk kita mikir gimana caranya bujuk Alex balik lagi sama kamu, sayang orang kaya cuma dapat babu, mana penampilan kaya lontong pula, semua terbungkus, emang dasar ngak tau model, kamu jauh lebih cantik dan **** sayang." puji sang mama.

"Hmmm... Mama benar, aku jauh lebih cantik, **** penampilan aku bisa ngimbangin Alex, klau aku ngak cantik mana mungkin Bian mau sama aku, jelas jelas dia itu kekasih Arimbi malah mau di ajak *** *** sama aku, dasar Arimbi aja yang sok alim, katanya *** *** sebelum nikah itu dosa, dasar gadis kampungan norak, sok suci." cibir Bella.

Tok..

Tok...

"Haduuhhh.... Siapa sih yang ketok pintu, ngak tau apa kita lagi mau nyusun rencana." omel Bella.

Tok...

Tok....

Tok...

"Ihsss.... Iya iya, sabar kenapa sih," sewot Bella berjalan terburu buru membuka pintu.

"Hallo... Mbak Bella gimana? sudah ada uang nya, kami mau nagih janji mbak Bella." ujar orang yang datang itu tanpa tending aling aling, malas berbasa basi sama Bella.

"Ihs... Kalian ngak sabaran banget sih, masih ada dua hari lagi, kenapa kalian sudah datang lagi kerumah saya." kesal Bella.

"Kami takut mbaknya melarikan diri, makanya kami datang lagi, tadi kami sudah ke rumah mertua mbak, katanya mbak ngak ada di rumah, jadi kami kesini." tutur laki laki itu.

"Haiiss... gue ngak akan lari cuma gara gara uang ngak seberapa itu." ketus Bella.

"Ngak seberapa, ngak seberapa nyatanya mbak ngak mampu bayar, masak bilang ngak seberapa tapi ngutang." cibir orang itu.

"Haiii... Kalian jangan kurang ajar ya, nanti saya bayar, klau saya sudah ketemu suami saya." pekik Bella kesal di hina sama orang penagih hutang itu.

"Apaan, kami sudah ketemu suami mbak di rumah mertua mbak, dia suruh nagihnya sama mbak." ujar orang itu.

"Haiisss... Bukan dia tapi Alek." kesal Bella.

"Dih, yang nikah dan make jasa kami mbak, kenapa minta sama orang lain, mbak pemgemis ya, ngak mampu bayar, tapi ingin keren, dasar gaya elit, ekonomi sulit." cibir orang itu.

"Dasar sialan kalian!" maki Bella dan masuk ke dalam rumahnya mengambil tas yang pernah dia beli merk G**** sayang sih, dari pada dia diteror sama orang itu mendingan dia relakan saja tasnya itu, nanti juga masih bisa beli lagi pikir Bella.

"Nih... aku bayar pake ini aja, puas kalian!" pekik Bella melempar tas bermerk itu.

"Ooo... santai dong mbak, ini asli ngak nih?" ujar orang itu ragu dengan tas yang Bella lempar itu.

"Asli lah, itu ada suratnya di dalam." ketus Bella.

"Oohhh... Ok, senang bekerjasama dengan mbak, tenang saja, setelah kami jual tas ini, kami akan mengembalikan sisa uangnya sama mbak." ujar orang itu.

"Tidak usah, ambil saha buat kalian." kesal Bella.

"Kami ngak mau mbak, kami takut mengambil hak orang lain, apa lagi orang kaya mbak, miskin tapi sok kaya, akhirnya susah sendiri, nanti kami kembali lagi." ujar orang itu pergi tampa memperdulikan Bella yang menyumpah serapahi dirinya, sudah biasa bagi mereka di sumpah serapahi klau menagih hutang, tapi mereka tidak sejahat itu, mereka hanya mengambil sebanyak hutang orang yang berhutang, cuma cara mereka yang selalu membuat orang naik darah klau menagih hutang, contohnya Bella, tapi itu mereka lakukan agar orang itu mau membayar hutang mereka.

"Dasar si alan, awas kalian, klau Alex sudah menjadi suami gue laki, jangan kan hutang segitu usaha kalian bisa gue beli." pekik Bella ngos ngosan, karena terlalu emosi.

Bersambung...

Haiii.... jangan lupa like komen dan Vote... kasih bintang limanya juga dong 😚😚😚 biar tambah semangat nulisnya.

Hari ini segini dulu ya, mamak mau jalan jalan dulu ke rumah sakit, mamak mau kontrol ke dokter bedah tulang, maklum lah mamak habis operasi tulang belakang karena saraf kejepit, tapi bukan sarap ya hehehe...

Nanti klau ngak riweh di rs mamak sempatin up klau ngak malam ya, klau tidak sempat bersambung besok pagi😁😁😁

"