NovelToon NovelToon
Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Ibu Mertua Kejam / Ibu susu
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Arsyi seorang wanita sederhana, menjalani pernikahan penuh hinaan dari suami dan keluarga suaminya. Puncak penderitaannya terjadi ketika anaknya meninggal dunia, dan ia disalahkan sepenuhnya. Kehilangan itu memicu keberaniannya untuk meninggalkan rumah, meski statusnya masih sebagai istri sah.

Hidup di tengah kesulitan membuatnya tak sengaja menjadi ibu susu bagi Aidan, bayi seorang miliarder dingin bernama Rendra. Hubungan mereka perlahan terjalin lewat kasih sayang untuk Aidan, namun status pernikahan masing-masing menjadi tembok besar di antara mereka. Saat rahasia pernikahan Rendra terungkap, semuanya berubah... membuka peluang untuk cinta yang sebelumnya mustahil.

Apakah akhirnya Arsyi bisa bercerai dan membalas perbuatan suami serta kejahatan keluarga suaminya, lalu hidup bahagia dengan lelaki baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 22.

Malam di kota itu terasa lebih dingin dari biasanya. Di rumah besar keluarga Erlan, suasana sepi tapi tak ada satu pun jiwa yang benar-benar tenang. Tuan Erlan duduk sendirian di ruang kerja, menatap lukisan besar di dinding yang menggambarkan kejayaan keluarga mereka.

Setiap coretan kuas di sana seolah menertawakan kenyataan, bahwa kini satu demi satu anak lelakinya tiada hanya karena seorang wanita — Raisa.

Ia mengepalkan tinjunya. "Wanita sial dan terkutuk itu!"

Pintu terbuka perlahan, Rizal masuk dengan langkah mantap. “Tuan, saya sudah bertemu dengan Maya. Wanita itu siap bekerja untuk kita...”

Erlan menoleh, wajahnya dingin. “Bagus! Aku sudah terlalu lama memberi wanita terkutuk itu dan Rendra kelonggaran. Kini waktunya keluarga ini kembali mengambil kendali, tidak ada lagi yang boleh mempermainkan kami.”

Rizal mengangguk. “Tuan, ada hal lain. Jika benar Nyonya Raisa dan Tuan Rendra sudah bercerai, maka posisinya semakin lemah. Tanpa perlindungan Tuan Rendra... dia hanyalah wanita tanpa kekuatan."

Tatapan Tuan Erlan mengeras. “Kau benar! Dan, anaknya… darah daging keluarga ini! Anak itu harus kembali ke tangan kita, tidak peduli bagaimana caranya! Jika perlu, hancurkan semua yang menghalangi.”

Bayangan lampu temaram membuat wajah Tuan Erlan tampak lebih menyeramkan, seolah bukan lagi seorang kepala keluarga melainkan seorang algojo yang haus darah.

.

.

Hari itu di desa, Raisa dibawa ke hutan. Nafasnya tersengal sebab berjalan jauh, namun matanya teduh menikmati udara pinus yang segar.

"Istirahat sebentar, minum dulu," ucap Daniel sambil menyodorkan botol air.

Raisa duduk di atas batu, menerima botol itu lalu meneguk perlahan.

"Tubuh harus kuat, supaya jiwa ikut sehat," kata Daniel tenang.

Raisa tersenyum tipis. "Maksudmu, jiwaku belum sehat?"

Daniel tak menjawab, hanya menatapnya.

Raisa menghela napas, lalu bertanya pelan. "Kamu dibayar berapa sama Rendra?"

"Kalau saya bilang tidak dibayar, Nona percaya?"

Raisa menghentikan tegukan, menurunkan botol dari bibirnya. "Mana ada orang bekerja tanpa upah?"

Daniel menunduk sebentar sebelum menjawab, "Mungkin Nona lupa, lima tahun lalu saat Nona dan Tuan Rio masih kuliah... kalian menolong saya. Bapak saya sakit keras. Waktu itu, Tuan Rio membiayai operasi sampai beliau sembuh dan bisa pulang ke rumah."

Dahi Raisa berkerut, ingatan itu hanya samar-samar. "Jadi… kau tidak meminta bayaran, karena balas budi?"

"Ya," jawab Daniel mantap.

Raisa menatap puncak gunung di kejauhan, matanya mulai basah. "Rio memang baik... tapi kenapa hidupnya berakhir tragis, hanya karena dia bersamaku? Dulu, orang tuaku juga meninggal karena kecelakaan. Hanya aku yang selamat. Orang tua Rio selalu bilang... aku adalah wanita pembawa sial. Mereka menyiksa dan mengurungku sambil mengulang kata-kata itu. Apa benar aku ini pembawa sial?"

Daniel mengulurkan sapu tangan. "Menangislah... kalau itu bisa membuat hati Nona lega. Tapi jangan pernah menyalahkan diri sendiri, tidak ada manusia pembawa sial. Tuan Rio pergi karena takdir, bukan karena Nona. Dia meninggal... demi menjaga kehormatan istrinya."

Air mata Raisa pun jatuh, ia mengusapnya pelan dan tak lagi bicara.

"Ayo turun, hari sudah sore," kata Daniel lembut. "Saya akan memasak ayam rebus dengan jahe. Itu baik untuk kesehatan, juga bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik."

Daniel bangkit, lalu mengulurkan tangan. Raisa menatapnya sejenak, kemudian menggenggam uluran itu. Kali ini, ia tak menolak bantuan.

.

.

Sementara Rendra memilih tidak pergi ke perusahaan, ia mengurus semua pekerjaan dari balik meja ruang kerjanya. Hatinya tak tenang jika harus jauh dari Arsyi dan Aidan.

Kini, Aidan adalah segalanya. Anak itu bukan hanya anak yang lahir saat ia dan Raisa terikat pernikahan, tapi juga satu-satunya penerus sahabatnya — Rio. Rendra pun tahu, cepat atau lambat keluarga sahabatnya itu akan berusaha merebutnya.

"Bang, ada kabar dari Raisa?" tanya Arsyi pelan.

"Dia baik-baik saja," jawab Rendra dengan nada menenangkan. Dia sudah menerima laporan tentang Raisa dari Daniel.

Arsyi menatapnya ragu. "Tapi... kenapa Bang Rendra terus bekerja dari rumah? Situasi masih bahaya, ya?"

Rendra mengangguk pelan. "Keluarga Jerry pasti mengincar Aidan. Jadi... sebelum benar-benar aman, aku tidak akan jauh dari kalian. Kalau pun ada urusan penting di perusahaan, kalian akan ikut denganku."

Arsyi hanya bisa mengangguk, ada rasa takut tapi dia sangat percaya pada laki-laki itu.

"Oh ya, ada kabar baru soal kasus kematian anakmu. Bibinya Fajar, mau bersaksi. Itu artinya, keluarga mantan suamimu tidak akan bertahan lama. Mereka akan menerima balasan... dan kau, bisa tenang."

Arsyi tertegun, lalu tersenyum tipis. "Terima kasih, Bang..." ucapnya dengan suara bergetar, penuh rasa syukur.

Rendra menggenggam tangan Arsyi erat. "Tunggu sampai keadaan lebih tenang, ya. Setelah aku mendaftarkan pernikahan kita secara resmi, aku akan mengadakan pesta pernikahan untukmu. Pesta yang layak kau dapatkan..."

Senyum Arsyi merekah, lembut dan penuh harapan. Ia hanya ingin semua orang yang baik padanya bahagia, termasuk Raisa. Dalam setiap doanya, ia selalu menyebut nama wanita itu berharap kesembuhan dan ketenangan datang pada Raisa. Karena bagi Arsyi, Raisa adalah jalan yang mempersatukannya dengan Rendra.

Akankah hidup Arsyi dan Raisa, wanita yang pernah sama-sama tersakiti oleh keadaan... bisa bahagia sesuai harapan dan doa?

1
Aditya hp/ bunda Lia
kenapa luka?
Ulla Hullasoh
seru Thor....trims ya
Ma Em
Semoga Arsyi selalu bahagia bersama Rendra cukup hdp Arsyi tersiksa saat menikah dgn Fajar , Thor jgn sampai Arsyi atau Rendra celaka karena dendam Maya mantan pembantu Rendra yg dipecat begitu juga Raisa semoga Daniel bisa melindungi nya dari tuan Erlan papanya Jery.
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
semoga Raisa dan ARSYI bahagia tapi harus dimusnahkanndulu keluarga Jerry
Siti Zaid
Semoga bahagia milik Arsyi dan Raisa...mereka berhak hidup tenang dan damai..dan Rendra pasti akan melindungi mereka berdua...
Tiara Bella
semangat Thor ...
Dian Rahmawati
daniel jodohnya raisa nih
Nureliya Yajid
lanjut thor
Ulla Hullasoh
Raisa sepertinya sudah sembuh cuma pura pura msh g ingat kalau Aidan anaknya
Ma Em
Hendra harus hati2 karena Maya yg diusir sekarang dendam pada Arsyi dan Hendra , semoga kejahatan Maya segera diketahui oleh Hendra , tuan Erlan sdh tau si Jery jahat karena sdh menghancurkan hdp seseorang sekarang anaknya mati malah salahkan orang lain siapa yg berbuat kejahatan pasti dia akan menerima akibatnya begitu juga Jery sekarang dia sdh dapat hukumannya .
Nie
ternyata Maya belum kapok juga,Rendra berhati2lah msh ada pengkhianat di sekitarmu
Yuliana Tunru
ya ampun makin byk musuh arsyi jg rendra smoga raisa pun msh bisa disembunyikan coba z bisa ooerasi wajah raisa agar lbh aman
Nureliya Yajid
lanjut thor
Tiara Bella
Maya cari mati dia.....lama² jg bakalan keendus sm Rendra ...
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
maya2 kamu menggali kuburan mu sendiri
Azahra Rahma
tuan Erlan anakku Jerry memang pantas mati,,,harusnya introspeksi diri kenapa di keluargamu antara anak saling membunuh ,,bukan menyalahkan orang lain
Azahra Rahma
Rendra kamu harus melindungi Arsyi dan Aiden,,ternyata di rumahmu ada penghianat
Siti Zaid
Kerana dendam..manusia jadi serakah..menghalalkan segala cara utk membalas dendam..🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!