NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.4
Nama Author: Vie Alfredo

James, adalah anak tertua dari keluarga Yomana, Keluarga itu adalah keluarga kaya raya. James adalah pewaris sah keluarga itu, namun posisinya digantikan oleh adik tirinya setelah dia mengalami kecelakaan dasyat yang membuat kedua kakinya lumpuh.

Semenjak James lumpuh dia sangat menyendiri, meski dia lumpuh dia masih diberikan kehidupan luar biasa oleh ayahnya.

Namun James sangat temperamental karena kondisinya, sudah 5 tahun James duduk di kursi roda. James sudah 3 kali menikah dan 3 kali bercerai.

Ibu tirinya yang mencarikan istri, namun semua pilihan ibu tirinya hanya bertahan tidak lebih dari 3 bulan saja.

Sampai pada akhirnya Ayah James yang mencarikan istri untuk James sendiri, James dinikahkan dengan anak seorang petani, orang tuanya menjual anaknya pada keluarga Yomana, karena ingin hidup lebih baik.

Gadis itu bernama Bulan, dia anak yang manis, lucu dan tidak membosankan.

Apakah pernikahan mereka akan bertahan lama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Kesepakatan bersama

" Tuan apa anda sungguh ingin merebut kembali posisi anda?" tanya Betran khawatir.

"Tidak tahu, sudah cepat kembali ke kediaman." James juga masih belum tahu, dia harus maju atau mundur, maju dan mundur sama-sama banyak resikonya.

"Ahahaha hahahaha ... Abang cepat ambil!" teriak Bulan.

Terlihat kakak adik itu sedang sibuk mengambil sesuatu di atas pohon, Betran yang melihat kakak beradik itu sangat akur hatinya agak kesal.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya James penasaran.

"Eh Tuan, itu jemuran Bulan terbang nyangkut di atas pohon, heheh Abang sepertinya belum makan jadi gemetaran, padahal kemarin naik loteng biasa saja, Bulan mau naik tapi tidak boleh Abang." ujar Bulan.

Sebenarnya Bulan, handal dalam memanjat tapi abangnya tidak mengijinkan Bulan naik.

Betran langsung meminta Sanny turun dan Betran segera memanjat dengan tenang dan mengambilkan jemuran Bulan yang nyangkut.

"Cuma gini doang, gemetaran!" ujar Betran segera turun dan memberikan pakaian pada Bulan.

"Terimakasih Kakak, sekarang Bulan bisa lanjut memasak." Bulan tampak senang dan segera menyibukkan diri di dapur karena waktunya makan siang.

"Tuan, bagaimana dengan keputusanmu?" tanya Sanny.

"Masuklah dulu, nanti setelah makan kita bicarakan bersama, aku juga ingin mendengar pendapat dari Moon." ujar James.

"Moon?" Sanny dan Betran serempak terkejut.

"Kenapa?, apa salah?" tanya James.

Keduanya langsung menggeleng, James pun masuk ke kamar untuk istirahat sejenak sambil menunggu makan siang.

2 jam kemudian Bulan pun selesai memasak, Betran dan Sanny membantu menata makanan di meja makan.

Kedua orang itu berlomba - lomba untuk menjadi kakak yang baik untuk Moon.

"Aku dulu!" ujar Betran menarik piring berisi perkedel kentang.

"Jelas-jelas aku dulu!" Sanny tidak mau mengalah keduanya tarik menarik piring.

Padahal, piring yang belum ditata masih banyak di dapur.

"Aduh Abang, Kakak, ... kalian kenapa sih?" Bulan mencoba melerai keduanya, tapi keduanya masih saling berebut, sampai piring itu terlempar tinggi dan isinya menghambur dan tanpa sengaja berjatuhan ke kepala dan wajah James yang keluar untuk melihat keributan yang terjadi.

Ketiganya langsung melongo.

"Ah Tuan, ini semua karena Sanny!" ujar Betran segera membersihkan makanan di kepala James.

"Kau , kenapa menyalahkan aku?" Sanny tidak mau di salahkan.

"Kalian berdua cepat bersihkan makanan dan pecahan piring itu!, Moon bantu aku membersihkan tubuhku!" pinta James.

Bulan segera menghampiri James.

"Kalian berdua tidak ada makan siang!, setelah membersihkan kotoran itu kalian cabuti rumput di halaman belakang!, bawa aku masuk ke kamar Moon." pinta James.

Bulan pun menuruti perintah James.

Sementara kedua orang itu masih ribut saling menyalahkan satu sama lain.

"Tuan saya bantu lepas pakaian anda ya." Ujar Bulan segera menarik pakaian James, lalu Bulan mengambil tisu basa membersihkan wajah dan kepala James yang terkena makanan.

James memandang wajah istrinya yang sangat manis dan menggemaskan itu, Bulan sadar jika dirinya ditatap oleh James, Bulan langsung salah tingkah.

Bulan berbalik mengambil baju untuk James, lalu memakaikannya.

"Tuan, kita makan siang ya." ajak Bulan.

"Mulai sekarang kau berkewajiban mengurusiku dalam berpakaian!" pinta James.

Bulan sangat terkejut, tapi dia tidak mungkin menolak perintah James.

Bulan mengangguk setuju dan segera membawa James ke meja makan lalu mengambilnya makanan.

Setelah selesai makan, Bulan meminta James untuk mengampuni kedua kakaknya agar bisa makan siang juga.

"Katakan pada keduanya, aku ijinkan makanan dengan waktu 5 menit, setelah itu kumpul di ruang tamu, ada yang harus kita bicarakan!" pinta James.

Bulan pun segera menyampaikan pesan James, keduanya buru-buru ke dapur untuk makan dengan kilat.

setelah itu mereka pergi ke ruang tamu, tuannya sudah menunggu di ruang tamu.

"Kalian berdua tahu apa yang akan aku bahas, Betran kau sampaikan pada Sanny dan Moon." pinta James.

Betran pun menyampaikan semua masalah yang terjadi di kediaman Yomana itu dan meminta pendapat Bulan, menurut Bulan bagaimana James harus bertindak.

"Ambil saja hak anda Tuan, jangan takut aku dan Abang akan setia membantumu!" ujar Bulan.

"Aku?" Sanny menunjuk dirinya.

"Apa kau tidak mau?" tanya Betran.

"Bukannya aku tidak mau, aku mana mau membahayakan nyawa Bulan." jawab Sanny.

"Abang, Bulan tidak takut kok, yang penting kita bekerja sama, bagaimana pun Tuan kan punya hak di rumah ini, dia juga anak tertua dari istri sah, Lalapoh itu apa?, dia kan pelakor!" Bulan nampak kesal.

"Lalapoh?, hahahah" James tertawa.

"Tuan saya tidak takut melawan Lalapoh itu Tuan, Tuan itu orang baik, Bulan akan membantu Tuan mengambil posisi Tuan di rumah ini!" Bulan tampak semangat menggebu-nggebu.

James tersenyum melihat Bulan begitu semangat, padahal James tidak memperlakukannya spesial tapi Bulan masih mau bersusah payah membantu James.

"Ya sudah, Moon minggu depan kau sudah mulai kuliah, pekerjaanmu hanya belajajr dengan tekun, dan Sanny kau akan menjadi sopir Moon aku akan membayarmu 3juta perbulan, sementara gajinya kecil karena aku harus menghemat untuk melakukan perlawanan pada mereka!" ujar James.

"Tidak di gaji juga tidak masalah yang terpenting aku bisa menjaga adikku!" ujar Sanny.

"Tetap ada upah, walaupun tidak seberapa, aku tahu kau lulusan manajemen, nanti kalau ada pekerjaan di perusahaan kau bisa masuk di perusahaan." ujar James.

"Saya cukup dengan gaji 3 juta saja Tuan, asal aku bisa menjaga adikku!" tegas Sanny.

James pun mengangguk, rupanya Sanny benar - benar hanya ingin menjaga adiknya, jadi Sanny bisa dipercaya untuk kedepannya.

"Ya sudah karena kalian tidak takut mati, tandatangan lah perjanjian ini, bacalah terlebih dahulu dengan jelas jika ada yang keberatan aku akan pertimbangkan lagi!" ujar James.

Bulan dan Sanny membaca perjanjian yang dibuat oleh James.

Bulan terkejut membaca perjanjian yang ada di sana.

"Tuan, apa kita tidak bisa bercerai?" tanya Bulan pada James.

"Tidak!, kau adalah istriku!" tegas James.

"Tapi Tuan tidak menyukaiku, apakah Tuan bahagia menikah dengan orang yang tidak dicintai Tuan?" tanya Bulan.

Gadis ini kenapa malah meikirkanku?, bukan memikirkan nasibnya yang tidak bisa bercerai dariku, dia sendiri apa bahagia menikah dengan orang yang tidak disayanginya?

Dalam hati James.

"Bagaimana jika pertanyaannya dibalik, Moon?" tanya James.

"Jika Tuan memperlakukan ku dengan baik tentu saja saya akan bahagia, seperti ini saja saya sudah bahagia karena Tuan menyekolahkan saya." ujarnya tersenyum.

Adikku ini terlalu polos, jika si lumpuh ini sampai tidak bisa jatuh cinta pada adikku dia adalah orang gila.

Dalam hati Sanny.

Tuan sudah jatuh cinta padamu, jika tidak kau sudah diceraikan 3 bulan yang lalu.

Dalam hati Betran.

"Oke, jika setuju tanda tanganlah!" pinta James.

Melihat Bulan tanda tangan, Sanny pun langsung ikut tandatangan tanpa ragu.

James tersenyum sekali mendayung 2 pulau terlampaui.

1
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
mengapa si Sanny ada penyakit serius
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
hati hati Sanny si Wira dan Erik niat jahat
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
kasihan ibu celsih
Wirda Lubis
semoga chelse mau menerima kekurangan betran
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!