NovelToon NovelToon
Pewaris Mustika Naga

Pewaris Mustika Naga

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mr. Lim's

🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 9🏆

Di kota Awan, seorang remaja berawal dengan julukan sampah Klan Long. Meski dirinya adalah cucu dari Patriark, Long Guan tidak diperhatikan dan sampai suatu ketika ia dijebak oleh sepupunya dan hampir meninggal, barulah kebangkitannya mulai terlihat sangat signifikan terkait warisan leluhur yang tidak sengaja ia terima.

Perjalanan Long Guan selanjutnya semakin berkembang tatkala ia secara tak sengaja memasuki Sekte Pedang Angin dan menjadi Ketua yang mampu menjadikan Sekte Pedang Angin terkenal dengan aliran kebajikannya.

Namun airmata dan darah tidak sedikit mengiringi langkahnya dalam mendaki puncak kultivasi. Penghianatan dari wanita yang ia harapkan menjadi pasangan di masa depan, menjadikannya semakin kuat dan tegar dalam mengejar impiannya.

Setelah menyerap Mustika Naga, segala rahasia alam kehidupan berada di dalam dirinya hingga ia melintasi tiga alam kehidupan dan menj

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemukan Rahasia

Pada pagi hari berikutnya, Long Guan dan Jian Ling segera bergegas meninggalkan penginapan menuju Sekte Pedang Angin. Butuh waktu sekitar sehari semalam perjalanan jika berjalan kaki, namun hanya satu hari jika menggunakan kuda.

Mereka memutuskan untuk berjalan kaki, nampak Long Guan dan Jian Ling berjalan berdampingan. Banyak pasang mata yang memiliki tatapan iri dan ada juga yang kagum. Orang-orang yang kagum adalah mereka yang mengenal Jian Ling sebagai nona muda putri Tetua Jian.

Jian Ling selama ini terkenal dingin terhadap laki-laki, namun baru kali ini mereka menyaksikan Jian ling berjalan begitu akrab dengan seorang laki-laki yang memiliki tampang rupawan. Selain rupawan nampak jelas garis keturunan putra bangsawan kerajaan yang dipancarkan oleh Long Guan.

Namun dari sekian banyak pasang mata yang memperhatikan tidak ada satupun yang mengenali sosok lelaki tersebut. Ada yang menebak sosok tersebut sebagai murid senior Sekte Pedang Angin, karena tampak seperti pendekar dengan kharisma yang tenang.

Tidak beberapa lama mereka berjalan, tiba-tiba Long Guan berseru.

"Keluarlah kalian, tidak ada gunanya kalian mengikuti kami".

Dari balik pohon muncul tiga orang pendekar berbaju hitam.

"Hahaha .. Cerdik juga kau anak muda. Kalian dari Sekte Pedang Angin hanya cari mati berada di sini" ucap lelaki tua berjanggut sambil menghunuskan pedangnya.

"Kalian yang cari mati" ucap Jian Ling mengeluarkan pedangnya.

Tanpa di aba-aba dua orang pria berjubah hitam lainnya maju ke arah Jian Ling. Sementara seorang lainnya diam sambil memerhatikan Long Guan.

Tampak sedikit keraguan di matanya, ia memandang Long Guan yang tetap tenang tanpa kepanikan sama sekali. Umumnya orang akan merasa panik, namun pemandangan ini tidak ia dapatkan dari Long Guan. Jian Ling bergerak cukup lincah dengan pedangnya, meski lengan kirinya baru sembuh namun tidak mengurangi keterampilan pedangnya.

"Pedang Membelah Hujan"

Ucap Jian Ling sambil melompat dan memutar tubuhnya di udara, gerakannya seperti tarian pedang di musim semi. Namun dalam beberapa gerakan, dua pria berjubah hitam mulai kewalahan dan terluka.

Jian Ling meningkatkan serangannya, dua gerakan terakhir dari jurus Jian Ling langsung menusuk jantung pria berjubah hitam tersebut dengan cepat. Long Guan yang menyaksikan kekasihnya beraksi hanya tersenyum ringan, ia masih memperhatikan gerakan Jian Ling dengan seksama.

Selama beberapa waktu terakhir, Long Guan hanya menggunakan keterampilan beladiri tangan kosong. Untuk keterampilan pedang, Long Guan hanya menguasainya namun belum pernah mempraktekkan secara langsung berhadapan dengan musuh. Ia juga baru mengetahui gulungan ilmu pedang yang ia pelajari bernama Pedang Membelah Hujan.

Disisi lain, lelaki berjubah hitam yang berdiri tidak jauh dari Long Guan tampak tersenyum kecut. Meskipun dua orang temannya telah mati di depannya, ia masih tidak berani bertindak gegabah.

Awalnya ia dan dua temannya hanya ingin merampok Long Guan dan Jian Ling.

"Sekarang apa maumu?" tanya Jian Ling dengan nada yang keras.

"Tolong lepaskan saya, saya berjanji akan menukarnya dengan informasi yang cukup berguna buat kalian" ucap lelaki tersebut yang langsung berlutut.

Ia merasa pandangannya jatuh ke jurang yang dalam saat matanya bertatapan dengan Long Guan. Sebagai orang yang sudah lama hidup di dunia kultivator, ia sudah terbiasa berhadapan dengan banyak orang, namun Long Guan adalah orang yang tidak bisa ia sentuh.

"Aku akan memaafkanmu kali ini, namun jika informasi yang kamu sampaikan tidak berguna maka aku tidak segan-segan membunuhmu" ucap Long Guan dengan aura penekanan yang sangat mengintimidasi.

Seketika pria tersebut bercucuran keringat, ia merasa beruntung tidak menyerang Long Guan.

"Saat ini seharusnya pasukan aliansi pasukan iblis sedang bersiap-siap untuk menyerang Sekte Pedang Angin, yang aku ketahui dalam dua hari ke depan ada Jenderal Iblis yang bernama Xiake yang akan ikut menyerang Sekte Pedang Angin" kata pria tersebut dengan ekspresi ketakutan.

Mendengar informasi ini, Jian Ling menjadi terkejut. Ia tidak menyangka ada berita yang ia dengar seperti ini, lalu ia berpikir jangan-jangan ayahnya memberikan ia misi keluar dari sekte karena ingin dirinya tidak terlibat dalam penyerangan ini.

Hatinya menjadi kacau, ia menatap pria tersebut lalu berkata.

"Apakah informasi yang kamu sampaikan dapat dipertanggungjawabkan?" tanya Jian Ling dengan raut wajah serius.

"Tentu saja nona, beberapa hari ini telah terjadi pertemuan dengan kelompok hitam yang dipimpin oleh salah satu anggota pasukan iblis, aliansi ini sudah terbentuk sejak lama namun baru kali ini serangan akan dilakukan. Sekte Pedang Angin dianggap sebagai tempat yang strategis bagi pasukan iblis untuk menyusun kekuatan dalam menguasai Kerajaan Zu" jawab pria tersebut dengan ekspresi serius.

"Apakah kau bagian dari mereka?" tanya Long Guan.

"Aku hanyalah penjahat kecil yang bertahan hidup dengan cara merampok, namun aku tidak tertarik untuk menjadi bagian dari mereka. Yang aku ketahui setiap anggota aliansi yang bergabung wajib meminum darah iblis sebagai bentuk kesetiaan, jika ada yang berkhianat maka kekuatan darah tersebut akan meledakkan orang tersebut" jawab pria tersebut dengan wajah tertunduk, menjelaskan metode bangsa iblis.

"Baiklah kau boleh pergi, di kemudian hari jangan ulangi perbuatan yang pernah kamu lakukan. Hiduplah bersama keluargamu dengan damai, jaga mereka dengan baik" ucap Long Guan sambil melemparkan sekantong uang perak.

Melihat kebaikan dari Long Guan, pria tersebut lalu bersujud dan mengucapkan terimakasih.

"Aku Mu Sheng akan mengingat budi baik tuan pendekar" Lalu ia berdiri dan berlari ke arah belakang meninggalkan Long Guan dan Jian Ling.

"Gege, sebaiknya kita percepat langkah kita. Aku juga mengetahui jalan pintas ke Sekte, meski akan memasuki jalur rahasia sekte namun demi keselamatan sekte pasti para Tetua dapat memahaminya" ucap Jian Ling menatap ke arah kekasihnya.

"Baiklah, bagaimana cara terbaik saja" Long Guan mengangguk.

Mereka berdua segera bergegas melanjutkan perjalanan menuju Sekte Pedang Angin, sepanjang perjalanan Jian Ling tampak cemas memikirkan ayahnya. Semenjak ibunya meninggal, ayahnya tidak memilih untuk menikah lagi, namun membesarkan Jian Ling dengan penuh perhatian.

Dari masih kecil ia tumbuh di bawah bimbingan ayahnya, namun ada juga salah satu Tetua wanita dari Sekte Pedang Angin yang membantu mengurus Jian Ling, dia adalah Tetua Yang Guifei. Pada dasarnya terdapat hubungan yang rumit antara ayahnya dengan Yang Guifei, namun dengan kebaikannya yang tulus membuat Jian Ling tidak merasa tertekan. Malah ia sudah menganggap Yang Guifei sebagai ibu angkatnya.

Saat hari menjelang sore, Long Guan dan Jian Ling tetap melanjutkan perjalanan, karena tidak jauh dari jarak mereka berada akan ada pintu rahasia yang akan mereka lewati.

Jian Ling secara tidak sengaja mengetahuinya saat ia sedang berlatih di hutan belakang Sekte, namun hal tersebut tidak ia ceritakan kepada siapapun.

"Gege, itu pintu masuknya" seru Jian Ling sambil menunjuk ke salah satu batu yang tersusun seperti formasi.

Jian Ling yang sudah mengetahui inti formasi dari pintu batu tersebut segera mengaktifkannya, tiba-tiba getaran halus menggerakkan pintu batu tersebut.

"Ayo Gege cepat kita masuk" ajak Jian Ling menarik tangan Long Guan masuk ke dalam.

Mereka berjalan menelusuri lorong yang dipenuhi dengan bebatuan yang seperti menimbulkan warna terang, membuat perjalanan mereka tidak terganggu gelap. Dalam perjalanan, indra spiritual Long Guan merasakan Qi yang begitu kuat yang terhalang dinding yang dilapisi oleh stalaktit dan stalagmit.

"Tunggu sebentar..." ucap Long Guan menghentikan langkahnya.

"Ada apa Gege?" Tanya Jian Ling penasaran.

"Aku merasakan pancaran energi Qi yang sangat kuat di sekitar sini, kamu tunggu di sini, aku akan memeriksanya sebentar"

Long Guan melangkah ke depan, mencari sesuatu yang kiranya dapat dijadikan petunjuk. Namun setelah beberapa lama mencari ia tidak menemukan apa yang dicarinya, hanya kecurigaan pada sebuah batu besar yang sepertinya menjadi dinding penghalang. Lalu Long Guan pun mundur beberapa langkah, ia kemudian mengeluarkan pukulan Sembilan Naga.

Energi Qi yang sangat besar berkumpul di tinjunya, nampak bayangan Naga Api yang mengeram mengarah ke batu besar.

"Boomm...."

Batu tersebut hancur berkeping-keping, nampak lubang seukuran dua meter terbuka.

Jian Ling pun melangkah menghampiri Long Guan. Menyaksikan pemandangan di depannya, mata Jian Ling terbelalak. Ia tidak menyangka ada tempat seperti ini sebelumnya, kemudian Long Guan menggenggam tangannya menuju ke lubang yang mengarah pada sebuah tempat rahasia.

Pada saat ini Jian Ling juga merasakan aliran Qi yang sangat pekat menyelimuti udara sekitar.

"Kamu berkultivasi lah sebentar, manfaatkan energi Qi ini untuk meningkatkan tenaga dalammu" ucap Long Guan dengan senyuman.

"Terimakasih Gege" lalu Jian Ling segera mengambil posisi duduk bersila dan memejamkan mata sambil menyerap Qi yang sangat padat.

1
Dayu
serang.........
Dayu
CK....CK...playboy kelas kultivasi.
Dayu
👍👍👍⭐⭐⭐
Vincent
Luar biasa
Dayu
playboy bini hi....hi...
Dayu
👍👍👍👍
Dayu
wah..ada kekacauanih..
lanjut Author.......keren 👍
Dayu
⭐⭐⭐⭐⭐👍🌹
Dayu
⭐⭐⭐⭐⭐👍😁
Dayu
❤️❤️🌹🌹
Dayu
mantap👍👍👍👍
Dayu
semoga sehat......Author
ceritanya keren 👍👍👍
Henry Takaendengan
sangat bagus
Muhamad Ikbal
Keren Dan recommended buat Di baca. sampai ingin menjadi pendekar...xixi.
Muhamad Ikbal
wah habis ya /Cry/, bagus Kalo SMP Di buat film series ya..semoga saja
Taufik Rachman
Luar biasa
Azzura Phoenix
Skil
Magfir atun
alur ceritanya bagus, bahasanya mudah di pahami
Muhamad Ikbal
nice story
Yurika23
Semangat ya buat othor. Kapan2 mampir2 ya kak ke ceritaku juga. 'Psikiater, Psikopat dan Pengkhianatan' mksh
Mr. Lim's: Siap Kak Yurika.. /Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!