NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:609.6k
Nilai: 4.4
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter _16 : Bukan Haris yang biasa

Sepanjang malam itu Diana menghabiskan waktu bercerita tentang sosok saudara Haris, yang tanpa dia ketahui sebenarnya hanyalah seorang sistem itu.

Ibunya kini merasa takdjub dan bangga, pada sosok menantu yang dahulunya dia anggap tidak lebih dari sampah itu, kini dia sangat ingin dunia tahu bahwa Haris adalah menantunya, yang menikah kepada puteri paling kecil dari ketiga puteri yang pernah dia lahirkan.

Begitulah Memang dunia bekerja saat engkau berada di bawah, tidak ada begitu banyak orang yang akan sudi melirikmu, hanya orang orang yang sadar bahwa semua manusia adalah makhluk ciptaan Tuhanlah, yang bisa memandangmu dengan normal dan wajar, selebihnya akan merendahkan dan memandangmu dengan tatapan yang jijik.

Fajar menyingsing pagi yang sejuk dan cerah telah tiba, para petani berangkat ke sawah dan ladangnya, sejenak warga yang lewat dari depan rumah Haris yang sedang di bangun tertegun dan tidak sadar mereka berhenti untuk beberapa saat, Haris adalah salah seorang bahagian dari mereka, yang dahulunya tidak lebih dari seorang pekerja upahan, yang bahkan lebih sibuk dalam mencari upahan dibandingkan mereka, karena kemiskinan yang dia derita lebih parah dari mereka semua.

Kini teman mereka yang baik itu telah membangun istananya sendiri, tanpa harus menyewa nyewa lagi sehingga mereka sempat mendengar kabar dia dipaksa mengosongkan rumah, karena tidak sanggup membayar sewa lalu terusir dan dihina.

Mereka bangga kepada Haris, dia adalah sosok yang baik ketika di masa susah maupun masa jayanya sekarang, tidak ada yang pernah bermasalah dengan Haris apakah karena perangai buruk atau hal memalukan lainnnya, karenanya mereka semua bahagia untuk Haris dan keluarganya.

Para sahabat Haris ini hanya berharap Haris tidak lupa diri dan menjadi sosok Haris yang tidak lagi mereka kenal.

"Haris sekarang hebat ya bu' Koimah."

"Iya bu' kabarnya dia juga baru membeli sawah bu'Mar dan pak Herman yang dulu kita sempat kerja upahan disitu."

"Semoga dia ngak berubah yang bu' jadi orang sombong gitu misalmya yakan?"

"Oh ngak tahulah kalau nanti tapi kalau sekarang, itu kata bapak nya anak anak uangnya ngak pernah laku di kedai kopi pak maklin."

"Lho kenapa?."

"Karena semua orang yang minum disana, pasti semua dibayar oleh Haris kalau dia ada disana, kecuali ada satu orang yang ngak mau di bayar."

"Lho siapa itu yang ngak mau dibayar?"

"Itulah, yang punya rumah sewa sebelumnya yang Haris di usir dari situ lho bu'."

"Pak Khadafi pemilik rumah sewa Haris sebelumnya itu maksudnya bu.?"

"Nah itu dia...!"

"Elleeeeehhh padahal di kedai kebun banyak utangnya.."

"Kok tahu bu"

"Iya pas kita minum disitu habis kerja ngeracun rumput, kemarenkan kita singgah di kedai itu, minum ngak tahan lagi hausnya karena teh yang dibawa habis, disitulah kita dengar yang punya kedai nagih, bukannya bayar malah ngamok ngamok dia hihihihihh."

"Dasaaar..."

"Sudahlah bu' ngak baik ngegosip pagi pagi dosa lho bu' entar siang aja ya ha...ha..ha..hahahahahh."

"Oh kalau siang, ngak berdosa ya bu?"

"Agak kuranglah sikit dosanya, karena yang ngegosip orangnya tambah sikit....ha ha ha hahahahh."

Sambil lalu para ibu pekerja itu beranjak dari rumah Haris.

Saat ini Haris sedang berada di atas sepeda motornya, sedang berkendara menuju desa mertuanya yang hanya berjarak 9 desa dari desanya, dimana semua letak desa itu berada di pinggir jalan raya, ibu mertua dan istrinya telah berangkat lebih dahulu, dengan mengendarai mobil penumpang umum.

"Ding.....!"

Ada misi baru tuan, sifatnya tidak wajib artinya anda boleh memilih melaksanakannya atau tidak."

"Apa misinya sistem."

"Anda harus pilih dulu tuan mau atau tidak baru misinya disebutkan."

"Oh laen pulak kau ini sistem, masa milih dulu baru disebutkan, nanti aku pilih 'iya' rupa nya misi kematian, jadi jandalah binikku.".

"Selow lah tuan, saya ini sistem kekayaan bukan sistem bunuh diri tuan..!"

"Ha.. ha..ha..ahahh iya juga ya sistem kitakan sudah sehidup semati sekarang, kalau aku mati kau juga musnah dan seperti yang kau sebutkan sebelumnya, kau tidak mau mati muda, oleh karena itu aku pilih 'iya', aku mau melaksanakan misi ini."

"Ding....! misi sudah ditetapkan, setelah di tetapkan maka wajib dilaksanakan, penolakan pada misi berakibat hilangnya sistem.

Misi Tuan adalah membangun rumah dari ibunya bu' Diana atau ibu mertua anda sendiri. dana yang sistem sediakan sejumlah 250 juta rupiah, silahkan ada ambil dari ruang inventory.

Hadiah misi adalah sebuah mobil yang akan sistem pesan dan bayarkan via transfer ke sebuah Showroom atas nama tuan sehingga kedepannya anda tidak harus berpisah dengan istri anda saat bepergian begini."

"Cihuyyyyy..... mobil apa itu sistem,.tapi aku ngak bisa membawa mobil sistem."

"Nama mobilnya masih dirahasiakan tuan, adapun keadan tuan yang tidak bisa mengendarai mobil, tuan bisa menukarkan 50 poin sistem dan itu akan sistem tukar dengan keahlian membawa mobil tingkat standart kepada tuan."

" Wah ada yang begituan juga ya sistem.?"

"Ada tuan, ada juga berbagai keahlian lainnya seperti melukis, tari, renang tinju, keahlian bela diri atau bidang pengobatan tuan, tetapi semua butuh poin berbeda tuan tergantung apa yang tuan pilih."

"Wah jadi tambah cinta aku sama kau sistem kalau kau perempuan pasti sudah kunikahilah kau sistem."

"Selow lah tuan grrrr.....grrrrggrrr."

"Ha..ha..ha...ha...hahahahhh"

" Baiklah sistem, aku sudah mau sampai."

Harispun sampai di depan rumah mertuanya.

Orang orang yang ada disana semuanya sudah keluar dalam keadan tersenyum manis seperti kembang gula, menyambut kedatangnnya, bahunya di tepuk pelan dan pinggangnya dipeluk oleh ayah mertuanya lalu dibawa masuk kedalam dengan berjalan bedampinagn layaknya sahabat.

Diana tersenyum, matanya berembun menyaksikan semua itu dan dia sangat bersyukur dengan semua kedekatan ini.

Haris melihat kepadanya dan mata keduanya beradu pandang, dengan wajah senyum manis Haris mengangguk pada istrinya yang begitu dia cintai tersebut."

"Ayo duduk .... ayo duduk mana si Nurul tadi?, kakek masih rinduuuuu sekali cucu kakek."

"Ayah..!"

Haris memanggil mertuanya

"Iya, ada apa nak?"

"Sesaat Haris terdiam, wajahnya tampak misterius dan begitu serius berpikir lalu berubah menjadi jelek."

Diana melihat perubahan wajah suaminya menjadi khawatir kalau sebuah Boom perasaan akan meledak menghancurkan semua kebahagiaan ini, dia menggigit bibir bawahnya dan menanti dengan harap harap cemas apa yang akan Haris katakan.

Wajah semua orang menjadi serius dan menegang, apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa sistem saat ini sedang menggoda si Haris.

"Jago juga tuan akting ya?"

"Ah.... kepala kaulah sistem"

Ucap Haris lalu tersenyum lebar

Sistem :

"Ha..ha.hahahayyyyy.... selow lah tuan."

Senyum Haris itu kemudian dilihat oleh orang, yang untuk sesaat tadi sempat khawatir, kini wajah mereka yang sempat menegang kembali mencair.

Haris yang dahulu cuma orang biasa telah hilang, berganti dengan Haris yang luar biasa, belum bicara bahkan raut wajahnya sudah menjadi penentu tersenyum atau tidaknya orang orang di sekitarnya.

Istrinya yang sudah tidak tahan dengan keadaan itu, lalu protes.

"Abang kenapa sih bang? sebentar senyum sebentar merengut?"

Haris tersadar mungkin raut wajahnya saat bicara dengan sistem tercermin keluar.

Dengan senyum cengengesan diapun kembali fokus pada orang orang disekitarnya.

"Ayah sehat?"

"Sehat, nak Haris sehatkah?

"Alhamdulillah sehat yah."

"Oh ya yah, panglong jauh ngak dari sini yah?

"Kenapa, masih ada yang kurang bahan rumah kalian?"

"Oh ngak yah, kalau bahan rumah kita semua sudah dipesan kontan, ngak bakalan, kurang.

Maksud Haris, kalau ayah dan ibu setuju nih ya, rumah ini sebaiknya kita rubuhkan saja dan dibangun rumah beton model sekarang yang baru pakai keramik, kata Haris lalu melihat ke Istrinya Diana."

Yang dilihat malah mengejek mengeluarkan sedikit ujung lidahnya, dia tahu suaminya sedang menyindirnya karena sangat ingin rumah keramik.

Ayah dan ibunya gelagapan mendengar ucapan haris.

"Ma..maksud nak haris, rumah bapak mau dibangun?"

"Iya ayah.... orang orang di desa ini sudah merehab dan membangun rumahnya, kita masih saja begini, takutnya nanti orang memandang rendah pada kita, jadi Haris ambil keputusan ini di bongkar saja, kita sementara beli rumah kecil dulu di desa ini kalau ada yang jual."

"Gimana bu?" ucap ayah mertua haris yang belum tahu seperti apa kayanya Haris sat ini.

"Iya...iya bangun saja nak Haris."

Ibu mertuanya yang tahu Haris banyak uang dengan melihat emas rumah dan sawah serta kebun dan bahkan ucapannya yang masih mau beli kebun sawit tempo hari membuat dia yakin Haris tidak main main.

"Baik kalau begitu, semua harus cari informasi dimana ada rumah yang di jual buat tempat kita sementara, di kampung rumah juga sedang dibangun kalau tadinya sudah siap kita bisa disana."

"Ada itu bang, mau jual rumah tapi agak mahal 60 juta rupiah katanya bang, padahal rumahnya agak kecil gimana bang?"

"Ya sudah kita beli itu panggil orangnya kemari, Haris segera mengeluarkan uang dari tas kecilnya yang sebenarnya tangannya menuju ruang inventory, 100 juta rupiah di pegang dengan enteng, dengan tujuan agar adik iparnya yakin kalau memang dia serius dan memang ada uangnya, dan benar saja adiknya langsung berlari ketika di tatap oleh ayah mertua Haris."

1
Riduan Situmorang
Luar biasa
Rivan Zuhri
nach berawal dari pelukan tumbuh rasa
Rivan Zuhri
adik perempuan lagi. lama lama jadi istri
4 istri pulak
Wawan Setiawan
kg jelas cerita nya
Rivan Zuhri
sambil rokokan
Fathana
giliran kita kapan pak direktur😀😀
Zafrullah Effendy
ceritanya bagus dan kuharap tidak sampai putus di tengah jalan seperti cerita2 lainnya, dimana pembaca udah suka, eh tiba-tiba gak nongol lagi
Anonymous
Luar biasa
Choky Ritonga
ayah sasmita kontolllll !!!
vina matullesy
emang rasanya gimana di madu.... apakah senikmat minum madu murni
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Sebenarnya mertuanya haris itu ikhlas nggak ngasih lahan untuk haris menantunya terus kalau nggak ikhlas kenapa dikasihkan
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Yang Sabar ya Haris percayalah haris hukum tabur tuai itu ada yang udah tega sama kamu nanti juga dia dapat karmanya sendiri sesuai apa yang orang itu udah perbuat🙏
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Ya Allah Kasihan Haris Udah capek2 menggarap kebun dan udah menanami nya giliran udah jadi dan udah ada tanamannya dan tinggal metik hasilnya malah dijual sama mertuanya, tega banget ya mertuanya haris 😭🙏
Aldo Marvel
toke apa artinya lek ku
Aldo Marvel
batak sekali bah novel nya 🗿
helminst
Luar biasa
Catur Warsono
Lumayan
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!