Claudia wanita yang cantik, baik, dan selalu di ratukan di keluarga nya. setelah ibu kandung nya meninggal dan ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya dan mempunyai kakak tiri yang sama jahatnya dengan sang ibu tiri. Setelah itu hidup Claudia menjadi hancur dan menderita. tidak hanya itu saja gara-gara niatan jahat kakak tirinya yang ingin menjebak Claudia tidur dengan pria hidung belang malah berakhir tidur dengan seorang CEO yang kaya raya hingga hamil diluar nikah. setelah kejadian itu Claudia meninggalkan negaranya dan pergi keluar negeri untuk mengadu nasib dinegara orang lain dan setelah beberapa tahun kemudian Claudia kembali ke negaranya untuk membalaskan dendam dan mengambil semua miliknya yang dikuasai oleh ibu tirinya.
ikutin terus cerita nya sampai selesai, jangan lupa like dan komen dibawah ini ok. terima kasih.
( by Aty Farah ) salam cinta untuk kalian semua❤️❤️😊😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aty Farah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
( Maxim Almero )
Disebuah rumah sakit Ronald Reagan UCLA Medical Center, Los Angeles California. Tempat Arrabella Anastasia di rawat karena mengalami kecelakaan.
Walaupun kecelakaan yang di alami Ara tidak terlalu parah, hanya lecet sedikit di bagian lengannya.
Tetap saja Claudia tidak mau membawa pulang anaknya, karena dia tidak mau sampai terjadi sesuatu dengan anak semata wayangnya itu.
"Sudah sayang, jangan menangis lagi. Mommy yakin lengannya tidak lama lagi akan pulih." bujuk Claudia karena melihat anaknya yang masih menangis hanya gara-gara lecet sedikit di lengannya itu.
"Enak saja mommy bilang ini lecet sedikit, mommy ndak tau gimana pelasaan Ala. Sedih mom... Hiks... Hiks..."
"Tenapa olang jahat itu ndak mommy kilim ke lumah sakit jiwa saja? Ala yakin olang itu pasti olang gila. Masak Ala yang antik ini dia ndak lihat sih... Hiks... Hiks..." Ara berucap seraya terisak.
Hahahaha
"Kamu lucu sekali sih," ujar seseorang yang dari tadi berdiri di belakang Claudia.
Melihat ada orang asing yang ketawa langsung saja mereka semua melihat ke asal suara. Dan mereka penasaran dengan orang yang tadi sudah menolong Ara saat kecelakaan tadi.
"Maaf. Apa anda yang menolong Ara putri saya waktu kecelakaan tadi?" tanya Claudia pada orang itu.
"Iya. Tadi saya tidak sengaja melihat anak anda yang mau di tabrak mobil pas mau menyebrang jalan." Jelas orang itu.
"Terima kasih banyak tuan, karena anda sudah menolong anak saya. Kalau tidak ada tuan tadi, saya tidak tahu bagaimana nasib anak saya," ujar Claudia dengan lembut.
"Sama-sama nyonya," jawab orang itu lagi.
"Kalau boleh tau om ini siapa?" tanya Ara pada orang itu yang penasaran.
"Kenalkan, nama saya Maxim Almero. Kalau boleh tau nama kamu siapa anak manis?" tanya Maxim Almero.
Ya, orang yang sudah menolong Ara tadi adalah Maxim Almero yang memiliki perusahaan Berkshire Hathaway.
Perusahaan Berkshire Hathaway Ini adalah perusahaan induk konglomerat multinasional Amerika yang juga merupakan perusahaan keuangan terbesar di dunia berdasarkan pendapatannya.
Perusahaan ini dimiliki oleh Warren Buffet, yang memproses akuisisi beberapa perusahaan lain dari sektor otomotif, produsen asuransi, dan pakaian dalam.
Kemudian, akuisisinya telah meningkatkan nilai penjualan dan keuntungan selama bertahun-tahun.
Berkshire Hathaway saat ini menghasilkan keuntungan sebesar USD24 miliar dan menghasilkan pendapatan lebih dari USD230 miliar.
Walaupun perusahaan Maxim Almero tersebut perusahaan besar. Tetap saja perusahaan nya masih di bawah perusahaan Apple Inc milik keluarga Alexander Lemos.
"Tenapa om nanyak-nanyak nama Ala," ujar Ara sebel karena dia tidak suka orang asing yang sok akrab dengan nya.
"Ara sayang. Kamu tidak boleh bicara seperti itu. Mommy tidak pernah mengajarkan Ara bicara yang tidak sopan sama orang yang lebih tua dari kamu," ujar Claudia dengan sabar.
Maxim yang melihat bagaimana cara Claudia menegur anaknya sangat salut dan dia jatuh cinta pada nya tapi sayang dia terlambat bertemu dengannya.
Karena dia sekarang sudah menjadi istri orang lain apalagi sekarang dia sudah memiliki seorang putri yang sangat cantik.
"Ini yang di namakan kalah sebelum berperang. Nasib kamu tidak beruntung Max. Sekalinya jatuh cinta, tapi dia sudah menjadi milik orang lain," batin Maxim yang kecewa, di karenakan wanita yang dia cintai sudah menjadi milik orang lain.
"Hey... Ara? Kenapa kamu bicara seperti itu pada orang yang sudah menolong kamu tadi? Kalau bukan dia yang menolong kamu.
"Aunty sangat yakin, kalau kamu pasti tidak akan cantik lagi sekarang. Karena kamu tidak cuma lecet di lengan saja tapi juga di wajah sok cantiknya kamu itu.
"Lagian tadi kamu sendiri yang tanya nama dia, giliran dia tanya balik nama kamu. Malah tidak mau kasih tahu. Dasar bocil," sahut Alice yang sudah kesal dengan Ara.
"Ihhh, pucing pala Ala..."
"Kalau pusing minum obat sana, kalau kamu mau. Aunty panggil dokter sekarang biar di suntik kamu sekalian," sambungnya lagi.
"Mommy... Hiks... Hiks... Ala Atit hati mom.
Tenapa ndak ada seolang pun yang sayang cama Ala.
"Apa Ala ndak belhak bahagia mom?
Tenapa aunty Lilis selalu menyisak batin Ala... Hiks... Hiks... Atit hati Ala mom... Hiks... Hiks..." Ara berucap seraya terisak.
"Ya Tuhan... kenapa bocah ini pandai sekali berakting? Dasar drama Queen," batin Alice dengan wajah kesel.
Sementara Maxim yang mendengar perkataan Ara hanya bisa menahan tawanya. Dia tidak berani ketawa langsung karena bisa-bisa dia yang di jadikan sasaran berikutnya.
Sementara Claudia hanya mengelus dadanya agar dia selalu sabar menghadapi anaknya.
"Om anteng sudah punya pacal Belum?" tanya Ara pada Maxim.
"Om belum punya pacar. Emangnya kenapa?" tanya Maxim dengan wajah cemas takut di jadikan sasaran berikutnya oleh Ara.
"Eman na Ala ndak boleh nanyak? Tenapa om jadi olang sombong sekali? Ala saja yang antik ini ndak pelnah sombong," ujar Ara dengan wajah kesal.
"Om tidak ada maksud jadi orang sombong sayang. Om minta maaf jika salah bicara," ujar Maxim yang di jawab anggukkan kepala oleh Ara.
"Oke. Ala maafin. Cekalang Ala tanyak lagi? Om olang kaya apa bukan?" tanya Ara.
Maxim yang di tanya seperti itu melongo, karena dia tidak percaya anak sekecil ini bisa bertanya yang menurutnya pertanyaan orang dewasa.
"Hemm... om bukan orang kaya, hanya saja om punya perusahaan yang om kelola sendiri," jawab Maxim hati-hati takut salah bicara lagi.
"Ihhh, pucing pala Ala..."
"Kalau om puna pelusahaan sendili. Belalti om olang kaya. Tenapa om malah bilang kalau om olang miskin? Om mau menipu Ala? tanya Ara dengan tatapan tajamnya.
"Bukannya dia sendiri yang bilang kalau aku tidak boleh menyombongkan diri? Kenapa sekarang malah aku yang salah lagi?," batin Maxim dengan heran.
Alice yang sudah tahu sifat keponakan nya, menahan tawanya saat melihat ada orang lain yang jadi korban kejahilan Ara.
"Bu... bukan begitu... maksudnya... Hem... begini...," ujar Maxim terbata-bata.
"Ya Sudah. Kalau om ndak puna pacal.
Dan om juga olang kaya. Belalti om sudah bisa menjadi daddynya Ala dong?" tanya Ara dengan mata berbinar-binar.
"Apa?" teriak mereka yang terkejut saat mendengar perkataan Ara.
"Kenapa Ara bisa bicara seperti itu?" tanya Alice Bingung.
Maxim penasaran kenapa Ara mau menjadikan dia sebagai ayahnya.
"Bukannya dia sudah memiliki ayahnya sendiri," batin Maxim.
Sementara Claudia jangan di tanya lagi wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus. Dia tidak menyangka anaknya bisa punya niatan menjodohkannya dengan orang yang baru tadi dia kenal.
"Ihhh, pucing pala Ala..."
"Berhenti bilang pusing Mulu. Kalau tidak mau pusing cepat jawab pertanyaan aunty," ujar Alice dengan cepat karena sedang kesel dengan Ara.
"Oke. Aunty jadi olang ndak sabalan. Ini Ala juga mau bicala. Jadi dengal baik-baik.
"Peltama, om itu olang kaya, kedua ndak puna pacal, dan ketiga wajah na sangat anteng. Jadi om itu sudah bisa jadi daddy na Ala, apalagi om itu telnyata olang yang sangat kaya," ujar Ara yang merasa senang karena sebentar lagi dia akan memiliki ayah yang sesuai kriterianya.
Claudia yang mendengar penjelasan Ara tidak bisa berkata apa-apa. Berbeda dengan Alice yang sudah kesel dari tadi.
Dia tidak menyangka keponakan nya yang baru berumur empat tahun sudah menjadi cewek matre.
"Ternyata perkataan aku dulu yang ingin menjadikan Ara wanita matre yang suka morotin laki-laki kaya terkabul sekarang.
"Padahal aku dulu bicara seperti itu. Hanya bercanda, tapi sekarang keponakan cantik aku benar-benar menjadi cewek matre.
"Tuhan... tolong maafkan perkataan aku dulu. Tolong kembalikan sifat keponakan aku menjadi wanita yang baik, tidak nakal, yang pastinya jangan jadi cewek matre lagi," batin Alice.
•
•
•
Bersambung.....
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷