NovelToon NovelToon
Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife

Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Maciba

Leon salah satu pewaris perusahaan terbesar di Eropa. Bertemu dengan Pamela gadis sederhana yang berkerja sebagai pelayan bar. Leon menikahi Pamela karena ingin membuat mantan kekasihnya cemburu akibat meninggalkannya pergi bersama seorang pengusaha muda pesaingnya. Pamela menerima tawaran yang diberikan oleh Leon, ia pun memanfaatkan situasi untuk menukarnya dengan uang yang akan digunakan sebagai biaya pengobatan neneknya.

Sejak awal menikah Pamela tidak pernah mendapat simpatik, kasih sayang bahkan cinta dari Leon. Pria itu pergi pagi dan pulang malam hari, Leon hanya menjadikannya wanita pelampiasan. Pamela yang memang memiliki perasaan pada Leon memilih bertahan di satu sisi ia memerlukan uang Leon untuk pengobatan neneknya, batin serta raganya kerap menangis di saat suaminya tidak ada di rumah


Simak kelanjutannya dalam Novel
Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife
Selamat Membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maciba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 - Datang Ke Kantor

BAB 16

Leon hanya diam mendengar Pamela yang keberatan terkurung dalam kamar, pria itu tidak menjawab sama sekali karena memang menyadari kesalahannya telah mengurung sang istri dari pagi hingga malam hari.

“Jangan menghukum ku lagi Tuan, aku akan melayani dan menurut padamu”.

“Setidaknya sampai nenek ku sembuh”, lirih amela di hatinya. Terlihat bibir pucat dan wajah Pamela serta tubuh yang lemas.

“Kau terlalu banyak bicara Pamela”, Leon berdiri menggendong istrinya di bahu layaknya membawa barang tak peduli Pamela memberontak.

“Lepas tuan, anda belum berjanji tidak akan menghukum ku lagi”, Pamela memukul punggung Leon dan ya percuma saja tenaganya terbuang habis karena Leon terus melangkah menuruni anak tangga.

 “Lepaskan aku Tuan Leon”, seru Pamela.

 “DIAM”, bentak Leon kesal.

Kedua mata Pamela saling bertatap dengan manik indah Leon, ia pikir suaminya ini akan membawanya ke kamar namun Leon menurunkan Pamela di ruang makan.

PRAK

“Makanlah”, Leon menyimpan dua potong roti lapis di depan istrinya dan segelas jus mangga.

“Tidak”, Pamela menggelengkan kepala.

“Aku bilang makan, cepat”, Leon menatap tajam Pamela mengintimidasi wanita itu yang kini duduk. Leon Memerintahkan istrinya makan, Leon tidak mau Pamela jatuh sakit dan merepotkan di kemudian hari.

“Kau ingat, tubuhmu itu milikku, kau tidak boleh sakit sedikitpun, aku tidak mau rugi hanya membayar orang sakit”, tegas Leon menyandarkan tubuh pada meja makan namun tatapannya tetap pada Pamela yang bergeming tidak menyentuh makanan di depannya.

“MAKAN”, bentak Leon, ia tidak tahu bagaimana cara membujuk wanita ini selain memarahi dan mengumpatnya. “Atau perlu aku paksa agar mulutmu terbuka?”.

Leon menundukkan wajah sangat dekat Pamela, deru napas pria kejam ini membuat bulu kuduk siapa pun merinding dibuatnya. Leon me-l-u-m-at paksa bibir ranum candunya menggigit bibir bawah dengan kasar hingga sakit Pamela rasakan.

“Kau mau aku memaksamu seperti itu, hah?”, mengambil roti di atas piring dan mulai menggigitnya lalu mendekatkan bibirnya dengan Pamela menyuapi wanita itu dengan bibirnya.

“Kunyah dan telan”, perintah Leon dengan dingin.

Saat memaksa istrinya makan, Leon mendapat pesan jika Megan esok hari akan datang ke kantornya untuk makan siang bersama.

Megan : “Sayang, besok aku datang. Tunggu aku dan kita makan siang bersama”

“Pamela, besok datanglah ke kantor, supir akan menjemputmu. Berikan penampilan terbaikmu, jangan mempermalukan ku”, ucap Leon yang berjalan memasuki kamarnya di lantai 1.

“Hukuman macam apa lagi yang besok aku terima? Apa Leon tidak salah memberi perintah?”, tanya Pamela dalam hati karena merasa aneh pada suaminya, bukankah hubungan mereka tersembunyi dan rahasia, jadi untuk apa Pamela menunjukkan diri di depan umum sebagai Nyonya Muda Torres.

.

.

Pagi ini Leon melewatkan sarapannya padahal Pamela telah bersusah payah bangun dan berusaha berdiri melawan pening di kepala hanya untuk membuat sarapan Leon.

Pamela bersama supir keluar dari area apartemen, Leon memerintahkan istrinya datang ke kantor sebelum jam makan siang. Namun sebelumnya, Pamela ke rumah sakit karena jadwal suntik KB-nya. Setiap bulan ia rutin melakukan suntik pencegah kehamilan, tak ingin kehadiran buah hati yang hanya akan menambah luka di hati, karena jelas Leon tak menginginkan anak yang lahir dari rahimnya.

Dokter kandungan terbaik yang ditunjuk oleh Leon secara langsung telah memperingatkan Pamela untuk segera datang.

“Anda datang tepat waktu nyonya, silahkan kita berbaring”, memeriksa kesehatan Pamela memastikan wanita itu sedang tidak mengandung.

“Nyonya apa tidak sebaiknya alat kontrasepsi ini dihentikan? Saya khawatir jika anda terus menerus menerima suntik obat ini setiap bulannya, bisa di bicarakan pada Tuan Torres sebaiknya memiliki anak lebih dulu”

“Tidak, suntik saja obatnya”

“Bukankah anada selalu mengalami mual setelah mendapat suntikan obat ini?”

“Iya tapi tidak apa hanya di pagi hari, tidak mengganggu kegiatanku”

Setelah mendapat suntik pencegah kehamilan Pamela tidak melewatkan kesempatan, ia pun menggunakan sangat baik untuk menjenguk sang nenek walau hanya beberapa menit. Nenek Pamela sangat senang belakangan ini cucunya sering menjenguk ditambah lagi penampilan Pamela yang sangat anggun dan berbalut pakaian mahal tentulah hidup cucunya ini sangat baik.

“Nenek aku permisi, karena harus kembali berkerja”, pamitnya.

Tanpa di sangka Dylan bersembunyi dan membuntuti Pamela sampai ke Torres Inc. ”Sejauh apa hubungan kalian”, gumam Dylan.

.

.

.

Masuk gedung megah dan besar, tidak ada satu pun karyawan yang memberi salam pada istri dari pimpinan utama ini karena pernikahan yang tersembunyi sehingga tidak ada orang lain mengetahui status Pamela.

“Apa benar ini kantor Leon? Pantas saja dia berani membayar ku sangat mahal ternyata uangnya sangat banyak”, ucap Pamela menelisik lobby yang bernuansa abu-abu dan putih kental akan karakter suaminya.

Beberapa karyawan hanya melihat sekilas pada Pamela, tentu saja pakaian yang digunakan sangat mencolok, riasan wajah yang natural menambah cantik wanita itu.

“Nona mohon tunggu, Asisten Tuan Aleandro akan menjemput anda”, ucap frontliner dengan tersenyum ramah.

“Ya terima kasih”.

Alonso keluar dari lift khusus, membungkuk hormat pada wanita yang duduk di sofa tamu. “Maaf menunggu lama Nyonya, silahkan ikuti saya. Tuan Aleandro sedang menunggu anda”.

Alonso mengantar nyonya muda masuk ke ruangan Leon, “Alonso?”, panggil Pamela.

“Apa Leon tidak sibuk? Kenapa memintaku datang?”

“Saya tidak tahu nyoya”, jawab asisten kepercayaan Leon.

Pamela mulai membuka pintu dan masuk ke dalam ruang kerja interior mewah, terlihat papan name based bertuliskan Aleandro Leonard Torres. Pamela menaik napas, menghirup oksigen sebanyak mungkin.

Pria kejam berjas abu-abu membelit sempurna pada tubuh atletisnya dan sepatu pantofel coklat semakin mempertegas betapa kharismatik seorang Leonard, ditambah jam tangan mewah melingkar di pergelangan tangan.

“Kau datang”, suara yang membuat Pamela menjadi waspada.

Leon melangkah mendekati Pamela yang hanya terpaku di dekat sofa tamu, menarik lembut tangan istrinya dan membawanya duduk lebih tepatnya duduk di pangkuan Leon.

“Ah”, pekik Pamela saat Leon merengkuh pinggangnya erat. Tangan kananya membelai pipi mulut serta bibir Pamela lalu menyesap bibir ranum itu hingga lenguhan lolos dari mulut Pamela.

“Kau menginginkannya”, sindir Leon.

“Tidak eh i-iya Tuan”, jawab Pamela merasa tidak boleh melakukan kesalahan.

Pamela menemani suaminya memeriksa beberapa laporan di email dan berkas. Pamela tidak merasa gugup sama sekali karena ini bukan pertama kalinya. Di apartemen pun Leon selalu memangkunya dan memaksa dirinya begadang hingga larut malam hanya untuk menemani pria ini berkerja dan berakhir berbagi peluh di atas ranjang.

“Apa kau sudah menemui dokter kandungan?”

“Sudah”

“Bagus, jaga dirimu jangan sampai hamil”

“Iya tuan”

Berselang 20 menit, pintu ruangan terbuka lebar, suara wanita mengayun ceria “Leon, sayang......”, namun seketika melebarkan kedua mata tidak percaya Leon bersama wanita lain dan pemandangan itu sangat menyesakkan bagi Megan.

“Leon? Kamu? Bukankah hari ini kita..... ummm kita akan makan siang bersama?”

“Tentu”, sahut Leon.

Megan menyangka ia satu-satunya wanita Leon tapi ternyata salah. “Ah, siapa sebenarnya wanita itu? Seharusnya kau pergi dan aku yang duduk di paha Leon”, gerutu Meghan dalam hati. Mata model terkenal menunjukan permusuhan pada Pamela yang duduk cantik di paha kekasihnya.

...TBC...

1
Siti Sumarni
kapokkk koen Pamela WIS nyingkrih adoh.
Siti Sumarni
apa ya diktakn Leon benar Pamela kau lemah..
madeadi parwati
Thorku memang
../Good/
cici
cerita ya menarik
Ari_nurin
ngapain juga kamu ikut plg ke Spanyol klu kamu masih tdk bs memaafkan Leon dan sikap kamu spt itu. klu aku jd Leon mending tdk liat lgsg dr pd ada orang nya tp kayak gt .. sama sama sendiri tp tdk terlalu menyakitkan spt ini
Siti Sumarni
kadang kejujuran itu juga dibutuhkan LA.
Siti Sumarni
Pamela jangan lemah..
madeadi parwati
thor kenapa si pamela apes terus ..kesannya cerita hanya berputar2 di tempat...tidak berkembang,alias monoton
Woro Wardani
Luar biasa ceritanya..
Nur Lhina
tolol
Moertini
cerita itu juga bagus thor aku suka sambil nunggu kisah Dilan ditunggu yaaa semangat
Moertini
mantap thor terimakasih sudah tamat berakhir semuanya bahagia tinggal Dilan niii bagaimana nasibnya penasaran niiii
juga kelahiran putera ke dua Pamela dan Leon dilanjutin thor ditunggu juga karyamu yang lain semangat
Moertini
akhirnya Leon menyadari bahwa Pamela dan Al sangat berarti bagi hidupnya semoga Pamela mau memaafkan Leon yang sudah berubah sifatnya lebih sabar dan akhirnya hidup bahagia
Moertini
emang Leon pria yang g peka maunya benar sendiri pemaksa uuuuhh sebel banget deh aku
Moertini
Leon laki2 yang tidak normal pasti punya penyakit kejiwaan harusnya masuk rumah sakit jiwa author berilah mukjizat pada Pamela kasihan sekali
Moertini
aduuuuh Author kapan penderitaan Pamela berakhir aku gemeees pingin mites Leon sadiiiis se sadiiisnya yang sabar ya Pamela g lama karna segera datang ayolah Author akhiri penderitaan Pamela
Moertini
Leon apa tidak tahu kalau uang diberikan Pamela untuk biaya neneknya di RS sangat kejam Leon karma pasti akan datang
Alifah Azzahra💙💙
Terima saja nasib malangmu itu Alonso punya bos yg patah hati 😆😆🤭
nacl: kasihan Alonso jadi korban Kak 😭
total 1 replies
Alifah Azzahra💙💙
Nikmatilah nasibmu Leon 🤭🤭
Alifah Azzahra💙💙
Semuanya sudah terlambat Leon😟 andai dulu kamu bisa menghargai istrimu pasti dia tidak akan kabur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!