Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16.kenyataan
Hari pun telah berganti malam.
Aku melihat kedua adikku sudah tidur lalu Aku menghampiri tempat tidur Ibuku.
Sedih sekali melihat keadaannya sekarang.
"Istirahat lah Bu,kakak sayang sama Ibu".ucapku sambil merapihkan selimutnya lalu Dia pun ikut beristirahat dekat dengan Adik-adiknya.
Sementara ditempat lain.
Seorang wanita cantik sedang duduk di sofa sambil termenung didekat jendela.
Pikirannya masih tentang Arlita dan kedua adiknya.Dia tidak menyangka anak sekecil itu harus menjalani hidup dengan menanggung beban yang seharusnya masih tanggung jawab Ayahnya.
Sang suami melihatnya dan menghampirinya.
"Sayang,kamu kenapa?tanyanya lalu ikut duduk disampingnya.
"Mas,kamu sudah pulang?
kok Aku tidak mendengar suara mobil kamu?
Laki-laki itu tersenyum dan membelai rambut istrinya dengan sayang.
"Aku sudah sampai dari tadi sayang.Saat Aku cari-cari kamu tapi kamu tidak ada dimana pun lalu Aku mencari mu dikamar ternyata kamu ada,tapi Aku lihat kamu sedang melamun.kamu lagi ada masalah?
Sejenak istrinya diam.
"Sayang!panggilnya.
" Maaf Mas,Aku hanya sedang berpikir, kenapa disaat orang lain diberikan keturunan mereka menyia-nyiakannya,sedangkan kita,kita yang sangat menginginkannya sampai sekarang Allah belum memberikannya".ucapnya sendu.
"Mungkin kita harus lebih banyak bersabar dan juga selalu berdoa semoga Allah akan memberi amanat itu ketika kita sudah siap sayang".ucapnya.
" Kamu benar Mas,semoga kita cepat dikaruniai momongan ".
" Aamiin,semoga suatu nanti Allah akan memberikan kita momongan secepatnya".
ucapnya sambil mengulang perkataan istrinya.
"Aamiin".
" Mas Aku ingin bicara".
"Bicara apa sayang?
"Tapi janji jangan disela dulu kata-kata Aku".pintanya.
"Baiklah".
"Oke,sekarang Aku mulai bicara".
Sang suami hanya diam sambil mendengarkan istrinya bicara.
"Kamu tahu Mas,tadi sore di rumah sakit tempat Aku kerja Aku melihat seorang gadis kecil sangat cantik umurnya kira-kira 10 tahun sedang menangis di kursi tunggu Mas.
Gadis itu sedang menunggui Ibunya yang sedang sakit,Aku kira Dia sendiri ternyata setelah Aku dekati Dia tidak sendiri Mas,Dia bersama 2 adiknya yang masih sangat kecil yang laki-laki umurnya 4 tahun dan perempuan baru berumur 2 tahun.
Aku menghampirinya dan ikut duduk disampingnya sambil Aku membawa data administrasi untuk pasien.
Awalnya Aku berpikir kalau Dia ke rumah sakit bersama Ayahnya tapi ternyata dugaan ku salah Mas anak itu hanya temani dengan kedua adiknya.
Dia tadi bilang pada ku kalau Dia baru saja datang dari Bandung bersama Ayahnya tapi belum ada satu jam sampai di Jakarta Ayahnya meninggalkan mereka.Setelah mengantarkan mereka sampai didepan sebuah kontrak kecil,sangat miris sekali!Dan ini bukan cerita loh mas ini kisah nyata". ucapnya tanpa terasa Dia menangis.
"Mendengar kenyataan itu Aku merasa iba Mas,dalam hati rasanya tidak tega jadi Aku berinisiatif menanggung semua biaya rumah sakit Ibunya yang menderita penyakit paru-paru yang sudah sangat parah."
Suaminya langsung memeluknya ada perasaan senang".
"Aku bangga mempunyai istri seperti kamu sayang."
"Makasih Mas".
" Sama-sama istriku sayang".
Mereka berdua tersenyum.
"Sekarang bagaimana keadaan Ibu anak itu?
" Alhamdulilah Mas sekarang Ibu mereka sudah mendapatkan pengobatan dari Dokter yang terbaik".
"Alhamdulilah,besok kita jenguk mereka. Mas ingin bertemu dengan gadis kecil yang kamu bicarakan itu,jangan lupa juga sekalian bawa pakaian ganti sama sarapan pagi untuk mereka,kebetulan Mas tugas siang".
Istrinya tersenyum senang." oke".
"Aku benar-benar tidak sabar menunggu hari esok".
"Aku pastikan Mas akan senang bertemu dengannya ".
Suaminya tersenyum
"Ya sayang ku,sekarang kita istirahat dulu sudah malam".
Istrinya mengangguk.
bersambung