NovelToon NovelToon
I Love You, Pembantu Cantikku

I Love You, Pembantu Cantikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Nikahmuda / Keluarga / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: MomoCancer

Anna seorang gadis desa yang memiliki paras cantik. Demi membayar hutang orang tuanya Anna pergi bekerja menjadi asisten rumah tangga di satu keluarga besar.

Namun ia merasa uang yang ia kumpulkan masih belum cukup, akan tetapi waktu yang sudah ditentukan sudah jatuh tempo hingga ia menyerah dan memutuskan untuk menerima pinangan dari sang rentenir.

Dikarenakan ulah juragan rentenir itu, ia sendiri pun gagal untuk menikahi Anna.

"Aku terima nikah dan kawinnya...." terucap janji suci dari Damar yang akhirnya menikahi Anna.

Damar dan Anna pada hari itu di sah kan sebagai suami dan istri, Namun pada suatu hari hal yang tidak di inginkan pun terjadi.

Apa yang terjadi kelanjutan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MomoCancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Maaf Bella terlambat ma, pa, om." Ucap Bella masuk kedalam rumah dan menghampiri kedua orang tua nya.

Damar masih berdiri, menatap Bella yang tiba-tiba menjadi tamunya. Bahkan orang tua mereka saling kenal satu sama lain 'apa mungkin mereka sudah memiliki niat untuk kami.

Pria itu masih menerka-nerka akan pertemuan yang kebetulan ini, entah itu kebetulan atau memang sudah direncanakan oleh keluarga mereka dan papanya. Tatapannya seolah tidak suka melihat keberadaan Bella disana.

"Inikah, tuan putri kita mas?" Suryo begitu senang melihat Bella tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan pintar.

"Om,"

"Cantiknya putrimu, mas." Ucap Suryo.

"Liat dulu siapa papanya," seru pak Prastikno.

"Benar mas, putra mu ganteng banget putriku juga cantik. Mereka juga udah saling kenal, pasti cocok. Iya kan mas," ucapan Sitha seketika membuat Damar terkejut, rupanya benar saja mereka sudah merencanakan Sesuatu.

"Apa maksudnya, cocok?" Tanya Damar ingin memperjelas maksud dari perkataan Sitha yang ia dengar baru saja.

Prastikno mendekati Damar yang, menunggu jawaban mereka. Suryo dan Prastikno saling bertatapan ia sama sekali belum di beritahukan tentang perjodohan nya dengan Bella. Akhirnya Prastikno tahu Suryo tidak memberitahukan Damar tentang maksud kedatangan nya kemari membawa Bella.

"Baiklah Suryo, kami paham. Kamu ingin memberikan kejutan bukan pada putramu, biar aku saja yang kesih tahu pada pria gagah ini. Kami ingin menjodohkan kamu dengan Bella, Damar. Bukannya kalian juga sudah saling kenal, itu bukan kebetulan bukan, ini artinya mereka memang berjodoh."

Deg!

Tatapan Damar nyalang terhadap Suryo, terlihat sekali dia tidak suka dengan perjodohan itu bahkan dia tidak sama sekali berniat menikahi Bella yang jelas-jelas dia tahu bagaimana putrinya itu.

"Papa gak kasih tahu Damar dulu tentang ini?" Rahangnya mengeras jelas memperlihat kan jika Damar tengah menahan amarahnya saat ini. Anna segera memegangi kepalan tangan Damar agar pria itu bisa bicara dengan tenang.

"Mas tolong tenang," bisik Anna pelan.

Bella cukup lama memperhatikan Anna, entah kenapa dia tidak suka melihat Anna berada dekat di samping Damar. " Gadis ini siapa? Kenapa dia dekat banget sama Damar." Bella Bertanya-tanya.

Willy, Angga dan yang lainya terlihat tidak nyaman saat suasana berubah menjadi tegang, Suryo hanya bisa diam dan meminta Damar untuk mendengarkan penjelasan nya terlebih dulu. Dia segera menarik damar kedalam satu ruangan namun, tanpa sadar Damar juga menarik tangan Anna yang tengah ia cengkram kuat. "Eh.. kenapa Anna juga dibawa." desis Angga.

"Damar dan gadis itu pasti sudah terjadi sesuatu, gak mungkin Damar seberani itu menarik nya. Padahal dia sendiri harus bicara empat mata dengan papanya." Umpat Bella penuh selidik tentang kebenaran didepannya jika secara tidak langsung Damar sudah menolak Bella.

"Anna, tolong sayang keluar dulu. Papa mau bicara sama Damar."

"I-ya pa, mas tangan saya." Pinta Anna pada Damar untuk melepaskan tangannya yang sedari tadi dicengkeram kuat oleh Damar.

Damar melirik nya sebentar, ia baru sadar jika dari tadi ia terus memegangi tangan Anna. Hampir saja Damar menyakiti tangannya terlihat jelas bekas genggaman tangan Damar melingkar dipergelangan tangan si gadis itu.

Pria itu seketika melepaskan nya hatinya sedikit bersalah atas tindakan nya yang tidak disengaja. Setelah Anna keluar pak Suryo membuka pembicaraan agar Damar bisa memahami maksud dari perjodohan nya dengan Bella. Perjodohan itu sudah lama ia rencanakan bersama mendiang mamanya Anita, dikala masa itu kehidupan mereka amat payah dan sulit. Prastikno dan Sitha dengan sukarela membantu keuangan keluarga Suryo. Hingga saat itu mereka membuat perjanjian dikala Damar dan Bella beranjak dewasa mereka harus dijodohkan.

"... Jika kamu mengerti maksud papa, kamu tidak akan menolaknya. Ini demi permintaan terakhir mama kamu Damar. Anita sangat berharap banyak antara kamu dan Bella bisa saling mencintai kembali."

"Pah, papa gak tau sifat Bella bagaimana, dia itu cewek gak bener. Apa papa rela liat Damar nikah sama cewek gak bener,"

"Jangan ngomong sembarangan Damar dia gadis baik, mungkin dulu dia masih kekanak-kanakan tapi sekarang dia lmsudah lebih dewasa. Papa yakin kamu bisa terbiasa dengan sifat Bella sekarang. Papa gak tahu apa yang terjadi diantara kamu sama Bella tapi demi nama Anita mendiang mama kamu, kamu harus bersedia, Damar." Wajah melas pak Suryo sangat membuat Damar tidak bisa berkutik lagi. Apalagi sudah mengenai mamanya Anita, Damar tidak pernah sekalipun membantah mamanya dan tidak ingin mengecewakan mamanya Anita, apalagi ini permintaan terakhir mamanya, suka atupun tidak Damar harus menerima perjodohan ini.

"Baiklah kalo begitu, ini bukan karena papa yang minta tapi karena aku tidak bisa menolak keinginan terakhir mama," tukas Damar. Meskipun Damar berkata demikian setidaknya perasaan pak Suryo lebih tenang, karena Damar menyetujui permintaan perjodohan ini.

Mereka kembali ke ruang tamu dan menemui anggota keluarga Prastikno. Suryo tersenyum kepada Prastikno dan Sitha mengartikan jika semuanya lancar sesuai keinginan.

"Maaf jika kalian menunggu lama, bagaimana jika kita makan malam terlebih dulu. Kita bisa membahas perjodohan ini sambil makan-makan," usul Suryo merasa tidak enak sedari tadi keluarga widjayanto dianggurin, tanpa menjamunya dengan sopan.

Bella gadis itu terlihat sangat bahagia karena Damar menyetujui perjodohan dan menyetujui akan menikahinya, kesempatan yang tidak akan datang dua kali Bella berniat untuk kembali merebut hati Damar lagi setelah bertahun-tahun lamany, setelah mereka memutuskan hubungan di luar negeri.

Anna merasa tidak nyaman dengan pemandangan antara dua insan yang tengah bermesraan ia memilih pergi ke halaman belakang, meninggalkan meja makan dengan alasan sudah kenyang padahal dia sendiri tahu seharian ini dia belum sempat makan karena menyiapkan semua persiapan untuk kedatangan tamu. Namun selera makannya hilang begitu saja ketika melihat Damar bersama Bella.

"Anna, mau kemana?" Tanya Sitha.

"Anna mau cari angin Bu, eh Tante." Gelagapan.

"Willy, temenin Anna kasian dia sendiri." Pinta Sitha.

"Eh .. e-enggak perlu Tante, pak Willy kan lagi makan." Tolak Anna lembut.

"Baik mbak." Willy pun mengiyakan tanpa menghiraukan kata Anna.

Damar dibuat kebakaran jenggot saat Willy diminta menemani Anna, sedangkan Angga hanya bisa tersenyum kecut saat keluarga Bella sedang memperhatikan nya saat ini.

Anna dan Willy pergi menuju taman belakang yang terdapat halaman luas juga kolam renang yang besar, cocok untuk bersantai ditambah suasana nya yang mendukung.

Gadis itu kebingungan harus memulai percakapan apa dengan orang asing yang baru ia kenal. Namun sebaliknya Willy sudah tartarik sejak pertama kalinya melihat Anna, ia terus mencuri pandang disaat Anna tidak melihatnya.

"Anna," panggil Willy pelan.

"Iya pak,"

"Panggil saja Willy, biar lebih akrab. Lagian saya gak setua itu kan di panggil bapak. Usia ku baru 32," Suaranya begitu merdu pria yang terpaut umur cukup jauh dengan Anna itu terlihat begitu muda kelihatan nya, juga terlihat lebih muda dari Damar.

"Masa iya sih, tapi ko ..."bergumam sendiri.

"Kamu gak percaya ya, sama aku juga."tawa kecil menghiasi perbincangan mereka. Anna pun ikut dibuat tersenyum, terlihat lengkungan bibir kecil itu melengkung indah, Willy dibuat semakin tertarik oleh gadis itu, ia semakin penasaran untuk mengenalnya lebih jauh.

"Kamu udah punya pacar,"

"Pacar? Enggak, saya gak punya pacar lagian disini saya mau kerja bukan mau cari pacar." Cetusnya Anna menjelaskan tentang dirinya.

"Kerja,"

"Iya, saya sebenernya hanya ART tapi dengan kebaikan pak Suryo saya sudah dianggap keluarga sama beliau,"

"Oh .. tapi gak keliatan kamu seorang ART malah keliatan seperti anggota keluarga besar." Kata Willy sembari tersenyum.

"Mas Willy bisa aja,"

Ditengah percakapan antara Anna dan Willy, Damar cukup lama memperhatikan mereka berdua dengan tatapan tidak suka.

"Ekhem ... Anak gadis jangan kelamaan diam diluar ntar masuk angin. Anna masuk." Damar memintanya untuk masuk kedalam rumah, Anna menurut saja dan segera masuk kedalam rumah sebelum Damar marah, bagaimana pun dia masih majikannya.

Willy terheran sikap Damar sangat menunjukan rasa ketidak sukaannya pada dirinya. Namun ia tidak terlalu menghiraukan nya Willy bukan tipe orang yang berburuk sangka pada orang lain. Ia pun segera menyusul masuk kedalam rumah, setelah melihat arloji ditangannya waktu menuju larut malam pastinya keluarga widjayanto akan segera pulang.

"Baiklah mas Suryo terimakasih banyak atas jamuannya, kami akan pulang lain kali mas Suryo yang berkunjung kerumah kami, ya mas." Ucap Sitha.

"Iya mbak, lain waktu saya dan keluarga akan berkunjung untuk menentukan tanggal tunangan putra putri kita, ya."

"Ide bagus tuh, semakin cepat semakin bagus kan. Gak sabar aku ingin nimang cucu, tapi sepertinya kamu harus menyiapkan dua tanggal yang cantik, Suryo." Memberikan kode mata, sembari melirik Willy dan Anna.

"Tentu saja semuanya akan aku atur mas, dua pengantin dalam satu acara. Giman bagus kan mas mbak?"

"Hah, siapa yang satu nya?" Tanya Angga penasaran.

Lirikan mata Suryo mengarah pada Anna yang sedang diperhatikan Willy saat ini. Angga segera ambil tindakan dengan merangkul Anna dan segera membawanya masuk kedalam rumah tanpa menunggu para tamu pergi terlebih dulu.

"Gak ada acara liat-liatan ya, Lo mau Deket langkahin dulu gue, ok brother." Mengusap kasar wajah Willy.

Semua orang tertawa melihat kelakuan Angga yang protektif terhadap Anna. Mereka berpikir jika Angga bercanda dengan tingkah nya yang membuat mereka berpikir jika Angga kakak yang baik, meskipun mereka tahu Anna hanya sekedar seorang anak gadis yang kebetulan dianggap anak sendiri oleh pak Suryo.

1
Ai Karwati
😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!