Pengorbanan seorang ibu demi pengobatan anak nya rela menjual diri.
Adakah orang yang rela membayar nya dengan harga yang sangat mahal?
Sedang kan dia hanya seorang janda.
Penasaran yuk ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gentra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
Di sebuah kamar yang sangat luas dan sangat rapih, Tertata dengan teratur dengan semua barang-barang yang ada di sana.
Seorang lelaki sedang gelisah, Entah apa yang ada di pikiran nya.
Sudah pukul tiga pagi namun belum bisa memejamkan mata, Pikiran nya jauh melayang ke mana-mana.
Di satu sisi dia tidak ingin melupakan Karina, Bagai mana pun karina adalah perempuan yang sangat jack cintai.
Di sisi lain ada rasa yang sulit di artikan, Ketika bertemu dengan mira.
Seolah menemukan Karina pada diri mira, Rasa ingin memiliki pun mulai timbul.
Rasa tidak rela jika harus berjauhan.
Hingga pada suatu hari di mana satu minggu sebelum, Acara pernikahan Jack dengan Karina.
Karina mengalami kecelakaan,Dan kecelakaan itu mengakibatkan Karina Pergi untuk selamanya.
Dari kejadian itu jack menutup diri, Karena tidak mau ada seseorang yang menggantikan posisi Karina di hatinya.
Jack sangat merasa bersalah atas meninggalnya Karina, Jika saja sa'at itu Jack mengantar Karina mungkin kejadian itu tidak akan terjadi.
Rasa bersalah selalu menghantui Jack, Selama sudah hampir lima tahun setelah meninggalnya Karina.
Jack tidak mau dekat dengan wanita manapun, Bahkan Ibunya sudah beberapa kali berusaha untuk menjodohkan dengan anak temannya.
Namun semua itu selalu di tolak oleh Jack, Dengan alasan belum bisa menerima keadaan. Jika harus ada orang lain yang mengisi hatinya.
Jack dan mira itu dua orang yang memiliki latar belakang yang sama, Yaitu sama-sama di tinggal kan oleh orang yang mereka cintai.
Mereka sama-sama tidak mau ada orang yang menggantikan orang itu di hati mereka, Namun setelah bertemu dengan mira Jack merasa ada yang aneh dengan dirinya.
Entah apa yang terjadi, Jack kadang seperti orang tidak waras jika sudah berada di dekat mira.
Apalagi sa'at melihat senyum kebahagiaan, Terpancar di wajah Zay.
Hingga tidak terasa Jack pun tertidur perlahan, Deru nafasnya mulai teratur. Pertanda sang pemilik raga sudah berada di alam bawah sadar nya.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, Mira sudah siap untuk berangkat ke kantor.
Sarapan pun sudah siap di hidangkan oleh bibi, Zay sudah duduk pertanda akan sarapan bersama pagi itu.
Mira datang menghampiri zay, Yang sudah duduk rapih menunggu dirinya untuk sarapan.
Mira pun mengisi piring Zay dengan menu sarapan pagi ini, Bibi masih sibuk merapikan peralatan bekas di pake masak tadi.
"Bi, sarapan dulu" Ajak mira terhadap Bibi, yang dari tadi masih sibuk membersihkan peralatan masak.
Yang telah di gunakan tadi untuk memasak.
"Iya, Non Sebentar lagi selesai ko, " Bibi pun menaruh ke tempat semua peralatan yang telah di cuci tadi, Bibi menuju ke meja makan. Zay dan Mira pun sudah menikmati sarapan nya.
Bibi mengisi piring nya dengan menu sarapan, "Yang banyak Bi makannya biar berisi tuh badan" Ucap mira.
"Masih pagi Non belum selera untuk makan, " Ucap bibi sambil menyuapkan makanan ke mulut nya.
Bibi memang kurang suka ketika harus sarapan pagi, Namun mira selalu memaksa bibi untuk sarapan.
"Bi,,sarapan itu lebih penting daripada harapan" Mira berkata sambil tersenyum tipis ke arah Bibi, Bibi pun ikut tertawa kecil.
Zay dan Mira sudah selesai menikmati sarapan nya, Zay kembali ke ruang tengah.
Ia menonton televisi kembali,Karena di pagi hari banyak acara televisi kesukaan anak-anak.
Sura mobil di depan rumah sudah terdengar, Pertanda yang menjemput sudah tiba.
Mira pun berpamitan terhadap Zay dan Bibi, Mira mencium kening Zay.
"Sayang,,, Mama pergi ke kantor dulu ya, Baik-baik ya di rumah sama Bibi.
" Iya", jawab zay.
Mira pun pegi meninggalkan Zay sama Bibi di rumah.