NovelToon NovelToon
Janda Muda Vs Duda Tampan

Janda Muda Vs Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:7.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Virsya eldina

Aditya Wijaya prakasa(35 tahun), atau biasa dipanggil Aditya..adalah seorang CEO tampan dan juga duda kaya raya,memiliki kecerdasan diatas rata2, Aditya adalah seorang laki - laki yg baik dan penyayang, karena masa lalu nya bersama mantan istrinya yang dulu pernah selingkuh darinya.. kini Aditya menjadi seorang yang dingin, cuek, arogan, dan tidak percaya lagi akan cinta..

Nabila sanjaya(25 tahun) adalah seorang Janda muda yang memiliki 2 orang anak,memiliki paras cantik,sangat penyayang, humoris,tegas, pekerja keras, dan baik hati..

bagaimana jadinya ya kalau si duda tampan dan cuek itu bertemu dengan Nabila si janda muda yang sangat baik hati dan penyayang itu.. akankah Aditya berubah dan percaya akan cinta sejati..

stay tune ya teman..☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virsya eldina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

" Ada apa Nabila " tanya Lula yang penasaran sejak tadi.

" Gak kenapa - kenapa mbak, tadi Pak Aditya cuma mau..hmm.. mau.. " ucap Nabila yang bingung mau jawab apa.

" Mau.. mau.. mau apa Bila " tanya Lula.

Tiba - tiba telpon berbunyi.. menghentikan pembicaraan Nabila dan Lula.

" Ada apa Pak " ucap Lula.

" Dimana Nabila, berikan telpon nya " ucap Aditya.

Lula memberikan telponnya kepada Nabila.

" Ia ada apa Pak " tanya Nabila.

" Kamu sudah lupa ya, ingat poin 1" ucap Aditya.

" Hahh..poin 1.. " batin Nabila mengingat kembali poin - poin persyaratan yang harus Nabila laksanakan.

" Oh ia pak " ucap Nabila.

" Cepat lakukan tugas mu " ucap Aditya yang kemudian menutup teleponnya.

" Ada apa Bila " tanya Lula.

" Saya disuruh Pak Aditya menyiapkan kopi untuknya mbak " ucap Nabila.

" Kan bisa suruh OB, kenapa harus kamu Bila " ucap Lula.

Nabila segera menuju ke pantry, enggan menjawab pertanyaan Lula, dan tidak ingin juga menceritakan yang sebenarnya terjadi.

" Saya ke pantry dulu ya mbak " pamit Lula.

" Kira - kira ada apa ya, aneh banget..umm ya sudah lah, nanti aja aku tanyain lagi ke Nabila " ucap Lula.

Sesampai di pantry, Nabila hanya sendiri tidak ada orang disana karena kebetulan para OB sedang bekerja.

Nabila membuka satu persatu laci, lemari dan juga kulkas yang ada di pantry itu, namun Nabila tidak menemukan kopi.

" Kok gak ada bubuk kopi ya, apa sudah habis " ucap Lula sambil memikirkan dimana dia bisa dapat bubuk kopi.

Cukup lama Nabila berfikir, Nabila tersenyum sendiri mengingat kalau di dalam tasnya ada kopi latte sachet yang ia selalu bawa.

Dan Nabila segera kembali untuk mengambil kopi sachetan itu di dalam tas nya.

" Kenapa lari - lari Bila " ucap Lula.

" Gak papa mbak " ucap Nabila buru - buru mengambil sebuah kopi sachet dan berlari lagi menuju pantry.

Lula yang melihat Nabila hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya.

" Untung aku bawa ni kopi sachet, jadi gak usah keluar dulu beli kopi " ucap Nabila sambil menuang kopi tadi ke dalam cangkir dan menuangkan air panas kedalamnya.

" Sudah siap " ucap Nabila kemudian keluar menuju ruangan Aditya.

Tok.. Tok.. Tok..

" MASUK " ucap Aditya.

" Ini Pak kopinya " ucap Nabila sambil meletakkan kopi itu di meja kerja Aditya.

" Saya permisi Pak " ucap Nabila keluar dari ruangan Aditya.

Haris terkejut melihat Nabila membawakan Aditya secangkir kopi, padahal tadi pagi Aditya sudah minum kopi karena setiap pagi jika Aditya datang, OB di sana sudah menyiapkan nya untuk Aditya.

" Ini bukan seperti kopi yang biasa aku minum " batin Aditya.

Aditya kemudian meminum kopi itu, dan betapa terkejutnya karena menurut Aditya itu adalah kopi terenak yang pernah ia minum.

*Padahal ya gaes.. itu Kopi cuma kopi sachetan yang di jual di warung - warung 😂😂**maklum Aditya kan Sultan, gak pernah minum kopi - kopi sachetan yang harga 2000 an gaes, tau nya ngopi di cafe dan juga kopi yang biasa di buat OB kantor untuknya, karena memang kopi yang di buatkan OB memang bubuk nya khusus di beli Aditya dari luar negeri*.

" Enak sekali rasanya.. pas.. " batin Aditya tersenyum sendiri sambil menikmati kopi itu "

" Maaf Tuan, sebenarnya ada apa, surat apa yang tadi Tuan berikan ke Nabila, dan kemudian tiba - tiba Nabila datang dengan membawa secangkir kopi untuk Tuan " tanya Haris penasaran.

Wajah Aditya kembali dingin karena Haris menggangu nya menikmati kopi buatan Nabila.

" Nih Ambil, segera kamu buatkan salinan nya dan berikan kepadaku, tidak usah menyuruh Lula,karena aku tidak ingin ada yang tau kecuali kamu Ris " ucap Aditya memberikan selembar kertas yang tadi di tanda tangani Nabila dan juga Aditya.

Haris mengambil kertas itu dan bingung melihat tulisan yang bertuliskan PERATURAN - PERATURAN YANG DIBUAT PIHAK PERTAMA UNTUK PIHAK KEDUA.

Setiap pagi Pihak kedua harus membuatkan kopi untuk Pihak pertama.

Siang hari Pihak kedua harus menyediakan makan siang untuk Pihak pertama.

Pihak Kedua harus datang lebih dulu ke kantor dari pada Pihak pertama.

4...

5...

dan terakhir..

Jika pihak kedua menolak dan tidak ingin melakukan peraturan tersebut, maka pihak kedua harus mengganti rugi sebesar 100 juta rupiah.

Haris yang melihat surat itu terkejut dan coba memahami maksud Tuan nya ini.

" Nanti coba aku tanyakan ke Nabila " batin Haris, Haris enggan menanyakan kembali kepada Aditya karena tidak ingin membuat Tuan nya itu marah.

" Baik Tuan " jawab Haris kemudian keluar ingin menyalin surat yang di berikan Aditya tadi kepadanya.

" Tunggu.. " panggil Aditya kepada Haris.

" Ada apa Tuan " tanya Haris.

" Suruh wanita bodoh itu kesini " ucap Aditya.

" Pasti yang di maksud Tuan itu Nabila " batin Haris.

" Baik Pak Akan saya panggilkan " jawab Haris.

Haris keluar dari ruangan membawa kertas tersebut.

" Nabila, kamu di panggil Pak Aditya " ucap Haris.

" Oh ia Pak, saya segera kesana " jawab Nabila bangkit dari duduknya langsung menuju ke ruangan Aditya.

" Pak Haris, tunggu Pak " ucap Lula.

" Ada apa Lula " tanya Haris.

" Bapak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan Nabila dan Pak Aditya " tanya Lula.

" Saya juga tidak tau Lula, memang ada yang aneh hari ini dengan Tuan Aditya, tapi Tuan tidak menceritakan apa - apa kepada saya Lula " ucap Haris.

" Oh ya sudah kalau begitu Pak " ucap Lula kecewa karena tidak bisa mendapatkan informasi mengenai Nabila dan Aditya.

Haris pergi meninggalkan Lula untuk menyalin kertas yang tadi di berikan Aditya kepadanya, sedangkan Nabila sudah masuk kedalam ruangan kantor Aditya.

" Ada apa Bapak memanggil saya " tanya Nabila.

" Siapa yang buat kopi ini " tanya Aditya.

" Nih orang pikun atau apa ya, bukannya dia sendiri yang nyuruh aku buatin kopi tapi kenapa malah tanya lagi siapa yang bikin, aneh.. " batin Nabila.

" Ia saya sendiri Pak, rasanya enakk kan Pak " ucap Nabila sambil tersenyum.

Aditya mematung, jantungnya berdetak tidak karuan lagi melihat senyuman Nabila. Tapi kemudian Aditya cepat tersadarkan dan berusaha menormalkan lagi jantungnya yang berdetak begitu cepat.

" Biasa aja, gak usah senyum - senyum gitu " ucap Aditya dingin.

Nabila yang awalnya senang kemudian cemberut mendengar ucapan Aditya.

" Kalau enak bilang aja Pak, gak usah sok - sok jaim gitu " ucap Nabila berbicara santai ke Aditya seperti tidak menganggap bahwa sekarang Aditya adalah CEO atau pemilik perusahaan tempat ia magang sekarang.

" Berbeda sekali, ini kan kantor, dia masih bisa berbicara santai kepada ku, apa dia tidak takut dengan ku " batin Aditya yang terkejut melihat Nabila masih berbicara santai dengannya, seperti menganggap Aditya seorang teman.

" Kamu tadi bicara apa " ucap Aditya berpura - pura tidak mendengar.

" ehh.. tidak.. tidak Pak.. saya tidak berbicara apa - apa " ucap Nabila yang sadar seharusnya tidak berbicara santai seperti itu kepada Aditya.

" Kopi yang kamu buat ini biasa aja, cuma seperti ada yang berbeda dengan buatan OB yang biasa membuatkan saya kopi " ucap Aditya.

" Oh itu Pak, jadi tadi di pantry saya cari - cari bubuk kopi cuma gak ketemu Pak,mungkin sudah habis Pak. makanya saya tadi lama buatkan bapak kopi, terus saya baru ingat kalau saya ada bawa bubuk kopi di tas jadi saya bikinkan buat bapak " ucap Nabila menjelaskan secara detail kepada Aditya.

" Pantas saja rasanya berbeda " batin Aditya.

" Kamu juga suka minum kopi " tanya Aditya.

" Ia saya suka Pak, setiap hari saya selalu minum kopi " ucap Nabila.

" Oh ia Bapak memanggil saya hanya untuk menanyakan itu kan Pak, kalau sudah saya permisi dulu Pak soalnya kerjaan saya masih banyak " ucap Nabila.

" Ya sudah pergi sana " ucap Aditya dingin.

Nabila pun segera meninggalkan ruangan kantor Aditya.

***Bersambung...

Terima kasih ya para readers setia ku yang udah like dan comment, jangan lupa tetap stay tune.. 😍***

1
Icha Arios
secepatnya buat adit ngaku cinta ke nabila jangan lama lama
ira rodi
jangan sampe nanti cari kerjaan di bar lagi...
ira rodi
nanti nabila mulai pinjam di aditya uang...kenapa gak relakan saja rumah itu....mau bagaimana lagi...daripada ngutang...
ira rodi
pasti nanti nabila terjatuh trs ditolong aditya dan mereka berpelukan....
ira rodi
lebay...
ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•
weh, parkseok joon
ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•
sama
ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•
cantik, imut
ENDAH_SULIS
jelas aja pas orang sachet 🤣🤣
ENDAH_SULIS
basi wkkwk ..pasti tabrakan
ENDAH_SULIS
apa hanya aku yg gak suka opa Korea...🥺lebih suka yg berkulit coklat badan sixpack dan berewok gtu🤣
indah
Bagus cerita ny Thor..
Semngat baru komen di bab ini soalny keasikan baca😅
nana supriyatna
Lumayan
Cantika Ahtania
cantik banget
🌺°•▪︎MaMia Elf °▪︎•°🌈💦🌟
Sbnrnya bagus ceritanya tp pusing baca tulisannya byk typo EYD jg awur²an
Smga saja semakin kebelakang semakin bagus dlm penulisannya🙏
🌺°•▪︎MaMia Elf °▪︎•°🌈💦🌟
nama orang huruf pertama harusnya pake huruf besar
Hani P Hani
dasar adit bucin
Beas Manis
bagus ceritanya
Uji Winarti
pura" aja nich aditya
Uji Winarti
ternyata sama" suka niye,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!