BENIH TARUHAN

Kehidupan terus saja berjalan dengan cepat.

Tak terasa sudah enam tahun berlalu.Kehidupan seorang perempuan yang bernama Leka Ayu Nugraha kini sudah berubah menjadi seorang ibu dari dua anak kembar nya. Dua anak yang sudah melewati hari harinya bersama sang ibu dari dalam kandungan ibunya yang tumbuh begitu sehat dan kuat serta tidak pernah menyusahkan.

Mungkin karena mereka tahu ibunya sedang berjuang untuk mereka dan kini mereka berumur lima tahun.Anak pertamanya yang di beri nama Elang Jaungga dan Aurora Aglasta

Mereka anak yang aktif dan sangat pengertian. Selama dua tahun ini Leka bekerja di sebuah perusahaan di bidang eksport.Di kota dimana Leka tinggal perusahaan itu sendiri adalah perusahaan cabang atau anak perusahaan "DIPTA Group"

yang bergerak di bidang Manufaktur dengan banyak bidang.

"Bundaaaa,!!" seru bocah cantik dengan bandana strawberry di kepalanya.

"Jangan lari-lari Aura !!" teriak sang bunda yang masih sangat terlihat muda.

"Bandel banget sih kalau di bilangin." ucap anak laki-laki yang berjalan cepat di belakang anak perempuan itu.

"Kamu kan Burung,kenapa kok lama jalannya ," cibir si bocah perempuan itu pada saudara laki-lakinya itu.

"Burung-burung aku ini Abang kamu, seenaknya saja manggil." ucap bocah bernama Elang yang kesal pada sang adik.

"Aisssttt...kita beda cuma lima menit ya Burung," ucap Aurora yang tak mau kalah.

"Aura,nggak boleh gitu sama abang..kalian harus akur dan saling jaga." ucap Leka pada dua anak kembar nya.

" Baik bunda." jawab kedua bocah itu dan mengikuti langkah sang bunda ke arah motor yang terparkir didepan rumah.

Kedua bocah itu pun akhirnya naik motor matic milik Leka.Aurora di depan dan belakang ada Elang.

Dengan perlahan motor itu pun melaju di jalanan perkampungan yang lumayan padat penduduk.Sekolah dua bocah itu tak jauh dari rumah.Biasanya jika keduanya pulang akan di jemput mbok Tun yang biasanya setelah selesai di ladang.

"Sampai !!" seru dua bocah itu.

Keduanya turun dari motor dengan perlahan.

"Bang Elang jagain adeknya yaa..,Aura juga jangan bandel,nurut sama Abang ." ucap Leka menasehati dua bocah penyemangat hidupnya.

"Iya bunda." jawab keduanya.

Mereka pun menyalami tangan sang bunda untuk melangkah ke dalam sekolah.

Sosok Elang adalah bocah yang sangat mengerti posisinya untuk bunda dan adiknya.Elang sosok laki-laki yang sangat dibilang mandiri.Karena keadaan memaksa dirinya menjadi kuat dan tanpa sadar anak itu seperti dewasa sebelum waktunya.

Setelah selesai mengantarkan kedua anaknya akhirnya Leka menuju tempat dia bekerja.

Butuh empat puluh lima menit dia menuju tempat kerjanya.

Sampai di tempat kerjanya dia memarkirkan kendaraan nya diparkiran khusus karyawan.

"Leka..!!" panggil seseorang.

"Lukman,baru sampai juga?" tanya Leka seraya melepaskan helm yang ada di kepalanya.

"Iya,kita bareng masuknya." ujar Lukman segera mendekati Leka.

Saat mereka jalan beriringan ada seseorang yang tiba-tiba memanggil mereka.

"Leka,Lukman,tungguin aku !!" teriak seseorang yang lari ke arah mereka.

"Lho Ranti,baru sampai juga to,tak kirain kamu dah di dalam." ujar Leka pada sahabatnya yang ada di kota yang sekarang dia tempati.

"Aku kesiangan'e,lah wong ibu ku sibuk buat pesenan kue semalam." terang Ranti.

"Kayaknya lagi ada orderan besar Yo?"tanya Leka.

"Ndak juga, kebetulan..dapet pesenan dari orang kelurahan."jelas Ranti.

"Apapun itu yang penting kita harus selalu bersyukur."ujar Leka.

"Eh iya,besok long weekend..kalian sudah punya acara belum?" tanya Ranit pada Leka dan Lukman.

Keduanya menggelengkan kepalanya.

"Gimana kalian ikut aku," ajak Ranti.

"Mau ngajak kemana,anak ku dua yang jelas mereka butuh quality time sama aku di hari libur."

"Ya sudah,ajak anakmu gimana?"

"Mau kemana memangnya?" tanya Leka

"Anakku nggak biasa aku bawa jauh soalnya." lanjut Leka.

"Wahhh..padahal kerjaan kita mau Adain gedering ke Jakarta selama tiga hari lho." ujar Ranti.

"Kamu kata siapa?" tanya Lukman

"Kata mandor sih," Jawab Ranti.

Leka mendengar kota yang penuh luka untuknya dia terdiam.Untuk kembali kesana belum ada keberanian.Apalagi dia takut akan nantinya bertemu dengan masalalunya.Sungguh Leka belum sanggup.

Saat diruangan kerja akhirnya mereka terpisah.Leka dan Ranti menuju tempat packing dan Lukman ke kantor.

Pekerjaan Leka di bagian packing untuk produk Ekspor sebuah produk makanan Frozen.

Pekerjaan nya lumayan ringan namun penuh ketelitian.Dia bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan di pabrik itu.Selama hamil dia hanya belajar menjahit pada mbok Tun dan setelah bisa dia bekerja sebagai penjahit di konveksi yang dekat dengan kediamannya.

Saat ini mbok Tun pun masih bekerja disana namun,baru akan berangkat setelah ke kebun yang mereka miliki.Mang Udin yang punya usaha sayur mayur dan juga memiliki ternak,serta beberapa kolam ikan.

Sebenarnya Leka tak kekurangan jika tidak bekerja di pabrik namun,dia pun harus memiliki anggaran pendidikan yang besar untuk dua anaknya karena memang dia seorang single mom yang di tuntut untuk membiayai dua anaknya.Kalaupun dia menikah dia tak mau anaknya tergantung pada suaminya dan tak ingin dianggap menumpang hidup.

Dia paham betul akan posisinya dan tanggung jawabnya.Dia ingin anaknya tak ada yang menghinanya atau dia dibilang menumpang hidup pada suami.Bisa jadi keluarga suaminya mengungkit-ungkit apa yang mereka berikan atau setidaknya merendahkan harga dirinya.

Dia bisa berkaca pada ibu tirinya.Bagaimana dia yang tidak punya perasaan yang hanya bisa minta uang dan menghamburkan nya .Padahal sebagian harta papanya adalah hak dia yang di wariskan ibunya pada dia.

Bagaimana bisa dia tahu,memang saat ini dia tak terhubung langsung dengan sang papa namun dengan kebiasaan mang Udin yang ternyata sudah dapat wasiat dari ibu dari Leka jika sesuatu terjadi mang Udin bisa hubungi pengacara almarhumah Ibu kandung Leka.Karena enam puluh persen dari usaha yang di bangun oleh papa Leka milik Mama Leka dan setiap hari akan terus di transfer untuk masuk ke rekening mama Leka.

Hardi pun tak bisa mengambil sepeserpun apa yang jadi hak almarhum istrinya atau hasil dari segala yang didapat perusahaan itu.

Jadi sebenarnya Leka keluar dari rumah papanya tidak dengan tangan kosong,dia membawa sebagian harta dari almarhum mamanya.Namun,ibu tiri dan juga saudara tirinya tidak tahu dan mereka anggap Leka terusir begitu saja.

Jam lima sore seperti biasa Leka keluar dari wilayah pabriknya dan langsung menuju jalan pulang.Dia seperti tak ada beban namun, kisah masalalu membaut dirinya belum bisa tidur tenang.