Alya diculik dan dipaksa menikah dengan CEO kejam bernama Rangga yang merupakan musuh terbesar kakak laki lakinya yang bernama Arya.
Rangga menikahi dan menyiksa Alya, agar Arya sang kakak menderita dan merasakan apa yang Rangga rasakan dulu saat melihat adiknya yang bernama Adinda yang berstatus kekasih Arya meninggal bunuh diri dengan terjun ke sungai setelah melihat perselingkuhan Arya dengan kekasih Rangga sendiri yaitu Soraya.
Mampukah Alya bertahan dalam siksaan yang terus diberikan Rangga padanya?
Mampukan Arya membebaskan Alya dari kekejaman Rangga?
Update Setiap hari
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Arya (part 2)
Sebulan telah berlalu.
Alya semakin menunjukkan kemajuan sikap dalam hidupnya. Seperti sore ini, saat Rangga baru pulang bekerja.
"Sayang, sudah pulang, ya?" Alya menempel di lengan Rangga.
Rangga tersenyum. "Kenapa?" Mencubit pipi Alya gemas.
"Tidak apa-apa, hanya kangen saja."
"Ya sudah, ayo masuk." Rangga hendak melangkah namun dicegah Alya.
"Kenapa lagi?" tanya Rangga heran.
"Aku ingin mencium tanganmu, aku juga ingin melambaikan tangan dan menyambutmu di depan pintu itu." Alya menunduk sedih.
"Baiklah Nona Muda, permintaanmu akan ku kabulkan, mulai sekarang kau bisa mengantar dan menyambutku melewati pintu rumah ini."
Alya sangat senang karena akhirnya bisa keluar saat mengantar dan menyambut Rangga. Mereka pun segera berjalan menuju ke kamar.
Namum tiba tiba, mereka dikejutkan dengan teriakan yang memanggil nama Alya dari luar. Ada sosok yang mencoba masuk melewati gerbang rumah Rangga. Mereka pun melangkah keluar untuk melihat siapa yang datang.
Saat sudah di luar, mereka pun terkejut melihat sosok itu adalah Arya yang sedang dipegangi oleh para pengawal untuk tidak masuk mencoba memanjat pagar.
Bagus, ini kesempatanku membuat Arya hancur.
"Biarkan dia!"
Perintah Rangga langsung membuat pengawal membiarkannya masuk ke dalam halaman rumahnya.
Arya berlari mendatangi kakaknya.
"Alya, apa kau baik baik saja?"
Arya ingin memeluk Alya, tapi pengawal Rangga menghalanginya.
"Aku baik baik saja, Kak." Alya mengangguk pelan.
"Rangga, lepaskan adikku. Aku mohon biarkan aku membawanya, jangan siksa dia lagi." Arya terpaksa melemah agar bisa membawa Alya pergi.
"Kak, aku bahagia di sini, dia memperlakukan aku dengan baik. Dia sangat mencintaiku, Kak. Dan aku juga mencintainya."
Kata kata Alya membuat Arya dan Rangga sama-sama terkejut namun dalam ekspresi yang berbeda. Jika Arya memperlihatkan raut wajah penuh kekecewaan, lain halnya dengan Rangga yang memperlihatkan raut wajah penuh kemenangan.
Akhirnya kau mengakuinya, Nona Muda.
"Tidak, aku yakin itu hanya akting saja, Alya. Aku tau siapa dia. Dia tidak benar-benar mencintaimu. Dia hanya ingin membuatmu tetap jauh dariku!" Arya seperti bisa membaca pikiran Rangga.
"Tidak, Kak, aku percaya padanya. Dia tidak mungkin melakukan hal itu. Aku mohon, Kak, aku akan tetap bersamanya." Alya mencoba meyakinkan Arya.
"Bagaimana kalau pada akhirnya dia hanya mempermainkamu saja? Bagaimana kalau suatu hari dia meninggalkanmu? Apa kau akan tetap bilang dia orang baik?" Arya mulai memprovokasi sang adik agar mempercayai ucapannya.
"Itu tidak mungkin." Alya menepis kata kata Arya.
"Alya apa maksudmu?" Arya tidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya.
"Dia sangat mencintaiku, dia tidak akan meninggalkanku. Aku yakin dia suami yang setia pada sumpah pernikahan kami." Alya mulai meneteskan air matanya.
"Tapi aku tidak bisa jika harus melihatmu bersamanya, Alya!" Arya hendak memegang tangan Alya namun dicegah lagi oleh pengawal.
"Aku mohon, Kak, izinkan aku bersamanya. Aku akan bahagia bersama orang yang aku cintai."
"Alya, aku mohon." Arya terus mencoba.
"Maafkan aku, Kak, aku tidak bisa ikut denganmu meskipun suamiku mengizinkannya. Aku ingin berbakti pada suamiku." Alya menunduk.
Arya tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Adiknya sendiri memilih bersama Rangga dari pada dirinya.
"Maafkan aku, Kak." Alya perlahan berbalik dan masuk ke dalam rumah.
Arya meneteskan air mata dan Rangga tersenyum penuh kemenangan.
"Maaf, Arya, sepertinya dia lebih nyaman bersamaku dari pada bersamamu, kita akan lihat bagaimana akhirnya. Dan kata katamu tadi. Semuanya benar." Rangga tersenyum dan masuk ke dalam rumah.
Arya berjalan keluar dengan langkah gontai, dia menghapus air matanya. Sorot matanya menunjukkan kekecewaan yang sangat besar pada sang adik dan dendam yang membara pada sang musuh bebuyutan.
olahraga 🍍🍍🍍 nanas ya Alya duuuh kamu polos banget hhhhh
nah kan udah mengakui kamu jatuh cinta rangga
jantungku tidak aman kak setiap part bikin jantung berdesir & merinding