adelia kamila wanita berusia 23 tahun yang sudah menyandang status janda karena ditinggal suami yang baru satu jam menikahinya
kisah cintanya yang berakhir tragis saat baru sah menyandang status sebagai istri. dia bertekad untuk tidak lagi mengenal laki-laki lagi dalam hidupnya setelah apa yang menimpa dirinya
namun siapa sangka hujan badai telah berlalu kini munculah pelangi begitupun kisah cinta sejatinya datang
bermula pertemuan tak sengaja dengan niko sanjaya. siapa sangka adelia menemukan kembali rasa yang telah lama tak bertuan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 28
"pagi pak, pagi om" adel sudah kembali ceria seperti biasanya
masalah yang dilaluinya sudah sangat mendarah daging bagi adel hingga tak lagi menjadi sakit yang mebyebabkanya lemah
"pagi!" hanya ferdi yang menjawab sementara niko acuh tak acuh
dan berlalu begitu saja dari hadaoan adel tanpa menoleh sedikit pun
ada rasa benci dibatin niko. kenapa orang yang sudah bersuami bersikao seolah dia belum punya pasangan
hal itu yang membuat niko berfikir adel bukanlah orang yang tepat untuk membuat niko tertarik.
**
"ayo persiapakan dokumen keuangan minggu ini, sebentar lagi kita akan rapat dengan CEO kita" ajak sita teman satu ruangan dibagian keuangan bersama adel
"baik kak!" adel yang baru tiba meletakan tas yang dibawanya dan merapihkan dokumen yang sudah dia kerjakan kemarin
"siap?" tanya sita
"nervous dikit kak!" ucap adel
"ngga apa apa dulu aku juga gitu, nanti lama lama biasa" ucap sita
keduanya masuk ke ruangan rapat yang sudah ada beberapa orang yang hadir
semua saling bertegur sapa karena dimomen inilah para karyawab berkumpul dari semua bidang pekerjaanya
"kita mulai rapat minggu ini dengan laporan dari bagian hrd terlebih dulu!" ferdi membuka rapat yang disampingnya ada pria tampan yang duduk manis mengunggu hasil laporan bawahnanya
" Pak niko serem ya kalau lagi rapat tapi tampannya kebangetan" bisik sita
adel yang mendengar nama niko seketika mencari dan tepat saat adel menemukan niko hal yang sama terjadi niko juga sedang mengarah pada adel
keduanya saling bertatap mata dan niko segera mengalihkan Pandangannya agar tak terlihat jika sedang menatap adel
"ngapain dia ikut rapat kak?" tanya adel polos
"maksudnya siapa? pak niko! dia Pemilik gedung dan Mall ini" ucap sita menjelaskan pada adek yang masih sangat polos
darah adel berdesir selama ini dia begitu santai berbicara pada niko, bahkan bosnya dikasih makan tempe oleh adel
"mampus nih aku!" ucap adel menggumam
"kenapa del?" tanya sita penasaran
"engga kak!" adel tak berani bercerita
kini giliran adel yang menyampaikan laporanya. dengan dibantu oleh sita adel mempresentasikan laporannya dengan baik
hingga banyak yang kagum dan tak sadar niko pun tersenyum
hal yang jarang ditemui pegawainya. saat diluar niko bisa sangat ramah atau banyak bicara
tapi dikantor aura serem dan tegas yang selalu dia tampilkan
rapat diakhiri oleh lapiran adel, niko menjelaskan beberapa tujuan pemasaran untuk satu bulan kedepan dan juga beberapa solusi atas hal yang terjadi selama satu minggu terakhir
niko lebih dulu meninggalkan ruang rapat dan disusul oleh ferdi.
para pegawaipun mengikuti kembali keruang kerja masing masing
begitupun dengan adel, adel kesal merasa dibohongi oleh kakak adik yang menjadikannya teman tapi tak jujur
karena banyak pr dari rapat yang baru saja dilaksanakan adel segera mengerjakan dengan serius menatap layar komputer hingga tak sadar ada yang masuk keuangannya
"siang pak!" sapa sita
adel yang kaget langsung beranjak dari kurisnya. melihat siapa yang datang
"siiii siang pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya adel
biasa adel memanggilnya om kini panggilannya menjadi pak
"bisa ikut saya, saya ada perlu" ucap niko tanpa ragu
"baik pak! kak aku pergi dulu" pamit adel sopan
sita mengangguk mengiyakan. mana bisa dia nenahan jika yang punya kantor yang langsung datang
adel mengikuti langkah kaki niko yang pangjang dengan setengah berlari
"kita mau kemana om eh maaf pak!" tanya adel penasaran
"saya perlu ngobrol urusan pribadi denganmu!" niko masuk kedalam lift dan pintunya ditahab menggu adel ikut masuk