NovelToon NovelToon
Getot Darjo

Getot Darjo

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Dendam Kesumat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: ihsan halomoan

Dalam menimba ilmu kanuragan Getot darjo memang sangat lamban. Ini dikarenakan ia mempunyai struktur tulang yang amburadul. hingga tak ada satupun ahli silat yang mau menjadi gurunya.

Belum lagi sifatnya yang suka bikin rusuh. maka hampir semua pesilat aliran putih menjauh dikala ia ingin menimba ilmu kanuragan.

Padahal ia adalah seorang anak pendekar yang harum namanya. tapi sepertinya pepatah yang berlaku baginya adalah buah jatuh sangat jauh dari pohonnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ihsan halomoan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ditelan Udhet

Beberapa penyergap yang berhasil melarikan diri menyaksikan dengan ngeri bagaimana Udhet, dengan keganasan yang tak tertahankan, mencabik-cabik kedua rekan mereka. Mereka membeku dalam kengerian saat gigi tajam Udhet merobek tubuh kedua penyergap itu menjadi bagian-bagian mengerikan, sebelum akhirnya Udhet menelannya tanpa sisa.

Darah segar membasahi tubuh Udhet usai santapan mengerikannya. Ia kemudian mendekati Getot yang masih terbaring lemah, tubuhnya berdenyut-denyut menahan sakit.

"Aduh...untunglah kau datang, Udhet. Terima kasih sekali lagi, sahabatku..." lirih Getot di antara ringisan kesakitannya.

"Grokk grokkk grokk.....!!!"

Namun, alih-alih menolong, lidah Udhet justru menyambar ke arah Getot dengan kecepatan kilat.

Sleppet

Buggg

"Waaa....!!"

Gedebrug

Getot terlempar membentur pohon dengan keras, lalu jatuh terjerembap ke tanah dalam kondisi pingsan dan mengenaskan.

Udhet menghampirinya, menyeret tubuh tak berdaya Getot dengan lidahnya kembali ke dalam gua melalui lubang yang sama di tanah tempat ia muncul sebelumnya.

Keesokan harinya...

Getot mengerjap, membuka matanya perlahan. Namun, pandangannya terasa janggal. Dunia di sekelilingnya tampak terbalik, termasuk sosok Udhet yang sudah berada tepat di hadapannya.

Kepalanya berdenyut hebat. Namun, sesaat kemudian, ketika pandangannya terangkat ke atas, Getot tersentak menyadari bahwa kakinya terikat, dan tubuhnya tergantung terbalik.

"Hei, Udhet! Mengapa kau menggantungku terbalik seperti ini? Lepaskan aku...!!!!"

"Grokkk"

"Kau menghukumku??"

"Grokkk"

"Ya, tapi bukan begini caranya! Kepalaku pusing...kau tahu 'ulet badak' kan??"

Getot mulai meronta, namun ia kembali tersadar. Tubuhnya terikat kuat oleh lilitan tali yang terbuat dari akar pohon yang kokoh.

"Sialll...aku tidak bisa melepaskannya!"

"Hei, Udhet! Sampai kapan aku akan seperti ini? Kau ingin aku mati, ya? Kalau begitu, makan saja aku sekarang! Cepat...makan aku! Lebih baik mati daripada tersiksa seperti ini....!!!!"

Permintaannya tak terduga itu ditanggapi Udhet. Lidahnya menjulur cepat, menyambar tali yang menggantung kaki Getot, dan dalam sekejap, tali itu putus.

Getot, yang tak menyangka reaksi Udhet, meluncur jatuh ke bawah dengan kepala membentur tanah terlebih dahulu.

"Waaa..."

Brugggg

"Arghhhhh...alamakkk....hancur kepalaku!"

Udhet belum selesai dengan 'hukumannya'. Saat Getot masih meringis kesakitan, lidahnya kembali menjulur, melilit kaki Getot dengan kuat. Kemudian, ia mulai menarik Getot menuju mulutnya.

"Hei, kau mau apa? Hei....lepaskan, Udhet! Lepaskaaan..!!"

"Grokkk grokk"

"Hah?? Kau ingin memakanku??"

"Tidak, Udhet... Aku tadi hanya bercanda...tolong lepaskan aku...jangan makan aku....to to tolooooongg....!!!"

Namun, Udhet tak menggubris rintihan Getot. Ia terus menarik Getot mendekat ke mulutnya. Getot meronta sekuat tenaga, tak sudi mati di dalam perut monster itu.

Sia-sia. Udhet memang berniat menelannya hidup-hidup, bukan untuk mencabik-cabiknya, melainkan untuk memberinya pelajaran yang tak terlupakan. Di dalam perutnya, Udhet telah menyiapkan ruang dengan udara yang cukup agar Getot tetap hidup.

Kini, tubuh Getot telah tertelan hampir seluruhnya, hanya menyisakan kepalanya di dalam mulut Udhet.

"Ahhhh...akhirnya aku memang akan mati. Aku sudah lelah. Ayah...Ibu...kita akan berjumpa lagi...tunggu aku. Sebentar lagi aku datang."

Sengaja Udhet memberikan kesempatan terakhir bagi Getot untuk mengucapkan kata-kata perpisahan sebelum ia benar-benar menelannya bulat-bulat. Setelah dirasa cukup, Udhet pun menelan Getot sepenuhnya.

Getot merasakan tubuhnya tertarik paksa ke dalam kegelapan. Kepalanya terhimpit kuat, namun ia masih sempat melihat setitik cahaya yang berasal dari mulut Udhet.

Perlahan namun pasti, titik cahaya itu lenyap, digantikan oleh kegelapan total. Getot terus tersedot semakin dalam, napasnya mulai tercekat saat seluruh tubuhnya tertekan di dalam usus yang sempit.

Ia tak mampu lagi menarik napas karena himpitan yang begitu hebat. Instingnya memberontak, namun tiba-tiba tubuhnya merasakan kelapangan kembali. Udara segar seolah mengisi paru-parunya, melegakan. Akan tetapi, kegelapan pekat masih mengurungnya.

"Di mana aku...?"

Getot meraba-raba lingkungan sekitarnya dengan panik. Sentuhannya tiba-tiba mengenai permukaan yang kenyal dan berbentuk—wajah dan tubuh seseorang.

"Huaaaahhh...!!"

"Ternyata... tubuh seseorang! Jangan-jangan...? Ya, aku yakin! Aku berada di dalam perut Udhet. Dan tubuh ini pasti kedua penyergap yang dilahapnya. Tapi... mengapa aku masih hidup? Dan aku masih bisa bernapas?"

Saat ia masih bergumam seorang diri, tiba-tiba perut di sekitarnya bergejolak hebat. Ternyata Udhet sedang bergerak liar, membuat Getot terombang-ambing dan berbenturan dengan mayat-mayat di dalam perut mengerikan itu.

"Wooooyyy, ulet badak! Hentikan, ba****t! Kau mengaduk-adukku bersama mayat! Bajingan kau, ulet laknat! Keluarkan aku dari sini...!!!"

Udhet mendengar jelas teriakan panik Getot dari dalam perutnya. Namun, ia berniat untuk 'menginapkan' Getot semalam suntuk sebagai hukuman yang tak terlupakan.

Kemudian, ide jahil Udhet kembali muncul. Ia kembali menggeliat tak terkendali, membuat Getot kembali terombang-ambing di antara sisa-sisa makanan busuk dan mayat-mayat yang memuakkan.

"Wooooyyyy, hentikaaann... Udheeettt... kau memang sengaja menyiksaku dan membiarkanku hidup dalam perutmu! Bajingaan kau, ulet laknaatt...!!!"

Malam pun menyelimuti.

Hawa dingin menusuk tulang Getot. Bau amis darah bercampur dengan aroma busuk yang menyesakkan memenuhi rongga perut Udhet, membuat Getot beberapa kali memuntahkan cairan pahit.

Tubuhnya terasa semakin lemah. Rasa haus dan lapar mencengkeram perutnya dengan hebat.

"Ini lebih buruk daripada mati... Sungguh malang nasibku. Sepertinya penderitaan betah sekali menempel dalam takdirku. Entah kapan ia akan pergi..."

Keesokan harinya...

Udhet merayap keluar dari gua. Ia sengaja melakukan ini dengan tujuan untuk memuntahkan Getot dan membiarkannya menghirup udara segar setelah 'pengalaman' mengerikan itu.

Sementara di dalam perut, Getot sudah menyerah pada nasibnya. Ia menggigil hebat, merasakan setiap tulangnya remuk redam.

Namun, tiba-tiba perut Udhet kembali bergejolak. Getot merasakan dirinya tertarik kembali ke dalam usus yang sempit. Ia pasrah, tak lagi memiliki tenaga untuk memberontak.

Dalam benaknya, ia berpikir sedang dicerna dan sebentar lagi akan keluar dalam bentuk kotoran yang menjijikkan.

Namun, dugaannya salah. Ia kembali melihat setitik cahaya yang perlahan membesar. Kini, ia menyadari bahwa dirinya telah kembali berada di dalam mulut Udhet.

"Ternyata... aku akan dimuntahkan..."

Seketika, ia sudah terlempar ke alam terbuka, menghirup udara segar meskipun tubuhnya masih menggigil lemah dan berlumuran lendir hijau yang menjijikkan.

Meskipun demikian, hatinya dipenuhi kelegaan yang tak terhingga. Ia selamat keluar dari perut Udhet. Tak lama kemudian, kesadarannya pun menghilang.

Malam kembali tiba.

Getot membuka matanya dan mengamati sekeliling. Ternyata ia sudah berada di dalam kamarnya yang nyaman. Ia bangkit dan melihat berbagai macam buah segar telah tersedia di sampingnya. Tanpa ragu, ia melahapnya dengan rakus.

Namun, dasar Getot memang tak pernah belajar dari pengalaman. Tiba-tiba, sebuah ingatan melintas di benaknya.

"Tuak... oh, tuak yang kugantung di pohon bersama buah naga... aku harus ke sana sekarang juga! Aku butuh tuak...!!"

1
asta guna
sekedae saran. klo mau menyisipkan sejarah mungkin asisi chanel bisa jd rujukan.
agak ganjil disaat keturunan demak bertamu di mataram. krn setelah demak runtuh masih ada pajang Arya Penangsang kemudian Jipang joko tingkir.
IHS🇲🇨🇲🇨: sultan agung kan mataram islam kang?
asta guna: apalagi maksud author mataram kuno . jelas beda jaman. mataram kuno selesai abad 12 ditandai Majapahit berdiri. dan mataram islam muncul setelah pajang runtuh
total 2 replies
asta guna
getot bukan pahlawan dan membunuh penjahat itu harus.. jangan jd pecundang yg akan mendapatkan masalah dihari kemudian dr org yg sama.
Andi Suliono
tambah Thor up nya
asta guna
Marta guna gak guna hahaah
asta guna
getot kan belum belajar ilmu pedang ya
IHS🇲🇨🇲🇨: belum bang. dia hanya menggunakan kecepatan dan adaptasi jurus tapal bantam
total 1 replies
asta guna
hahaha saya suka saya suka
asta guna
saatnya pasukan tengkorak menebar teror. biar para penjahat itu tau rasanya terjebak di sarang sendiri..
asta guna
saatnya panen nyawa plus harta
asta guna
ini menarik. disaat musuh menganggap getot akan memukul, dan siap menagkis eh ternyata malah menyedot. 2ilmu yg di mix akan membuat musuh kelimpungan
asta guna
pertunjukan seni membunuh
asta guna
sebat dulu
asta guna
klo, menyelamatkan seseorang yg teraniaya. wajib hukumnya.. pecahkan biji kembarnya, biar kapok
asta guna
setuju. jangan jd pahlawan gak penting
asta guna
nah gitu., tanpa ampun
asta guna
kerahkan pasukan tengkorak mu tpt, cabut nyawa anak buah musuhmu dan itu akan memecah konsentrasi sekaligus emosinya terpancing. dg amarah musuh akan menyerang dg membabi buta. dan saat itu kamu bisa bermain seni membunuh. hahaha
asta guna
patahkan batang leher para begundal
asta guna
awas jangan jadikan tokoh beban jd pasangan MC
asta guna
bukna pak kades tp ki Demang. kan ini setingan zaman dahulu
asta guna
benar... itulah sifat dasar manusia. hanya keuntungan yg merubah sikat seseorang. asu og.
asta guna
mengampuni musuh hanya akan menimbulkan masalah dikemudian hari. catat itu jo darjo. jangan jd pendekar naif yg berujung kerepotan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!