NovelToon NovelToon
CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ramanda

Karena pertempuran antar saudara untuk memperebutkan hak waris di perusahaan milik Ayahnya. Chairil Rafqi Alfarezel terpaksa harus menikahi anak supirnya sendiri yang telah menyelamatkan Dirinya dari maut. Namun sang supir malah tidak terselamatkan dan ia pun meninggal dunia setelah Chairil mengijab qobul putrinya.

Dan yang paling mengejutkan bagi Chairil adalah ketika ia mengetahui usia istrinya yang ternyata baru berusia 17 tahun dan masih berstatuskan siswa SMA. Sementara umur dirinya sudah hampir melewati kepala tiga. Mampukah Ia membimbing istri kecilnya itu?
Yuk ikuti ceritanya, dan jangan lupa untuk memberikan dukungannya ya. Seperti menberi bintang, Vote, Like dan komentar. Karena itu menjadi modal penyemangat bagi Author. Jadi jangan lupa ya guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ISTRI KECILKU SEDANG MERAJUK.

Widiya tampak begitu kesal pada Chairil. Setelah mendengar kata-katanya ketika melihat kepergian teman-temannya. Makanya ketika Chairil memegang tangannya langsung ditepis oleh Widiya. Lalu ia pun langsung masuk kedalam rumahnya. Bahkan ia tak menghiraukan perkataan Chairil lagi.

Melihat istrinya yang pergi begitu saja, timbullah rasa penyesalan, didalam hati Chairil. Karena telah dibutakan oleh rasa cemburunya. "Haiis... Istriku Kayaknya marah sama guakan? Haiiis... Ini semua gara-gara mulut gua sih, ngomong yang enggak-enggak. Jadinya dia marah bangetkan?" Gerutunya didalam hati. Dengan tatapan mengarah ke pintu rumah Widiya.

"Aah... Tapi syukurlah, walaupun dia marah sama gua, tapi tetap ngasih gua pintu. Aah... Sudahlah sebaiknya gua masuk dulu. Nanti kalau ada kesempatan Gua akan minta maaf deh sama Dia." Gumamnya. Lalu ia pun mulai memutarkan ban pada kursi rodanya. Dan seketika kursi rodanya pun mulai berjalan mengarah ke pintu.

Namun sesampai di depan pintu, kursi roda Chairil tidak bisa masuk. Karena ternyata antara teras dan bagian dalam rumah Widiya lebih tinggi Lima cm dibandingkan dengan teras rumahnya. Karenanya ia tak bisa melewatinya. Terkecuali bila ia turun dari kursi rodanya dan mengangkatnya, maka kursi roda itu pasti bisa melewatinya. Akan tetapi ia tidak bisa melakukanya, sebab kakinya masih terlalu sakit untuk dipijakkan kelantai. Hal itu membuatnya jadi kebingungan.

"Aduh... kenapa lantainya tidak sejajar sih? Gimana caranya aku masuk kalau begini? Coba aku turun dulu deh." Gumam Chairil. Dan ia pun mencoba untuk berdiri. "Ouch... Sakiit sekali!" Rintihnya dan ia langsung terduduk lagi di kursi rodanya. Dan disaat bersamaan Widiya kembali muncul dari dalam dengan membawa sebuah papan kecil. Hal itu membuat Chairil tampak terkejut.

"Eh! Mau apa kamu dengan Papan itu, hm?" Tanya Chairil dengan wajah penuh kecurigaannya.

Sekali lagi pertanyaan Chairil tak dihiraukan oleh Widiya. Ia hanya diam saja sambil mendorong kursi roda Chairil kebelakang. Hal itu membuat Chairil menjadi panik, karena ia menyangka Widiya akan mengusir dirinya.

"Wid! Apa yang mau kamu lakukan hah? Jangan begini Wid, Aku minta ma..." Ujar Chairil. Namun perkataannya langsung terhenti tatkala ia melihat Widiya meletakkan papan kecil itu di depan pintu rumahnya. Setelah itu ia pun mendorong kursi roda Chairil memasuki rumahnya. Bahkan ia mendorongnya sampai ke kamar Ayahnya.

"Wid, kenapa kamu membawa aku ke sini? Inikan kamar Ayah kamu, pasti kamu tidak akan nyaman melihat aku disini. Jadi sebaiknya aku tidur di sofa depan saja, seperti kemarin malam, nyaman juga kok disana." Kata Chairil merasa tidak enak pada istri kecilnya itu.

Namun lagi-lagi Widiya tak merespon perkataan suaminya. Dan yang ia lakukan hanyalah mendekatkan kursi roda Chairil ke tempat tidur Ayahnya, yang tampaknya baru ia bersihkan. Dan setelah kursi roda telah sejajar dengan tempat tidur Ayahnya. Widiya pun langsung pindah posisi, dari yang tadinya di belakang Chairil kini ia sudah berdiri di hadapannya. Hal itu membuat Chairil tampak bingung. Sebab sejak tadi istrinya itu tak mau berbicara padanya.

"Ada apa Wid? Apakah kamu ingin mengatakan sesu... Ugh!" Tanya Chairil.

Namun lagi-lagi ia dikejutkan oleh istri kecilnya yang tiba-tiba saja memeluk dirinya. Yang ternyata ia ingin membantu Chairil agar pindah dari kursi roda ke tempat tidurnya. Setelah Chairil terduduk di tepi ranjang. Ia pun juga membantu mengangkatkan kedua kakinya ke atas ranjang. Lalu kaki kirinya yang sedang sakit ia ganjel dengan bantal guling. Setelah itu ia mengambil batal yang ada disisi kiri tempat tidur lalu menumpukkannya menjadi dua. Setelah itu ia menidurkan Chairil ke bantal tersebut.

Sedangkan Chairil hanya terdiam dan pasrah dengan apa yang dilakukan oleh istri kecilnya. Dan ia hanya memperhatikan wajah istrinya. "Istri kecilku sedang merajuk ya? walaupun wajahnya terlihat jutek tetap Manis " batin Chairil. Dengan tatapan matanya yang tak pernah lepas dari wajah Istrinya yang sedang jutek. Namun terlihat cantik dan menggemaskan di matanya. Setelah Widiya selesai menyelimuti dirinya. Ia pun langsung meraih tangan Widiya yang hendak pergi.

"Wid, Mamas minta maaf ya? Kamu pasti marah dengan kata-kata Mamas yang tadi kan? Jadi sekali lagi Mamas minta maaf sama kamu. Kamu mau kan memaafkan Mamas?" Ucap Chairil terdengar begitu lembut.

"Baiklah, saya akan maaf. Sekarang istirahatlah dulu, saya akan buatkan Anda bubur." Balas Widiya yang tampaknya ia masih canggung untuk memanggil Chairil dengan kata Mamas.

"Terima kasih ya Wid. Terima kasih karena sudah memaafkan Mamas dan terima kasih juga karena tadi sudah membantu berbaring di sini." Ucap Chairil seraya ia mencium tangan istrinya. Membuat Widiya tampak terkejut.

"Eh! Apa yang Kakak laku?" Tanyanya, sambil menarik tangannya dari genggaman tangannya Chairil. Setelah terlepas ia pun langsung berlari, keluar dari kamar Chairil.

Sedangkan Chairil langsung tersenyum tatkala melihat istrinya yang sedikit tersipu setelah ia mencium tangannya. "Hmm... Wajah langsung memerah deh kayaknya setelah aku cium tadi." Gumamnya dengan mata yang masih mengarah ke pintu kamarnya.

"Tapi tunggu dulu, tadi Dia memanggil aku apa? Kakak? Emangnya Aku ini Kakaknya apa? Haiiis... Padahal Aku sudah membiasakan panggil diriku dengan sebutan Mamas, agar Dia mau mengikutinya. Tapi kok dia malah panggil Kakak sih?" Gumamnya lagi. Tampak tidak suka di panggil kakak.

"Aah, sudahlah biarkan saja dulu. Mungkin karena belum akrab, jadi Dia masih merasa canggung memanggilku seperti itu." Gumanya lagi dengan mata yang tampak mulai berat. "Aduh Aku kok ngantuk banget ya? Padahal Akukan mau menungguin Dia yang lagi bikin bu..." Tampaknya Chairil sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya lagi. Hingga tanpa sadar akhirnya ia pun terlelap dalam tidurnya.

◆❀◆

Sementara itu disisi lain.

Setelah keluar dari kamar Chairil, Widiya langsung menuju ke dapur. Sesampainya di dapur ia tak langsung memasak. Yang ia lakukan hanyalah memegang dadanya. Karena sejak dari kamar Chairil, ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada dadanya.

"Iiiikh... Dadaku kenapa sih? Kok dari tadi berdebar-debar terus sih? Apa mungkin Aku kenak serangan jantung ya?" Gumam Widiya seraya ia mengusap-usap Dadanya yang masih berdebar.

"Aah, sudahlah sebaiknya Aku bikinkan Bubur Buat Kakak itu. Namanya Siapa ya? Ril-ril ya, kayanya tadi Kak Rendi manggil ada Rilnya deh. Aiis... Kenapa Aku jadi mikirin Dia sih?"

Bersambung

┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys. Kasih bintang, Like, Vote, dan komentar, kalau suka dengan novel baru Author ini, oke? Syukron 🙏🏻

1
Ayu Septiani
sabar Chairil..... Diya masih polos otaknya dan keras kepala 😆😆😆😆😆😆
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trkdang org mls utk mninggalkn tmpat trnyman nya, ibrat kata tarzan msuk kota ga akn betahhh dgn khidupan hirukk pikukk yg da di kotaa
Ayu Septiani
barra memang kakak laknat, serakah dan kejam, mata hatinya dh Buta tuh
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
pndai bela diri nih widi, kren/Determined/


thor prasaan dkit bngt dah up ny, ga terasa/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
slgi pakaian ny sopann ga mslh, nmny jga ank muda dn ktrbatasan ekonomi psti mmikirkn mna yg lbih diutmakn
Mujahadah
Bagus Aku sukaa ♥️♥️♥️♥️
Mujahadah
Cayooo Airil 💪🏻💪🏻💪🏻 Kamu pasti bisa menaklukkan istri kecilmu.🥰
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
smngt airil, hrs bnyk bersbar krna istrimu msh muda dn labilll/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
segakny widi da rasa mau membantu airil istirahat


double up kk/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trhbur dgn rendi, widi hrs brsikp lbih mnis dikitttt aja ya/Proud/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
ada² aja deh airil....mungkin dgn musibah ini Yunda jd LBH perhatian sama airil
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
nmany jga suami wjar aja klu cmburu, aplgi istriny msih kenyesss/Chuckle/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
airil anteng² aja ya drmh Yunda ....biar terbongkar kasusnya
Wandi Fajar Ekoprasetyo
mamas.....owh...tidak......knp ga Aa aja
Wandi Fajar Ekoprasetyo
nanti juga km akan luluh sama suami ganteng mu itu yunda
Wandi Fajar Ekoprasetyo
malu ya ngakuin klo nasgornya enak
Wandi Fajar Ekoprasetyo
iseng banget sih airil....tp bagus juga sih biar Yunda mau plg/Grin//Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
Widi blm mrskan enkny pny suami yg tlus pluss kayaaa ryaa/Joyful/.

prsaan trsa dkit ya mmbca krya tiap bab ny/Grin/.

brhrap ada double up, triple up. pisss hny brcnda tpi smga diwujudkn/Grin/
Ayesha Almira
airil terus menggoda istri kecilnya
Dhafitha Fitha Fitha
wkwkwkwkwkkw kurang asem
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!