NovelToon NovelToon
HarBy Kelabu

HarBy Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Murid Genius / MLBB / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Persahabatan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Amil Ma'nawi

"Payungmu hilang, langit pun menghujanimu dengan deras, serta angin yang berhembus juga kencang, yang membuat dirimu basah dan kedinginan"

"Ternyata tidak berhenti sampai disitu saja, hujan yang deras serta angin yang berhembus kencang ikut menenggelamkan dirimu dalam banjir yang menerjang"

"Sampai pada akhirnya kamu menghilang dan yang aku temukan hanyalah luka yang mendalam"

~Erika Aura Yoana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amil Ma'nawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rawat

Sore hari ini, Haura sudah tiba lagi di rumahnya. Saat sampai ia langsung pergi ke kamar mandi, karena sedari tadi ia menahan rasa mual yang melandanya. Erika yang melihat Haura dari dalam mobil pun sedikit kebingungan, melihat Haura langsung berlari ke dalam rumahnya.

Haura sangat merasa kelelahan, kepalanya terasa sangat berat. Tapi untungnya, itu terjadi saat dirinya sudah berada di rumah, entah apa yang akan terjadi jika Haura muntah di dalam mobil. Kebetulan Alvan sedang berada di rumah oma, karena tadi Haura langsung pergi ke dalam rumah, jadi ia yang mengammilkan barang-barangnya.

"Kak Alvan, Haura kenapa lari?" Tanya Erika yang baru saja menutup bagian bagasi mobil papanya. "Mungkin dia kebelet, jadi lari" jawabnya dengan santai. "Oh gitu, yaudah Erika pamit ya kak, bilangin sama Haura dan salamnya buat oma" Erima kembali maduk kedalam mobil.

"Alvan, om duluan ya"

"Iya om, maaf Haura udah ngerepotin"

"Enggak kok, justru kita senang bisa ajak dia jalan-jalan. Yaudah om duluan ya, udah mau cepet sampe ini"

"Iya om iya, silahkan" Tidak lama dari situ, oma berteriak memanggil nama Alvan. Erika sempat mendengarnya dan melirik ke arah belakang. Namun ia pikir mungkin oma hanya memanggil Alvan karena ada sesuatu yang harus di bantu.

***

"Karena kondisi Haura tidak memungkinkan, jadi dia harus di rawat sampai kondisinya kembali normal" Dokter Desi menjelaskan setelah ia memeriksa kondisi Haura. Alvan bersama ibunya keluar dari dalam ruangan dokter, yang mana ima langsung menanyainya.

"Gimana kata dokter?" Oma terlihat begitu cemas, bagaimana tidak, saat kembali dari liburan bersama keluarga Erika, tiba-tiba Haura muntah-muntah lalu tidak sadarkan diri. "Ibu, ibu tenang dulu ya. Katanya, Haura harus di rawat"

"Astaghfirullahal'adzim,,, kenapa nak? Kenapa Haura harus di rawat?"

"Haura kelelahan, jadi dia harus di rawat sampai kondisinya kembali normal" Sementara itu, Alvan masuk kedalam ruangan Haura. Dia melihat Haura yang terbaring dengan selang oksigen di hidungnya. "Avan harap, kedepannya kamu gak kayak gini lagi ya, cukup cek up aja tiap minggu, gak perlu di rawat rawat kayak gini"

Setelah itu Haura membuka matanya, yang mana saat pertama kali melihat tempat itu, Haura merasa asing. Kemudian, Haura mengangkat tangannya yang terpasang jarum infus. "Kamu udah sadar?" Suara Alvan membuat Haura melihat ke arahnya. "Kenapa Haura disini? Haura mau pulang, Haura gak mau ada disini"

Alvan menahan tangan Haura yang berusaha melepas infusannya. "Hei, hei, hei jangan gitu. Haura dengerin Avan, kamu harus di rawat dulu-"

"Enggak, Haura gak mau, Haura mau pulang. Oma? Oma dimana?" Haura berusaha untuk melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Alvan. Namun ia berubah menjadi tenang saat melihat oma yang baru saja masuk. "Oma disini sayang" Oma berjalan mendekati cucunya.

"Oma" panggil Haura dengan suara yang bergetar. Haura memeluk omanya, karena saat ini ia terduduk. "Haura mau pulang, Haura gak mau lama-lama disini"

"Kenapa gak mau? Kan biar kamu sehat, nak" Dari dulu memang Haura sangat tidak menyukai tempat yang bernama rumah sakit. Dirinya tidak suka di rawat, kecuali rawat jalan yang sedang ia jalani. Haura memiliki rasa takut sendiri saat berada di ruang rawat. Pikirannya selalu mengarah pada kematian kematian dan kematian.

"Haura takut meninggal, oma" Alvan, oma dan ibunya Alvan tertawa kecil, mendengar jawaban dari Haura. "Ya Allah, nak. Orang-orang datang ke rumah sakit itu bukan untuk meninggal sayang, tapi untuk sembuh, nah kita datang kesini juga buat kesembuhan kamu. Jadi sekarang jangan nangis dan kamu harus istirahat"

Oma pun membantu Haura untuk kembali berbaring. Saat sudah berbaring, Haura melihat Alvan yang masih menertawakannya. "Takut meninggal, hhha" Haura hanya memutar dua bola matanya.

Keesokan harinya, Alvan datang menemui wali kelas Haura untuk mewakili Haura yang akan absen beberapa hari kedepan. "Ibu, maaf sekali. Jika bisa, tolong jangan sampai teman-teman Haura tau kalau dia sedang sakit, karena apa? Karena kami memiliki alasan tertentu. Jadi saya minta tolong kepada ibu, jika ada yang bertanya tolong jawab kalau Haura sedang ada acara keluarga"

Alvan harap wali kelas Haura mengerti akan ucapannya, bagaimanapun ia harus bisa menjaga rahasianya dan butuh bantuan dari wali kelas Haura sekarang. "Baiklah, ibu tidak akan memberikan tahu tentang kondisi Haura yang sebenarnya" Alvan sangat berterimakasih kepadanya. Setelah urusannya selesai, Alvan pun keluar dari ruangan wali kelas Haura, dan yang membuatnya panik, ia berpapasan dengan Erika.

"Kak Alvan? Kok ada disini? Haura kemana? Dimasukkan hari ini?" Alvan langsung di beri pertanyaan bertubi-tubi oleh Erika. Namun Alvan tetap terlihat tenang dengan menjawab semua pertanyaannya.

"Iya, barusan habis izin buat Haura. Dia ada, tapi gak akan masuk buat beberapa hari kedepan, karena kita mau ada acara keluarga"

"Oh, gitu ya. Tapi kenapa gak Haura langsung yang minta izinnya?"

"Sebenarnya dari kemarin dia udah pergi, dan minta aku buat wakilin dia hari ini"

"Oh,,, yaudah kak duluan ya" Erika merasa sedih karena hari ini dan beberapa hari kedepan Haura akan absen. Padahal rencananya besok ia ingin bermain bersamanya. Jika menelpon, handphone Haura jarang aktif, jadi mereka juga jarang berkomunikasi lewat handphone.

Erika terlihat melamun di dalam kelas, entah apa yang di pikirkannya sampai membuat dia terlarut dalam lamuan dan tatapan yang kosong. "Woy!" Erika benar-benar di buat terkejut oleh kedatangan temannya yang sangat tiba-tiba dan tidak memberi aba-aba.

"Iihhh!!! Apa si! Bikin kaget aja lo!" Kedua alis Erika mengerut, ia benar-benar kesal dan marah. "Ih,,, serem banget muke lu, hantu aja lari kocar-kacir ni kalo lihat" Erika kembali duduk dan menyandarkan punggungnya di sandaran bangku.

"Tumben lu diem di kelas, biasanya juga ke kantin sama si Haura"

"Haura izin beberapa hari kedepan, karena dia ada acara keluarga katanya" Erika menatap Wira yang terlihat kebingungan. "Kenapa lu?" Akhirnya, Erika pun bertanya. "Lu serius Haura izin karena ada acara keluarga? Gak yakin gua"

"Ya kalo gak yakin tanya aja sama abangnya, barusan gw ketemu sama dia, tetus bilangnya gitu" Wira hanya mengangguk. "Emangnya kenapa? Kenapa lu gak yakin?" Erika hanya penasaran dengan jawaban dari Wira.

"Ya, soalnya. Kemarin gua lihat dia di rumah sakit, dia kek pingsan gitu, sambil di payang sama Aa Aa" Erika berpikir sejenak. Lalu ia kembali teringat dengan hari dimana mereka mengantar Haura, lalu Haura langsung lari ke dalam rumah dan tidak lama dari situ oma berteriak memanggil Alvan.

"Salah lihat kali lo" Erika segera menepis pikiran buruknya tentang Haura. "Beneran aing mah, lu nya aja yang gak percayaan" Erika memutar bola matanya. "Di rumah sakit mana lu lihatnya?"

"Di rumah sakit, temapt bokap lu kerja"

"Oke, nanti gw tanya sama bokap, apa bener Haura di rumah sakit, kalo enggak berarti bener, lo salah lihat" Bel masuk pun berbunyi, menandakan jam pertama kelas akan segera di mulai.

Bersambung,,,

Dukung terus Dhesta ya,,, makasih votenya nganggur tu xixixi

1
Mukmini Salasiyanti
Balqis????
Mukmini Salasiyanti
gpp acak acakan, thor..
yg penting bersatu kan?

wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
Erika ni cowok ato cewek ya??!
Mukmini Salasiyanti
memperbaiki punggung??
mksdnya, thor????
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken, Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!