Raisa cukup kaget saat mertuanya menyurunya menjadi ibu susu keponakannya sendiri anak dari adik suaminya. apakah Raisa menyetujuinya atau menolaknya?..
*******************************
"milikmu enak sekali beda jauh dengan milik istriku" pujinya kala milik mereka telah menyatu, membuat wanita yang dibawahnya tersenyum bangga " aku ingin setiap hari kita melakukan ini" ucapannya lagi sambil mulai menggoyangkan pinggulnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
" Han,Ta, anterin gw ke pos belakang yuk" ajak Mila. " Gak ahh...Gw lagi males maen sama mereka, Lo ajak lita aja, siapa tau dia suka" tolak Hani karena sekarang targetnya adalah Angga. Jadi dia harus memikirkan cara untuk mendapatkan pria itu.
" ehh.. Emang mau ngapain? " tanya Talita saat tangannya ditarik oleh mila " entar elo tau sendiri, milik elu udah basah kan?" Tebak Mila membuat Talita mengerti maksud temannya. Mereka berjalan tidak butuh lama mereka sudah sampai di pos belakang yang terlihat sepi, yang hanya ada mobil-mobil atasan yang berjejer disana. " Eh mbak Mila" sapa seorang security dengan tersenyum cerah karena dia bisa menebak kedatangan wanita cantik itu mau apa.
" Bapak lagi sibuk ga?" Mila berbasa-basi sedangkan Talita hanya diam memperhatikan temannya yang tangannya sedang berpegangan dan sedikit diremas oleh pria yang ada didepannya. Pria dengan warna kulit sedikit gelap. Dan berparas lumayan. Tanpa menjawab pria itu langsung menarik tangan Mila dan membawanya kedalam ruangan diikuti oleh Talita dari belakang.
Saat masuk ternyata cukup ramai ada tiga orang pria yang sedang memantau cctv. ruangan pemantauan yang ada dikantor mereka. Ada tiga pria disana menyambut kedatangan mereka.
Pria-pria itu menyambut kedatangan mereka tanpa sungkan salah satu dari pria itu, langsung menarik tangan Mila dan langsung melumat bibirnya. Talita cukup kaget dengan apa yang dia lihat. Mila yang menyadari itu, langsung menepuk dada si pria dan segera melepaskan ciumannya dan memperkenalkan Talita kepada mereka" sayang kenalkan dia temanku Talita" Mila memperkenalkan Talita disambut hangat oleh mereka sedangkan Mila malah asik dengan pria yang menciumnya tadi diikuti oleh teman si pria yang satunya lagi ikut menciumi leher Mila dari belakang dan meremas dadanya. Remasan diatas dan dibawah oleh dua tangan yang berbeda membuat Mila kewalahan sekaligus ketagihan.
Talita yang melihat itu darahnya berdesir. Miliknya berkedut dia mulai terangsang hanya dengan melihat temannya itu yang sedang dijilati miliknya oleh salah satu pria dan pria lainnya sedang menyusu disana terlihat wajah temannya tersiksa nikmat. Saking pokus nya Talita tidak menyadari ada dua tangan gelap yang sedang meremas-remas dadanya membuat Talita membusung ingin menolak tapi tak kuasa pria itu makin gencar karena tidak ada penolakan, sedangkan teman yang tadinya masih memantau cctv akhirnya meninggalkan pekerjaannya dia ikut menghampiri Talita dan melumat bibir yang terbuka itu sedangkan temannya yang dibelakang menurunkan rok yang Talita kenakan hanya meninggalkan Cd-nya.
Pria itu duduk di kursi dengan Talita yang ada diatasnya membelakangi. Sedangkan pria satunya membuka paha Talita lebar dan melepaskan cd-nya tanpa melepaskan ciuman mereka. Setelah cd-nya terlepas pria itupun baru melepaskan ciumannya dan turun kebawah, di pandangnya sejenak sebelum jari kasarnya masuk kedalam sana, membuat Talita mengerang perih sekaligus nikmat. Erangannya membuat si pria yang memangku dirinya, memutar kepala Talita agar dia bisa dengan mudah menyambar bibir yang sedang mengerang nikmat itu, Sekarang bukan jari saja pria itu mulai menempelkan lidahnya dengan gerakan menyapu, dan jarinya digerakkan maju mundur. Membuat tubuh Talita menggelinjang menikmati jilatan dimilikinya. Akhh desah yang keluar dari mulutnya yang masih tersumpal oleh ciuman . pria itu menghentikan gerakannya membuat Talita kecewa tapi hanya sebentar karena miliknya kini sudah simasuki pria yang sedang memangku nya tadi. Sedangkan pria yang didepannya langsung membuka celananya, dan mengarahkan miliknya ke mulut Talita yang sudah lepas dari ciuman pria yang memangkunya tadi. Pria itu mengocok miliknya disana, dimulut Talita membuat Talita sulit bernapas karena mulutnya penuh.
Talita mengerang saat miliknya berkedut ingin meledak, pria yang dibawanya mempercepat Tempo membuat tubuh Talita bergetar karena pelepasan. Talita langsung ditarik oleh pria didepannya dan di digendong seperti koala sehingga milik pria yang sudah tegak itu menyatu dengan milik Talita yang penuh dengan spe***. Akhh.. teriak Talita tapi tidak hanya disitu. Si pria yang habis menggauli Mila tadi sekarang menghampirinya. Dan tubuh Talita dioper ke temannya lagi membuat Talita berkali-kali mendapatkan pelepasan dari pria yang berbeda-beda begitupun dengan Mila.
" Gimana Ta... Lo suka kan tadi?" Tanya Mila saat mereka sudah sampai diruang kerja mereka, setelah tadi membersihkan diri. Talita tersenyum. Terlihat senyum puas diwajahnya " tapi punya gw perih agak bengkak" keluhnya badannya pun terasa lelah akibat cengkeraman tangan di semua bagian tubuhnya." wajarlah milik loh sakit, tapi puas kan?" Ucap Mila lagi. Sambil menyenggol Talita dengan bahunya. Tapi Talita tidak tahu kalau ada orang yang menahan amarah, karena merasa di Permainkan oleh wanita itu.
Dia Angga. Tadi sempat menghubungi wanita itu tapi tak diangkat panggilan telponnya, akhirnya dia pergi ke divisi Talita, tapi wanita itu sudah pergi makan siang bersama teman-temannya. Saat dia menyusul kerumah makan Talita sudah tidak ada, hanya ada Hani temannya yang duduk sendiri disana. " Mana Talita?" Tanyanya kepada Hani yang sedang duduk sendiri. " Eh.. mas Angga" Hani senang bukan main pria yang selalu berputar dipikirannya dari tadi pagi akhirnya muncul Dan menghampirinya.
" Kamu lihat Talita?" Tanyanya lagi sambil menoleh kanan dan kiri mencari keberadaan wanita itu.
Hani merasa kesal ternyata Angga menghampirinya hanya untuk bertanya dimana Talita. OMG hello... " kamu Harus jadi milik aku Angga" batinnya. " Loh kok malah diem?" Angga mulai kesal dengan teman kerja Talita karena tidak menggubris pertanyaannya. " Talita yah mas... Hmm.. gimana yah, aku gak bisa kasih tau mas Angga, dimana Talita.." Ujarnya mencoba tutup mulut. " Kenapa gak bisa? kasih tau aku dimana Talita?" Paksa angga lagi , karena Hani terlalu bertele-tele. " Ya rahasia. Tapi kalau mas Angga benar-benar pengen tahu keberadaan Talita. Ada syaratnya" ucap Hani mengambil kesempatan dalam kesempitan. " Apa syaratnya cepat katakan" ujar Angga akhirnya.
" Hmmm... Syaratnya bikin enak ko.. pasti mas Angga suka." ujarnya dengan suara manja dan berharap Angga tergoda "Mas Angga bisa kan nanti malam nemenin aku Bobo" bisiknya tanpa rasa malu dan langsung memegang milik Angga yang masih terbungkus rapi. Membuat Angga kaget tapi sesaat. Dia sempat berpikir sejenak. " Lumayan juga nih cewek" batin Angga setelah memperhatikan dari atas sampai bawah penampilan wanita itu. " Ok.. tapi Malaman.. soalnya aku sudah punya acara sama temen-temen" ujar angga akhirnya membuat Hani bersorak kegirangan. Hani menempelkan bibirnya ke telinga Angga dan membisikkan sesuatu di sana.
Setelah mendapatkan informasi keberadaan Talita, Angga langsung menuju pos belakang. " Maaf yah Talita, udah tumballin kamu... " ujar Hani sambil tersenyum miring. Akhirnya keinginannya tercapai untuk mendekati Angga. Angga yang sudah sampai pos langsung masuk karena tidak ada yang berjaga. Angga sangat terkejut melihat adik iparnya itu digilir oleh empat orang pria.