NovelToon NovelToon
Kubalas Penghianatanmu Mass

Kubalas Penghianatanmu Mass

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayuma Utari

"Aku ini kamu anggap istri bukan sih mas! Pulang kerja tidak pernah menyapaku, langsung main HP sampai lupa waktu, waktu sholat pun kau lupa" sentak Andin. "Diam kau! Aku ini lelah bekerja, pulang2 malah denger kau ngomel? Tak tau diri! Ini rumahku! Ini kehidupan ku, kau cuma numpang tak usah mengatur ku" jawab Firman tak mau kalah.
Deg
Andin terkejut dengan penuturan suaminya. Apa dia bilang? Ini rumahnya? Hah yang benar saja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuma Utari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Bukti

Ah mana mungkin Andin masih menyesal. Buktinya sekarang ia sungguh-sungguh menikmati hari-harinya di rumah walaupun banyak serangga yang mengganggu.

Ia bersyukur diberi kesabaran sebesar gunung Krakatau. Hihi. Ia bermonolog dalam hati. Contohnya sekarang. Lagi dan lagi. Ia harus memasak dengan porsi yang lebih banyak. Karena di rumah itu ada kakak iparnya beserta suami dan anaknya. Mengenai Mulan, ia tidak tahu. Katanya sekarang ia tinggal di apartemen. Entah dapat uang darimana adik iparnya itu. Ia tidak peduli.

"Sayang, besok aku mau ke luar kota tiga hari" ucap Firman yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Andin yang sedang mengaduk sup untuk sarapan.

"Sama siapa? Kok tumben kamu. Biasanya juga bukan kamu. Kamu kan manager keuangan. Bukan yang meng-handle lapangan"

"Ehmmm. Pak Munir yang biasanya ikut tinjau lapangan tiba-tiba istrinya sakit. Jadi mau tak mau aku yang ditunjuk sama pak bos"

"Baiklah mas. Hati-hati nanti disana"

Setelah semua siap. Andin bergegas menuju kamar putrinya. Seingatnya, putrinya tadi sudah selesai bersiap. Tinggal sarapan. Putrinya ini adalah tipe anak yang benar-benar pintar. Di usia nya 8 tahun ia sudah bisa mandi dan memakai baju sendiri. Hanya rambutnya saja yang masih dibantu bersiap oleh Andin.

Berbeda dengan Chika yang bangun pun harus dibangunkan.

"Mamaaa, aku mau boneka yang Fara punyaaa. Kemarin aku minta dia ga kasihh" tiba-tiba dari dalam kamar yangain terdengar suara Chika menangis. Tak lama mbak Retno keluar dan lagsung menghampiri Andin dan Fara

"Heh Fara, sekarang mana bonekanya. Katanya boneka itu, kakakmu mau" todong Retno pada Fara.

Fara yang diperlakukan seperti itu hanya bisa bersembunyi di belakang ibunya.

"Mbakk, mbak apa-apaan sih. Itu boneka kan punya Fara. Pasti Fara melakukan kebaikan dan gurunya yang ngasih. Bukan Fara yang minta ke gurunya. Kalau Chika mau ya harus berperilaku baik dong. Sekarang kan udah satu sSekarang"

"Eh eh menjawab kamuu"

"Andin, suruh Fara mengalah lah sekali saja sama Chika" itu suara Firman.

"Mas, kamu apa-apaan sih. Yang anakmu ini Fara loh bukan Chika. Kenapa kamu malah ngebela Chika"

"Ya apa salahnya sih ngalah sama sepupu sendiri"

"Bener-bener kamu mas. Udah sayang kita berangkat aja. Kita sarapan di luar aja" ajak Andin pada putrinya.

"Dasar menantu tak tahu dirii" sahut bu Winda yang tiba-tiba dari dalam kamar.

Perdebatan itu adalah salah satu dari banyaknya konflik yang terjadi semenjak Retno beserta suami dan anaknya tinggal disini.

Andin selama itu pun hanya diam. Karena ia diam-diam sudah menyalin semua rekaman CCTV ke dalam ponselnya.

Namun hari ini, ia mulai berang karena mereka sudah berani mengganggu putrinya.

"Udahlah Firman, istrimu itu tidak bisa bersyukur sama sekali. Kamu coba bawa Shela kesini. Gimana tanggapan istrimu itu" saran bu Winda pada Firman.

"Nanti aku fikirkan"

Firman segera menyelesaikan sarapannya dan berangkat ke kantor. Tapi sebelum itu, ia akan menjemput Shela di kos-kosannya.

**

Saat jam makan siang, Firman mengajak Shela berjalan-jalam di sebuah pusat perbelanjaan.

"Mas, aku mau tas itu" ucap Shela saat mereka sedang berhenti di depan sebuah store dengan merk terkenal.

"Bolehh, hari ini kamu boleh membeli apa sajaa" jawab Firman sambil mencari gemas hidung Shela.

Hihi. Shela hanya terkikik geli mendapatkan perlakuan seperti itu.

**

Sedangkan di rumah, terpantau andin sedang mengecek keuangan dari ATM suaminya. Semua notifikasi pengeluaran telah ia alihkan juga ke ponselnya. Alhasil, ia menjadi tahu berapa saja nominal uang yang yang suaminya keluarkan siang ini.

Fantastic, total belanjaan belum genap 1jam saja sudah mencapai 500juta. Entah apa yang suaminya belanjakan itu untuk g*ndiknya.

Sedangkan untuk istrinya. Selama bertahun-tahun hanya diberi nafkah sebesar 400ribu. Begitu dzolim kelakuan suaminya itu.

Semua bukti laporan keuangan itu Andin simpan di sebuah flashdisk. Yang nantinya akan menjadi salah satu dari banyaknya bukti tentang kecurangan suaminya.

"Sudah cukup, aku mau menjemput Fara saja"

Saat keluar kamar, Andin berpapasan dengan Retno yang selalu saja hanya bisa menonton TV tanpa melakukan pekerjaan rumah.

"Mau jemput Fara ya? Sekalian Chika ya? " pintar Retno.

"Mas Sugeng kemana memang? "

"Ya masih ngajar lah. Kamu fikir perjalanan dari sini ke tempat mas Sugeng ngajar deket. Jauhh woy sekarang"

"Kan mbak bisa jemput pakai angkot atau apa. Lagian aku mana bisa mbak bawa dia anak sekaligus. Mereka kan masih kecil. Kalau salah satunya jatuh bagaimana"

Sebenernya Andin tak masalah menumpangi Chika. Namun, ia benar-benar kesulitan nantinya. Pasalnya, dua anak itu masih kecil. Kalau salah satunya berada di belakang Andin. Belum tentu bisa berpegangan dengan benar. Salah-salah nanti terjatuh.

"Ya kamu jemput Chika dulu. Nanti Fara kamu suruh tunggu"

"Maaf mbak nggak bisa. Atau kalau mau, aku pinjamkan motor ke tetangga. Nanti mbak ganti uang bensinnya"

"Yaudah aku minta uang bensin ke kamu aja. Kamu tau sendiri kan uang mas Sugeng habis buat kebutuhan ku" ucap Retno tak tau malunya meminta uang pada adik iparnya.

Andin hanya bisa menggelengkan kepala. Namun tak ayal ia memberi kakak iparnya uang juga.

"Nah gitu dong dari tadi. Udah biar aku aja yang pinjem motor" Retno melenggang pergi meninggalkan Andin yang masih terpaku di tempatnya.

**

Dua jam sudah Firman dan Shela berkeliling di mall. Sebelumnya, Firman telah berpesan pada bawahannya jika ia akan terlambat kembali ke kantor. Ia beralasan menghadiri acara di sekolah anaknya.

Dan sekarang, setelah mengantar Shela kembali ke kantornya. Ia juga kembali ke kantornya.

Di dalam ruangannya telah menumpuk banyak sekali dokumen tentang laporan keuangan yang harus dicek olehnya.

"Sumpah, kepalaku rasanya mau pecahh. Ini gimana ngeceknya, ah aku panggil Lusi saja. Biar dia yang ngerjain semuanya" tak lama ia pun mulai memanggil Lusi sang asisten manager untuk datang ke ruangannya.

Tok tok tok

Tak lama terdengar sahutan dari dalam ruangan yang menyuruh Lusi untuk masuk.

"Bapak memanggil saya?" Tanya Lusi.

"Iya, oh ini. Tolong kamu cek semua laporan keuangan ini. Kepalaku sedang pusing"

"Tapi pak bukannya.. "

"Sudah kerjakan saja"

"Baiklah pak"

**

Hari telah berlalu dengan cepat. Tak terasa waktu pulang kantor telah tiba. Firman yang telah lelah dengan aktivitas kantor segera membereskan barangnya dan bergegas untuk pulang.

Banyak karyawan yang menyapa nya, namun ia hanya menjawab dengan anggukan kepala. .

Sesampainya di rumah. Firman langsung berlalu menuju kamarnya dan mulai membersihan diri.

Keluar dari kamar mandi, ia mendapati istrinya telah duduk di ranjang menatapnya.

"Kenapa? " tanya Firman pada Andin.

"Minta uang mas. Uang jajan Fara sudah habis" pintar Andin dengan menyodorkan tangannya.

"Kamu ini boros sekali jadi istri"

"Tunggu. Aku boros mas? Terakhir kamu kasih aku uang itu diambil semua sama ibu. Lantas aku harus pegang uang darimana? Kamu ini ada-ada saja. Sudah sepantasnya seorang suami itu memberikan nafkah pada istrinya. Uang yang kamu berikan pada aku pun tidak ada seperempat nya mass. Awas kamu jangan sampai dzolim sama istri. Bisa celaka kamu nantinya"ucap Andin panjang lebar.

Firman melotot mendengar kata-kata terakhir Andin.

" kamu nyumpahin aku? Jangan macam-macam ya sama aku. Kamu kalau tidak aku nikahi juga gabakal jadi apa-apa! Mulai berani kamu ya sekarang! "Bentak firman.

"Iya aku berani mas. Kamu mulai berubah sekarang. Pulang semaumu, tak mau menyapa Fara. Jangankan menyapa. Melihatnya saja tidakk!! Dimana peranmu sebagai ayahnya! Aku? Tak masalah aku kau abaikan. Tapi Fara mas faraaa. Ia sungguh rindu bermain denganmu! " tunjuk Andin tepat di dada firman.

Degh

"Apa benar selama ini aku telah abai pada anakku" batin firman.

"Yaa, kan aku sudah lelah dari kantor ndin. Udahlah jangan membesar-besarkan masalah kaya gini aja"ucap firman dan langsung berlalu dari hadapan Andin.

Bu Winda dan Retno ternyata dari tadi mengintip dari luar. Karena kamar memang dalam kondisi setengah terbuka.

Andin yang melihat Itu hanya melirik sekilas.

" Sneng kalian lihat aku bertengkar dengan mas Firman "gumam Andin pada dirinya sendiri.

Degh

1
mince
lanjut kak
Bunda Keisha
Maling teriak maling.. dasar yg punya otak.. 😖😖
Ma Em
Andin cepatlah urus perceraian mu dgn Firman jgn di lama2in biarkan suami mokondo mu itu dgn istrinya yg baru agar dia merasakan bagaimana rasanya tidak dihargai sama istrinya dan juga ibunya Firman biar merasakan punya menantu yg pasti tdk akan sesuai dgn keinginannya.
mince
bagus ceritanya cuma agak mirip sama cerita sebelah
Nanin Rahayu
lanjut
Sri Sunarti
bagus diawal ceritanya...semoga endingnya jg bagus.
Ma Em
Firman sebentar lagi juga kamu akan dipecat dari tempat kerja kamu jabatan menejer yg kamu bangga2kan akan sirna Firman dan keluarganya akan jadi gembel, puas aku thor cepatlah Firman dan keluarganya jadi gembel.
mince: llanjut kak
total 1 replies
Sri Sunarti
semakin gemeees deh 😐😐
bunda aya
ayo pecat para perusuh pk alex 🫠🫠
mince
mungkin suara alex
mince
kok belum update
Ma Em
mana mau si Mulan bawa kamu ke apartemennya karena si Mulan cuma wanita simpanan om om.
Ma Em
Jadi gembel kamu Firman bersama keluargamu makanya kalau jadi orang yg cuma numpang hidup sama istri jgn belagu kamu ini segala mau poligami lagaknya kayak orang banyak duit, siap2 saja kamu bakal dipecat dari pekerjaanmu dan benar2 jadi gembel .
mince
syukurin tuh keliarga firman yg gak ada akhlakt
mince
lanjut kak ceritanya bagus
Ma Em
Wah penasaran bagaimana keluarga yg tdk tau diri itu pulang sdh ada penghuni lain dirumah yg ditempati Andin nanti , Firman jadi gembel nanti setelah dipecat dari pekerjaannya benar kata Alex Firman membuang berlian demi batu kali , biar si Shela tau bahwa Firman itu orang susah setelah cerai dari Andin.
mince: keluarganya firman memang gak tau diri maunya makan enak tapi uang 400 ribu suruh buat belanja satu bulan masih buat bayar listrik dan air manacukup katanya gajinya firman besar eh dikasihkan sama keluarganya dan selingkuhanya
total 1 replies
cahaya
lanjut Thor. 👍
Ma Em
Luar biasa
Ninik
kalau Andin memang punya usaha bpknya jg konglomerat ngapain cari kerja kalau untuk sekedar keluar rumah katanya dia punya salon 🤦🤦gimana sih jadi bingung aku bacanya
Elok Pratiwi
tidak menarik membosankan
Ayuma Utari: iya kaa maaf. masih pemula
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!