NovelToon NovelToon
Mawar Berduri (Roselina)

Mawar Berduri (Roselina)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Tiri / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:84.3k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Ini adalah kisah Si pemeran antagonis di dalam sebuah novel. Wanita dengan sifat keras hati, kejam, dan tidak pernah peduli pada apapun selama itu bukan tentang dirinya sendiri.

Seperti pemeran antagonis dalam sebuah cerita pada umumnya, dia ada hanya untuk mengganggu Si protagonis.

Tujuan hidupnya hanya untuk mengambil semua yang dimiliki Si protagonis wanita, harta, karir, kasih sayang keluarganya, bahkan cinta dari protagonis pria pun, ingin ia rebut demi misi balas dendamnya.

"Aku akan mengambil semua yang Karina dan Ibunya miliki. Aku akan membuat mereka menanggung karma atas dosa yang meraka perbuat pada Ibuku!" ~ Roselina ~

"Apa yang kau lakukan itu, justru membuat mu mengulang kisah Ibu mu sendiri!" ~ Arsen ~

"Ternyata, laki-laki yang katanya pintar akan menjadi bodoh kalau sudah berpikir menggunakan perasaannya, bukan otaknya!" ~ Roselina ~

Akankah Roselina Si wanita yang tak percaya dengan yang namanya cinta itu akan berhasil membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahagia di atas penderitaan orang lain

Benar-benar sempurna, hari ini Rose terlihat begitu sempurna. Tubuh indahnya dibalut dengan gaun cantik. Wajahnya yang dipoles dengan make up membuatnya semakin terlihat menawan. Belum lagi senyum penuh kepura-puraan yang Rose tunjukkan saat ini, mampu membius tamu undangan yang hadir dalam pernikahan dua anak konglomerat itu.

Rose memalingkan wajahnya menatap wanita yang berdiri tiga langkah di sampingnya. Senyum di bibir Rose semakin merekah ketika menyapanya. Wanita itu pun membalasnya dengan senyum tipis. Kemudian Rose beralih menatap putri dari wanita tadi, yang kini berdiri di kejauhan.

Namun meski cukup jauh, Rose bisa melihat raut wajah sendu dari wanita itu. Mungkin senyum di bibir Rose itu menujukkan kebahagiaan dimata orang lain. Tapi tidak bagi dua wanita tadi, itu adalah senyum penuh kemenangan dan kebencian yang mendalam.

Setelah itu, Rose melirik pria yang lengannya menjadi tempat Rose menyandarkan lengannya. Meski Arsen terlihat gagah dan tampan dengan setelah jas hitam dan kemeja putih di dalamnya. Namun wajah Arsen tak bisa bohong. Pria itu tak bisa berpura-pura bahagia seperti Rose.

"Kalian bertiga terlihat menyedihkan!" Bisik Rose dengan senyum yang masih tercetak pada bibirnya.

"Kau sudah puas? Bisakah kau hentikan senyummu itu?" Arsen tidak mengalihkan pandangannya dari Karin.

Ingin sekali Arsen berlari ke arah Karin dan menariknya menuju pelaminan. Di sampingnya itu seharusnya tempat untuk Karin, bukan untuk Rose.

Arsen ingin memeluk Karin, mendekapnya dengan erat dan mengatakan kalau cintanya masih untuh untuk wanita itu. Seandainya saja tidak ada orang di sana, pasti air mata Arsen sudah menitik kali ini.

"Kenapa memangnya? Aku hanya ingin menujukkan pada mereka semua kalau aku sedang bahagia?"

"Bahagia di atas penderitaan orang lain maksud mu?"

"Mereka lebih dulu melakukan itu kepadaku. Jadi anggap saja kami impas!"

Arsen tak bisa lagi berkata-kata. Dia memilih diam sambil menatap Karin yang jauh di sana. Sebenernya dia juga sudah bosan berada di atas pelaminan sejak tadi.

"Aku ke toilet sebentar!" Pamit Arsen setelah melihat Karin beranjak pergi. Dia ingin mengejar Karin. Pasti Karin sangat sakit hati saat ini.

Srettt...

Tubuh Karin tersentak ketika ada seseorang yang menarik tangannya masuk ke dalam sebuah ruangan yang ada di dal hotel itu.

"Siapa kau... Arsen?" Karin tampak terkejut karena ternyata Arsen yang menariknya.

"Apa yang kau lakukan? Harusnya kau ada di pelaminan bersama Kakakku!" Karin tentu saja marah akan sikap Arsen itu.

Grepp....

Arsen justru menarik Karin ke dalam pelukannya. Dia memeluk Karin dengan begitu erat.

"Aku merindukan mu. Biarkan aku memelukmu sebentar saja!" Pinta Arsen dengan suara parau di balik punggung Karin.

"Kau gila Arsen!" Karin memberontak hingga terlepas dari pelukan Arsen.

"Kau sudah menjadi suami orang Arsen. Tidak pantas kamu melakukan hal ini!" Geram Karin.

"Tapi aku tidak mencintainya Karin. Aku mencintaimu, sejak tadi aku tidak tahan lagi ingin berlari menghampiri mu!"

"Kalau kau mencintaiku, cukup lakukan yang aku minta. Jangan berbuat hal gila yang nantinya bisa saja membuat ku semakin berada dalam posisi yang sulit!"

"Tapi.."

"Stop Arsen. Sebaiknya jangan pernah berbuat seperti ini lagi. Hubungan kita sudah berakhir. Kita sudah bernar-benar selesai. Jadi tolong jangan melewati batas!" Karin langsung keluar dari ruangan itu dengan air mata yang mulai berjatuhan tanpa Arsen ketahui.

Arsen kembali ke pelaminan setelah dia menyendiri beberapa saat. Tapi di atas sana dia tidak melihat Rose sama sekali. Yang masih berada di sana hanyalah orang tua mereka.

"Dimana Rose Bu?" Tanya Arsen karena dia tak mau dianggap tak peduli dengan Rise di depan Ibunya.

"Dia kecapekan, jadi dia pergi lebih dulu"

"Oh, sudah naik ke kamarnya?" Gumam Arsen.

"Bukan, dia langsung pulang ke mansion keluarga Martinez"

"Apa??!!" Arsen tentu saja terkejut karena pihak hotel sudah menyiapkan kamar khusus pengantin baru untuk mereka. Tapi tanpa Arsen ketahui, Rose justru pergi meninggalkannya pulang lebih dulu.

Mana ada pengantin wanita yang meninggalkan suaminya sendiri di hari pernikahan mereka. Sepertinya Rose memang benar-benar perempuan gila.

"Tapi sekarang, aku adalah suaminya. Aku harusnya bisa sedikit memegang kendali atas dirinya. Aku juga harus menepati janjiku pada Karin untuk mencegah Rose berbuat semakin gila lagi"

"Sebaiknya kamu susul dia Arsen. Ini juga sudah malam!"

"Baik Bu!"

Arsen lupa kalau dia belum membicarakan perihal tempat tinggal bersama Rose. Tapi Arsen cukup senang kalau Rose memilih tinggal di rumah. Dengan begitu, dia bisa bertemu dengan Karin setiap hari. Walau tidak bisa memiliki Karin, tapi setidaknya Arsen berada dekat dengan Karin setiap harinya.

Arsen bergegas pulang menuju mansion keluarga Martinez. Sebenarnya dia buru-buru pulang juga ingin memastikan apa Karin tadi langsung pulang atau pergi dulu entah kemana. Arsen juga tidak bisa menghubungi Karin. Entahlah, Karin sepertinya sengaja menghindarinya.

Sampai di rumah keluarga Martinez, Arsen langsung masuk begitu saja. Mansion itu masih terasa begitu sepi karena sebagian orang masih berada dalam pesta.

"Mari Tuan, saya antarkan ke kamar Nona Rose!"

"Jadi dia benar-benar sudah pulang?"

"Sudah dari tadi Tuan!"

"Kalau Karin, apa dia sudah pulang?" Arsen tetap mengkhawatirkan wanita itu.

"Sudah Tuan, tak lama dari kepulangan Nona Rose"

"Baiklah" Arsen mengangguk mengerti. Dia merasa sedikit tenang karen Karin sudah ada di rumah.

Arsen lekas mengikuti pelayan tadi menuju kamar Rose yang berasa di lantai dua.

"Silahkan Tuan!"

"Hmm" Angguk Arsen ketika tiba di depan pintu kamar Rose.

Tok.. tok..

"Masuk!"

Arsen mendengar suara yang ia kenal dari dalam sana. Dia pun langsung mendorong pintu kamar itu dan melihat pemilik kemar itu sedang duduk di meja rias. Rose sudah melepas gaunnya dan menggantinya dengan piyama satin berbentuk dress.

Wanita itu tidak terkejut sama sekali melihat kedatangan Arsen. Berarti dia sudah menebak kalau Arsen akan pulang menyusulnya dan Arsen lah orang yang baru saja mengetuk pintu kamarnya.

"Kenapa kau pulang duluan?" Tanya Arsen sembari melepas jas yang melekat pada tubuh sempurnanya.

Dia sekilas menatap kamar Rose yang tidak ada nuansa ceria sama sekali. Menurutnya kamar dengan dominasi warna abu itu lebih cocok menjadi kamar seorang pria. Di dalam kamar itu juga tidak terdapat foto Rose atau semacamnya.

"Tentu saja, untuk apa aku menunggu suamiku yang meninggalkan ku di atas pelaminan demi mengejar mantan kekasihnya, bahkan membawanya bersembunyi di sebuah ruangan!"

Deg...

Arsen menelan ludahnya dengan kasar. Dia terkejut karena ternyata Rose mengetahui semuanya.

"Tidak usah terkejut seperti itu. Aku tau kau masih sangat mencintainya. Tapi apa kau tidak berpikir kalau hal itu dilihat orang lain? Bukannya itu akan menjadi trending topik?" Rose berdiri menghampiri Arsen.

"Arsen Thomas Scott meninggalkan istrinya di atas pelaminan demi mengejar wanita lain! Apa menurutmu mereka tidak akan mencari tau siapa wanita itu?" Rose semakin mendekat dan tak lepas menatap mata Arsen.

"Pikir pakai otak Tuan Arsen!!" Rose menunjuk pelipisnya sendiri untuk menunjukkan dimana keberadaan otak yang Rose sebut.

1
olyv
roseee
Andyranymous
Ayo semangat thor,ag menantimu💪💪💪
Andyranymous
Bau2 nya kalo dah bucin bs jd suami2 takut istri si Arsen🤣🤣🤣
shenina
drama banget karino /CoolGuy/
Herman Lim
karin kmu terlalu byk mau dah syukur u di Terim di rmh tuh hrs tau posisi mu kyk ibu mu tuh Diam ga byk nuntut
Cindy
lanjut
Diva Yuwena
Kayanya nanti Rose bakal manfaatin Arsen untuk buat Karin menderita yaitu dengan cara pura" jatuh cinta/ngebuat Arsen jatuh cinta sama rose,terus nanti pada akhirnya rose bakal beneran cinta sama Arsen bisa di bilang senjata makan tuan gitu lohh
Cahaya
sabar yh kafin kamu pasti mendapatkan jodoh yg terbaik pasti itu
suryani duriah
lagi2 airmata senjatanya karin🙄enggak ada carc lain khah lanjuut 👍👍
Yeye 🐱
tumben 🤪
Dew666
🍒🍒🍒🍒
Nanin Rahayu
rose ga baperan SM Arsen 👍👍👍
Diva Yuwena
Si Karin cewek pick me banget🤣
Jumi🍉
Kehancuran Karin dan ibunya anak kebahagian Rose dan aku juga malah ikut berbahagia...🤣🤭Terlalu sering mempertanyakan penderitaan diri padahal udah tau jawabannya...🥴🙃
Ratih
Sakitkan karin liat arsen m'perlakukan ros dgn baik bahkan sampai nggak mandi .....itulah nama x tabur tuai apa yg kau lalukan selama ini sama ros baik sengaja atw tdk tpi semua kasih sayang ayahmu kau rebut, itu yg di rasakan ros selama ini bahkan di saat dia butuh sandaran seorg ayah
SasSya
tadi pagi minum kopi apa pak
kog tumben Waras
Agnezz
ternyata biang kerok selain Karin adalah Bibi Lidya. Kompor juga tuh Bibi😡 Karin sedang bermain sandiwara, menjual kesedihannya pada Arsen. Jangan sampai Araen menaruh iba karena Karin tau persis kelemahan Arsen.
Yatiek Widhodho: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣para wong edan kumpul 🤣🤣🤣🤣karin lidyaa
total 3 replies
Dini Anggraini
Ayo roseline maju terus kamu biarkan semua yang membuatmu dan ibumu menderita hancurkan karena dengan begitu kamu akan puas mereka para pelakor dan keluarga toxic merasakan penderitaanmu dan ibumu. 💪💪💪😍😍😍
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kau punya ibu dan juga ayah yg sayang padamu, sedangkan rose..?
Lilis Yuanita
🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!