NovelToon NovelToon
Ashes Of The Fallen Throne

Ashes Of The Fallen Throne

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Barat
Popularitas:696
Nilai: 5
Nama Author: Mooney moon

Perjalanan seorang pemuda bernama Cassius dalam mencari kekuatan untuk mengungkap misteri keruntuhan kerajaan yang dulu merupakan tempat tinggalnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mooney moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teknik sihir tingkat atas

Cassius mengangguk, bersiap untuk mendengar lebih lanjut. "Aku siap mendengar."

Mulgur tersenyum tipis. "Bagus. Maka kita akan mulai dari dasar yang sebenarnya."

"Dengar baik-baik, kebanyakan orang berpikir kalau sihir itu adalah soal menghafal mantra dan mengayunkan tongkat. Padahal kenyataannya tidak sesederhana itu."

Cassius mengerutkan kening. "Maksudmu?"

Mulgur tersenyum kecil. "Sihir bisa digunakan tanpa rapalan. Yang benar-benar kau butuhkan hanyalah imajinasi yang jelas dalam pikiranmu dan kemampuan untuk mengalirkan energimu ke media yang tepat. Rapalan hanya perantara—alat untuk membantu fokus dan memastikan aliran energi bekerja dengan benar. Tapi bagi mereka yang benar-benar memahami sihir, mantra itu tidak lebih dari sekadar penguat keyakinan saja, bukan sebuah keharusan."

Cassius merenung sejenak. "Jadi, kalau seseorang cukup mahir, dia bisa menggunakan sihir langsung dari pikirannya tanpa harus mengucapkan mantra?"

Mulgur mengangguk. "Benar. Dan lebih dari itu, menggunakan sihir dengan cara ini juga jauh lebih efisien. Kau bisa mencapai hasil yang lebih baik dengan jumlah energi yang lebih sedikit."

Cassius mulai memahami maksud Mulgur. Selama ini, ia hanya mengikuti metode standar yang diajarkan kepadanya—menghafal rapalan, mengatur napas, lalu melepaskan sihir dengan perantara kata-kata. Tapi jika benar apa yang dikatakan Mulgur, itu berarti ada cara lain yang lebih efektif.

Mulgur melanjutkan, "Tapi ada satu hal lagi yang lebih penting, sesuatu yang jarang diketahui oleh banyak penyihir."

Cassius menatapnya dengan penuh perhatian. "Apa itu?"

Mulgur tersenyum tipis, lalu mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan. "Jumlah energi yang dimiliki seseorang memang menentukan seberapa bagus dia sebagai penyihir. Semakin besar cadangan energimu, semakin besar kekuatan yang bisa kau gunakan. Tapi kau tahu apa yang lebih menarik?"

Cassius diam, menunggu jawabannya.

"Kapasitas energi seseorang tidak sepenuhnya tetap. Ia bisa ditingkatkan."

Cassius sedikit terkejut. "Meningkatkan kapasitas energi? Bagaimana bisa? Bukankah kapasitas energi seseorang itu merupakan bawaan lahir?"

“Tidak.. bukan, kapasitas awal adalah sebutan yang lebih tepat” sahut Mulgur sambil mengangkat satu jari. "Dengan sering menggunakannya sampai benar-benar habis, bisa membuatmu punya kapasitas yang lebih besar. Jika kau menghabiskan energi sihirmu secara rutin dan membiarkannya pulih kembali, perlahan kapasitas maksimalmu akan meningkat. Seperti otot yang semakin kuat jika terus dilatih."

Cassius terdiam, mencerna informasi itu. Jika benar demikian, berarti ada cara untuk terus meningkatkan kekuatannya seiring waktu.

"Tapi," Mulgur menambahkan dengan nada lebih serius, "ada risiko besar di baliknya. Jika seseorang benar-benar menghabiskan seluruh energi sihirnya sampai titik nol, efeknya bisa sangat fatal. Bisa menyebabkan kerusakan tubuh, kehilangan kesadaran, bahkan dalam kasus ekstrem—kematian."

Cassius memperhatikan Mulgur dengan saksama. "Jadi, ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan sembarangan."

Mulgur mengangguk. "Tepat sekali. Tapi jika kau cukup pintar mencari cara dan berani mengambil resiko, kau bisa menggunakan pengetahuan ini untuk memperkuat dirimu lebih jauh."

Cassius menarik napas dalam. Ini adalah informasi yang sangat berharga. Dengan metode yang tepat, dia bisa memperluas kapasitas sihirnya dan menjadi lebih kuat. Apalagi dia punya loomb yang memberinya keunggulan dalam hal regenerasi.

Mulgur menyandarkan dirinya kembali ke batu dan menatap langit. "Nah, sekarang kau tahu dasar yang sebenarnya. Kau masih ingin belajar lebih banyak?"

Cassius menatapnya dengan tatapan penuh tekad. "Tentu saja."

Mulgur berdiri dengan tangan bersedekap, menatap Cassius dengan penuh perhatian. "Baiklah, kita mulai dari sesuatu yang sudah kau kuasai dulu—Fireball. Sekarang, cobalah buat bola api tanpa merapal mantra. Ingat, gunakan imajinasimu, bayangkan api itu terbentuk di telapak tanganmu, dan alirkan energimu ke sana."

Cassius mengangguk, lalu menatap telapak tangannya. Ia menarik napas dalam, mengosongkan pikirannya dari kebiasaan lama dalam menggunakan sihir, dan mulai mengalirkan energi sihir ke tangannya. Dalam pikirannya, ia membayangkan bola api muncul—panas, berputar, dan menyala dengan stabil.

Dalam hitungan detik, bola api kecil terbentuk di telapak tangannya, menyala terang tanpa ia harus mengucapkan sepatah kata pun. Cassius mengangkat alis, sedikit terkejut dengan betapa mudahnya hal itu terjadi.

Mulgur tertawa kecil. "Hah! Lihat? Tidak sulit, kan? Sekarang, mari kita buat ini lebih menarik. Coba otak-atik bola apimu. Lihat sejauh mana kau bisa mengubahnya sesuai keinginanmu."

Cassius menatap bola api itu, lalu mulai bereksperimen. Ia mencoba memperbesar dan memperkecil ukurannya—bola api itu merespons dengan cepat, berubah dari sekecil kelereng hingga sebesar kepalan tangannya. Kemudian, ia mencoba meningkatkan panasnya, membayangkan nyalanya lebih terang dan lebih ganas, hingga udara di sekitarnya bergetar karena panas yang meningkat.

Selanjutnya, ia bereksperimen dengan bentuknya. Dari bola api yang bulat sempurna, ia mencoba memanjangkannya menjadi lidah api yang melayang di telapak tangannya, lalu mengubahnya menjadi bentuk yang lebih tajam, seperti ujung tombak.

Namun, di tengah eksperimennya, pandangan Cassius tiba-tiba kabur. Tubuhnya terasa lemas, dan tanpa sadar ia terhuyung ke belakang. Nafasnya mulai berat, keringat dingin mengalir di pelipisnya.

Mulgur segera melangkah maju, mengangkat alisnya dengan khawatir. "Hei! Aku sudah bilang, jangan habiskan energimu sampai nol!"

Cassius mengatur napasnya, mencoba mengabaikan rasa pusing yang melandanya. "Aku baik-baik saja..." gumamnya, meskipun tubuhnya jelas melemah.

Namun, alih-alih berhenti, Cassius justru mengepalkan tangan dan mengaktifkan Loomb-nya. Cahaya keemasan samar yang hanya bisa dilihatnya sendiri muncul di pergelangan tangannya, dan dalam sekejap, rasa lelah yang tadi melumpuhkannya menghilang begitu saja. Tubuhnya kembali segar seolah tidak pernah mengalami kelelahan sebelumnya.

Mulgur terbelalak. Mata tuanya menatap Cassius dengan keterkejutan yang nyata. "Apa yang baru saja kau lakukan?" tanyanya dengan nada yang lebih serius dari sebelumnya.

Cassius menoleh ke arah Mulgur, menyadari ekspresi keterkejutan di wajah orang tua itu. Ia berkata pada Mulgur. "Ini adalah Loomb milikku, Regeneration. Dengan ini, aku bisa menyembuhkan luka, memulihkan tubuhku, dan ya... termasuk menghilangkan kelelahan akibat kehabisan energi sekaligus mengembalikanya."

Mulgur masih belum bisa menyembunyikan keterkejutannya. Ia mengelus janggutnya, menatap Cassius seakan melihat sesuatu yang tidak masuk akal. "Jadi... kau bisa memulihkan tubuhmu begitu saja? Bangkit dari kelelahan akibat kehabisan energi sihir dan bahkan mengembalikan energimu yang sudah habis dalam sekejap?"

Cassius mengangguk. "Ya. Ini memang punya banyak keunggulan, tapi sejauh ini, aku belum menemukan sejauh mana batas kemampuannya."

Mulgur tertawa kecil, tetapi ada ketertarikan yang jelas di matanya. "Hah... anak muda, kau benar-benar luar biasa. Tidak heran kau bisa bertahan sejauh ini."

Cassius hanya tersenyum tipis. "Aku hanya memanfaatkan apa yang kumiliki."

Mulgur menggeleng-gelengkan kepalanya. "Baiklah, kalau begitu, sepertinya aku harus mempertimbangkan cara yang lebih... ekstrem untuk melatihmu. Kalau kau memang sekuat itu, mungkin kita bisa mendorong batasanmu lebih jauh lagi."

1
Mưa buồn
Semangat thor, jangan males update ya.
Kovács Natália
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
yongobongo11:11
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!