Mistis dan hal ghoib bagi Nayla hanyalah mitos sebelum dia mengalami kejadian yang membuatnya terpaksa mempercayai hal-hal yang berbau suprantural itu setelah mengalaminya sendiri.
Meninggal akibat konspirasi suami dan kakak angkatnya, Nayla hidup kembali ditubuh seorang gadis dengan nama yang sama dengannya yang memang telah disiapkan untuknya.
Siapakah orang yang sengaja membangkitkan jiwa Nayla?
Mampukah Nayla membalaskan dendam dan menguak teka-teki kehidupannya?
Penasaran...
Ikuti kisah Nayla dalam membalas dendam yang sarat akan hal mistis dan ghoib, yang tentunya sangat menegangkan dan membuat jantung kita berdegub kencang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CEMAS
Lucas berjalan gontai menyusuri lorong rumah sakit, begitu dia mendengar suara tangis Gisel, diapun mempercepat langkah kakinya dengan wajah penuh kekhawatiran.
“Ada apa? Kenapa kamu menangis?”, tanyanya cemas.
“Itu...”, Gisel menunjukkan koper yang baru saja dibawa masuk oleh Andreas dengan berderai air mata.
Sebelum Lucas bertanya, Andreas yang tak tahu kenapa hari ini begitu banyak kekacauan yang terjadi pun segera menjelaskan semua hal yang terjadi kepada bosnya.
Mulai dari apartemen yang telah dijual, mobil yang juga telah diambil oleh seseorang yang dikirim oleh adik iparnya untuk dijual serta beberapa asset milik sang istri juga telah berpindah tangan saat ini.
Mendengar semua penjelasan yang diberikan oleh Andreas, tubuh Lucas luruh, jatuh ke sofa dengan lemas.
“Siapa itu Nayla? Adik? Sejak kapan wanita sialan itu memiliki adik? Dan apa katamu, dia merupakan keponakan Winata? Bagaimana mungkin?”
Gisel terus saja mencecar Lucas dengan berbagai macam pertanyaan setelah dia mendengar penjelasan yang Andreas berikan.
“Ya, benar. Dia ternyata punya adik yang selama ini terpisah. Dan secara kebetulan, ternyata Nayla itu merupakan keponakan nyonya Friska yang menghilang ketika tragedi pembunuhan masal di keluarga besarnya terjadi ”
Ucapan Lucas membuat tubuh Gisel melemah. Jika Nayla memiliki adik kandung, bukankah semua warisan yang dia miliki akan jatuh ketangan gadis itu karena secara hukum dialah yang berhak, apalagi gadis itu ternyata juga memiliki surat kuasa dari Nayla yang memberikan hal kepadanya untuk mengelola perusahaan dan semua harta yang dimilikinya.
“Lalu, bagaimana denganmu? Bukankah kamu masih suaminya?”, tanya Gisel dengan tatapan penuh selidik.
“Kami menikah belum genap satu bulan. Untuk meminta bagian harta gono-gini jelas itu tidak mungkin. Jasad Nayla juga sempat diambil ketika adik kandungnya itu ingin melakukan tes DNA untuk membuktikan hubungan keduanya sehingga dari hasil otopsi mereka menemukan kejanggalan karena jantung Nayla tidak ada ditempatnya dan dia juga dinyatakan masih virgin. Maka dari itu, sekarang kita harus memikirkan cara bagaimana menghilangkan semua bukti karena yang aku dengar, adiknya itu berniat untuk menyelidiki kasus kecelakaan yang menimpa kakaknya dan juga akan mencari tahu bagaimana bisa jantung sang kakak tidak berada dalam tubuhnya”
Ucapan Lucas membuat tubuh Gisel bergetar ketakutan. Meski mereka memiliki surat kuasa pendonoran jantung yang diberikan kepada rumah sakit sehingga operasi transpalasi jantung bisa dilakukan, namun dia dan Lucas sangat tahu jika mereka memalsukan tanda tangan Nayla dalam surat tersebut.
Jika diselidiki dan ditemukan kecurangan, bukan tidak mungkin keduanya, dokter, bahkan rumah sakit tempat mereka melakukan operasi akan terkena imbas.
Sekarang mereka telah jatuh miskin, membungkam mulut semua orang seperti yang mereka lakukan sebelumnya, jelas tidak mungkin.
Hanya satu yang ada dalam pikiran mereka sekarang, bagaimana caranya kabur ketempat yang jauh sehingga tak bisa terlacak.
Melihat Gisel mulai linglung, Lucas yang telah menyiapkan rencanapun segera menuturkan apa yang ada dalam benaknya.
“Untuk sementara, kamu harus bisa menyembuhkan diri dulu dan bersembunyi. Aku akan mengumpulkan uang sambil mencari informasi lebih lanjut. Saat ini, kita hanya bisa menerima kondisi yang ada sambil memikirkan cara agar mereka tak sampai mencurigai kita”, ucap Lucas berusaha tenang.
Sepasang mata yang sedari tadi merekam pembicaraan keduanya hanya bisa berdecih sinis. “Berlarilah sejauh kalian bisa. Dimanapun kalian bersembunyi, nona pasti akan menemukan kalian, meski itu berada didalam lubang semut sekalipun”, batinnya geram.
_________
Disebuah gubuk reyot ditengah hutan, tampak seorang lelaki berkumis lebat sedang duduk diatas tikar lusuh sambil berkomat-kamit membaca mantra.
Asap kemenyan yang membumbung tinggi diudara, menambah kesan mistis dalam ruangan yang tak seberapa besar itu.
“Tidak bisa ditembus, terlalu kuat. Satu-satunya cara hanya datang menemuinya dan letakkan tali pocong serta tanah kuburan ini didalam kamarnya, maka semua akan berjalan dengan lancar karena ada aku yang akan membantumu dari sini ”, ujar mbak Djoyo dengan wajah penuh peluh.
Demi dendamnya, Anastasya pun menerima bungkusan kain hitam tersebut dari tangan mbah Djoyo.
Hati Anastasya sudah gelap, apapun akan dia lakukan demi bisa membunuh Azzam agar amarahnya bisa terlampiaskan.
Anastasya terus saja mendoktrin dirinya, jika saja Azzam mati, maka Dion pasti masih hidup.
Padahal hanya kurang sehari lagi mereka akan bisa membuat Dion terbebas dari kutukan yang mengikat jiwanya itu, seandainya jiwa Azzam tak kembali maka jiwa Dion tak akan diambil, membuatnya harus kehilangan orang yang dicintainya sedalam ini.
Nayla yang sedang berbincang-bincang ringan dengan Azzam, tiba-tiba merasakan hal yang buruk akan segera terjadi.
Azzam yang melihat perubahan ekpresi Nayla pun tak segera bertanya, “Ada apa?”, tanyanya penasaran.
“Ada seseorang yang mengincarmu. Orang yang sama dan kali ini bahkan lebih buruk dari sebelumnya”, guman Nayla pelan.
“Apa! Siapa dia!”, pekik Friska dengan kedua mata merah menahan amarah.
“Tante akan tahu nanti. Malam ini, dia akan datang. Kita akan menyambutnya”, ucap Nayla tetap tenang.
Setelah mengatakan hal itu, Nayla menyuruh Azzam untuk kembali beristirahat dan menutup jendela serta gorden didalam kamarnya sambil komat-kamit membaca mantra.
“Nanti, apapun yang kamu dengar diluar, jangan sekali-kali kamu keluar dari kamar ini”, perintah Nayla tajam.
Melihat sorot mata penuh ketegasan diwajah Nayla, Azzam mengangguk takut dan diapun segera menarik selimut hingga menutupi hampir seluruh tubuhnya sambil menutup mata karena entah kenapa tiba-tiba dia merasa mengantuk.
“Tenang saja, aku akan memastikan dia tetap berada didalam kamar nanti”, ucap Kunti yang hanya bisa didengar oleh Nayla.
Melihat ada Kunti yang menemani Azzam, hati Nayla merasa tenang sehingga diapun segera masuk kedalam kamarnya untuk mandi.
Nayla masuk kedalam bathup yang sudah penuh airnya, merendam tubuhnya yang letih.
Air hangat dan aroma sabun cair kesukaannya, membuat rasa penat didalam kepalanya perlahan memudar, kedua mata Nayla pun perlahan menutup, mencoba menikmati ketenangan ini sejenak.
“Aku tak menyangka jika kehidupanku akan menjadi serumit ini. Padahal sebelumnya, aku berpikir, setelah menikah maka aku akan hidup bahagia. Namun nyatanya, semua itu hanya anggan belaka”, gumannya sedih.
Meski kecewa dengan kehidupannya namun Nayla berusaha menepis semua rasa sedih dalam hatinya karena dia masih diberikan kesempatan untuk hidup.
Bisa bernafas dan kembali bertemu dengan orang-orang baik yang perduli dan menyayanginya, itu sudah cukup, daripada dia terpuruk dalam kesedihan.
Sementara itu ditempat lain, Anastasya yang saat ini berencana akan pergi ke kediaman Winata pun mulai mempersiapkan semuanya.
Dia sangat tahu siapa Winata dan Friska, dua orang itu sangat peka dan tentunya akan menaruh rasa curiga jika dia yang tak terlalu kenal dengan Azzam tiba-tiba datang untuk bertemu dengannya.
Untung saja om Anastasya memiliki kerjasama dengan perusahaan Winata sehingga malam ini dia datang sambil membawa berkas, berusaha mengecoh kedua orang tua Azzam tersebut sebelum menjalankan aksinya.