NovelToon NovelToon
OBSESSION

OBSESSION

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / EXO / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sam Lee

Yun dan Sean adalah sepasang kekasih dengan kepribadian yang berbeda, Yun yang penyayang dan lembut mampu menaklukan sifat keras dalam diri Sean. Sean yang merupakan ketua genk motor tersohor sangat mencintai Yun, pria itu juga posesif pada Yun. Yun juga memiliki perasaan yang sama, walau sering dibuat jengkel oleh sifat kekanakan pria itu. Mereka bahagia memiliki satu sama lain, tapi...

Semuanya berubah kala Yun harus pergi, kondisi keuangan keluarganya merosot tajam. Yun tak ingin pergi, ia ingin bersama Sean. Tapi Sean berubah, pria itu membuatnya memutuskan untuk pergi dari sisinya. Ia mencoba memulai kehidupan baru dengan kepribadian baru, ia pun bertemu pria berkepribadian tak tersentuh. Sama dengan Sean, pria itu adalah anggota genk motor di kota itu. Saat pria itu tak sengaja mendekatinya, semua orang jadi menjodoh-jodohkan mereka, Yun pun memutuskan untuk dekat dengan pria sekali lagi.

Apa yang akan terjadi selanjutnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

She is Mine!!

"Bagaimana keadaan Kakak hari ini?" Tanya Yun, saat berhadapan dengan Dega, setelah beberapa hari ini hanya bisa melihat dari luar.

"Aku baik-baik saja, sore ini aku sudah bisa pulang." Jawab Dega, tersenyum.

"Syukurlah, aku hanya ingin berterimakasih." Ujar Yun, Dega mengerutkan keningnya. "Makasih udah mencoba melindungiku dan yang lain, maaf karna menahanmu dengan perjanjian konyol itu."

Dega menghela nafas, tangannya mengusap kepala Yun. "Jangan merasa bersalah terus, ini bukanlah salahmu." Ujarnya, tulus. "Bagaimana keadaan Kent dan yang lain? Mereka baik?"

"Luka mereka membaik, dan mereka bilang, mereka baik-baik saja." Jawab Yun, tersenyum miris.

"Begitu banyak orang yang ingin melindungimu ya, Yun? Padahal kau terlihat pemberani, aku saja kadang merasa kau ini bukan seperti gadis pada umumnya."

"Makanya jangan melakukan hal seperti ini lagi, apalagi hanya demi aku." Ujar Yun, membuat Dega tertawa. "Kok tertawa?"

"Kau ini sangat lucu, jika sedang bersikap manja seperti tadi." Ujar Dega, membuat Yun menatapnya tak terima.

"Aku tak manja, aku tak suka dimanja-manja."

"Jadi disini temanmu itu dirawat, Yun?" Tanya Sean, membuat tawa Dega berhenti seketika.

Yun menoleh, ia menghela nafas. "Kak Sean, kenapa Kakak gak bisa tunggu diluar?" Ujarnya, kesal. Ia memang melarang Sean masuk, pasalnya Yun perlu membicarakan beberapa hal penting dengan Dega.

"Hmm, mereka tak sengaja kubuat pingsan." Ujar Sean, tanpa dosa. Ia menatap Dega, dahinya mengerut. "Dia temanmu itu?"

"Iya, dia Kak Dega." Ujar Yun, tanpa menyadari perubahan raut wajah pria itu. "Kak Dega, kok diam?"

Dega tersenyum, wajahnya tegang. Dega mengenal Sean, pria yang tengah berjalan menghampirinya itu membuat masa lalu kembali menghantuinya.

"Hai, aku Sean, terimakasih sudah menjaga pacarku!!" Ujar Sean sambil merangkul Yun, tapi Yun memekik tak terima.

"Aku bukan pacar Kak Sean, berhentilah bersikap seperti anak kecil." Ujar Yun, sebal.

"Ya! Dia pucat tuh, apa dia sepucat itu?" Tanya Sean, penuh selidik.

Dega menatapnya, ia tersenyum. "Ah, mungkin karna aku sedang tak enak badan." Ujarnya, mencoba mengendalikan diri. "Aku Dega, teman Yun." Ujarnya sambil mengulurkan tangannya, tersenyum selebar mungkin.

"Hmm, sepertinya kau tak asing ya..." Ujar Sean, membuat Yun menatap Dega. "Apa kita pernah bertemu?" Tanyanya, lagi. "Tapi senang bertemu denganmu, kudengar kau kalah berduel? Turut berduka ya, lukamu ternyata lumayan parah."

"Kakak..." Ujar Yun, memberi peringatan.

"Ya, maaf, aku akan menjaga ucapanku." Ujar Sean sambil menutup mulutnya, membuat Yun tertawa.

Dega memperhatikan keduanya yang terlihat sangat akrab, membuat Dega kembali teringat masa lalunya. Dega melihat seorang anak berseragam SMP dan seorang pria dewasa tertawa bersama, dihadapannya yang hanya seorang anak SMA yang dibully oleh mereka. Pantas saja Dega langsung teringat masa lalu, saat pertama kali melihat Yun. Rupanya gadis itu adalah pacar Sean sekaligus cinta pertamanya, Yuanita. Dega tak menyangka, ia akan kembali bertemu Yuanita dengan keadaannya seperti ini, ia juga tak menyangka akan melihat kecantikan Yun sekali lagi. Tapi ia teringat Sean, pria yang dulu ia takuti. Pria itu kini semakin matang dan tentunya bukan tandingannya, pria itu berbeda dari Sean yang dulu ia kenal. Hal yang sama hanyalah tatapan Sean terhadap Yun, tatapan penuh cinta yang hanya bisa Sean berikan pada gadis itu.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Yun, membuat lamunan Dega buyar. Dega segera menyembunyikan tangannya yang semakin gemetar, Yun sepertinya menyadari itu. "Apa kau perlu dokter?"

"Tidak, aku sepertinya harus istirahat lagi." Ujar Dega, berusaha menghindari tatapan tajam Sean. Percuma ia belajar mati-matian mengendalikan rasa takut itu pada Josh, karna ia masih tak bisa menyembunyikannya dengan baik.

"Tapi kau bisa pulang sore ini, kan?" Tanya Yun, khawatir. "Wajahmu pucat, Kak. Kakak yakin gak perlu dokter?"

"Gak usah, Yun, aku akan baik-baik saja. Sebaiknya tinggalkan aku, aku akan istirahat karna aku ingin pulang." Ujar Dega, tatapan Sean membuatnya terganggu.

"Ayo pulang, Yun!!" Ajak Sean, kala Dega terlihat tak nyaman dengan keberadaan mereka.

"Yaudah, aku pulang ya, Kak. Kalau butuh apa-apa, aku siap membantu." Ujar Yun, tulus.

"Cepat sembuh ya, bro!!" Ujar Sean sambil menjabat tangan Dega, membuat Dega tersentak kaget. "Gw tau itu loe, culun!!" Bisiknya, saat mulutnya berada didepan telinga Dega. "Loe gak akan bisa ngalahin gw, Yun itu milik gw!!" Ancamnya sambil meremas tangan Dega, ia pun menepuk pundak Dega.

Dega masih diam, ia bisa menangkap senyuman licik dari Sean.

"Cepat sembuh, Kak!!" Ujar Yun, tersenyum. Sean menarik Yun pergi, meninggalkan Dega yang seolah tak bernafas, semenjak kehadiran Sean tadi.

"Ga, loe gak papa?" Tanya Josh, membuat Dega kembali mampu mengendalikan dirinya. "Loe kenapa?"

Dega menatap Josh, air matanya luruh tanpa sadar. "Josh, tolong gw!!"

"Loe kenapa, sih?" Tanya Josh, panik.

"Dia tau gw, dia ngancem gw!!" Ujar Dega, membuat Josh bingung.

"Dia siapa? Ngancem loe kayak gimana?" Tanya Josh, tak biasanya Dega seperti ini. Apa ini ada hubungannya dengan Yun? Apa yang mereka bicarakan? Josh tak mengerti, Dega seperti orang yang kehilangan arah, sama seperti yang Josh temukan kala mereka bertemu pertama kali. "Loe cerita pelan-pelan, gak usah panik, ok?" Ujarnya, lembut. "Bicara pelan-pelan, tarik nafas dulu..."

Dega mulai tenang, setelah beberapa menit berlalu. Tangannya berangsur membaik, wajahnya tak sepucat tadi. Tapi nafasnya masih memburu, seolah ketakutan yang lama terpendam kembali menghantuinya.

"Ini ada hubungannya sama obrolan loe dan Yun?" Tanya Josh, perlahan.

"Tidak, tapi dia... Kenapa dia ada disini, Josh? Gw udah berusaha menghilang, lari, menjauh dari dia, tapi kenapa dia bisa nemuin gw dan kenalin gw?" Tanya Dega, Josh mengerutkan keningnya.

"Dia... Dia siapa, Ga?"

"Sean, cowok yang tadi dibawa Yun, dia cowok yang selama ini gw takutin." Ujar Dega, Josh terdiam.

Benarkah? Pria kekanakan itu?

***

"Loe dari mana aja, bocah?" Teriak Kai, kesal. Seharian ini ia ditinggal di hotel begitu saja, ia kan juga bosan. Motornya dibawa Sean, karna Sean tak diperbolehkan bawa motor. Gila saja dia memperbolehkan bocah itu bawa motor sendiri, yang ada hanya kerusuhan yang dibuatnya.

"Bersenang-senang." Jawab Sean, tanpa dosa.

"Ck, bersenang-senang apanya? Awas loe, kalau besok, gw denger kabar yang gak enakin kayak waktu itu." Ujar Kai, kasar, karna tiba-tiba ia teringat kejadian minggu lalu yang benar-benar membuatnya menyesal telah membiarkan Sean berkendara sendirian malam itu. Sean yang mabuk menabrakkan salah satu mobil kesayangan Kai dengan mobil lainnya, Kai rugi banyak kala itu. Iyalah, selain ia harus mengganti mobil yang Sean tabrak, mobil koleksi kesayangannya juga harus direlakannya untuk dibuang. Sejak hari itu, Kai tak mempercayakan Sean untuk berkendara dalam keadaan mabuk. Meskipun begitu, Kai type orang yang tak tegaan. Buktinya ia masih memberikan kunci motor kesayangannya untuk membunuh rasa bosan Sean, meskipun resiko rugi besar terus saja membayanginya. Syukurlah, Sean tak berbuat macam-macam dengan kendaraannya, buktinya dia pulang dalam keadaan sadar dan kunci motornya masih utuh.

"Loe tau Kai, ada kejadian menarik hari ini." Ujar Sean sambil mencomot pizza yang tergeletak begitu saja didepan Kai, pria itu hanya berdehem. "Gw ketemu Yun, Kai!!"

Uhuk!!

Kai hampir tersedak ludahnya sendiri, kala Sean berteriak kegirangan. "Loe gak bohong, kan? Gak mabuk? Gak halu?" Ujarnya, datar.

"Nggak lah, mungkin ini yang namanya jodoh." Ujar Sean, sok puitis. Ingin sekali Kai menjitaknya, tapi ia harus mengurungkan niatnya, karna pria itu terlihat senang malam ini. "Sebenarnya apa sih yang kalian lakukan? Mencarinya? Padahal dia begitu dekat, tapi tak kalian temukan. Kenapa gw juga yang harus turun tangan?" gerutu Sean, katanya tadi jodoh_-

"Gw juga gak tau, Sean, gw cuman nyuruh mereka." Ujar Kai, datar.

"Kai, yang serius dong!!" Teriak Sean, kesal. "Loe harus tegas, berwibawa, perintahnya jangan setengah-setengah, mereka jadi melunjak."

"Ya! Gw benar-benar cari dia ke pelosok kota, tapi dia yang pinter sembunyi. Emangnya gw kayak orang bodoh, gw juga ikut turun tangan, tau!!" Ujar Kai, kesal. Demi siapa coba dia harus seperti ini, Stuart sih terlalu memanjakannya, jadi Sean dibuat ngelunjak seperti ini.

Sean terdiam, ia tampak berpikir. "Benar juga sih, susah memang mendapat informasi Yun. Tau gak kenapa?" Tanyanya, Kai acuh, tak merasa ingin tau. "Karna dia berteman dengan genk DS yang katanya genk motor paling berpengaruh disini, dia dilindungi gitu." Ujarnya, Kai hanya manggut-manggut. "Ya! Dengar tidak, sih?"

"Gw dengar kok, aishh..." Ujar Kai, kesal. "Tunggu dulu, DS?" Ulangnya, tertarik.

"Ya, Yun dekat dengan DS, Dangerous Shooter, kalau tak salah." Ujar Sean, pelan. "Dan lebih menarik lagi, pimpinan mereka, DS ini, adalah Dega. Loe masih ingat cowok culun berkacamata yang keluar dari sekolah itu, kan?"

"Apa? Benarkah?"

"Ya, dan dia berniat merebut Yun dari gw, dia menyukai Yun sampai sekarang."

1
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
tetap semangat ya,Thor buat update terus
tutiana
Luar biasa
Sam Lee: makasih, semoga terhibur ❤
total 1 replies
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
bagus
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
semangat terus ya Thor dan jangan lupa mampir juga di karyaku,cintaku bertepuk sebelah tangan
spirit thor
Sam Lee: makasih, ntar mampir kalo ada waktu yaa...❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!