Sepasang suami istri paruh baya sedang berboncengan motor yang baru saja pulang dari pasar menemukan keranjang bayi didekat jembatan yang tidak jauh dari rumah mereka berdua.
bayi mungil sangat cantik tubuhnya yang masih merah baru lahir hanya dibungkus dengan kain bedong dan selimut bayi.
disampingnya ada secarik kertas bertuliskan " tolong rawat bayi ini dengan baik, suatu saat nanti ada orang yang akan menjemputnya " isi pesan didalam kertas tersebut.
dan didalam amplop surat tersebut terdapat Kalung emas putih terdapat liontin berinisial "A.S ".
karena adanya inisiatif huruf tersebut pak Angga dan istrinya Ajeng memberi nama bayi cantik tersebut " Amira Saraswati".
nama itu yang terbesit dipikiran mereka berdua.
mereka berdua merawat Amira penuh kasih sayang kayaknya seorang anak kandung mereka.
pak Angga dan istrinya memiliki seorang putra tunggal yang bernama Rahmad Darmawan berusia 25 tahun yang sudah menikah dan memilih tinggal dirumah istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tetaplah Bekerja Disini
" Nisa aku pergi ke toilet dulu ya , tolong jagain meja kasir sebentar ya " ucap Amira pamitan ingin pergi ke toilet.
" oke , siap bos " jawab Anisa berjalan menuju meja kasir.
Tidak lama setelah kepergian Amira , munculah wajah cantik wanita paruh baya yang tak lain Bu Sandra berjalan dengan pria sangat tampan tubuh tinggi tegap kulit putih bersih hidung mancung berjalan beriringan dengan Bu Sandra menuju ruang pribadi Bu Sandra.
Buset ganteng banget ya tuh cowok , tiba-tiba rahimku ikut bergetar saat melihat calon ayah anak anakku nanti batin Anisa dengan pipi bersemu merah karena membayangkan saat ia menjadi istri paling beruntung bisa memiliki suami setampan pria tadi yang tak lain Devan.
Senyuman Anisa masih terpatri diwajah manisnya meskipun Bu Sandra dan laki laki tadi tidak terlihat lagi.
Seandainya aku bisa menjadi pasangan hidupnya pasti aku menjadi wanita paling beruntung memiliki suami super ganteng dan anak anak yang tampan serta cantik batin Anisa menghayal dipagi hari.
Amira yang sejak tadi disamping Anisa , terheran heran melihat tingkah laku teman kerjanya.
Nih orang kenapa ya sejak tadi senyam senyum sendiri, perasaan enggak ada pembeli datang batin Amira heran.
" Nisa , hey kamu kenapa kok senyum senyum sendiri dari tadi ?" tanya Amira sambil menepuk pundak Anisa.
" eh tidak kenapa napa kok mir, hanya saja tiba tiba hatiku bergetar saat melihat pria tampan tadi " jawab Anisa sambil cengengesan.
" pria tampan...?
Pria tampan dimana, disini enggak ada pria tampan kamu tuh ada ada aja Nisa ...Nisa..." ucap Amira sambil geleng-geleng kepala merasa heran.
" yaudah ayo kerja lagi , nanti kena tegur dari Bu Sandra " ajak Amira kembali sibuk menata buku buku beberapa ada yang berantakan.
" iya mbak Amira yang cantik..." jawab Anisa dengan bibir manyun .
" Oya mir , tadi pas kamu pergi ke toilet tiba tiba Bu Sandra datang tapi enggak sendirian datangnya, Bu Sandra datang bareng cowok ganteng banget.
Aku melihat tuh cowok kok tiba tiba jantungku deg degan mir, apa iya aku jatuh cinta dengan pandangan pertama " ujar Anisa sambil memegang dadanya sendiri.
" ilih ilih gayamu Nisa, kamu setiap ketemu cowok cakep dikit udah selangit mujinya, emang setampan apa sih cowoknya ?"
Ucap Amira juga ikut penasaran dengan seseorang yang datang bersama bosnya.
" aku yakin pas kamu ketemu tuh cowok pasti ikut klepek klepek mir, aku yakin deh kamu juga pasti ke kesemsem sama tuh cowok " ujar Anisa dengan gaya sok tau .
" enggak Nisa, aku mau fokus sama kuliah aku dan rajin bekerja sekaligus menabung untuk masa depan aku nanti.
Kalau bukan aku yang berusaha sendiri siapa yang bisa aku andalkan kalau bukan diriku sendiri.
Anisa kamu beruntung masih memiliki keluarga lengkap yang sangat menyayangi kamu.
" Mira kamu percaya kuasa Tuhan, berarti kamu juga harus percaya bahwa suatu saat nanti kamu bisa bertemu dengan kedua orang tuamu.
Dan aku yakin kamu wanita kuat dan suatu saat jadi wanita hebat, sini peluk dulu " ucap Anisa merentangkan kedua tangannya.
Amira langsung memeluk Anisa dengan Isakan tangisnya " sabar ya mir, aku sebagai teman hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu.
Kamu adalah wanita baik berhati tulus, meskipun hidupmu serba pas pasan tapi kamu bagitu mulia kamu mau membantu dan menampung anak anak jalanan yang tidak memiliki orang tua.
Aku sangat bangga sama kamu Mira, aku bersyukur dipertemukan dengan sosok teman selain cantik juga baik hati sepertimu.
Seandainya aku punya kakak cowok pasti aku jadikan kamu Kalak iparku mir hehehehe.." ucap Anisa diselingi guyonan kecil.
" enggak mau aku punya adik ipar yang suka kentut sembarangan " goda Amira balik .
" eh ngomong sembarangan , aku loh kemarin enggak sengaja kentut karena sakit perut " jawab Anisa pura pura kesal .
" hahaha ...okelah aku percaya sama omongan kamu nisa " ucap Amira pura pura percaya.
Padahal memang sering kali Anisa kebablasan kentut disembarang tempat.
Namun karena Amira sudah terbiasa jadi dia tidak mempermasalahkan kebiasaan teman kerjanya tersebut.
Setelah itu mereka kembali fokus dengan kerjaan masing-masing.
Siang itu setelah makan siang , Amira berjalan menuju ruangan Bu Sandra.
Setelah sampai didepan pintu ruang pribadi Bu Sandra, Amira sedikit ragu saat akan mengetuk pintu tersebut.
Amira menutup matanya serta mengambil nafas panjang sebelum mengetuk pintu.
Setelah perasaannya sedikit tenang Amira mengetuk pintu " tok tok tok...Bu Sandra ini saya Amira.." ucap Amira dari luar.
Sedangkan Bu Sandra yang masih mengobrol dengan Devan menghentikan obrolannya saat mendengar pintunya diketuk dari luar dan terdengar suara Amira memanggil namanya.
" Sebentar ya Dev, sepertinya salah satu pegawaiku memanggil.. Tante buka pintu dulu " ucap Bu Sandra berjalan arah pintu masuk .
Ceklek..
saat pintu terbuka nampak gadis cantik berdiri didepan pintu .
" Amira , ayo masuk kedalam ..
Duduklah.. ada apa Mira tumben menemui saya ?" tanya Bu Sandra.
Amira tidak langsung menjawab, Mira malah fokus dengan seseorang yang duduk membelakangi pintu otomatis Amira berdiri tepat di belakang Devan.
Sepertinya aku enggak asing dengan orang ini , apa hanya kebetulan saja ya mirip mas Devan batin Amira .
Sedangkan Devan, bersikap tenang dan santai seakan tidak mengenal seseorang yang baru saja masuk ke ruangan Bu Sandra.
Padahal saat ini hati Devan sedang tidak baik baik saja, jantungnya berdetak lebih cepat.
Akhirnya bertemu Amira juga aku, tanpa harus aku mencarinya lebih dulu.
Tiba-tiba senyuman kecil terbit dibibirnya tanpa ada orang yang menyadarinya.
" Mira ayo silahkan duduk nak, ada apa kamu tumben menemui saya Mira ?" tanya Bu Sandra sekali lagi.
Setelah dipersilahkan duduk, Amira berjalan menuju sofa kusus tamu.
Saat pandangan mata Amira bertemu dengan mata indah Devan, Amira sedikit terkejut namun segera ia mengendalikan keterkejutannya.
" Mas Devan disini juga ...?" tanya Amira sedikit kikuk.
" ah iya mir, ada sedikit keperluan sama Tanteku , tepatnya Tante Sandra adalah teman dekat kedua orang tuaku.
Dulu rumah kami berdekatan, namun setelah Tante Sandra sekeluarga pindah ke luar negeri selama belasan tahun akhirnya tanpa sengaja tadi bertemu kembali " jawab Devan menjelaskan pertemuannya dengan Bu Sandra.
" iya mira , devan adalah anak dari sahabat saya liona .
Oya ngomong ngomong ada apa kamu datang menemui saya Mira ?" tanya Bu Sandra.
" Hem Bu Sandra, sebelumnya saya mau minta maaf kalau selama saya bekerja disini pernah melakukan kesalahan.
kedatangan saya kesini adalah hari ini saya memutuskan untuk izin keluar dari kerjaan ini , karena saya dapat tawaran pekerjaan baru dari teman saya Bu , sebelum saya benar benar minta maaf Bu " ucap Amira sambil menundukkan kepalanya.
" Amira mau bekerja dimana kalau boleh saya tau ?" tanya Bu Sandra tenang.
" kemarin teman saya menawarkan pekerjaan sebagai koki di restoran milik orang tuanya, berhubung saya sangat menyukai memasak jadi saya menyetujui ajakan teman saya Bu " jawab Amira .
" Hem jadi kamu hobby memasak, sama dong saya juga suka memasak apalagi mencoba menu menu baru yang lagi viral.
Gimana kalau kamu ikut saya aja bekerja di rumah makan milik saya , ya mungkin tidak sebesar restoran tapi Alhamdulillah rumah makan saya setia hari rame pengunjung.
Saya akan gaji kamu berapapun asal kamu mau ikut gabung menjadi salah satu koki andalan ditempat rumah makan saya, bagaimana Amira apakah kamu mau ikut saya kerja di rumah makan saya milik keluarga saya ..?
Jujur saya keberatan kalau kamu berhenti bekerja ditempat saya Mira, tapi jika alasan kamu ingin mengasah kemampuan kamu dalam hal memasak saya juga punya rumah makan cukup besar tempatnya tidak jauh dari sini jadi kamu masih bisa pulang pergi ke kosan kamu dan kampus. Atau menginap di mes kusus karyawan juga bisa kok ,
Bagaimana Amira kamu mau ya ?
Keinginan saya Tetaplah Bekerja Disini, Amira saya mohon " ucap Bu Sandra sambil memegang kedua tangan Amira dengan pandangan memohon.
Amira yang mudah tersentuh hatinya tidak tega menolak keinginan bosnya, apalagi selama Amira bekerja disini Bu Sandra orangnya sangat baik dan pengertian terhadap semua karyawannya.
Di jaman sekarang sangat susah menemukan bos yang seperti Bu Sandra diluaran sana batin Amira.
Setelah berfikir sejenak akhirnya Amira setuju untuk bekerja di rumah makan milik Bu Sandra.
Amira berfikir toh yang diinginkan Amira adalah mengasah kemampuannya dalam hal memasak.
Masalah gaji Amira terima berapapun yang diberikan Bu Sandra nanti batin Amira.
Maaf kinan aku enggak sanggup membuat Bu Sandra kecewa kepadaku apalagi Bu Sandra juga sangat baik orangnya batin Amira.