NovelToon NovelToon
Berlapang Dada

Berlapang Dada

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Menjalin asmara bertahun-tahun tak menjanjikan sebuah hubungan akan berakhir di pelaminan.

Begitulah yang di alami oleh gadis bernama Ajeng. Dia menjalin kasih bertahun-tahun lamanya namun akhirnya di tinggal menikah oleh kekasihnya.

Namun takdir pun terus bergulir hingga akhirnya seorang Ajeng menikahi seorang duda atas pilihannya sendiri. Hingga akhirnya banyak rahasia yang tidak ia ketahui tentang suaminya?

Bagaimanakah Ajeng melanjutkan kisahnya??

Mari kita ikuti kisah Ajeng ya teman2 🙏🙏🙏
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🙏. Mohon jangan di bully, soale Mak othor juga masih terus belajar 😩
Kalo ngga suka ,skip aja jangan kasih rate buruk ya please 🙏🙏🙏🙏
Haturnuhun 🙏🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Semakin Dekat

"Mau pulang bareng aja?" Bhumi menawari Ajeng.

"Eh...ngga usah mas!" tolak Ajeng halus.

"Ngga apa-apa, kita satu arah ini."

Ajeng meringis kecil.

"Maaf ya mas soal yang tadi. Dan...makasiiiih banget! Untung ada mas Bhumi, kalo ngga aku pasti masih harus bikin seribu alasan buat nolak ajakan atasan ku. Hufttt!"

Ajeng meniup hijab yang meleyot di keningnya, begitu lah kebiasaan gadis itu. Bhumi tersenyum tipis.

"Sama-sama!" jawab Bhumi.

"Ya udah mas, aku jalan duluan ya!"

"Bareng aja Jeng, kita satu arah kan", paksa Bhumi yang entah kenapa ingin pulang bersama gadis itu.

Mungkin ini lah yang membuat Khalis mudah akrab dengan Ajeng. Gadis itu memang memiliki daya tarik yang entah itu apa selain cantik tentunya.

"Eum...ya udah deh, makasih sebelumnya. Maaf ngerepotin lagi!" kata Ajeng.

"Ngga repot Jeng."

Ajeng pun naik di jok belakang motor matic karbu milik Bhumi. Sepanjang jalan Ajeng banyak bertanya soal Khalis pada ayahnya. Dan Bhumi pun memberi tahu tentang gadis kecilnya itu.

Khalis lahir ke bumi, ibunya koma berminggu-minggu hingga akhirnya kembali ke pangkuan yang maha kuasa. Padahal, pernikahan Bhumi dan ibunya Khalis baru memasuki tahun pertama. Dan hal itu cukup menarik di mata Ajeng.

Jika kebanyakan para lelaki buru-buru menikah setelah sang istri meninggal, Bhumi justru masih betah menyendiri.

Apa mungkin cinta mas Bhumi yang terlalu besar untuk mendiang istrinya ?

Tak terasa motor Bhumi pun tiba di depan gerbang kost haji Udin. Di sana, Bu Haji Udin menyapa Ajeng dan Bhumi.

Setelah basa basi singkat, Bhumi pun berpamitan pulang.

"Janjian pulang bareng ya Jeng?" tanya Bu Haji.

"Ngga sengaja ketemu tadi Bu Haji. Mas Bhumi ngajakin pulang sekalian ya udah..."

Bu Haji tersenyum tipis.

"Tapi Bhumi ganteng kan, Jeng?"

"Ganteng lah Bu, orang dia cowok! Ibu mah sama kayak si Ega!" kata Ajeng yang berlalu meninggalkan ibu kost nya yang kepo.

"Kalo kamu beneran sama Bhumi mah Jeng, kudu panjang ususnya. Sabarrrrr!" kata Bu Haji.

Ajeng memanyunkan bibirnya lalu menoleh pada ibu kost kesayangannya itu.

"Kita cuma teman Bu, ngga lebih masyaallah...! Jauh bener mikir nya sampai ke sono-sono"

Bu Haji terkikik geli. Mengerjai Ajeng seperti ini cukup menyenangkan baginya.

Perempuan gempal itu membiarkan anak kost nya masuk ke kamarnya untuk beristirahat karena lelah bekerja.

💐💐💐💐💐

Hari demi hari terus berlalu. Aktifitas Ajeng masih sama. Ia pun rajin menghubungi kedua orang tuanya agar mereka tak mencemaskannya.

Ajeng ingin membuktikan pada kedua orang tuanya bahwa berpisah dari Ranu, ia tetap bisa melanjutkan hidupnya.

Dia tak mau larut dalam kesedihan meski sangat sulit melupakan masa-masa kebersamaan mereka yang tak sebentar.

Tinggal beberapa hari lagi masa kontrak Ajeng pun habis. Tapi jika ia pulang kampung, bersamaan dengan pernikahan Ranu dan Novita.

Memangnya ia tahan untuk menyaksikan pernikahan sang mantan?

Sore itu, Ajeng kembali tak sengaja pulang dengan Bhumi. Keduanya semakin dekat saja. Tapi sejauh ini mereka masih tetap berteman.

"Kalo besok mas shift pagi, Khalis bawa ke sini aja ngga apa-apa mas. Aku besok off kok. Ega nya masuk pagi."

"Aku ngga mau merepotkan kamu Jeng!" kata Bhumi.

"Repot apanya sih. Aku malah jadi ada temen main. Lagian Khalis nurut banget, ngga aneh-aneh. Biar ibu mas Bhumi istirahat juga kan sekali-sekali heheh!"

Bhumi tersenyum tipis. Belum genap satu bulan mereka saling mengenal karena insiden waktu itu, Bhumi merasa dekat dengan gadis itu. Setelah sekian lama ia tak merasakan kekaguman pada lawan jenis, kali ini hatinya selalu bergetar ketika bersama Ajeng.

"Makasih ya mas ", kata Ajeng ketika mereka sudah tiba di depan gerbang kost Ajeng.

"Sama-sama."

Bhumi pun melesat menyusuri gang-gang kecil yang menuju ke rumahnya. Baru saja memarkirkan motornya, suara tangisan Khalis menyambut indra pendengarannya.

Lelaki itu pun masuk ke rumah untuk menghampiri sang putri yang menangis. Dan Bhumi terkejut saat melihat Khalis yang menangis karena tertimpa box sound sistem milik kakak iparnya.

"Astaghfirullah, Khalis!"

Bhumi langsung mengangkat benda berat itu dan menggendong Khalis yang masih menangis.

Kening Khalis terlihat memar dan sedikit lecet. Bhumi merasa geram karena tidak ada ibunya atau ayahnya yang menjaga Khalis.

"Cup...cup...sayang! Ayah di sini sayang!"

Bhumi meniup-niup luka di kening Khalis. Bu Tini masuk dari pintu dapur dan menghampiri Bhumi. Ia tampak terkejut melihat Khalis yang menangis di gendongan Bhumi.

"Ya ampun....kenapa lagi ini anak?" tanya Bu Tini.

"Ibu dari mana sih? Bisa-bisanya biarin Khalis di rumah sendirian!"

Khalis sudah tak menangis kencang. Hanya saja, lengan kecilnya memeluk leher Bhumi dengan begitu erat seolah ia akan di tinggal lagi oleh sang ayah.

"Malah marah-marah ke ibu! Ibu habis beli baso buat Dafi. Pulang les nanti dia pasti kelaperan. Khalisnya aja yang bandel!" sahut Bu Tini.

Bhumi menghirup udara sebanyak-banyaknya. Ia berusaha sabar untuk tidak berteriak di depan ibunya.

"Khalis sudah makan?"

Bu Tini tak menjawab, tapi gadis kecil itu yang menggeleng. Khalis menunjuk ke atas lemari bufet. Ada kue di sana. Mungkin gadis itu lapar, tapi tubuh kecilnya tak mampu menjangkau kue itu yang posisinya di atas. Alhasil, ia menggantung di box sound sistem tapi malah menyimpannya.

"Khalis mau makan itu?" tanya Bhumi. Khalis mengangguk pelan. Masih ada jejak air mata di sana.

"Itu punya Dafi! Nanti Khalis ibu ambilin dari warung saja!" kata Bu Tini.

"Kue punya Dafi, beli baso buat Dafi! Uang yang di pakai uang dari Bhumi. Tapi anak Bhumi sendiri tidak di bagi. Astaghfirullah...di mana hati nurani ibu! Jangan karena ibu membenci Ayu, lalu ibu juga harus membenci Khalis!"

Kerongkongan Bu Tini mendadak kering. Ia akui, ia sangat menyayangi Dafi. Selain karena cucunya laki-laki, Dafi adalah cucu pertamanya.

"Mulai besok, Bhumi akan kost. Dan akan menitipkan Khalis pada pengasuh. Dari pada di rumah ini anak Bhumi ngga ada yang ngurusin! Capek-capek kerja ninggalin anak, di rumah malah anak ku di abaikan seperti ini!"

Bhumi mengatakan hal itu sambil berjalan ke dalam kamarnya. Bu Tini mulai kelimpungan. Ia yang memaksa Bhumi tak memakai pengasuh Khalis agar uangnya bisa di gunakan olehnya. Tapi ia juga yang tak terlalu mengurusi Khalis.

Padahal sejak awal Bhumi keberatan jika ibunya yang mengurus Khalis karena Bhumi kasihan tak ingin merepotkan ibunya terus. Tapi Bu Tini kekeh ingin ia yang merawat Khalis. Sayang, ucapan dan tindakan tak sesuai.

Bhumi mendudukkan Khalis di ranjangnya. Lelaki itu mengambil kapas yang di basahi untuk mengusap luka Khalis.

Gadis kecil itu sudah tak menangis lagi meski masih sesegukan.

"Maaf ya....Ayah belum bisa jagain Khalis!" kata Bhumi dengan pandangan sendunya pada sang putri. Seolah mengerti kondisi sang ayah, Khalis mengusap rahang tegas Bhumi.

"Yayah! Bu...!" kata Khalis.

Bhumi mengecup telapak tangan Khalis yang mungil itu. Lalu meletakkan kembali ke pipinya.

"Makan ya, ayah beli ayam goreng yang enak di tempatnya Tante Ajeng. Khalis pasti suka. Terus ...besok tante Ajeng libur, Khalis mau ya sama Tante Ajeng dulu!"

Mata belo Khalis pun melebar saking bahagianya.

"Ais...Bu Bu..!" kata Khalis. Meski sepemahaman Bhumi, Khalis merindukan ibunya...tapi ternyata Bu yang di maksud Khalis adalah Ajeng.

"Sekarang makan ya! Nanti ikut ayah ke mushola lagi. Oke? Eh...tapi udah mandi belum?" tanya Bhumi. Khalis menggeleng pelan.

Bhumi menghela nafas panjang.

"Ya udah, habis mam nanti ayah mandiin Khalis habis itu ikut ke mushola lagi. Tapi ngga boleh rewel ya!"

Khalis mengangguk cepat. Bahkan ia membuka mulutnya agar sang ayah segera menyuapinya.

Khalis makan dengan lahap. Bhumi membeli dua porsi makanan itu. Niatnya ia akan memberikannya untuk Dafi. Meski ia kesal pada bocah itu, tetap saja ia tak tega untuk tidak memberi seperti apa yang Khalis makan.

Tapi setelah ia melihat sang ibu membelikan baso untuk Dafi sedang Khalis tidak, Bhumi tak jadi memberikan makanan itu untuk Dafi.

Tak terasa, ayam seporsi khusus anak kecil itu pun di habiskan oleh Khalis dengan lahap.

"Masih ada satu lagi, Khalis mau?"

Gadis itu lagi-lagi mengangguk senang. Bahkan Bhumi pun ikut senang. Dia tak menyesal tak jadi memberikan makanan itu untuk Dafi. Karena ternyata sang putri masih menginginkannya.

Khalis bersendawa karena kekenyangan. Bhumi sampai tertawa melihat ekspresi Khalis yang kaget mendengar sendawanya sendiri.

"Bentar lagi mandi, ayah sholat sebentar! Khalis liat hp ayah dulu. Heum!"

Khalis mengangguk lagi. Bhumi menyalakan lagu anak-anak bervideo badut lucu. Melihat anaknya sudah anteng, Bhumi pun keluar dari kamar untuk membuang sampah tadi sekalian akan berwudhu untuk sholat ashar.

"Kamu beneran ngga beliin buat Dafi, Mi!" tanya Resti tiba-tiba yang Bhumi sendiri tak tahu kapan sang kakak pulang.

"Bukannya Dafi sudah makan baso, di beliin sama neneknya!" sahut Bhumi santai.

"Ya...itu kan neneknya yang beliin."

Bhumi mencuci tangannya di wastafel. Ia memilih mengambil handuk untuk segera mandi.

Dia sedang malas berdebat dengan kakaknya. Resti menghentakkan kakinya dan meninggalkan dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi yang sedang Bhumi gunakan.

Pelit banget sih kamu Bhumi!! Umpat Resti dalam hati.

💐💐💐💐💐💐💐

Terimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏

1
Eka Pengestu
aku sih berharap keluarga bumi gk peduli gitu...jan sampe mereka tau kalau ajeng sebenernya orang mampu. bisa abis di manfaatin. dan semoga usaha yg akan ajeng dan bumi bangun bisa sukses.biar mingkem aj tu kluarga tosiknya bumi..
sutiasih kasih
smoga othor.... upnya ugal"an😘😘
sutiasih kasih
bismillah mnunggu hri baik untuk ijab qobul...
tak apa... tak ada keluargamu yg mensuportmu bumi....
yakinlah... dgn mnjadikn ajeng istri... km bisa mndaptkn dan merasakn arti dan kasih sayang keluarga.... yg slm ini tak prnah km dptkn dri keluargamu...
dan brjanjilah untuk mnjadi garda trdepan untuk knyamanan istri dan ankmu.... jgn smpe keluargamu yg toxic dan benalu itu sll merusuh...
🌷💚SITI.R💚🌷
smg niatan baik bhumi di permudah dan lancar dlm tdk ada kendala smp hr H peenikahany
🌷💚SITI.R💚🌷
syafahullah buat bpk..dan trs semangat dlm merawaty ya bun
indy
semangat kakak semoga cepat sembuh
sutiasih kasih
nungguin upnya thorrr😁😁
hidagede1
di tunggu up nya thor 😁🙏
muthia
sama bucan lg sibuk Peking bsk InsyaAllah kembali lg ke tanah rantau
indy
bikin senyum-senyum nih, calon dan mantan jadi sama sama tahu
sutiasih kasih
eittttt ranu.... jgn mikir ajeng selingkuh dri km ya....
toh km n keluargamu yg mmbuang ajeng....
klo ajeng mudah move on dri km... ya itu bonusss luar biasa dri Allah... krna dia bukan perempuan yg jahat hatinya....
🌷💚SITI.R💚🌷
ayoh bhumi jangan kendor..maju trs buktikn klu kamu jg bisa nikah sm ajeng
muthia
bukan lg menyala bucan tp sdh kering 🤭
hidagede1
di tunggu up nya lg thor...🤭🙏
🌷💚SITI.R💚🌷
semangaar othoor ku..sering³ up ya
indy
semangat bumi...
RN
lumayan
RN
lanjut kk
sutiasih kasih
nungguin upnya...

cerita ranu n novita... serta keluarga mereka... keluarga toxic si bhumi jga di skip dlu aja...
biarlah cerita ajeng n bhumi berkembang... smpe mereka bner2 sukses brdua... punya nama besar...
🌷💚SITI.R💚🌷
terima aja jeng insya Allah yg trbaik.
atau lamu istikhoroh dulu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!