NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Sena, gadis tujuh belas tahun yang di abaikan oleh keluarganya dan di kucilkan oleh semua orang. Dia bunuh diri karena sudah tidak tahan dengan bullying yang setiap hari merampas kewarasannya.

Alih-alih mati menjadi arwah gentayangan, jiwa Sena malah tersesat dalam raga wanita dewasa yang sudah menikah, Siena Ariana Calliope, istri Tiran bisnis di kotanya.

Suami yang tidak pernah menginginkan keberadaannya membuat Sena yang sudah menempati tubuhSiena bertekad untuk melepaskan pria itu, dengan begitu dia juga akan bebas dan bisa menikmati hidup keduanya.

Akankah perceraian menjadi akhir yang membahagiakan seperti yang selama ini Siena bayangkan atau justru Tiran bisnis itu tidak akan mau melepaskan nya?

*

Ig: aca0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Semua orang memusatkan perhatian pada mereka, lebih tepatnya kedatangan Cindy yang menjadi pusat atensinya. Sudah banyak rumor yang beredar Erlan dan Cindy memiliki hubungan spesial, apalagi di beberapa berita yang memperlihatkan Siena merundung Cindy yang semakin menguatkan kebenaran rumor tersebut.

Tetapi juga sudah banyak yang mengetahui bahwa kedekatan Erlan dan Cindy bukan hanya sekedar rumor, namun meskipun mereka tahu bawah itu benar, tidak ada yang berani menjudge secara terang-terangan. Siapa yang mau mencari masalah dengan sosok kejam seperti Erlan? tentu saja tidak ada.

Aston tentu tidak akan membiarkan acara peresmian hotelnya di isi dengan skandal yang tidak mengenakkan, pria paruh baya itu bergegas ke panggung dan meminta MC untuk segera memulai acaranya.

Saat MC memulai acara pembukaan, perhatian orang-orang kembali ke arah panggung. Nicole menarik tangan Siena dan membawanya keluar dari ruangan itu.

"Kita mau kemana? Acaranya kan belum mulai, nggak enak sama paman Aston."ujar Siena ditengah-tengah perjalanan ke bagian belakang, sengaja lewat pintu belakang agar tidak diketahui media yang ada diluar.

"Pulang kak," Nicole menjawab singkat, setelah berhasil keluar melalui pintu belakang gadis itu mengawasi sekitar dan saat tidak ada yang menyadari keberadaannya, segera Nicole membawa Siena ke pinggir jalan.

"Kenapa pulang?" Siena masih bingung, tapi tetap membiarkan Nicole menarik tangannya menjauhi lokasi acara.

Angin malam Limerick membuat Siena menggigil, apalagi ia hanya memakai gaun lengan pendek.

"Georgina!" Nicole melambaikan tangan pada sebuah mobil Mercedez Benz yang baru saja datang dan berhenti tak begitu jauh darinya. Nicole membawa Siena kesana dan masuk ke dalam mobil tersebut.

"Wajahmu panik sekali, Nico, dan akan pergi kemana kita sekarang?" Tanya seorang perempuan cantik berambut pirang, dari belakang kemudi.

" Ke apartemenku saja." Balas Nicole singkat.

"Oke. Dia kakakmu?" Georgina mengamati Siena dari kaca kecil mobilnya, hanya sekilas lalu kembali fokus pada jalanan di depannya.

"Ya, oh iya kak Sie, dia Georgina temanku," kata Nicole mengenalkan siapa perempuan cantik yang sedang mengemudi itu

"Hai Georgina-"

"Gina saja," potong Georgina.

"Eum, baiklah Gina, maaf merepotkanmu." Ujar Siena tidak enak hati, bagaimana pun juga ini sudah malam dan Nicole dengan seenaknya meminta teman perempuannya untuk menjemput mereka.

"Tidak apa-apa."

Itu saja, lalu tidak ada lagi yang berbicara. Nicole nampak sangat sibuk dengan ponselnya, jemarinya bergerak lincah mengetik banyak pesan yang entah kepada siapa akan dikirim.

Georgina juga hanya diam, tidak mencoba untuk mengobrol dengan Nicole.

Siena berkali-kali menghela nafas panjang, pikirannya melayang pada beberapa jam lalu sebelum mereka berangkat, keintiman yang terjadi di kamarnya dan Erlan membuat Siena sempat berpikir bahwa pria itu menyukainya.

Tetapi melihat bagaimana Erlan tidak peduli sama sekali saat ia pergi bersama Nicole, semua pemikiran itu buyar begitu saja. Tidak mungkin Erlan menyukainya. Terlebih lagi Erlan sudah memiliki Cindy, teman Siena sendiri.

Setelah berkendara selama dua pulu menit, mobil Gina berhenti di sebuah apartemen mewah.

"Kau tidak mau masuk dulu?" Tanya Nicole keluar dari mobil dan berdiri di samping pintu kemudi.

"Aku harus pulang sekarang, mungkin lain kali." Tolak Gina.

"Baiklah, terimakasih."

" Aku pulang sekarang, see you."

"Ayo masuk kak!" Ajak Nicole merangkul bahu Siena, berjalan masuk setelah mobil Gina meninggalkan pekarangan apartemen.

" Apa mama tahu kalau kau membeli apartemen?" Tanya Siena penasaran.

"Tentu saja." Nicole membawa Siena ke apartemen di lantai tiga, membuka pintunya dengan tergesa-gesa lalu mendorong Siena masuk kedalam.

Siena melangkah gontai ke sofa dan duduk disana sembari menyandarkan punggungnya. Ia memijit kepalanya yang pusing dan berdenyut-denyut sejak turun dari mobil Gina.

" Minum dulu kak," Nicole menyodorkan segelas minuman hangat pada Siena.

"Terimakasih," siena mengambilnya, sementara tangan lainnya beralih menekan kuat kepalanya. Matanya berkunang-kunang, lalu ia dapat merasakan genggaman pada gelas terlepas dan...

Prang!

"Kak Siena!"

Suara Nicole yang memanggil namanya terdengar jauh sekali, semua benda di sekitarnya berputar, lalu kesadarannya perlahan mulai hilang. Siena pingsan.

"Kak Sie, kakak kenapa?" Nicole mulai menangis, ia berlari ke kamar mengambil kotak obat dan mengeluarkan minyak angin lalu mengoleskan di dahi dan hidung Siena.

Nicole berjalan mondar-mandir ketika Siena masih belum sadar juga. Ia sudah mengabari Erlan kalau hari ini Siena akan menginap bersamanya. Nicole tidak mungkin meminta Erlan datang kesini, itu sama saja dengan mengundang bencana.

Orang tuanya? Nicole menggeleng, ia juga tidak bisa menghubungi mereka, karena ia yakin keduanya masih sibuk dengan acara peresmian hotel Aston. Selain itu, memberitahu orang tuanya tentang apa yang terjadi sekarang pasti akan membuat Siena marah dan Nicole tidak ingin itu terjadi.

Sementara itu di alam bawah sadarnya, Siena sedang berada di sebuah taman, banyak remaja dan anak kecil bermain disana. Siena berjalan bingung, matanya mengamati sekitarnya yang nampak asing dan ia baru sadar ia tidak berada di Limerick.

Saat sedang sibuk melihat-lihat matanya melihat keberadaan seorang gadis muda yang memiliki wajah sama persis dengannya, itu Siena saat masih remaja.

" Kenapa kau membawaku kesini?" Tanya Siena tidak mengerti, ia mendudukkan bokongnya di samping Siena asli.

"Aku sudah mati, Sena. Tubuh itu sekarang adalah milikmu, kau bebas melakukan apapun. Tapi, satu hal yang tidak boleh kau lakukan yaitu bercerai dari Erlan."

Siena tersentak kaget, ia menatap jiwa Siena tidak percaya. Tidak boleh bercerai, apa maksudnya?

"Kenapa? Dia tidak mencintaimu dan dia juga kekasih temanmu!" Kata Siena dengan nada tinggi.

Jiwa Siena terkekeh, tapi entah kenapa Siena dapat merasakan bahwa itu adalah tawa kepedihan.

"Itu permintaan mutlak, Sena. Ini bukan tentang cinta..."bibir pucat Siena asli bergetar, jika ia tidak menahannya mungkin air mata akan lolos dari sudut matanya, "Aku hanya pernah jatuh cinta satu kali, setelah itu tidak lagi."

Siena semakin bingung, kemana sebenarnya arah pembicaraan ini.

" Sebelum hari itu, sebelum tubuhku ditempati oleh jiwamu, aku sudah lama mati. Aku tidak pernah menyesal sama sekali karena itu keinginanku sejak lama." Kata jiwa Siena lirih, ia tersenyum pedih lalu melanjutkan, "Kau hanya perlu mempertahankan Erlan di sisimu dan semuanya akan baik-baik saja."

Setelah mengatakan itu jiwa Siena perlahan mulai memudar, lalu menghilang begitu saja.

"SIENA!" Panggil Siena sekuat mungkin, ia membuka mata dan ternyata ia masih ada di apartemen Nicole.

...***...

Jangan lupa like, komen dan vote...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!