Ketika hidayah datang menyentuh hati, namun masalalu yang kelam terus menghalangi kaki untuk melangkah kembali ke jalan suci.
Kisah Zee, seorang pelacur kota yang ingin Hijrah namun menemui banyak rintangan dan tantangan. Apakah hidayah Allah mampu membawanya kembali? Atau dia akan menyerah pada keadaan?
Baca kisah lengkapnya di sini😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan_Neen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Seorang pria
Keesokan harinya, Azizah yang terus mengurung diri di kamar kostnya, hanya sibuk dengan ponsel dan sosial media.
Sementara Rini, wanita itu masih terlelap karena baru pulang jam lima pagi tadi.
Azizah terlihat menggunakan headset, sembari menggulir layar ponselnya ke atas dan bawah.
Selain tak ingin mengganggu Rini yang sedang tidur, ternyata Azizah masih terus menyimak vidio keagamaan yang kebetulan lewat di beranda sosmednya.
Dia masih teringat akan perkataan Irsyad semalam, saat mereka tak sengaja bertemu di depan sebuah bengkel tutup, ketika meneduh ditengah hujan.
Azizah yang terus keras kepala, meninggikan gengsinya, dan Irsyad yang mencoba sabar memberikan masukan positif untuk wanita cantik yang tengah tersesat itu.
...FLASH BACK...
“Bukaan manusia yang udah ngecewain gue, tapi Tuhan,” ucap Azizah.
“Astagfirullahalazim,” ucap Irsyad terkejut.
“Kenapa? Lu baru tau kalo Tuhan lu itu yang paling PHP di jagat raya ini, hah?” cecar Azizah.
“Mbak kayaknya perlu banyak-banyak Istighfar deh. Allah itu Maha Pengasih, Maha Pemberi, dan Dia-lah Dzat yang paling menepati janji.”
“Saya tau mungkin Mbak kecewa karena, hidup Mbak terasa berat. Kenapa orang lain bisa bahagia tapi Mbak nggak. Gitu kan yang dipikirkan Mbak?” terka Irsyad yang lagi-lagi membuat Azizah diam.
Wanita itu tak mau mengiyakan dugaan Irsyad, dan semakin mengeratkan pegangan pada jaketnya karena udara semakin dingin.
“Kita hidup di dunia ini sudah ada jalurnya, udah tertulis di Lauhulmahfudz sana, jauh sebelum alam semesta diciptakan. Kita bahkan udah dikasih tau dulu sebelum dilahirin.”
“Cuma ya itu tadi, manusia itu punya dua sisi. Malaikat dan iblis. Semua tergantung kita mau ada di sisi yang mana.”
“Jika kita berbaik sangka pada Allah, menerima apa yang terjadi dalam hidup kita, dan mencoba melewati ujian, serta tetap di jalan Allah meski berat, insya Allah, Allah akan berikan keindahan di ujung sana,” terang Irsyad.
“Halah... omong lu gede. Bullshit! Buktinya banyak orang baik, orang jujur, orang sabar, nggak enak-enak hidupnya. Malah susah terus sampe mati. Yang bej*d, tukang korupsi, malah hidup makmur tujuh turunan,” sahut Azizah cepat.
“Astaghfirullahalazim... Mbak, dunia ini cuma sementara. Kita semua bakalan mati. Nggak ada yang abadi di sini. Kesenangan di dunia itu nggak ada apa-apanya.”
“Rejeki, jodoh, maut, Allah yang atur. Tinggal gimana caranya kita menjemput semua itu. Kan tadi saya udah bilang, kita punya dua sisi. Malaikat dan iblis. Tinggal sisi mana yang mau kita ambil.”
“Kalo pun sampe mati kita tetap susah, tapi istiqomah dan percaya di jalan Allah, surga mbak jaminannya. Itu adalah sebaik-baiknya tempat untuk orang mukmin kembali,” jelas Irsyad.
“Heh... surga. Kek dongeng anak kecil tau nggak. Emang lu tau surga itu beneran ada? Lu aja belum pernah mati,” ejek Azizah.
“Kenapa harus mati dulu Mbak? Kan ada Al-Qur'an, ada hadits-hadits Rosulullah. Bahkan banyak ilmuan yang udah ngebuktiin kebenaran kedua peninggalan Beliau. Itulah kenapa, kita umat muslim diajarin buat beriman, percaya,” terang Irsyad.
“Tapi kalo terlanjut milih jalur iblis gimana?” tanya Azizah.
“Tobatlah, Mbak,”
...FLASH BACK END...
Tobat? Gue? Azizah berdialog dengan dirinya sendiri dalam hati.
Ada rasa gamang yang muncul saat kata itu masuk ke pikirannya. Satu sisi dia ingin mencoba, tapi sisi lain dia pun takut.
Entah antara takut atau gengsi untuk memulainya, karena sudah pasti hal tersebut akan merubah dirinya, hingga sangat berbeda dari yang sekarang.
Apa gue bisa? Tapi gimana caranya? Tanyanya lagi dalam hati.
Dia terus memikirkan hal itu, hingga dia teringat pembicaraannya dengan Irsyad.
'Mungkin ini yang namanya jodoh'
Ucapan itu kembali terngiang.
“Bener. Tuh cowok... gue harus ketemu lagi sama tuh cowok,” gumamnya lirih.
Bersambung ▶️▶️▶️
Jangan lupa like, comment dan rate novel aku ya 😄, kasih dukungan banyak-banyak ke sini 🙏
dan menerima masa lalu nya yang kelam....🤲🤲🤲🤦🏻♀️
semoga di pesantren biar tambah adem...
semangat ya
dah habis ajah nih... pdhl cuma tarik napas ajah dah habis....🤦🏻♀️...
tak kirra² masih ada bab lagi😌😌😌
dah habis ajah nih... pdhl cuma tarik napas ajah dah habis....🤦🏻♀️...
tak kirra² masih ada bab lagi😌😌😌
Semangat yaw/Kiss/
padahal 1 tarikan napas aja langsung habis...🤦🏻♀️...
ini gimana konsep nya...😌😌
teman/ sahabat yang tulus akan menerima apa ada nya....
walaupun cobaan silih berganti..
sebagai teman/sahabat memberi semangat dan mensuport Azizah..
pada saat down malah menjauh bukan memberi semangat untuk menjalani semua cobaan...😞
gak bisa kata²..🤭
biar kuat iman dan mental nya...
pelangi/ punbkebahagian nya masih jauh di gapai...
jadi nikmatin ujian dan cobaan nya yg di berikan othor😂😂😂....
orang lain pada mandang sebelah mata...
gak di sisi positif nya......
istiqomah lebih sulit dari pada jarkoni😂😂😂😂
(iso ngaKAR ora iso nglaKONI)
walau pun itu nyata nya fakta...
walau pun itu nyata nya fakta...
semoga istiqomah...
dan kuat iman nya🤲🤲🤲
dah nyaman malah ending nya kesandung lagi....🧐🧐🧐🧐...
ending nya masa lalu lagi🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️