Zahra Putri Pratama harus menerima kenyataan bahwa sang kekasih yang ia cintai telah menikah dengan sahabat nya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kota kecil dan di sana ia bertemu dengan sosok seorang anak kecil yang menarik perhatian nya. dan ternyata anak kecil itu adalah anak dari seorang pengusaha muda Luffy Ferdinand Sinaga. karena anaknya yang bernama Lucky Alvino Sinaga begitu senang dengan Zahra Luffy pun berniat untuk mengajak nya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldifa Sasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu Zevan
Zahra mempercepat langkahnya, ketika mendengar teriakannya kakak dan bahkan wanita itu mengejar. Ia pun berjalan cepat dan langsung masuk ke salah satu ruangan untuk menghindari dari kejaran Zahira.
Zahira pun menghentikan langkahnya karena ia kehilangan jejak Zahra, dan wanita itu masih menatap pada koridor rumah sakit yang ia lewati.
"aku tidak salah membaca nama" kata Zahira bicara sendiri.
"ada apa, mana Zahra nya?" tanya Luffy mengejar Zahira.
"aku kehilangan jejak nya mas, dia Zahra aku tidak salah dan aku kenal suara nya" kata Zahira menatap pada Luffy.
"kamu merindukan nya, apa kamu yakin dia ada di sini ?" tanya Luffy yang juga melihat sekelilingnya.
"tidak ada yang tidak mungkin, ini rumah sakit, dan dia dokter" sahut Zahira.
"aku sudah mencari nya keseluruhan rumah sakit dan bahkan ke puskesmas atau bidan desa sekalipun Zahra yang juga di temukan, dan bahkan namanya tidak terdaftar sebagai dokter lagi" kata Luffy yang memang sudah berusaha untuk mencari Zahra karena Zahra sampai sekarang masih menjadi istri nya.
"mungkin dia sudah kembali menjadi dokter lagi mas" ucap Zahira panik karena kepergian Zahra, karena dirinya lah.
"sudah kita temui Lucky dulu, siapa tau dia sudah sadar" ujar Luffy membawa Zahira pergi dari sana
Setelah kepergian Zahira dan Luffy, Zahra pun keluar dari persembunyiannya, dan ia langsung pergi ke ruangan nya. Untuk mengecek jadwal nya hari ini.
"ah, untuk apa mereka di sini?" tanya Zahra pada diri nya sendiri ia mendudukkan dirinya di kursi kerja nya.
"aku harus berhati-hati, keluar masuk rumah sakit ini" kata Zahra yang menatap jika ada jadwal operasi nanti nya.
Sedangkan di ruang rawat Lucky, Zahira melamun sejak ia masuk dan sampai Lucky telah sadar dari pingsan nya.
"kamu kenapa?" tanya Luffy memegang bahu Zahira.
"tidak ada" sahut Zahira menyandar kan tubuhnya.
"apa kamu masih memikirkan adik mu?" tanya Luffy, menatap pada jendela rumah sakit.
"iya, aku sangat memikirkan diri nya, coba aja aku jadi mati, pasti ia sudah bahagia bersama mu mas" ujar Zahira.
"jika kamu jadi mati, apa kamu tidak kasihan pada nya, dia sangat sedih, ketika kamu dikatakan tiada" ucap Luffy.
"tapi lihat apa yang terjadi sekarang?, kamu menikahi nya mas, meminta ia untuk jadi ibu untuk Lucky, dan ternyata aku masih hidup, dia pasti sangat hancur sekarang mas, maka nya dia kabur" kata Zahira.
"aku minta maaf, tidak mengecek kondisi jenazah korban kecelakaan waktu itu" ucap Luffy menyesal, ia seolah telah menyakiti hati saudara kembar.
"mas, jika dia kembali, kita berpisah ya" kata Zahira menatap pada Luffy.
"apa tidak bisa kalian berdua jadi istri ku dua duanya?" tanya Luffy menghela nafas nya.
"masa adik ku jadi madu ku mas, tidak lucu, kalau turun ranjang ia" sahut Zahira.
"aku mencintaimu Zahira" kata Luffy menatap lemah.
"tapi ini kesalahan kita mas, Zahra pergi karena kesalahan ini" ucap Zahira.
"ini takdir semester, kita tidak bisa menghindar nya, aku juga tidak ingin menjadi seperti ini" kata Luffy.
"ya, salah satu jalan nya adalah kita berpisah, dan kamu cari Zahra" ucap Zahira.
"jika itu mau mu, ia kita akan berpisah Zahira" ujar Luffy kemudian ia sudah lelah dengan permintaan Zahira.
Beberapa kali ia melihat Zahira bersama dengan pria lain supaya mereka dapat berpisah, dan bahkan ia tidak takut untuk mengajak pria itu untuk datang ke rumah mereka. Tapi Luffy tau itu hanya lah sebuah bentuk supaya diri nya dapat menceraikan Zahira.
"maaf kan aku mas, maaf aku sangat mencintaimu, tapi semester tidak merestui kita" batin Zahira.
"apa aku salah mencintai dua wanita sekaligus, aku mencintai kedua nya, aku mencintai kakak nya sangat cinta, aku mencintai adik nya karena wanita itu selalu hadir di mimpi ku" batin Luffy.
Luffy beranjak dari tempat nya, dan berjalan keluar dari ruang rawat, ia ingin mencari membeli kopi untuk mengusir rasa pusing.
Namun seketika ia teringat dengan perkataan Zahira tadi mengenai Zahra, hingga akhir ia pun menemui resepsionis untuk bertanya mengenai Zahra.
"permisi boleh saya bertanya?" tanya Luffy pada resepsionis rumah sakit.
"silahkan kan, ada yang bisa saya bantu" ucap resepsionis ramah.
"maaf, apa di sini ada seorang dokter yang bernama Zahra Putri Pratama?" tanya Luffy.
"iya, dokter Zahra baru saja masuk sekitar dua hari di rumah sakit ini, ia sebagai salah satu dokter bedah di sini" sahut resepsionis ramah.
"apa saya boleh tau alamat rumah nya?" tanya Luffy lagi.
"tapi untuk apa ya pak?" tanya resepsionis Karena informasi tentang dokter di sini harus di rahasiakan, takut nya ada orang yang ingin berbuat jahat.
"saya suaminya, saya kesini ingin menjemput nya pulang" sahut Luffy.
"boleh lihat buktinya?" tanya resepsionis tidak percaya.
Luffy pun mencari sesuatu di ponsel nya, dan ia menunjukkan pada resepsionis itu tidak lama resepsionis pun memberikan berkas profil biodata milik Zahra pada Luffy.
Luffy membaca profil itu, dan dia begitu kaget saat melihat jika Zahra sudah memiliki seorang anak.Tanpa mengucapkan terima kasih, Luffy langsung saja pergi ke sebuah kontrakan yang tidak jauh dari rumah sakit.
Hanya sepuluh menit ia sampai di deretan rumah kontrakan yang ada di dekat jalan raya, Luffy berjalan menghampiri satu persatu kontak itu untuk mencari nomor kontrakan milik Zahra.
Tok
Tok
Luffy mengetuk salah satu pintu rumah yang merupakan rumah Zahra selama ini. Tidak lama pintu terbuka dan memperlihatkan seorang anak laki yang sedang memegang buku gambar nya.
"cari siapa ya?" tanya anak itu yang tidak lain adalah Zevan.
"benar kah ini rumah Zahra?" tanya Luffy berjongkok di hadapannya Zevan.
"benar bunda lagi kerja" sahut Zevan.
"ganteng sekali kamu, siapa nama mu?" tanya Luffy yang menatap wajah Zevan yang seperti mirip dengan nya.
"Zevan" sahut Zevan singkat ia takut pada orang yang asing.
"nama yang bagus, apa ayah mu juga kerja?" tanya Luffy mencoba mencari tau asal usul Zevan.
"ayah ada di jakarta kata bunda, dia kerja di sana" sahut Zevan dengan mata yang melirik pada Luffy dan sedikit menunduk.
"boleh om tau siapa namanya?" tanya Luffy lagi.
"kalau tidak salah namanya Luffy Sinaga" sahut Zevan menatap pada Luffy.
"kamu tidak pernah melihat wajah ayah mu?" tanya Luffy lagi ia ingin mendengar seberapa jauh Zevan mengenal ayah nya, dan apa benar dia adalah ayah dari anak itu.
"tidak pernah, karena ponsel bunda sudah di jual buat lahiran Zevan, kata bunda ayah sangat tampan" ucap Zevan yang tiba saja tidak takut pada Luffy, biasa anak itu tidak akan mau membuka pintu rumah nya.
Jangan lupa dukungan untuk author ya, terima kasih ✌️