NovelToon NovelToon
MY NAME IS QUIN

MY NAME IS QUIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Pansy Miracle

Quinevere King Neutron, putri Nathan Ace Neutron bersama dengan Clementine Elouise King, kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis dengan kepribadian yang kuat. Tak hanya menjadi putri seorang mantan mafia, tapi ia juga menjadi cucu angkat dari mafia bernama Bone. Hidup yang lebih dari cukup, tak membuatnya sombong, justru ia hidup mandiri dengan menyembunyikan asal usulnya. Quin tak pernah takut apapun karena ia sudah banyak belajar dari pengalaman kedua orang tuanya. Ia tak ingin menjadi pribadi yang lemah, apalagi lemah hanya karena cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ANCAMAN

Seorang wanita tua dengan kacamata yang bertengger di hidungnya, tengah menggoyang-goyangkan kursi malasnya. Angin semilir seakan memenuhi indera penciumannya dengan wangi dedaunan yang sangat disukai oleh suaminya. Teras belakang Mansion menjadi tempat favoritnya beberapa tahun belakangan ini.

Stella Diggory, menikmati masa tua-nya tanpa kehadiran sang suami di sisinya. Sepi, itulah yang ia rasakan, meskipun ia masih memiliki seorang cucu kandung dan seorang cucu angkat.

Fox dan Steve, itulah nama cucu-cucu yang kini tinggal bersamanya. Mereka berdua menjaga dirinya dengan sangat baik, terutama sejak suaminya, Smith, meninggal dalam sebuah kebakaran. Kebakaran yang begitu mengenaskan, hingga menimbulkan kesedihan mendalam di hati Stella.

Jika mengingat hari naas itu, Stella akan menyalahkan dirinya sendiri, mengapa ia tak memaksa Smith untuk ikut dengannya pulang ke mansion mereka. Malam itu hujan turun dengan deras, tapi api yang membakar cafe tempat Smith menyalurkan hobinya, seakan bertambah besar setiap detiknya.

“Nyonya, ada telepon yang mencari anda,” kata salah seorang pelayan, yang memecah lamunan Stella.

“Siapa?” tanya Stella. Ia merasa tak menunggu kabar dari siapa pun.

“Tidak tahu, Nyonya,” jawab pelayan itu, “mungkin teman anda.”

“Berikan teleponnya padaku,” ujar Stella. Pelayan itu pun akhirnya memberikannya.

Wajah Stella tampak berubah saat ia mencerna apa yang ia dengar. Tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit yang amat sangat, hingga membuatnya tak sadarkan diri.

Dan kini, di sini-lah Fox berada, di sebuah ruang VVIP rumah sakit. Ia duduk tepat di samping sebuah brankar, di mana Grandma Stella kini berbaring. Satu-satunya wanita yang ia miliki, dan sekelebat ingatan saat ia kehilangan Grandpa Smith, membuatnya tak ingin melepaskan genggaman tangannya dari tangan Stella.

Pintu ruang VVIP terbuka dan tampak Steve memasuki ruangan tersebut.

“Bagaimana?” tanya Fox.

“Dokter akan segera datang setelah melakukan operasi. Perawat mengatakan bahwa Dokter Gerald meminta maaf karena tak bisa langsung menemuimu karena operasi ini juga sangat penting,” jawab Fox.

“Aku mengerti,” Fox tak ingin egois, meskipun ia sangat menyayangi Grandma Stella, tapi orang lain juga pasti membutuhkan Dokter Gerald, dokter kepercayaan keluarganya itu.

Sekitar empat puluh lima menit kemudian, Dokter Gerald memasuki ruang VVIP tersebut. Ia tersenyum pada Steve dan juga Fox, kemudian mendekati Grandma Stella untuk mulai melakukan pemeriksaan.

Dokter Gerald menurunkan stetoskopnya, kemudian meminta seorang perawat mencatat beberapa hal. Selain itu, ia juga mengambil sampel darah Stella untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Bagaimana, Uncle?” tanya Fox.

Dokter Gerald menghela nafasnya pelan, sebelum memulai kata-katanya, “Apa ada yang membuat Aunty Stella tertekan?”

“Tertekan?” tanya Fox menautkan kedua alisnya.

“Ya, detak jantungnya seperti tak baik-baik saja. Selain itu tekanan darahnya begitu tinggi, tak seperti biasanya. Apa yang sebelumnya terjadi?” tanya Dokter Gerald.

“Pelayan hanya mengatakan kalau tiba-tiba saja Grandma pingsan,” jawab Fox.

Namun saat mengatakan itu, Fox merasa ada yang janggal. Grandma Stella sudah sangat membaik kesehatannya, apalagi jika dibandingkan sepeninggal Grandpa Smith. Tiba-tiba terjadi hal seperti ini, pasti ada penyebabnya. Fox bahkan memijat pelipisnya seakan tengah berpikir.

Steve yang mengerti bahasa tubuh serta raut wajah Fox pun langsung mengambil ponsel. Ia meminta seseorang memeriksa setiap detail kejadian di dalam Mansion Diggory.

***

“Selesai!” Rea menghela nafas lega setelah berhasil menyelesaikan laporan stock, sementara Quin menyelesaikan laporan keuangan.

“Kita pulang!” ajak Quin.

“Kamu tak lupa untuk mentraktirku kan?” tanya Rea.

Quin pun tertawa, “tentu saja aku tak akan lupa, aku kan sudah berjanji pada sahabatku si tukang makan ini.”

Rea pun ikut tertawa. Bersama dengan Quin ia menemukan arti sebuah persahabatan. Namun, hatinya mendadak sedih ketika mengingat bahwa Quin telah mengajukan pengunduran diri karena sahabatnya itu akan melanjutkan pendidikannya di kota lain.

“Aku pasti akan sangat merindukanmu, Quin,” kata Rea. Tiba-tiba saja ia menjadi melow.

“Aku juga pasti merindukanmu. Tenang saja, aku akan sering-sering menghubungimu,” kata Quin kemudian memeluk Rea.

Rea berusaha tersenyum, meskipun hatinya seakan tak rela jika harus berjauhan dengan Quin, sahabat yang selalu ada untuknya.

“Ayo kita makan-makan sepuasnya sekarang,” ajak Quin. Ia ingin merayakan kelulusannya bersama Rea, sekaligus perpisahan sementara-nya karena ia harus pergi ke kota lain.

Namun, baru saja mereka melangkah keluar dan mengunci perpustakaan itu, pergelangan tangan Quin langsung ditarik oleh seseorang, membuatnya kaget tapi tetap dalam mode waspada.

Quin menghempaskan tangan Elon dengan cepat, tapi tak bisa karena Elon menggenggamnya dengan kasar dan kencang. Rea yang melihat hal itu pun langsung memukul pergelangan tangan Elon, berharap akan terlepas.

“Lepaskan, Quin!” teriak Rea.

Namun dengan kasar Elon langsung menarik tangan Rea lalu mendorong wanita itu hingga terhempas ke trotoar, tepat di depan pintu perpustakaan.

“Rea!”

“Ikut aku!” Elon menarik kasar pergelangan tangan Quin untuk mengikutinya, tapi Quin yang begitu marah karena apa yang dilakukan oleh Elon, mengambil langkah cepat hingga ia tepat berada di depan Elon, meskipun sebelah tangannya masih digenggam oleh mantan kekasihnya itu.

Bughhh

Bughhh

Dua kali pukulan tepat mengenai perut dan wajah Elon, membuat pria itu langsung melepas pergelangan tangan Quin lalu memegang hidungnya yang sudah mengeluarkan darah.

“Quin, apa yang kamu lakukan?! Wajahku …,” geram Elon.

“Itu hanya sedikit peringatan karena kamu telah mengganggu ketenanganku dan bersikap kasar pada sahabatku,” sahut Quin.

Lagi lagi Elon berusaha meraih pergelangan tangan Quin, tapi sekali lagi Quin menghindar, hingga membuat Elon mulai kehilangan keseimbangan.

“Quin!” teriak Elon dengan kesal.

Tak mempedulikan Elon, Quin berlari mendekati Rea lalu membantunya.

“Kamu baik-baik saja? Ada yang terluka?” tanya Quin.

“Hanya lecet sedikit,” jawab Rea sambil memperlihatkan telapak tangannya.

Greeppp

“Arghhh!!” teriak Quin ketika merasakan sakit saat Elon menarik rambutnya dengan kasar.

“Kamu tak bisa ikut denganku baik-baik, maka aku akan melakukannya dengan cara kasar,” kata Elon penuh ancaman.

Bughhh bughh

Quin menjegal kaki Elon dan memukul wajah pria itu sekali lagi hingga pria itu kembali terjatuh. Elon yang semakin marah karena sikap Quin, mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Rea yang melihat benda berkilat itu pun langsung mendekat, dan …

“Ahhhh!!”

🌹🌹🌹

1
cowettttttt
Quin kaya orang sawan lama2 punya power tp g d pake...fox keliatan sangat ga punya power masih kecolongan dan belum berhasil sudah bertahun2 upaya bls dendam
cowettttttt
Quin ini lemah atau bagaiman masa cuma sekali mukul si Elon trs malah diam aja sisa nya...trs g jujur jg bahwa ibu ny meminta hbgn mereka bubar biar klrga Meraka rusuh..malah diam saja
Arbaati
ditunggu next nya Thor
Arbaati
wah cari mati si Elon
Rini
fox
Arbaati
grubyaaak...nggeblak gak bangun" Mak anyet wkwkwk....
millie ❣
gak masuk UGD loe mak lampir liat siapa queen wkwkwkwk
Rini
nah lo kejang nga tu
millie ❣
lama g up yg semangat thor
Rini
👍👍
Arbaati
lanjut Thor udah tak kasih vote
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc

Izin ya
Pansy: Thank you so much Kak 🙏🏻❤️
total 2 replies
Inez Putri
kurasa fox bukan org sembarang. ada rahsia di diri fox? pensran q
Rini
sombong mu Bu , ati2 Lo jantungan 😂
Arbaati
next tour
millie ❣
Gw yakin itu fox deh rajin up y thor 😊
Rini
fox kah
Rini
fox misterius juga
Rini
fox dimana
millie ❣
Ayo queen tunjukan powermu donk ama org yg uda ngebela loe 😌
Rini
bertindak buat temanmu queen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!