PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.
Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 7. DESA LEMBAH HITAM
Sebenarnya PEDANG NAGA PEMBELAH GUNUNG adalah hasil tempaan seorang Pandai Besi Tingkat 7 dimana pedang itu diciptakan akan menjadi Pedang Tanpa tandingan.
Namun karena pembuatnya telah mati sebelum pedang tersebut selesai, jadi tidak ada yang tau kekuatan apa yang tersembunyi di balik Pedang Naga Pembelah Gunung.
Di dalam Dunia Pandai besi itu sendiri ada mulai dari Tingkat 1 sampai Tingkat 10. Tetapi untuk Zaman sekarang, Pandai besi tingkat tertinggi adalah Tingkat 7 lah yang pernah dicapai hanya 1 orang, yaitu yang menciptakan Pedang Naga Pembelah Gunung sebagai karya terakhirnya.
......................
Selesai membeli senjata, Ryu pergi menuju sebuah dagangan Pil yang tidak jauh dari tempat tersebut.
Di tempat Pedagang Pil, Ryu juga membeli Beberapa Pil Restorasi Tingkat 3, Pil Jiwa tingkat 3 dan Pil Kultivasi tingkat 3 yang dimana sekarang yang dijual adalah yang tertinggi hanya tingkat 3.
Dalam Dunia Alkemis juga ada beberapa Tahap yaitu mulai dari Tingkat 1 sampai Tingkat 10.
Sedangkan dalam pemahaman Tingkat Racun, masih banyak yang belum mempelajarinya karena sangat berbahaya dan sangat rumit.
Hanya seorang Alkemis tingkat 3 lah yang mulai mempelajari tentang Racun. Untuk saat ini hanya Ryu sendiri lah yang berani mempelajari ilmu tentang Racun.
Pemahaman Ryu sendiri tentang Racun bisa dikatakan sudah dikatakan setara dengan Alkemis Tingkat 3 meskipun Ryu masih belum bisa menciptakan sebuah Pil.
Setelah selesai membeli beberapa Pil, Ryu kembali melanjutkan pembeliannya ke dagangan beberapa jenis tumbuhan mulai dari Tingkat 1 sampai tingkat 2.
Namun setelah lama mencari, tidak mendapatkan jenis tumbuhan seperti yang dia inginkan yaitu jenis tumbuhan untuk membuat sebuah Racun.
Setelah merasa sudah Selesai, Ryu kembali berjalan ke arah Patriak berencana menyerahkan Mayat Siluman hasil Buruannya untuk Keperluan Sekte.
” Hormat Patriak” Ryu memberi Hormat.
” Hehehe.. Ada apa Ryu'er?" Tanya Patriak Guang Son
” Mohon maaf Patriak... Aku berniat ingin memberikan Mayat hasil buruanku. Aku berharap akan berguna untuk Sekte." ucap Ryu seraya mengeluarkan semua Mayat Siluman yang ada di Cincin Ruangnya kecuali mayat Kera Iblis.
” Hahahaha.. Ini terlalu banyak Ryu'er” Paktriak Son sangat senang atas kepedulian Ryu.
” Tidak masalah Patriak... Itu semua berkat Patriak dan yang lain bisa membuat aku seperti sekarang." Ryu melangkah menuju ke dalam Sekte.
" Patriak Son... Kebetulan Assosiasi kami telah mempekerjakan beberapa Alkemis, Aku kira ada beberapa Mayat Siluman ini yang sedang kami butuhkan untuk menciptakan beberapa Pil ataupun untuk penelitian. Jika Patriak berkenan, aku akan membelinya.” ucap Luan Bao sambil memperhatikan tumpukan Mayat Siluman tersebut.
”Aaahhh.. itu.." Patriak Son menatap Ryu yang sedang berjalan.
” Patriak... Apa yang sudah aku beri, tidak mungkin aku mengambilnya kembali. Jadi semua hak Patriak.” Ryu sambil berjalan mengerti situasi tersebut.
” Kalau begitu tidak ada masalah ” ucap Luan Bao disertai anggukan dari Guang Son.
......................
Setelah sampai di Kamar, Ryu langsung mengunci pintu kamarnya agar konsentrasinya tidak terganggu saat dalam proses penyerapan Inti Roh Siluman Kera Iblis nantinya.
Ryu mencari tempat duduk dan bersila untuk memulai proses penyerapan Inti Roh yang kini sudah berada di tangannya lalu memejamkan mata.
” Wuush" Angin bergerak liar mengelilingi Tubuh Ryu disertai Kumpulan Petir yang sangat kuat menutupi inti Roh tersebut.
Secara perlahan kumpulan Petir tersebut berpindah Ke tubuh Ryu mengisi setiap meridian.
Saat itu juga Aura Petir yang sangat kuat bergerak bebas hingga ke seluruh ruangan yang membuat beberapa barang rusak.
1 Hari, 2 Hari 3 Hari hingga 1 Minggu telah berlalu. Namun Aura Petir yang berada di Kamar Ryu malah semakin Kuat.
Patriak, Para Guru dan Murid yang merasakan Aura Petir tersebut merasa Penasaran lalu menuju ke arah Ruangan Ryu guna untuk memeriksanya.
Setelah merasakan Aura Petir yang sangat kuat, Tidak ada yang berani mendekati Ruangan tersebut.
Bagaimanapun juga itu adalah dimana untuk pertama kalinya melakukan Proses penyerapan inti Roh, jangan sampai konsentrasinya terganggu agar tidak berakibat fatal.
Setelah Dua minggu Aura Petir kini mulai memudar dan menghilang. Semua yang ada disitu mulai bertanya-tanya.
Tiba-tiba satu sosok yang keluar dari. kamar dengan wajah yang cerah sambil menatap banyak pasang mata yang sudah menunggu di depan Kamarnya.
” Ryu'er... Apa yang terjadi? Apa kamu berhasil?" tanya Fan Li di tengah kerumunan.
” Terimakasih Guru. Aku berhasil" Ryu dengan wajah senang.
" Syukurlah... Sekarang ikutlah ke lapangan!" Fan Li sambil meninggalkan ruangan tersebut yang diikuti beberapa Murid.
Setelah sampai di lapangan, terlihat semua orang sedang banyak berkumpul.
"Baiklah... Kita langsung saja" ucap Fan li.
” Hari ini ada satu Murid yang telah mencapai Level 10 dan telah berhasil menyerap Inti Roh untuk pertama kalinya. Sekarang akan dipromosikan menjadi murid Junior” Lanjut Fan Li.
"Seperti biasa, untuk Murid yang akan masuk sebagai Murid Junior harus membuktikan bahwa dia mampu. Untuk itu akan dipilih 5 orang yang akan mengujinya dan siapa yang akan maju terlebih dahulu.... Ryu'er... Silahkan menuju ke arena yang disiapkan" Tutup Fan Li.
” Baik Guru ” Ryu berjalan secara perlahan menuju Arena.
” Aku yang duluan maju” ucap Seorang Pria yang Berumur 17 Tahun dan gan tingkat Kultivasi Level 11.
” Wuush. " Sebuah serangan yang tiba ke arah Ryu.
Dengan santai Ryu menghindar lalu berpindah ke tempat lain.
" Apa? bagaimana dia bisa menghindar dari serangan ku.." Gumam Murid tersebut.
” Sekarang bersiaplah" Murid tersebut melancarkan serangannya.
" Wushhh... Wushh... Wuusshh.." Serangan Murid tersebut ke ara Ryu.
Dengan santai Ryu terus menghindar dan berpindah.
” Praakkk. " Sebuah Pukulan mengenai dada Murid tersebut hingga terpental keluar Arena.
" Apa? " Semua mata melihat kejadian tersebut seakan tidak percaya.
” Sekarang Giliranku” ucap sosok Murid yang juga mencapai Level 11.
Namun Hasilnya sama saja dengan santai Ryu menangkis serangannya.
Hanya dengan sekali pukulan, Murid tersebut langsung terpental keluar arena.
Hingga 2 Orang Murid lagi yang sudah mencapai Level 12 juga dapat dikalahkan Oleh Ryu dengan mudah.
” Sekarang yang Terakhir... Siapa lagi?" Tanya Fan Li.
Para murid Junior pun kini saling menoleh satu sama lain tidak mau mengalami nasib yang sama seperti ke 4 Murid yang lain.
" Apa aku boleh mencobanya?" Ucap sosok dari Murid Senior.
” Je Bai, Kamu adalah Murid Senior...” ucap Fan Li.
Je Bai adalah Murid paling Jenius di kelas Murid Inti, Tingkat Kultivasinya berada di Level 15 di Usia 16 Tahun.
” Tidak masalah Guru. lagian aku ingin melihat batas kemampuan ku" jawab Ryu.
” Baiklah jika kamu yang meminta, aku harap kamu lebih berhati-hati.” ucap Fan Li
" Wuush.. ” Je Bai melompat ke tengah arena.
” Junior Ryu... Aku terkesan dengan kemampuan mu. Sekarang bersiaplah terima serangan ku.” Je Bai seraya melancarkan serangannya.
" Whuush.. Praakk... Prak..." Kedua serangan saling bertemu.
Serangan demi serangan yang yang dilancarkan oleh Je Bai, kini mampu diimbangi oleh Ryu.
” Hhhaaaa.” Je bai mengeluarkan Energi Qi miliknya yang ber Elemen Api.
" Praakk... Prraaak... Praaak..." Serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Je Bai membuat Ryu semakin kewalahan.
” Brraaakkk." Serangan tiba-tiba membuat Ryu mundur beberapa langkah ke belakang.
Kini serangan milik Je Bai semakin menjadi-jadi yang membuat Ryu beberapa kali terpental.
" Ternyata Fisik ku masih belum cukup kuat. ” Gumam Ryu merasakan sakit pada tubuhnya.
” Junior Ryu, Cepat keluarkan Qi milikmu. ” Je Bai dengan lantang mengingat Ryu belum menggunakan Qi miliknya.
” Baiklah.... Jika itu yang Senior inginkan!" Ryu kembali berdiri.
” Wuushh... ” Elemen Petir yang sangat kuat mengelilingi Ryu.
” Apa? Sudah membentuk Armor." Semua peserta terlihat Kaget.
Je Bai sendiri terlihat sedikit ketakutan saat melihat Elemen Petir yang dikeluarkan oleh Ryu.
Nasi sudah menjadi bubur, niat hati ingin melihat kemampuan Elemen milik Juniornya malah dia yang kena mental sekarang
Mau tidak mau dia harus melawannya meski persentase kemenangannya sangat tipis, jika menyerah harus menanggung malu.
” Wuush... Wuush... Wuush...” serangan yang dilancarkan Ryu membuat Je Bai semakin terpojok.
” BAAMM" sebuah pukulan keras yang membuat Je Bai terpental beberapa meter.
" Uhuuk" Je Bai memuntahkan darah berusaha bangkit kembali.
” Terimakasih Senior Bai telah mengalah. ” Ryu tiba-tiba memberi hormat tidak ingin melanjutkan pertarungan.
'Sepertinya Anak ini Tidak ingin membuat saya malu' Batin Je Bai.
” Terimakasih juga Junior telah membuatku puas” Je Bai memberi Hormat seraya meninggalkan Arena.
” Siapa latar belakang anak ini? Bahkan mampu menyaingi Murid Senior yang paling jenius dari kita." ucap beberapa murid Senior.
” Ryu'er... Kamu telah lulus menjadi Murid Junior. Silahkan kembali bergabung bersama murid Junior Lainnya. ” Ucap Fan Li.
” Baik Guru... ” Ucap Ryu seraya meninggalkan Arena.
...****************...
Tujuh tahun telah berlalu mulai dari awal Ryu menginjak Sekte Gunung Persik, kini Ryu sudah berumur 17 Tahun dengan Tingkat Kultivasi Level 25.
Perawakannya juga berubah drastis mulai Bentuk Tubuh bahkan Wajahnya terlihat Putih bersih dengan Rambut Hitam terurai menambah ketampanannya.
” Ryu'er.... Sekarang kamu telah Resmi menjadi Murid Inti dari Sekte Gunung Persik. Pencapaian mu sangat luar biasa pada usia masih muda. Seorang Kultivasi Paling Jenius sepertimu sangatlah langka di Benua ini. ” Patriak Son memberikan Sebuah Lencana tanda Sebagai Murid inti Sekte.
Sebenarnya Ryu bukanlah termasuk orang jenius, hanya saja dia sangat giat berlatih untuk menutupi kekurangannya.
” Bukan jenius lagi... Tapi Monster." ucap Lin Feng.
" Ini semua berkat Guru Agung, Patriak dan juga Guru Lainnya. Terimakasih untuk semuanya..." Ryu memberi hormat.
” Ryu'er... Apa kamu menjadi seorang Guru disini? mengingat kontribusi yang kamu berikan banyak membantu Sekte Kita. kehadiranmu sangat berarti untuk perkembangan Sekte kita ini.” Ucap Patriak Son.
” Itu sangat benar... Kami bersama Guru yang lain juga mengharapkan agar kamu bisa membantu para murid yang lainnya.” Fan Li bersuara.
” Mohon maaf sebelumnya... Bagaimanapun aku adalah bagian dari Sekte Gunung Persik ini, maka seharusnya aku akan memberikan yang terbaik untuk Sekte. Namun sudah 7 Tahun telah meninggalkan Rumah.” Ryu menghela nafas panjang.
” Kiranya Guru Agung, Patriak dan Guru lainnya mengizinkan aku bertemu dengan Ayahku untuk beberapa Bulan." Lanjut Ryu.
” Itu tidak masalah Ryu'er... Kiranya yang lain juga menyetujuinya.” ucap Paktriak Son.
” Terimakasih semuanya... Aku mohon pamit." ucap Ryu disertai anggukan setuju dari Patriak dan para Guru.
” Haaaah. Ryu'er... Tidak sia-sia dulu aku membawamu ke Sekte ini" Lin Feng senyum bahagia.
” Guru Agung... Anak itu memang berbakat. siapa latar belakangnya?" Tanya Patriak Son.
" Aku juga tidak tau... bukankah aku sudah bilang sebelumnya, dia tinggal di sebuah Desa terpencil yang penduduknya tidak mengenal namanya Kultivator atau praktisi lain. Hah... Sebuah Desa yang penuh Misteri. Sepertinya cepat atau lambat akan terjadi sejarah baru dalam dunia Kultivator.” Lin Feng mengusap jenggotnya.
” Ryu'er... Ini hanyalah awal. Kuharap kamu bisa menghadapi berbagai rintangan dengan bijak." Lanjut Lin Feng menatap langit penuh makna.
......................
Di dalam Kamar Ryu:
" Saudara Ryu... Apakah kamu Ingin pergi dari sini" Tanya Huang Do.
” Aku hanya pergi beberapa saat untuk menemui Ayahku... Suatu saat aku kesini lagi.” ucap Ryu.
” Sesuai dengan Janjiku dulu. Sekarang kultivasimu sudah mencapai Level 10.” Ryu memberikan Inti Roh Tingkat Surgawi usia 100 Tahun kepada Huang Do.
” Terimakasih Saudara Ryu... Waaahhh. ini sangat luar biasa. ” Huang Do sangat bahagia.
” Ka Ryu... Apa kamu akan kembali Lagi? Aku akan selalu merindukanmu" Xin Mei memegang tangan Ryu.
” Huuhh.. Dasar Rubah. Bukankah dulu tidak menyukai Ka Ryu.." Xin Chie terlihat Kesal.
” Itu dulu... Sekarang hatiku hanya untuk Ka Ryu..." Xin Mei dengan wajah menggoda.
” Cciiihhhh... Bukankah aku yang lebih dulu, Ka Ryu pasti akan Menikahiku. ” Xin Chie memegang tangan Ryu.
” Haaah... Dasar Perempuan. yang kalian fikirkan hanya cinta... Makan tuh Cinta.” Huang Do terlihat kesal.
” Daripada kamu, yang difikirin hanya bermain." ketus Xin Mei.
” Hhuuhh." Huang Do terlihat kesal.
” Sudah sudah... lebih baik kalian fikirkan agar lebih cepat menyusul aku naik Level.” ucap Ryu.
" Sekarang aku akan berangkat. Kuharap kalian semua dengan cepat naik level juga." Lanjut Ryu kemudian meninggalkan ruangan tersebut.
......................
Di Desa Lembah Hitam, kini terlihat Sosok Pria Paruh baya sedang mengumpulkan Kayu Bakar.
” Ayah... aku Pulang.” ucap Ryu dengan Semangat.
" Ryu'er... kau kah itu?". tanya Meng.
” Benar Ayah.. ini Aku Anak mu". Ryu sambil berjalan ke arah Ayahnya.
” Ryu'er.. Kau sangat tampan sekarang Nak." Meng merangkul Ryu.
Setelah melepaskan rindu, Ryu dan Ayahnya berbincang Kecil mengenai beberapa hal dengan Desa mereka Sekarang.
Liu Meng juga menceritakan bahwa setelah 1 Bulan kepergian Ryu dulu, bahwa ada beberapa pengawal Kerajaan Nukkan berkunjung untuk mengetahui keberadaan Desa Lembah Hitam.
Tentu saja itu dilakukan oleh Lin Feng mengutus salah satu Murid Inti melapor kan kepada Raja tentang Desa yang baru saja ditemukan.
Hal itu tentu saja Raja NUKKAN sangat senang dan merencanakan agar meminta beberapa pengawal untuk menyusuri kebenaran tersebut.
Walau awalnya begitu alot, akhirnya Kepala Desa lembah Hitam menyetujui jika ada pembuatan jalan dari Kota terdekat menuju ke desa Lembah Hitam agar akses dari para pedagang bisa lebih cepat datang ke Desa.
Tidak sampai disitu, beberapa Sarjana Terbaik juga ditugaskan ke Desa Lembah Hitam agar bisa berkomunikasi atau transaksi dagang agar saling menguntungkan.