Suamiku Dokter Tampan

Suamiku Dokter Tampan

EPISODE 1 : BANDARA

"ABANG BANGUN! KATANYA MAU ANTERIN AKU KE BANDARA!!!" suara Daniah menggema di kamar Atha, di barengi lampu kamar yang tadinya padam kini terang benderang, menyinari ruangan yang cukup besar itu, namun nuansanya agak dark. Karena di dominasi warna hitam.

Daniah menjambak rambut Atha, karena si empunya kamar masih tidur, seolah tak terusik dengan suara yang menggelegar dari mulut kecil Daniah. Atha menjuluki mulut Adiknya itu sperti pluit tukang parkir. Yang maunya aja dan ajak ribut. Karena Atha pernah mengalami kejadian ribut dengan tukang parkir di salah satu minimarket terkenal.

Daniah pernah protes saat Atha menjulukinya seperti itu. Namun saat itu mulut Daniah keburu di sumpal dimsum oleh Atha. Emosi Daniah langsung meredam kala mersakan dimsum buatan sang Mami yang terasa begitu lezat di mulutnya.

Bahkan Daniah pernah mengajak Maminya untuk jualan dimsum. Namun ajakannya itu di tolak mentah-mentah oleh sang Papi yang saat itu sedang duduk di samping Maminya, sambil menyenderkan kepalanya.

"Nggak ada Daniah! Papimu ini masih sanggup membiayai kehidupan keluarga ini. Sampe tujuh turunan malah!" begitulah penolakan mentah dari Papinya, ada embel-embel kesombongan di dalamnya. Ya meskipun nada bicara datar, tapi berhasil membuat Daniah gedek mendengarnya. Sombong sekali Pak Dhiau ini.

Kembali ke konteks awal. Daniah menagih janji Atha yang katanya mau mengentarkan Daniah ke Bandara untuk menjemput sahabatnya. Eliza yang pulang ke tanah air setelah 2 tahun tinggal di Jepang untuk bekerja.

"SAKIT ANJ......"

"ANJ APA? HAH? ABANG MAU NGATAIN AKU APA HAH?" Daniah sengaja nyolot duluan, karena ia tahu apa yang menjadi latah Abangnya itu ketika merasa terusik.

"Heheh.....Angeli pacarnya Rahul." Atha nyegir, meralat kata yang terpotong itu dengan nama tokoh di salah satu film India kesukaan emak-emak, sama penulis. Sambil mengelus rambut belakangnya yang terasa perih, akbiat jambakan maut dari sang Adik. Mau ngomel, tapi yang mau diomeli sudah memasang tampang garang. Nggak bahaya ta?"

"Ayo anter aku!"

Daniah tak menerima penolakan dari Abangnya yang sudah berjanji akan mengantarkannya ke Bandara pagi ini untuk menjemput Eliza. Daniah menarik Abangnya. Ingat, bukan menarik tangan Atha, tapi menarik kerah kaos yang di kenakan Atha.

Dhiau, Papi dari 2 anak itu sempat melihat dan bertanya apa yang sedang di lakukan kedua anaknya itu, saat mereka berjalan melewati ruang tamu, yang kebetulan saat itu Dhiau baru saja datang setelah memberi makan ikan koi yang ada di kolam samping kanan rumah.

Semenjak Dhiau berkunjung ke rumah temannya, yang juga aris tanah air yang hobby memelihara ikan dengan harga yang fantastis, akhirnya Dhiau keracunan hobby pelihara ikan juga.

Dhiau bahkan menamai 3 ikan koi kesayangan dengan nama yaitu Elhasiq, Faiq, Ammar. Laki-laki yang sudah memiliki 3 anak dengan satu istri yang sangat di cintainya itu, memag agak random orangnya. Kerandomannya, nular ke-ketiga anaknya itu.

Tapi kalau sudah serius apalagi marah, semua dibuat bungkam olehnya. Bahkan lebih baik di telan bumi daripada di telan tatapannya yang tajam.

Baru saja Atha hendak menjawab dan meminta tolong Papinya agar terlepas dari Daniah, Adiknya yang sedang menjelma jadi iblis kecil. Bagimana tidak kecil, badannya Daniah saja memang kecil, mungil menggemaskan. Tapi kalo marah dan emosi nggak tanggung-tanggung. Tangkuban perahu bisa balik ke wujud semula.

Dania langsung menjawab dengan sarkas.

"Mau ngajarin anak Papi supaya nggak ingkar janji."

"Ajarin yang benar ya, Daniah." balasan santai dari Dhiau membuat Atha putus asa.

Papinya sama sekali tidak bisa diandalkan. Ia malah mendukung anak kesayangannya berlaku dzolim terhadap anak sulungnya. Dan sangat di sayangkan sekali, pelindung dan pembela Atha sedang tidak ada. Kini Mami dan Fadillah, Adik bungsunya itu sedang ada di rumah Neneknya. Karen kemarin siang di telepon oleh Ibu mertua, katanya ingin membuat makanan tradisional bernama kue mendut. Lagi pengen katanya.

Daniah hampir salfok mendengar nama kue yang akan di buat sang Mami dan Neneknya itu. Ia sempat bertanya dengan polosnya.

"Nenek minta Mami bikin candi?"

Karena yang Daniah tau, Mendut itu nama candi bercorak Budha yang ada di kota Mungkid, Kabupaten Magelang.

"Gila lo Daniah! Pemaksaan ini namanya!" omel Atha saat mereka sudah berada di dalam mobil, Atha di bangku kemudi. Sedangkan Daniah di bangku sampingnya.

"Siapa yang janji?" ujar Daniah mengingatkan Atha atas ucapannya kemarin sore yang berjanji akan mengantarkan Daniah ke Bandara, asalkan dia memberi tahu password WIFI yang sengaja Daniah ganti. Padahal itu adalag triknya agar sang Abang mau mengantarkannya ke Bandara.

Karena Pak Abqari, sang supir sudah lebih dulu di pinta Papi untuk menjemput Mami dan Adiknya ke rumah Nenek. Kalau minta tolong diantar Papi, Daniah malas sekali, karena Papinya itu pasti banyak dramanya.

Pokoknya yang aman, minta Atha yang mengantarkannya. Dan sengaja Daniah tidak memberikan waktu Abangnya meskipun sekedar cuci muka atau berganti baju. Biar nanti Atha tidak ikut keluar dan merecoki pertemuannya dengan Eliza di Bandara. Dengan kata lain, Atha di butuhkan hanya sebagai supirnya saja.

"Yaelah Daniah. Gue belum mandi. Mana masih belekan lagi!" komentar Atha pada dirinya sendiri karena melihat pantulan wajahnya dari kaca spion tengah. Lalu mengusap kotoran mata yang berwarna putih yang bertengger di sudut mata dalamnya. Mana rambutnya acak-acakan lagi. Khas sekali baru bangun tidurnya. Namun kesadarannya sudah 100%. Karena jambakan dari sang Adik yang menyadarkannya.

Berbeda dengan Atha, Daniah jsutru berpenampilan santai. Namun elegan. Ia memakai t-shirt berwarna light beige dan dipadukan dengan midi skirt berawarna hijau daun. Rambut panjang dan berponi berwarna hitam kecoklatan itu di gerai. Namun ada jepitan berbentuk persegi panjang berwarna cream yang menjepit rambut bawah bagian kanannya.

"Udah deh Bang. Lo juga nggak cakep-cakep amat! Ayo jalan keburu kena macet nanti."

"Pedas banget tuh cocot. Masih pagi juga."

Usia Atha dan Daniah berjarak 4 tahun. Meraka juga masih memiliki Adik kecil yang jarak usianya lumayan jauh. Karena di rumah yang anak besarnya hanya mereka berdua, jadilah mereka lumayan akrab. meskipun banyak bertengkarnya.

Kalau sedang tidak di hadapan orang tua atau keluarga besar, mereka akan saling panggil lo gue layaknya seorang teman. Bukan Adik-Kakak, seperti sekarang ini. Atha melirik jam yang melingkar di lengan kanan Daniah, baru jam setengah enam. Seharusnya ia masih berleha-leha di jam segini.Apalagi lagi weekend.

Meskipun dengan bersungut-sungut, Atha tetap melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota yang masih lenggang. Atha mengotak-atik layar kecil di dashboard mobilnya, memutar lagu dangdut.

"Cikini ke gondangdia......Aku begini gara-gara diaaa....Cikapek Tasikmalaya. Hatiku capek bila kau tak setia...." Atha mulai berdendang mengikuti lagu yang sedang viral itu.

"Bang, ini masih pagi, lo udah dangdutan aja." komentar Daniah yang risih mendengar lagu yang di putar oleh Atha.

"SSG."

"Apaan?"

"Suka-suka gue."

"Dih alay, segala di singkat-singkat gitu bahasnya."

Atha mengabaikan komentar Adiknya, ia asik mengikuti irama lagu dangdut yang bertalu-talu lalu menggema di dalam mobil. Kepalanya mulai bergerak kiri dan kana. Daniah menyumpal telinganya dengan earphone lalu memutar lagu 'DARARARI' yang dinyanyikan group band Kpop dari negeri ginseng, Treasure yang beranggotakan 12 cogan.

Daniah dan Atha memiliki selera musik yang berbeda. Jika Daniah suka dengan musik kekinian yang banyak di gandrungi oleh remaja-remaja masa kini dari Korea, sedangkan Atha menyukai lagu dangdut dan grup tanah air. Cinta karya musik anak bangsa, bilangnya begitu. Daniah juga suka, namun kali ini ia sedang alih haluan dulu.

"Daniah, gue nggak ikut ke dalam ya." ujar Atha saat mereka sudah sampai depan gedung Bandara.

"Emangnya kalo gue ajak ke dalam, lo mau Bang? Nggak malu sama penampilan?" sarkas Daniah sambil memperhatikan penampilan Abangnya itu.

Ia pun sudah sangat memahami Abangnya yang sangat memperhatikan penampilan. Katanya style is number one. Padahal penampilan Atha yang sekarang pun ulah dirinya yang langsung menyeret Atha untuk mengantarkannya ke Bandara.

Atha tersenyum kecut mendengar penuturan sang Adik. Andai Daniah bukan Adiknya dan bukan seorang perempuan yang lemah, sudah pasti Atha memberikan bogeman mentah ke wajahnya yang baby face itu.

Daniah memasuki gedung Bandara dengan membawakan sebuah buket bunga sebagai hadian kedatangan Eliza dari negeri ginseng ke tanah air, di tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya sibuk memegang handphone guna menghubungi Eliza yang katanya sudah datang 15 menit yang lalu, dan menunggu Daniah di salah satu Caffe di dalam Bandara.

"Hallo Eliza? Apa? Nggak kedengeran. Hallo?"

BRAK!

"YAAA BUKET GUE!!" teriak Daniah kaget melihat buket bunga yang akan di hadiahkan untuk Eliza terlepas meluncur dari pelukannya ke lantai akibat benturan keras yang Daniah rasakan dari seorang laki-laki yang berjalan menyenggol lengan kirinya.

Laki-laki itu berjalan begitu saja melewati Daniah, bahkan ia sempat menginjak buket bunga itu, semakin memperburuk penampiln buket.

"Cowok sialan!" umpat Daniah. Ia mengejar laki-laki itu.

"WOIII TUNGGU! TANGGUNG JAWAB LO!" teriak Daniah sambil mengacungkan tangan kananya yang memegang buket bunga yang sudah rusak. Ia tak meperdulikan di sekitarnya yang ramai. Bahkan atensi beberapa orang mengarah kepadanya.

Karena laki-laki itu tak juga berhenti membuat Daniah yang mungil, kecil, menggemaskan itu kewalahan. Ia menghentikan larinya untuk mengejar lki-laki itu, dadanya naik turun, mengatur nafasnya yang terengah-rengah.

Beberapa detik kemudian, Daniah melakukan kuda-kuda dengan tangan dan kakinya menggunakan teknik melempar bola ala pemain baseball, ia fokuskan mata dan mengarahkan buket menuju target. Di rasa sudah siap ia berlari, lalu meloncat, kemudian melempar buket bunga itu ke arah laki-laki yang menabraknya.

"PLAAK!

Tepat sasaran! Buket bunga itu mendarat mengenai punggung si laki-laki.

"GANTI RUGI! LO UDAH RUSAKIN BUKET BUNGA GUE!" teriak Daniah berlari menuju laki-laki yang menghentikan langkahnya.

Laki-laki itu memutar badannya.

"......"

"Dok.......Dokter Arrazi?"

Episodes
1 EPISODE 1 : BANDARA
2 EPISODE 2 : ARRAZONG
3 EPISODE 3 : MALAIKAT KECIL
4 EPISODE 4 : KOAS - KAOS
5 EPISODE 5 : FLEBOTOMI
6 EPISODE 6 : SALING GIBAH
7 EPISODE 7 : RUMAH CINTA HARAPAN
8 EPISODE 8 : MAKAN SIANG
9 EPISODE 9 : GOSIP
10 EPISODE 10 : KELUARGA DANIAH
11 EPISODE 11 : TRAUMA
12 EPISODE 12 : OMPONG
13 EPISODE 13 : DONGKOL
14 EPISODE 14 : OMG!!
15 EPISODE 15 : DASAR EDUN!!
16 EPISODE 16 : PEREMPUAN MATRE
17 EPISODE 17 : PERNIKAHAN
18 EPISODE 18 : ULET KEKET
19 EPISODE 19 : APARTEMEN
20 EPISODE 20 : PERKARA KOPI
21 EPISODE 21 : SIANIDA
22 EPISODE 22 : RANDOM
23 EPISODE 23 : MENGGEMASKAN
24 EPISODE 24 : ENTOK
25 EPISODE 25 : KEMARAHAN ARRAZI
26 EPISODE 26 : LUKA
27 EPISODE 27 : PERLAKUAN MANIS
28 EPISODE 28 : DASTER
29 EPISODE 29 : KECEWA
30 EPISODE 30 : PEREMPUAN MASA LALU PAPI
31 EPISODE 31 : SUPPORT SYSTEM
32 EPISODE 32 : KABAR
33 EPISODE 33 : GOMBALAN SANG CEO
34 EPISODE 34 : DI MADU?
35 EPISODE 35 : PDKT
36 EPISODE 36 : SAYA SANGAT MENCINTAIMU
37 EPISODE 37 : SENYUMAN MANIS BIKIN SALTING
38 EPISODE 38 : CEMBURU?
39 EPISODE 39 : RACUN CINTA
40 EPISODE 40 : AKU KANGEN KAMU
41 EPISODE 41 : JANDA MENGGODA
42 EPISODE 42 : SI BOCAH PENYELAMAT
43 EPISODE 43 : TERIMAKASIH TELAH KEMBALI, MALAIKAT KECILKU
44 EPISODE 44 : MENGOBATI LUKA
45 EPISODE 45 : PEREMPUAN YANG DI SELINGKUHI
46 EPISODE 46 : BOSEN
47 EPISODE 47 : TERANCAM MERINDU
48 EPISODE 48 : AKHIRNYA....
49 EPISODE 49 : NGIDAM
50 EPISODE 50 : SALAH PAHAM
51 EPISODE 51 : NASIHAT DAN SARAN
52 EPISODE 52 : POSITIF
53 EPISODE 53 : ADA APA DENGAN ELIZA?
54 EPISODE 54 : TERNYATA ADIK KAKAK
55 EPISODE 55 : KESEDIHAN ELIZA
56 EPISODE 56 : RUMAH KITA
57 EPISODE 57 : BU RARA KABUR
58 EPISODE 58 : SURGA YANG TELAH KEMBALI
59 EPISODE 59 : TENTANG ELIZA DAN MAMINYA
60 EPISODE 60 : DIA ADIKKU
61 EPISODE 61 : KELAKUAN DHAFIR
62 EPISODE 62 : UDAH SAH, KITA
63 EPISODE 63 : HUBBY
64 EPISODE 64 : RESEPSI PERNIKAHAN DHAFIR & ELIZA
65 EPISODE 65 : BUMIL NGAMBEK
66 EPISODE 66 : SUPERFETASI
67 EPISODE 67 : PEREMPUAN SPEK UKHTI
68 EPISODE 68 : BEE
69 EPISODE 69 : BUNNY HAT
70 EPISODE 70 : CEMBURUNYA SEORANG ISTRI
71 EPISODE 71 : DUA PROSES PERSALINAN
72 EPISODE 72 : LAKI-LAKI YANG DI UJI
73 EPISODE 73 : PERMINTAAN DALAM MIMPI
74 EPISODE 74 : PUTRA PUTRI ARDA
75 EPISODE 75 : LUAPAN RINDU
76 EPISODE 76 : KELAKUAN SI KEMBAR
77 EPISODE 77 : HAPPY ENDING
Episodes

Updated 77 Episodes

1
EPISODE 1 : BANDARA
2
EPISODE 2 : ARRAZONG
3
EPISODE 3 : MALAIKAT KECIL
4
EPISODE 4 : KOAS - KAOS
5
EPISODE 5 : FLEBOTOMI
6
EPISODE 6 : SALING GIBAH
7
EPISODE 7 : RUMAH CINTA HARAPAN
8
EPISODE 8 : MAKAN SIANG
9
EPISODE 9 : GOSIP
10
EPISODE 10 : KELUARGA DANIAH
11
EPISODE 11 : TRAUMA
12
EPISODE 12 : OMPONG
13
EPISODE 13 : DONGKOL
14
EPISODE 14 : OMG!!
15
EPISODE 15 : DASAR EDUN!!
16
EPISODE 16 : PEREMPUAN MATRE
17
EPISODE 17 : PERNIKAHAN
18
EPISODE 18 : ULET KEKET
19
EPISODE 19 : APARTEMEN
20
EPISODE 20 : PERKARA KOPI
21
EPISODE 21 : SIANIDA
22
EPISODE 22 : RANDOM
23
EPISODE 23 : MENGGEMASKAN
24
EPISODE 24 : ENTOK
25
EPISODE 25 : KEMARAHAN ARRAZI
26
EPISODE 26 : LUKA
27
EPISODE 27 : PERLAKUAN MANIS
28
EPISODE 28 : DASTER
29
EPISODE 29 : KECEWA
30
EPISODE 30 : PEREMPUAN MASA LALU PAPI
31
EPISODE 31 : SUPPORT SYSTEM
32
EPISODE 32 : KABAR
33
EPISODE 33 : GOMBALAN SANG CEO
34
EPISODE 34 : DI MADU?
35
EPISODE 35 : PDKT
36
EPISODE 36 : SAYA SANGAT MENCINTAIMU
37
EPISODE 37 : SENYUMAN MANIS BIKIN SALTING
38
EPISODE 38 : CEMBURU?
39
EPISODE 39 : RACUN CINTA
40
EPISODE 40 : AKU KANGEN KAMU
41
EPISODE 41 : JANDA MENGGODA
42
EPISODE 42 : SI BOCAH PENYELAMAT
43
EPISODE 43 : TERIMAKASIH TELAH KEMBALI, MALAIKAT KECILKU
44
EPISODE 44 : MENGOBATI LUKA
45
EPISODE 45 : PEREMPUAN YANG DI SELINGKUHI
46
EPISODE 46 : BOSEN
47
EPISODE 47 : TERANCAM MERINDU
48
EPISODE 48 : AKHIRNYA....
49
EPISODE 49 : NGIDAM
50
EPISODE 50 : SALAH PAHAM
51
EPISODE 51 : NASIHAT DAN SARAN
52
EPISODE 52 : POSITIF
53
EPISODE 53 : ADA APA DENGAN ELIZA?
54
EPISODE 54 : TERNYATA ADIK KAKAK
55
EPISODE 55 : KESEDIHAN ELIZA
56
EPISODE 56 : RUMAH KITA
57
EPISODE 57 : BU RARA KABUR
58
EPISODE 58 : SURGA YANG TELAH KEMBALI
59
EPISODE 59 : TENTANG ELIZA DAN MAMINYA
60
EPISODE 60 : DIA ADIKKU
61
EPISODE 61 : KELAKUAN DHAFIR
62
EPISODE 62 : UDAH SAH, KITA
63
EPISODE 63 : HUBBY
64
EPISODE 64 : RESEPSI PERNIKAHAN DHAFIR & ELIZA
65
EPISODE 65 : BUMIL NGAMBEK
66
EPISODE 66 : SUPERFETASI
67
EPISODE 67 : PEREMPUAN SPEK UKHTI
68
EPISODE 68 : BEE
69
EPISODE 69 : BUNNY HAT
70
EPISODE 70 : CEMBURUNYA SEORANG ISTRI
71
EPISODE 71 : DUA PROSES PERSALINAN
72
EPISODE 72 : LAKI-LAKI YANG DI UJI
73
EPISODE 73 : PERMINTAAN DALAM MIMPI
74
EPISODE 74 : PUTRA PUTRI ARDA
75
EPISODE 75 : LUAPAN RINDU
76
EPISODE 76 : KELAKUAN SI KEMBAR
77
EPISODE 77 : HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!