Jasmin Renata Luis, wanita cantik, mandiri dan tangguh, di usia yang baru 22 tahun, dia sudah terbiasa hidup susah setelah kematian kedua orang tuanya. Membanting tulang setiap harinya demi menghidupi kebutuhannya dan ke tiga anak kembarnya, Rio Putra Luis, Reno Putra Luis, dan si cantik Riana Putri Luis.
Memiliki Triple bagi Jasmin adalah anugrah yang di kirim Tuhan untuknya, Triple sek olah-olah di kirim untuk menjadi pengganti kedua orang tuanya. Dia selalu menikmati semua moment berharga bersama ke tiga buah hatinya setiap hari.
Ya akibat perbuatan yang di lakukan oleh lelaki yang dia sendiri tidak tau itu membuahkan hasil tiga malaikat bayi-bayi kecil yang tak berdosa, yang tumbuh menjadi anak-anak cerdas, suka menolong dan genius. Di tengah-tengah hinaan, cacian yang selalu dia terima karena hamil tanpa seorang suami dan menganggap Jasmi seorang perempuan nakal.
Akan kah triple berhasil mencari keberadaan ayahnya? dan mampukah tripel menyatukan kembali mereka nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Puspitasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Mencari Tau.
Disinilah Bima bersama dengan Galang, membelikan pesanan Tripel, dan beberapa mainan agar mereka tidak bosan. Galang dari tadi hanya mengikuti langkah kaki Bima, kemana pun dia melangkah karena kepalanya sedang banyak sekali pertanyaan-pertanyaan.
" Lang, besok Kendra akan berangkat ke kantor membantu kita,nanti suruh Anisa, menyiapkan tempatnya dan besok meeting dengan Bu Cantika, biar dia dan Anisa yang menanganinya. Kita akan fokus dengan masalah ini ...... Aku kan selalu di sampingmu dan membantumu Lang, kita akan sama-sama mencari yang sebenarnya Ucap Bima pada Galang, sebenarnya dia tau kalau Galang, sedang tidak baik-baik saja dan butuh teman bercerita.
" Iya Bim, astaga aku pusing sekali memikirkan semua ini. Aku sampai lupa mau bilang kalau preman-preman yang menabrak Jasmin, sudah aku tangkap dan sekarang meraka ada di tempat biasa" Jelas Galang.
"Kembalilah ke kantor jelaskan tugas Anisa besok setelah itu ke sini lah nanti saat Tripel sudah tidur kita bisa melanjutkan ngobrolnya. Dan tolong berikan pengawalan buat keluarga Tuan Bram, juga aku takut meraka tau yang sebenarnya ..... Kita harus mencegahnya meraka semua hanya boleh tau kalau Jasmin dan Tripel tidak punya siapa-siapa " Ucap Bima pada Galang saat di parkiran rumah sakit.
" Baik Bim, Apa disini juga perlu di tambah?" Tanya Galang.
" Iya tambah saja dan cek satu persatu dokter dan suster pastikan kita tidak kecolongan, dan awasi dari jauh keluarga Sanjaya itu Lang ? Aku sebenarnya curiga meraka bukan keluarga kandung melainkan anak angkat di keluarga Sanjaya " Jelas Bima sebelum ke dari mobil Galang.
Sampai lah Bima, lorong rumah sakit dia tak sengaja melihat salah dari keluarga Sanjaya, yang sedang keluar dari ruang dokter. Bima sedikit khawatir kalau mereka tau Jasmin, sedang di rawat di rumah sakit ini, walau pun dia sudah memalsukan data Jasmin, menjadi koma tapi tidak menutup kemungkinan meraka akan tetap mencari tau.
"Kenapa meraka Pa, " Tanya Bima yang sudah berdiri di samping sang Papa.
"Berdebat tadi, dan sekarang sedang di hukum oleh Kakaknya, "Meraka benar-benar titisan ku apa lagi yang Rio, aku seperti melihat diriku di dirinya Bim. Gimana sudah ada berita apa lagi ? Tanya sang Papa pada Bima.
" Sedikit sulut, tapi bukan tidak mungkin tidak bisa Pa, hanya perlu waktu beberapa hari mungkin? Tenang saja Pa, biar semua menjadi urusan Bima. Papa sama Mama hanya perlu menjaga Jasmin dan Tripel saja nanti setelah kita keluar dari sini" Jawab Bima sebelum berjalan ke arah sang anaknya.
"Iya nak, untuk Jasmin dan Tripel serahkan semuanya pada kami, kamu tenang saja" Jawab Papa Adam, lalu berjalan di belakang Bima, membantu membawa mainan yang di belikan anaknya itu untuk cucu-cucunya.
"Berdebat lagi kalian? Makanya jangan nakal di hukum kan sama Abang" Ucap Bima setelah di hadapan kedua anaknya yang sedang di hukum.
" Si gemblot itu bitin emoci Daddy, " Jawab Riana dengan sebel pada Abang Reno.
" Heh malkonah !!!! Tamu itu duga bitin emoci jiwa tau endak, dasal endak sadal dili na " Sahut Reno dengan emosi menatap Riana.
" Liat tan Daddy na, Leno gemblot bitin emoci ? Helan tenapa Mommy punya anak na tayak tamu Leno na" Teriak Riana dengan emosi sambil berkaca-kaca.
Lalu Bima, segera mengangkatnya agar berhenti berdebatnya, dia takut kalau Riana,menangis jadi lebih baik menggendongnya saja. Lalu dia berjalan dan duduk di samping Abang Rio, dan mengambil es krim yang di beli tadi, di berikan anaknya satu satu termasuk Reno, yang sedang makan eskrim bersama Oma Diana.
Semoga tidak terjadi apa" sama Jasmin
Lanjut thor ttp semsngat 💪
semangat kak author