Juna Suami Pengganti

Malam ini Angela sengaja menunggu Juna pulang, ia sibuk dengan laptopnya membuat daftar pengeluaran mingguan rumah tangga. sekarang ada Juna, suami pengganti itu membuat tagihan Angela sedikit naik. tapi hanya sedikit jadi Angela masih tidak keberatan dan merasa wajar.

"Hai Angel kau sudah pulang?" sapa Juna sembari meletakkan tas ranselnya dan duduk tidak jauh dari Angela.

"Hmmm" jawab Angela tanpa memandang Juna.

"Ini" Angela menyerahkan amplop berisi uang, menggesernya kehadapan Juna..

"Apa ini?"

"Uang saku mu selama satu Minggu"

"Kau tidak perlu memberiku uang saku lagi, aku sudah punya uang sendiri"

Angela mengalihkan perhatiannya dari layar laptop menatap Juna.

"Aku sudah bekerja sambilan jadi aku punya pendapatan meski tidak besar"

"Oh ya? kau kerja apa?"

Angela curiga, dengan tampilan fisik Juna yang menawan pemuda itu bisa saja dengan mudah menjadi simpanan atau semacam gigolo untuk mendapat uang banyak dalam waktu singkat.

"Aku bekerja di caffe milik temanku, kapan-kapan kau aku ajak kesana"

Angela terdiam, ia mencoba percaya dengan ucapan suaminya.

"Dan ini, meski tidak banyak aku berkewajiban memberimu nafkah"

Juna meraih amplop dari tas ranselnya dan mengulurkannya pada Angela. Angela menatap amplop itu terkejut. tawanya meledak seketika.

"Hahaha! dasar kau pikir pernikahan kita sungguhan sampai kau harus menafkahiku?!"

Juna tersenyum, melihat Angela menertawakan dirinya. memang pernikahan itu tidak lah sungguhan bagi Angela. tapi di mata hukum dan agama pernikahan itu sah. Juna tetaplah suami Angela. jika tidak memberi nafkah ia termasuk menanggung dosa.

"Ayolah Angela terimalah aku mohon, ini gaji pertamaku dari caffe"

"Hmmm oke tapi aku akan menyimpannya saja" kata Angela tidak enak menolak karena wajah brondong di hadapannya terlihat serius.

"Aku ke kamar dulu ya" kata Juna sambil beranjak pergi.

Angela menatap Juna yang masuk ke dalam kamar, ia lalu beralih memandang amplop pemberian Juna. Angela menggelengkan kepala.

Dasar anak muda...

Angela bergegas mengemasi barangnya dan pergi ke kamarnya. tak lupa ia menyimpan uang nafkah pemberian Juna. Angela menghargai usaha Juna karena itu ia menerimanya. jika sudah berpisah nanti Angela akan kembalikan uang itu pada Juna dan sebaliknya ia akan membayar satu miliar pada suami pengganti itu.

***

Pagi ini di rumah Angela kedatangan papa Angela yaitu bapak Suprapto Hari, seorang pengusaha sukses memiliki cabang perusahaan, dimana salah satu nya adalah tempat Angela bekerja.

Suprapto Hari, orang yang berwibawa, berpenampilan necis dan sedikit sombong. ia kurang suka dengan Juna pemuda yang menjadi menantunya itu. meski hanya satu bulan saja rasanya risih memiliki menantu miskin dan beda kasta.

Angela duduk di sofa mengobrol dengan papanya soal masa depannya setelah perpisahan dengan Juna nanti.

"Dengar Angela, papa tidak mau memperpanjang pernikahan mu dengan pemuda sopir itu. segera selesaikan urusan kalian begitu kontrak pernikahan itu habis"

"Iya pa, tapi Juna sekarang lanjut kuliah. yah bisa saja nanti masa depannya akan cerah"

Angela sendiri terkejut kenapa ia bisa membela Juna di hadapan papanya. tidak biasanya Angela seperti ini.

"Terserah tapi papa kurang setuju jika dia menjadi suami mu"

"Iya iya pa, hanya satu bulan saja semua juga akan berakhir" kata Angela.

Ada rasa sedih menggelayuti hatinya ketika ia mengatakan kalimat barusan. ia mulai merasa nyaman dengan Juna.

Stop Angela! jangan gila. papa benar Juna memang tidak sama dengan mu jadi no! selesaikan semua tanpa perasaan!

Juna yang mendengarkan dari kamar terasa tersengat hatinya. bapak mertuanya tidak mau menatap wajahnya jadi ia di suruh tetap tinggal di kamar saja oleh Angela.