Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tinggal di rumah pakde
" pakde ,bude,tak usah bertengkar biar kami pergi aja dari sini",kataku sambil membalikkan badan untuk pergi dari rumah peninggalan nenek.
"Ayu,Rio ,siapa yang menyuruh kalian pergi ! Kalian tetap Tinggal disini ,ini rumah kalian juga ",jawab pakde sambil menghalangi kami pergi.
" Papa apa apaan sih ",kata bude sambil melipat kedua tangannya di dada.
" Mama ,apa mama tidak ada hati nurani sedikit pun ,mereka itu keponakan ku kalau mereka pergi dari sini mereka mau tinggal di mana ?",kata pakde emosi.
Kami hanya bisa terdiam melihat mereka bertengkar .
" Itu bukan urusan mama !,ayah mereka aja tak perduli dengan mereka kenapa mesti mama yang repot",kata bude tak kalah emosi.
" Mama ini ya benar benar..!
" Udah pakde ,tak usah bertengkar biar kami pergi aja", jawabku tertunduk.
" Tidak ..! Tidak bisa kalian tetap di sini",kata pakde menahan kami.
" Terserah kalian ! ,tapi kalian tinggal di sini tidak gratis, kamu yu bangun pagi kerjakan urusan rumah setelah itu bantu pakde mu di toko ".
" Dan kamu juga Rio,beresin seluruh pekarangan rumah habis itu ikut pakdemu ke toko",kata bude kesal
" Iya bude ",jawab kami berbarengan .
" Udah sana pergi, kamar kalian ada di belakang sana kalau mau makan masak sana sendiri itu di dalam kulkas ada mie instan ",kata bude ketus
Kami pun melangkah pergi dari hadapan pakde dan bude menuju kamar yang disuruh bude.ke dua kamar ini dulunya milik pembantu dan tukang kebun nenek ,selama nenek meninggal mereka berdua di pecat karena tak sanggup membayar mereka lagi .
Sebenarnya masih ada tiga kamar tamu di bawah,tapi tak masalah ini lebih dari cukup.
**********
" Kamu mau ke mana ma ? Kok rapi banget", tanya pakde .
" Biasalah pa,mau ngumpul sama teman teman arisan",kata bude sambil merapihkan riasan nya.
" Biasanya kan ,siang ini kenapa sore banget udah gitu kan papa baru pulang",ujar pakde.
" Iya ini karena anggota arisan ada yang ulang tahun lho pa, itu jeng Lina ulang tahun jadi dia traktir kami makan makan ,kan lumayan pa",jawab bude.
" Jadi makan ku udah kamu siapin ?tanya pakde.
" Aduh papa jangan manja kali deh,macam baru kali ini aja mama pergi,kalau mau makan tinggal pesan aja di gofood kan gampang,gitu aja kok repot kalau tidak suruh si ayu yang masak mama udah telat ni",ucap bude sambil ber lalu dari hadapan pakde.
" Hahhh..," pakde pun menarik nafas panjang dan menjatuhkan pantat nya di sofa sambil wajahnya menghadap ke atas.
" Pakde, mau ayu masakin makanan?",tanya ku pada pakde.
"Tak usah yu,pakde mau tidur aja ",katanya.
Lalu pakde pun melangkah masuk ke kamar nya dengan gontai.aku merasa kasian melihat keadaan pakde yang kurang perhatian dari bude.
********
Pagi pagi sekali aku telah terbangun,aku langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh ku lalu aku menggambil air wudhu untuk melaksanakan kewajiban ku.
Setelah selesai mengerjakan dua rakaat,aku ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk orang di rumah,
Keadaan masih sepi tapi aku sudah berkutat di dapur,ku buka kulkas untuk mencari menu untuk pagi ini.
Aku hanya menemukan sosis dan telur ayam aja di dalam kulkas.
Lalu aku membuat nasi goreng sosis dan telur ceplok,beserta susu hangat.
Setelah selesai ku siapkan semua di atas meja.
Di sana udah duduk pakde dan bude untuk sarapan.
" Masak apa hari ni yuk? "Tanya pakde .
"Ini pakde hanya nasi goreng sosis aja ", balas ku sambil meletakkan nasi goreng di atas meja
" Hemmm , wangi apa ni kok enak banget ya",kata mbak Dinda keluar dari kamar.
"Ma,mama masak apa ? Tumben pagi pagi udah masak, biasanya kalau mau sarapan di suruh beli keluar",Kata mbak Dinda sambil duduk di meja makan.
Tanpa pikir panjang mbak Dinda langsung menyendok kan nasi kepiring nya.
" Et- et,mandi dulu sana paling tidak cuci muka dulu jangan nyelonong mau ambil lagi nasi dulu",kata bude menghalau tangan anak nya.
" Ihh,mama Dinda udah lapar ni,nanti aja ya",kata mbak Dinda sambil menyendok kan nasi ke mulut nya.
Tak lama aku pun menuju ke meja makan sambil membawa susu hangat yg belum sempat aku hidangkan.
" Lho,lho ma ,pa kenapa mereka berdua ada di sini ",kata Dinda heran sambil menunjuk kami berdua.
" Iya ,mereka akan tinggal bersama kita",kata pakde.
" Lho ,kok bisa begitu pa?",kata Dinda kurang senang.
" Iya bisalah , mereka kan keponakan papa",jawab pakde.
" Tapi pa....",kata Dinda terputus.
"Udah tak ada tapi tapian,itu udah menjadi keputusan papa, lanjutkan aja sarapan mu",kata pakde tak mau di bantah
Mbak Dinda pun melanjutkan sarapannya sambil cemberut.
"Ayu ,Rio sini sarapan ",ajak pakde.
"Et-et, kalian sarapan di belakang sana ",kata bude mengusir kami.
"Tapi ma...",kata pakde.
" Udah deh pa..",kata bude memotong perkataan pakde.
" Tak pa- pa pakde biar kami sarapan di belakang aja",kataku.
" Nanti selesai sarapan pergi ke pasar yu,itu udah bude catat apa aja yg mau di beli,dan jangan terlalu lama belanjanya karena masih banyak yg mau dikerjakan ",kata bude
" Dan kamu Rio bersihin pekarangan di belakang sana ,habis itu ikut pakdemu ke toko", perintah bude lagi.
Kami pun hanya mengangguk kan kepala saja,sambil melangkah ke dapur.
**********
Setelah selesai sarapan aku pun menuju ke pasar untuk belanja kebutuhan dapur .
Tanpa sengaja aku bertemu dengan Tante Susi di pasar.
" Ayu, apa kabar nak,tinggal di mana sekarang kemarin Tante kerumahmu tapi udah orang lain yang nempatin",kata Tante Susi.
" Iya Tan,kami sekarang udah tinggal tempat pakde ",kata ku.
" Tante udah selesai belanja?",kataku lagi.
" Udah ,ini Tante mau pulang ",katanya lagi.
" Sesekali main dong kerumah Tante ,Tante kan rindu ",kata Tante Susi sambil memegang tangan ku.
Aku pun membalas dengan senyuman.
" Iya Tan , nanti insyaallah ayu main ke sana bersama Rio",ucapku.
"Yaudah Tante Luan ya".
Lalu Tante Susi pulang dan melambaikan tangan nya ke padaku.
Setelah selesai dari pasar aku pun menyuci pakaian dan menggepel lantai.
Dan dengan sengaja nya mbak Dinda lewat menyenggol air bekas pel anku hingga air nya tumpah dan menggenangi lantai.
" Upss , maaf sengaja",katanya sambil tersenyum.
Aku pun hanya menghela nafas panjang melihat kelakuan nya,ingin rasanya menyiramkan air bekas pel an ku ke wajahnya itu.
"Ya Allah, kuat kan lah hamba mu ini ",kataku dalam hati sambil membersihkan lagi air yang tergenang.
Setelah selesai aku bergegas untuk memasak, karena akan pergi ke toko untuk menghantarkan makanan pakde dan Rio ,juga membantu mereka mengurus toko pakde.